1 / 48

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. OLEH : Ns DESWITA, M.Kep, Sp.Kep.An. TODDLER & PRESCHOOL & REMAJA. Hubungan interpersonal (POLA ASUH ) Keteladanan Kerabat akrab Cinta dan kasih sayang Rasa aman Disiplin dan otoritas Penolakan Emosional Ketergantungan & kemandirian.

jadon
Download Presentation

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTUMBUHAN& PERKEMBANGAN OLEH : Ns DESWITA, M.Kep, Sp.Kep.An TODDLER & PRESCHOOL & REMAJA

  2. Hubungan interpersonal (POLA ASUH ) Keteladanan Kerabat akrab Cinta dan kasih sayang Rasa aman Disiplin dan otoritas Penolakan Emosional Ketergantungan & kemandirian Turunan / gen Iklim, cuaca Kadar oksigen Tingkat Socisal ekonomi Pengaruh prenatal ANAK TUMBUH KEMBANG Penyakit Jenis kelamin Bahaya lingkungan Neuro endokrin Media masa: Bacaan Film Televisi Stress Koping Ketakutan NUTRISI

  3. ANAK Pribadi unik Bukan dewasa kecil Ketergantungan Tumbuh kembang Dalam rentang sehat sakit KEBUTUHAN SPIRITUAL BIOLOGIS PSIKOLOGIS SOSIAL

  4. TUJUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN ANAK ANAK YANG SEHAT DAN BAHAGIA TUMBUH KEMBANG OPTIMAL

  5. Anak yang sehat dan bahagia TUMBUH KEMBANG OPTIMAL MUSLIM YANG KAAFFAH DAN ORANG YANG SHALIH. KEMULIAAN AKHLAK & KECERDASAN HATI Asuh Asih Asah / Stimulasi Pangan Sandang Papan Kasih sayang Rasa me/dimiliki Hubungan membahagiakan kemandirian &bergaul motorik halus bernalar & berbahasa, motorik kasar

  6. MUSLIM YANG KAAFFAH DAN ORANG YANG SHALIH. KEMULIAAN AKHLAK & KECERDASAN HATI Asuh Asih Asah / Stimulasi Pangan Sandang Papan Kasih sayang Rasa me/dimiliki Hubungan membahagiakan kemandirian &bergaul motorik halus bernalar & berbahasa, motorik kasar

  7. TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI ANAK ? ORANG TUA terutama ibu s/d balita PEMERINTAH Instansi / departemen pembuat kebijakan KELOMPOK / ORANG yang berada di sekitar anak POLITISI, PROFESIONAL (guru, dokter, ners, bidan, pengacara, arsitek, para pakar lain)

  8. MASYARAKAT KELUARGA Tetangga Teman Bermain Sekolah Guru Teman sebaya Bapak Sibling Ibu ANAK PENGASUH LAIN STAF KESEHATAN Kakek/ nenek Paman / bibi Kelompok seminat Sepupu PEMBANTU Ners Dokter PROFESI LAIN

  9. RENTANG SEHAT SAKIT DAN TUMBUH KEMBANG SEHAT / SEJAHTERA Baru lahirbayi toddler  prasekolah sekolah  remaja Embrio janin MATI MUDA

  10. ASUPAN NUTRISI 0-6 bl : ASI saja sebanyak dan sesering anak mau, 6-9 bulan: ASI sesuai kemauan anak Tim lumat + telur, ayam, ikan, daging sapi + tahu/tempe/ kacau hijau / merah + santan /minyak + sayur (bayam, wortel) Mulai dengan 2x / hr á 2 sd makan, tingkatkan bertahap  sampai 3 x / hari, 7bl = 7 sm, 8 bl, 8 sm, 9-12 bulan: ASI sesuai kemauan anak ubur nasi + telur, ayam, ikan, daging sapi + tahu/tempe/ kacau hijau / merah + santan /minyak + sayur (bayam, wortel) 3 x / hari, 9bl = 9sm,10bl=10 sm, 11 bl = 11 sm Makanan selingan 2 X /hari: bubur kacang hijau, biskuit dll 12-24 bulan: ASI sesuai kemauan anak Nasi lembek + telur, ayam, ikan, daging sapi + tahu/tempe/ kacau hijau / merah + santan /minyak + sayur (bayam, wortel) : 3 x hari s/d kenyang / bersisa  aktif Makanan selingan 2 x / hari ≥24 bulan : Makanan keluarg 3 kali / hari Makan selingan2 x / hari

  11. Kebutuhan nutrisi

  12. Pola Pertumbuhan anak dari lahir s/d remaja

  13. TUMBUH KEMBANG BATITA / TODDLER • Tahap toddler dari usia 12 – 36 bulan periode eksplorasi hebat lingkungan, ingin tahu segala hal, negativistik (segalanya: NGGAK MAU) • Perkembangan biologi selama tahun toddler ditandai dengan didapatnya ketrampilan motor halus dan kasar yang memungkinkan anak untuk menguasai berbagai aktifitas • Walaupun hampir semua system fisiologik matang pada akhir toodler, perkembangan area tertentu otak masih terjadi, memungkinkan lebih besarnya kapasitas intelektual • Lokomosi merupakan ketrampilan motor kasar utama yang didapat selama toddler diikuti oleh meningkatnya koordinasi mata-tangan • Nutrisi penting pada tahap ini karena kebiasan makan yang terbina pada toddler cenderung mempunyai efek lama pada tahun-tahun berikutnya • Pemeriksaan gigi teratur, suplementasi fluoride, diangkatnya plak, provisi diet rendah kariogenik mempromosi kesehatan gigi optimal • Karena meningkatnya lokomosi, toddler beresiko tinggi untuk mendapat cedera. Cedera fatal terutama akibat dari kecelakaan ranmor, tenggelam dan terbakar.

  14. TUMBUH KEMBANG BATITA / TODDLER • Motor kasar: berjalan, naik / turun tangga • Motor halus: menjepit • Psikososial: otonomi, bimbang dan malu, Negativistik, ritualisme • Kognitif: sensorik motorik, domestic mimicry, egosentrisme, trandsuktif, organisasi global, sentrasi, animisme, irrevesibilitas, nonKonservasiI • Moral: hukuman dan kepatuhan • Masalah: Toilet training, sibling rivalry, temper tantrum, negativistik, koping stress, regresi, kecelakaan: keracunan, jatuh,

  15. BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN? Amankan Lingkungan sesuai tahap TK

  16. Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Berjalan, berlari , memanjat • Bisa membuka pintu dan pagar • Bisa naik sepeda rod tiga • Bisa melempar bola dan benda lain Kenderaan bermotor • Gunakan kursi dgn sabuk pengaman khusus anak di mobil, bila tidak ada gunakan sabuk biasa • Awasi anak bila bermain diluar • Jangan biarkan anak bermain dibelakang mobil yang diparkir • Jangan biarkan anak bermain sepeda atau otoped pada tempat ramai • Awasi anak main sepeda roda 3 • Kunci pagar dan pintu bila tidak bisa mengawasi anak langsung • Ajari anak mematuhi aturan berjalan di tempat umum: • Patuhi aturan lalu lintas; jalan hanya ditrotoar, menyebrang hanya • pada penyebrangan, dan bila lampu sinyal menunjukkan • bahwa aman menyeberang • Berdiri selangkah kepinggir sampai waktu menyebrang • Lihat kiri kanan dan kiri lagi dan periksa mobil yang membalik • sebelum menyeberang jalan • Gunakan trotoar, bila tidak ada jalan di kiri menghadapi trafik • Pakailah baju yang berwarna terang pada malam hari.

  17. Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Mampu mengeksplorasi bl tdk diawasi • Punya keingintahuan yang besar • Tidak berdaya dalam air, tidak sadar bahayanya. • Tenggelam • Awasi melekat bila dekat sumber air, termasuk ember • Tutup selalu pintu kamar mandi dan tutup closet • Bila ada kolam renang, beri pagar dan kunci pintunya

  18. Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Mampu mencapai tempat tinggi dgn memanjat, menjangkau berjinjit dan mengunakan benda sebagai tangga • Menarik benda • Mengeksplorasi setiap lubang /bukaan Bisa membuka lemari dan laci • Tidak sadar akan potensi sumber panas / api • Bermain dengan benda mekanik Luka BAKAR • Balikkan pegangan panci ke belakang tungku • Simpan geretan dan pematik rokok dalam tempat terkunci pada tempat tidak terjangkau anak, buang dengan cermat • Jangan biarkan taplak meja menggantung dalam raihan anak • Jangan biarkan kabel seterika atau alat lain menggantung dalam raihan anak • Tutupi stop kontak dengan alat pelindung • Sembunyikan kabel listrik atu jauh dari jangkauan • Jangan biarkan anak bermain den gan alat listrik, geretan atau pemantik api • Tekankan tentang bahaya api dan ajarkan makna dari panas • Periksa selalu suhu kran air panas, sesuaikan suhu air panas lebih kecil dari 48oC, jangan biarkan anak bermain dengan keran air panas. • Pasang tabir cahaya bila anak terpapar ke sinar maahari.

  19. Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Mengeksplorasi dengan memasukan benda ke mulut • Bisamembuka laci, lemari dan hampir semua kontainer • Memanjat • Tidak bisa membaca label peringatan • Tidak tahu dosis atau jumlah yang aman Keracunan • Letakkan zat yang berpotensi toksik (termasuk tanaman) dalam tempat terkunci atau diluar jangkauan • Jauhkan segera obat dan racun • Selalu menyebut obat bukan permen • Jangan menyimpan agen toksik berlebihan • Segera buang kontainer beracun yang kosong, jangan didaur untuk menuyimpan makanan atau racun lain • Ajari anak untuk tidak bemain dengan kontainer rusak/bekas • Jangan pernah membuang label kontainer zat berbahaya • Sediakan sirup penawar racun di rumah, gunakan hanya bila sesuai anjuran • Ketahui nomor UGD atau pusat kendali racun

  20. Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Mampu / bisa membuka pintu dan jendela • Naik turun tangga Jatuh • Pasanglah pengaman jendela • Pasang pintu pada bawah dan atas tangga • Jaga agar pintu selalu tertutup, tutuplah pintu kearah tangga, balkon atau ke tempat tingi lainya. Seperti ke tempat jemuran. • Pindahkan karpet yang sobek / rusak • Gunakan karpet anti licin di kamar mandi • Jagalah agar boks pintunya tertutup baik, dan kasurnya pada tingkat terendah • Jauhkan mainan yang besar dari boks bayi (bisa digunakan sebagai tangga untuk memanjat keluar) • Jindari mengunakan walker, khususnya dekat tanga • Pakaian yang aman ( kaki celana tidak kelantai, tali sepatu terikat baik • Jaga anak selalu pakai sabuk pengaman pada kendaraan, jangantingalkan anak tidak dijaga di keeta belanja. • Awasi ketika bermain; pilih area bermain dengan lantai lembut dan peralatan yang aman

  21. Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Memasukkan benda ke mulut • Mungkin tertelan benda beracun atau makanan keras • Tersedak dan sufokasi • Hindari potongan daging besar bundar )selalu potong kecil) • Hindari buah dengan biji, ikan bertulang, kacang coreng, permen keras, permen karet, kacangkacangan, popcorn, • Pilihlah mainan besar tanpa pinggiran tajam atau bagian kecil yan gbisa dilepas. • Buanglah kulkas rusak dan peti / kotak kosong, bila disimpan lepaskan pintunya • Bila pintu garasi otomatis, jauhkan transmiter dari jangkauan anak • Jauhkan jaarum jahit danbenangnya dari jangkauana anak • Angkatlahpernak pernik dari baju anak

  22. Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Masih canggung pada banyak ketrampilan • Mudah teralihkan dari tugas • Tidak tilik akan potensi berbahaya dari orang asing atau orang lain Kerusakan tubuh • Hindari memberi benda tajam / runcing  pisau, gunting atau tusuk gigi, terutama bila berajalan atau berlari • Jangan beri lolipop atau benda lain dimulut bila berjalan atau berlari • Ajarkan perilaku waspada misalnya membawa garpu atau gunting dengan ujung tajam jauh dari tubuh atau wajah • Simpanlah semua benda berbahaya termasuk alat berkebun dan senjata tajam/api di tempat terkunci • Waspada terhadap binatang berbahaya termasuk binatang piaraan • Beri pengaman kaca pada kaca yang lebar seperti pintu dorong kaca • Ajarkan keamanan diri: • Ajarkan n ama, alamat dan no telp dan minta tolong pada orang yang sesuai) satpam, polisi) bila hilang, pasanglah identiifkasi pad aanak ( jahitkan pada baju, dalam sepatu • Hindari perhiasan di tempat umum • Ajarkan anak untuk tidak pergi dengan orang asing • Ajarkan anak untuk memberi tahu oran gtua bila seseorang menjadikan dia merasa tidak nyaman apapapun caranya • Selalu dengarkan ketakutan / kepedulian anak tentang perilaku oran glain • Ajarkan anak untuk mengatakan tidk bila dihadapkan pada situasi tidak menyenangkan

  23. TUMBUH KEMBANG BALITA / PRASEKOLAH Mulai Masuk Kelompok Bermain • Usia 3-5 tahun  waktu kritikal untuk perkembangan emosional dan psikologik • Perkembangan biologik  maturnya sistem organ dan halusnya perilaku motor kasar dan halus terbukti  peran serta dalam kegiatan seperti berlari, naik sepeda roda tiga dan menggambar • Erikson  mendapatkan rasa inisiatif  tugas psikososial utama • Perkembangan superego terjadi selama periode ini dan tilikan diri mulai timbul. • Freud  tahap odipal Resolusi tahapan ini terjadi bila anak kuat identifikasinya dengan orang tua dengan jenkel sama • Piaget  berpikir intuisi atau pralogik dan bergerak kearah proses berpikir logik melalui belajar maju atau kompleks, berbahasa dan pemahaman sebab akibat • Kohlberg ditanamkannya benih perkembangan moral  anak berada pada tahap orientasi instrumen naïf dimana anak peduli akan pemuasan kebutuhannya dan kurang sering memperhatikan kebutuhan orang lain • Perkembangan social  individuasi dan perpisahan, berbahasa lebih canggih, kemandirian lebih besar, bentuk bermain lebih kompleks dan imajinatif

  24. PRASEKOLAH • Motor kasar: jalan, lari, memanjat, melompat, koordinasi motorik sensorik • Motor halus: menggambar bentuk • Psikososial: inisiatif-guilt, tahap odipal kompleks kastrasi / elektra, penis envy • Kognitif: berpikir intuisi, # egosentrisme, berpikir magis, kausalitas, bhs telegrafik • Bermain: asosiatif, imitatif, imaginatif, dramatik, teman khayal • TK  mengenalkan sekolah, anak berbakat, pertanyaan tentang. seks, • Masalah: agresi, frustrasi, modeling , penelantaran, penganiayaan

  25. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? • Motor halus dan kasar, koordinasi dan keseimbangan baik  tdk mudah jatuh dibandingkan toddler • Tidak telalu lalai, bisa ikut aturan dan sadar akan kemungkinan bahaya • Potensi > besar untuk cedera ranmor ok bermain di jalan, mengejar bola & layangan naik sepeda dan lupa aturan jalan raya • Pencegahan cedera pada bayi dan toddler bisa diterapkan pada kelompok ini • Peniru hebat  ortu memberi teladan contoh / model peran yang baik. • Anak cepat menemukan diskrepansi / ketidak-sesuain antara perintah dan cpntoh

  26. TUMBUH KEMBANG ANAK USIA SEKOLAH • Usia 6- 12 tahun  masa kehidupan yang ASYIK nyaman • Pertumbuhan lebih lambat dibandingkan sebelumnya, ada penambahan mantap tinggi dan berat badan dengan maturasi sistem tubuh; gigi susu copot dan digantikan gigi permanen . • Rangka memanjang, rasio tinggi masa otot dibandingkan lemak dan maturasi system saluran cerna  komponen utama perkembangan biologik • (Erikson)Terbinanya rasa produktifitas / kerja keras atau pencapaian merupakan tugas utama • Piaget  operasi kongkrit  anak mampu menggunakan proses berpikirnya untuk mengalami kejadian dan tindakan dan membuat keputusan mengacu pada alasannya

  27. SEKOLAH • Psikososial: industri  pencapaian ><inferiority • Kognitif: operasional kongkrit  koservasi, reversibilitas klasifikasi, serialisasi, ketrampilan kombinasi : + - x membaca • Kelompok sebaya, gang merusak • Bermain: aturan, ritual, tim, koleksi • Pengalaman sekolah: sosialisi, peran guru, peran orang tua, batasan dan disiplin • Masalah: ketidakjujuran, berbohong, menipu, takut, televisi dan video, kecelakaan  perilaku, ranmor, sepeda, disekolah

  28. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? Tanggung jawab bersama : • sekolah (aturan untuk keamanan), • pemerintah (gedung & lingkungan sekolah yang aman), • polisi (keamanan di jalan, mencegah tawuran ) dan orang tua • Penerapan batasan / disiplin di rumah dan sekolah

  29. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Sangat terlibat dengan aktifitas jauh dari rumah • Tergiur akan kecepatan dan gerakan • Mudah deralihkan oleh lingkungan • Bisa memberi alasan Pencegahan cedera: Kenderaan bermotor • Mendidik anak tentang penggunaan yang benar sabuk pengaman sebagai penumpang di kendaraan bermotor • Mempertahankan disiplin sebagai penumpang dalam ranmor (tidak mengeluarkan anggota badan, tidak bersandar ke pintu atau menggangu pengemudi • Mengingatkan ortu dan anak untuk tidak menumpang dibelakang pick-up • Menekankan pentingnya perilaku pedestrian yangaman. • Menekankan pentingnya menggunakan perlengkapan keamanan (helm) bila cocok, seperti naik sepeda, sepeda motor, otoped,

  30. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Cenderung cepat berlebihan • Bisa bekeja keras untuk memantapkan ketrampilan • Bisa berhati-hati tetapi tidak takut tindakan motor kasar Pencegahan cedera: Tenggelam • Ajarkan anak berenang • Ajarkan aturan dasar keamanan di air • Pilih tempat aman dan berpengawas untuk berenang • Periksa kedalaman air yang memadai untuk menyelam • Berenang dengan teman • Menggunakan alat pelampung yang legal dalam air atau kapal • Advokasi untuk legislasi yang memerlukan pagar sekita kolam renang • Belajar CPR

  31. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Kemandirian meningkat • Suka bertualang • Senag mencoba / melakukan hal baru Pencegahan cedera: Terbakar • Pastikan detektor asap terpasang • Set suhu air ke suhu 45-50oC untuk menghindari terbakarnya kulit • Ajari anak perilaku bila kontak dengan kemungkinan terbakar (bensin, geretan, bbq, air panas, pemantik api, peralatan masak, zat kimia), hindari memanjat atau main layangan sekitar listrik tegangan tinggi. • Ajari anak perilaku yang benar bila ada kebakaran (latihan kebakaran di rumah dan di sekolah) • Ajari anak cara memasak yang aman (gunakan api kecil, hindari menggoreng, waspada terhadap terbakar semproten uap panas atau makanan yang meledak.

  32. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Mematuhi aturan kelompok • Mungkin mudah dipengarauhi sebaya • Punya kesetiaan kuat pada teman Pencegahan cedera: Keracunan • Didik anak tentang bahaya obat bebas dan zat kimia bebas termasuk aspirin dan alkohol • Ajari anak untuk berkata ”tidak” bila ditawari obat ilegal / berbahaya atau alkohol • Simpanlah produk yang potensial berbahaya dalam kontainer dengan label yang benar - lebih baik dikunci dan diluar jangkauan

  33. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Ketrampilan fisik meningkat • Perlu aktifitas fisik yang melelahkan • Menyukai untuk mendapatkan ketrampilan baru dan menguasai ketrampilan yang didapat • Berani dan suka bertualang terutama dengan sebaya • Seringkali bermain ditempat berbahaya • Rasa percaya diri seringkali melebihi kemampuan fisik • Menginginkan kesetiaan kelompok dan punya kebutuhan kuat untuk pengakuan teman • Mencoba pencapaian yang berbahaya • Mengikuti teman ke fasilitas yang potensial berbahaya • Menyukai aktifitas fisik • Seringkali belebihan • Pertumbuhan tinggi melebihi pertumbuhan dan dan koordinasi otot

  34. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? Pencegahan cedera: Kerusakan tubuh • Membantu menyediakan fasilitas untuk mengawasi kegiatan • Memacu untuk bermain ditempat yang aman • Simpanlah senjata api terkunci kecuali dengan pengawasan orang tua • Ajari cara merawat, menggunakan dan memperlakukan alat yang potensi berbahaya dengan benar (alat berat). • Ajari anak untuk tidak bercanda atau mengejutkan anjing, memasuki teritorialnya, mengambil mainannya, atau menggangu anjing yang sedang makan • Tekankan pentingnya perlindungan mata, telinga atau mulut ketika menggunakan objek atau peralatan berbahaya atau bila terlibat dalam olah raga yang potensial berbahaya (baseball) • Ajari keamanan penggunaan alat korektif (kaca mata); bila anak menggunakan lensa kontak monitor lamanya pemakaian untuk mencgah kerusakan kornea

  35. Bagaimana bentuk perlindungan thd cedera? • Ajari keamanan penggunaan alat korektif (kaca mata); bila anak menggunakan lensa kontak monitor lamanya pemakaian untuk mencgah kerusakan kornea • Tekankan untuk memilih, menggunakan dan memelihara dengan cermat peralatan olah raga dan rekreasi seperti skateboard . • Menekankan persyaratan, praktek yang aman dan menggunakan peralatan pengaman untuk olah raga atau aktifitas rekreasi • Waspad terhadap olah raga berbahaya yang melibatkan trampoline (velbed untuk loncat-loncat) • Gunakan kaca pengaman dan label pada area kaca besar seperti pintu dorong kaca • Gunakan pengaman jendela untuk mencegah jatuh • Ajari nama, alamat dan nomor telepon dan minta tolong dari orang yang sesuai ( teller, satpam, polisi) bila tersesat, pasang identitas pada anak, jahitkan di baju, dalam sepatu • Ajari strategi keamanan: Hindari perhiasan di tempat umum Ingatkan anak untuk tidak pergi / ikut dengan orang asing Minta anak mengatakan pada orangtua bila ada seseorang membuat anak merasa tidak nyaman. Selalu dengarkan kepedulian anak tentang perilaku orang lain Ajari anak untuk mengatakan ”tidak” bila dihadapkan pada situasi tidak nyaman

  36. TUMBUH KEMBANG REMAJA • Masa Remaja  perubahan biologik, kognisi , psikologik dan social  Masa topan Badai • biologik pubertas  perubahan hormonal: perubahan tinggi, berat, kekuatan dan kebugaran ; dan perkembangan ciri seks sekunder • pola berpikir kongkrit  berpikir abstrak dan hipotetis. • Tugas psikologik  mencakup perkembangan rasa identitas otonomi nilai, emosional dan perilaku • Kohlberg  perkembangan moral  mempertanyakan nilai moral yang ada dan belajar membuat pilihan. • Perkembangan spiritual  mempertanyakan nilai dan ideal keluarga,  berpikir lebih filosofis penekanan pada agama diri • Membina identitas terpisah dari orang tua dan keluarga  hubungan dengan sebaya  lebih penting. • Perubahan biologik, kognitif dan psikoseksual  mempengaruhi aktifitas seksual dan perkembangan identitas seksual remaja

  37. REMAJA • Pubertas  hormon perubahan fisiologik maturasi seksual • Kognitif: berpikir abstrak, hipotetis • Konsep diri: egosentrisme remaja, imaginary audience, personal fabel • Spiritual rohis • Psikososial: Identitas, otonomi,, pencapaian, • Seksualitas_citra tubuh, identitas, orientasi • Lingkungan sosial : keluarga  pola asuh, kelompok sebaya, sekolah, kerja? • Masalah: cedera, kebiasan makan, menyalahgunan zat (narkoba, alkohol, depresi, bunuh diri, kenakalan, kekerasan, penelantaran, masalah sekolah, kenakalan

  38. TUMBUH KEMBANG REMAJA Remaja awal : pubertas: 11-12 sampai 13-14(pr)12-14 sampai 16 (pria) Tumbuh cepat  fokus perh pd diri sendiri Berpisah dari ortu mengkritik ortu, melawan ortu Sebaya  sejenis  lawan jenis  penting Remaja tengah : 13-16 (pr), 14-18 (pria) Identitas ego , hubungan heteroseksual, komitment sebaya, pengalaman seksual ok eksplorasi seksual & maturasi fisik Imatur emosional Remaja akhir sd 20-25 th Gaduh gelisah selesai, tilik diri, sebaya tidak lagi penting

  39. Masalah utama • Cedera disengaja / tidak • Kebiasaan / gangguan makan: OBESITAS, ANOREKSI NERVOSA, • Perilaku seksual, STD • Kehamilan tabrak lari • Penyalah gunaan ZAT • Kenakalan remaja • Tawuran antar sekolah • Depresi dan bunuh diri • Penganiayaan fisik, seksual dan emosional

  40. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA • Menerima remaja sebagai individu unik • Menghargai ide, kesukaan /ketidaksukaan dan harapan • Terlibat dalam fungsi sekolah dan menghadiri unjuk kerja remaja, even olah raga atau sandiwara sekolah • Mendengar dan mencoba terbuka akan pandangan remaja walaupun tidak sesuai dengan pandangan orang tua • Hindari mengkritik pada topik – yg ortu tidak menang • Memberi peluang untuk membuat pilihan dan menerima resiko pilihan • Memberi peluang untuk belajar dari pengalaman walaupun pilihan dan metode berbeda dengan orang tua • Memberi remaja batasan yang jelas dan beralasan • Mengklarifikasi aturan di rumah dan resiko bila melanggar • Biarkan aturan dan resiko masyarakat membelajarkan tanggung jawab diluar rumah • Ijinkan peningkatan kemandirian dalam batas aman dan sejahtera • Selalu ada tetapi hindari menekan remaja terlalu jauh • Hargai keleluasan pribadi

  41. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA • Mencoba berbagi perasaan kebahagiaan dan kesedihan dengan remaja • Berespons terhadap perasaan dan ucapan / kata-kata • Bersedia menjawab pertanyaan, memberi informasi dan penemanan • Coba membuat komunikasi yang jelas • Hindari membandingkan dengan sibling • Membantu remaja memilih tujuan karir yang sesuai dan menyiapkan untuk peran dewasa • Terimalah teman remaja di rumah dan perlakukan dengan baik • Beri cinta / kasih sayang tanpa ssyarat • Mau minta maaf bila keliru • Menyadari bahwa remaja

  42. TANGGUNG JAWAB ORANG TUA • Menyadari bahwa remaja • Subjek dari perilaku kekerasan dan tidak bisa diramal • Berjuang untuk mandiri • Sangat peka terhadap perasan dan perilaku yang mempengaruhinya • Bisa menerima pesan berbeda dari yang dikirimkan • Menganggap tema sangat penting • Punya kebutuhan kuat untuk “keikutsertaan”

  43. TANGGUNG JAWAB bersama • Penyesuaian parenting dan keluarga • Penyesuaian psikososial • Resiko kecelakaan sengaja / tidak • Kebiasaan makan gangguan makan dan obesitas • Kebugaran tubuh • Perkembangan, orientasi dan hubungan seksual • Penggunaan produk tembakau • Penggunaan alkohol dan zat adiktif lain • Depresi dan keinginan bunuh diri berat atau kambuhan • Masalah pembelajaran dan sekolah • Hipertensi • Hiperlipidemia • Penyakit infeksi

  44. BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN Kemampuan perkembangan b.d resiko cedera • Kebutuhan akan kemandirian dan kebebasan • Menguji kemandirian • Usia diijinkan untuk memperoleh SIM • Pilihan untuk perilaku beresiko • Perasaan tak terusakkan (personal fable) • Kebutuhan untuk membuang energi seringkali dengan berpikir logis dan mekanisme kontrol • Kebutuhan kuat untuk pengakuan sebaya • Mungkin mencoba berbagai pencapaian • Kejadian tinggi untuk praktek dan berperan serta dalam sport • Akses ke alat, objek dan lokasi yang lebih kompleks • Bisa bertanggung jawab untuk tindakannya sendiri

  45. BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN Pencegahan cedera Kenderaan bermotor / tidak Pejalan kaki: • Menekankan dan memacu perilaku pejalan kaki yang aman • Pada malam hari, berjalan dengan teman (jangan berjalan sendiri) • Bila seseorang mengikuti, pergilah ke tempat terdekat yang banyak orang • Jangan berjalan di tempat sepi / jalan pribadi ; gunakanlah jalan yang biasa ditempuh oran gbanyak Penumpang • mempromosikan perilaku yang pantas bila menaiki kenderaan bermotor Pengemudi: • Beri pendidikan mengemudi yang kompeten, memacu penggunaan kenderaan dengan waspada, mencegah kebut-kebutan, merawat motor/mobil dalamkondisi yang baik ( rem, ban dll) • Ajari dan promosi keamanan dan pemeliharaan kenderaan roda dua • Promosi dan memacu menggunakan alat keamanan: helm, celana panjang • Memberi penguatan tentang bahaya obat termasuk alkohol bila menggunakan kendaraan bermotor

  46. BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN Tenggelam: • Ajari anak yang tidak bisa berenang untuk berenang • Ajari aturan dasar keamanan air: Memilih dengan bijak tempat berenang Kedalaman air yang cukup untuk menyelan Berenang dengan teman Terbakar: • Menguatkan perilaku yang layak pada tempat kontak dengan bahaya terbakar (bensin, kabel listrik, api) • Nasihati tentang kepaparan berlebihan terhadap cahaya matahari (terbakar sinar ulraviolet) • Menjauhi rokok • Memacu penggunaan tabir surya Keracunan • Didiklah tentang bahaya penyalahgunaan obat / zat termasuk alkohol Jatuh • Ajari dan paculah tindakan keamanan pada semua kegiatan

  47. BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN Kerusakan tubuh • Promosi didapatnya pendidikan yang benar dalam sport dan peralatan olah raga • Ajari penggunaan yang aman dan pemanfaatan senjata api dan alat lain yang berpotensi berbahaya (alat berat) • Menyediakan dan memacu penggunaan peralatan pelindung ketika menggunakan alat yang berpotensi berbahaya • Menigngkatkan akses ke penyediaan fasilitas olah raga rekreasi yang aman • Waspada terhadap tanda / gejala depresi (potensial bunuh diri) • Menjauhkan penggunaan dan penyedian peralatan olah raga berbahaya (trampolin dan skateboard dan surfboar) • Ajari cara penggunaan alat korektif seperti kacamata, lensa kontak, alat bantu dengar • Menguatkan dan memacu penerapan prinsip keamanan dan pencegahan

  48. SEKIAN

More Related