1 / 46

Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013

Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013. OLEH: PROF. DR. H. MUHAIMIN, MA DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA DAN WAKA MTs SE KKM MT sN 1 BOJONEGORO TGL. 6-8 SEPTEMBER 2013 DI LKP2-I LANDUNGSARI MALANG.

Download Presentation

Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kebijakan PengembanganKurikulum 2013 OLEH: PROF. DR. H. MUHAIMIN, MA DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA DAN WAKA MTs SE KKM MTsN1 BOJONEGORO TGL. 6-8 SEPTEMBER 2013 DI LKP2-I LANDUNGSARI MALANG

  2. Direktorat Jenderal Pendididikan Islam Kementerian Agama RI mengeluarkan Surat Edaran tentang penerapan kurikulum 2013 yang ditandatangani Dirjen Pendis Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si tanggal 8 Juli 2013 yang isinya siap menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014.Surat Edaran yang ditandatangi Nur Syam tersebut bernomor SE/Dj.I/PP.00/50/2013 tentang implementasi kurikulum 2013 pada madrasah.Kementerian Agama akan mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) mulai tahun pelajaran 2014/2015, yang akan diterapkan pada tingkat MI di kelas I dan IV, tingkat MTs kelas VII dan tingkat MA kelas X. • Kemenag tidak memiliki anggaran untuk implementasi Kurikulum 2013. “Rencana perubahan kurikulum di pertengahan tahun ketika daftar isian pelaksanaan anggaran sudah disetujui,” kata Nur Syam, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag). • Kemdikbud bertekad bulat, apapun yang terjadi, Kurikulum 2013 tetap diimplementasikan pada 15 Juli 2013. Implementasi Kurikulum 2013 hanya dilakukan di 6.325 sekolah di 295 kabupaten/kota di 33 provinsi, yakni jenjang SD diterapkan di 2.598 sekolah, jenjang SMP di 1.436 sekolah, jenjang SMA di 1.270 sekolah, serta SMK di 1.021 sekolah.

  3. Permasalahan Kurikulum 2006 • Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak. • Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. • Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. • Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum. • Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. • Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. • Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala. • Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

  4. Alasan Pengembangan Kurikulum

  5. Hasil evaluasi TIMSS (Trends in Student Achievement in Mathematics and Science) 2011 untukmatematikakelas VIII, Indonesia padaposisi 5 besar dari bawah (bersama Syria, Moroko, oman, Ghana). Peringkat Indonesia (36/40 dengannilai 386) mengalamipenurunan dari TIMSS 2007 (peringkat 35/49 dengannilai 397). Tertinggidiraiholeh Korea (nilai 613) disusul Singapore (nilai 611). Nilai rata-rata 500.Untuk sains/IPA kelas VIII, Indonesia juga menempati posisi 5 besar dari bawah (bersama Macedonia, Lebanon, Moroko, Ghana). Peringkat Indonesia (39/42 dengan nilai 406) berada di bawah Palestina, Malaysia, Thailand dsb. Singapore peringkat pertama (nilai 590). Nilai yang diperoleh Indonesia juga menurun dibandingkan hasil tahun 2007 (peringkat 36/49 dengan nilai 427). Nilai rata-rata 500. • Data hasil PISA (Program for International Assessment of Student ) tahun 2009, peringkat Indonesia barubisamenduduki 10 besarterbawah dari 65 negara. Ada tigaaspek yang diteliti PISA, yaknikemampuanmembaca, matematika, dansains. Hasil survey PISA tahun 2009; Reading (57), Matematika ( 61) danSains (60). Predikatinimencerminkanbahwaanak Indonesia masihrendahdalamkemampuanliterasisainsdiantaranyamengidentifikasimasalahilmiah, menggunakanfaktailmiah, memahamisistemkehidupandanmemahamipenggunaanperalatansains.

  6. Elemen Perubahan Elemen Perubahan

  7. PERMENDIKBUD NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Pengertian SKL: Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Tujuan SKL: Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

  8. ISTILAH-ISTILAH Kompetensi adalahseperangkatsikap, pengetahuan, danketerampilan yang harusdimiliki, dihayati, dandikuasaiolehPesertaDidiksetelahmempelajarisuatumuatanpembelajaran, menamatkansuatu program, ataumenyelesaikansatuanpendidikantertentu. Standar Kompetensi Lulusanadalahkriteriamengenaikualifikasikemampuanlulusan yang mencakupsikap, pengetahuan, danketerampilan. Standar Isiadalahkriteriamengenairuanglingkupmateridantingkat Kompetensi untukmencapai Kompetensi lulusanpadajenjangdanjenispendidikantertentu. Standar Prosesadalahkriteriamengenaipelaksanaanpembelajaranpadasatusatuanpendidikanuntukmencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Pendidik danTenagaKependidikanadalahkriteriamengenaipendidikanprajabatandankelayakanmaupun mental, sertapendidikandalamjabatan. Standar SaranadanPrasaranaadalahkriteriamengenairuangbelajar, tempatberolahraga, tempatberibadah, perpustakaan, laboratorium, bengkelkerja, tempatbermain, tempatberkreasidanberekreasisertasumberbelajar lain, yang diperlukanuntukmenunjangprosespembelajaran, termasukpenggunaanteknologiinformasidankomunikasi.

  9. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program. Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik melalui pembelajaran.

  10. KOMPETENSI LULUSAN SMP/MTs

  11. BANDINGKAN DENGAN KURIKULUM TAHUN 2006 SKL SMP/MTs/SMPLB*/Paket B Mengamalkan ajaran agama yang dianutsesuaidengantahapperkembanganremaja Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri Menunjukkan sikap percaya diri Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari Mendeskripsi gejala alam dan sosial Memanfaatkanlingkungansecarabertanggungjawab Menerapkannilai-nilaikebersamaandalamkehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegarademiterwujudnyapersatuandalam Negara KesatuanRepublik Indonesia Menghargaikaryaseni dan budayanasional Menghargai tugas pekerjaan dan memilikikemampuanuntukberkarya Menerapkanhidupbersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkanwaktuluang Berkomunikasidanberinteraksisecaraefektifdansantun Memahamihakdankewajibandiridanorang lain dalampergaulandimasyarakat Menghargaiadanyaperbedaanpendapat Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana Menunjukkanketerampilanmenyimak, berbicara, membaca, danmenulisdalambahasa Indonesia danbahasaInggrissederhana Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah

  12. STANDAR ISI PenyempurnaanPolaPikirdalam Kurikulum 2013 Polapembelajaran yang berpusatpada guru menjadipembelajaranberpusatpadapesertadidik.; Polapembelajaransatuarah (interaksi guru-pesertadidik) menjadipembelajaraninteraktif (interaktif guru-pesertadidik-masyarakat-lingkunganalam, sumber/media lainnya); Polapembelajaranterisolasimenjadipembelajaransecarajejaring (pesertadidikdapatmenimbailmu dari siapasajadan dari manasaja yang dapatdihubungisertadiperolehmelalui internet); Polapembelajaranpasifmenjadipembelajaranaktif-mencari (pembelajaransiswaaktifmencarisemakindiperkuatdengan model pembelajaranpendekatansains); Polabelajarsendirimenjadibelajarkelompok (berbasistim); Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; Polapembelajaranberbasismassalmenjadikebutuhanpelanggan (users) denganmemperkuatpengembanganpotensikhusus yang dimilikisetiappesertadidik; Polapembelajaranilmupengetahuantunggal (monodiscipline) menjadipembelajaranilmupengetahuanjamak (multidisciplines); dan Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

  13. Karakteristik Kurikulum 2013 mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; sekolah merupakanbagian dari masyarakat yang memberikanpengalamanbelajarterencanadimanapesertadidikmenerapkanapa yang dipelajaridi sekolah kemasyarakatdanmemanfaatkanmasyarakatsebagaisumberbelajar; mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; memberiwaktu yang cukupleluasauntukmengembangkanberbagaisikap, pengetahuan, danketerampilan; kompetensidinyatakandalambentukkompetensiintikelas yang dirincilebihlanjutdalamkompetensidasarmatapelajaran; kompetensiintikelasmenjadiunsurpengorganisasi (organizing elements) kompetensidasar, dimanasemuakompetensidasardanprosespembelajarandikembangkanuntukmencapaikompetensi yang dinyatakandalamkompetensiinti; kompetensidasardikembangkandidasarkanpadaprinsipakumulatif, salingmemperkuat (reinforced) danmemperkaya (enriched) antarmatapelajarandanjenjangpendidikan (organisasi horizontal danvertikal).

  14. STRUKTUR KURIKULUM A. Kompetensi Inti Kompetensi intidirancangseiringdenganmeningkatnyausiapesertadidikpadakelastertentu. Melaluikompetensiinti, integrasivertikalberbagaikompetensidasarpadakelas yang berbedadapatdijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: Kompetensi Inti-1 (KI-1) untukkompetensiintisikap spiritual; Kompetensi Inti-2 (KI-2) untukkompetensiintisikapsosial; Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Uraiantentang Kompetensi Intiuntukjenjang Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyahdapatdilihatpadaTabelberikut.

  15. KOMPETENSI INTI SMP/MTs

  16. B. MATA PELAJARAN

  17. Keterangan: • MatapelajaranSeniBudayadapatmemuatBahasa Daerah. • Selainkegiatanintrakurikulerseperti yang tercantumdidalamstruktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatanekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyahantara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, danPalangMerahRemaja. • Kegiatan ekstrakurikulersepertiPramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, PalangMerahRemaja, dan yang lainnyaadalahdalamrangkamendukungpembentukankompetensisikapsosialpesertadidik, terutamanyaadalahsikappeduli. Disampingitujugadapatdipergunakansebagaiwadahdalampenguatanpembelajaranberbasispengamatanmaupundalamusahamemperkuatkompetensiketerampilannyadalamranahkonkrit. Dengan demikiankegiatanekstrakurikulerinidapatdirancangsebagaipendukungkegiatankurikuler. • MatapelajaranKelompok A adalahkelompokmatapelajaran yang kontennyadikembangkanolehpusat. Mata pelajaranKelompok B yang terdiriatasmatapelajaranSeniBudayadanPrakaryaserta Pendidikan Jasmani, Olahraga, danKesehatanadalahkelompokmatapelajaran yang kontennyadikembangkanolehpusatdandilengkapidengankontenlokal yang dikembangkanolehpemerintahdaerah.

  18. Bahasa Daerah sebagaimuatanlokaldapatdiajarkansecaraterintegrasidenganmatapelajaranSeniBudayadanPrakaryaataudiajarkansecaraterpisahapabiladaerahmerasaperluuntukmemisahkannya. Satuanpendidikandapatmenambah jam pelajaran per minggusesuaidengankebutuhansatuanpendidikantersebut. • Sebagaipembelajarantematikterpadu, angkajumlah jam pelajaran per mingguuntuktiapmatapelajaranadalahrelatif. Guru dapatmenyesuaikannyasesuaikebutuhanpesertadidikdalampencapaiankompetensi yang diharapkan. • Jumlahalokasiwaktu jam pembelajaransetiapkelasmerupakanjumlah minimal yang dapatditambahsesuaidengankebutuhanpesertadidik. • Khususuntukmatapelajaran Pendidikan Agama diMadrasahTsanawiyahdapatdikembangkansesuaidengankebutuhan yang ditetapkanolehKementerian Agama.

  19. C. BebanBelajar Bebanbelajarmerupakankeseluruhankegiatan yang harusdiikutipesertadidikdalamsatuminggu, satu semester, dansatutahunpembelajaran. Bebanbelajardi Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyahdinyatakandalam jam pembelajaran per minggu. BebanbelajarsatumingguKelas VII, VIII, dan IX adalah 38 jam pembelajaran. Durasisetiapsatu jam pembelajaranadalah 40 menit. BebanbelajardiKelas VII, VIII, dan IX dalamsatu semester paling sedikit 18 minggudan paling banyak 20 minggu. Bebanbelajardikelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggudan paling banyak 20 minggu. Bebanbelajardikelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggudan paling banyak 16 minggu. Bebanbelajardalamsatutahunpelajaran paling sedikit 36 minggudan paling banyak 40 minggu.

  20. D. Kompetensi Dasar Kompetensi dasardirumuskanuntukmencapaikompetensiinti. Rumusankompetensidasardikembangkandenganmemperhatikankarakteristikpesertadidik, kemampuanawal, sertaciri dari suatumatapelajaran. Kompetensi dasardibagimenjadiempatkelompoksesuaidenganpengelompokankompetensiintisebagaiberikut: kelompok 1: kelompokkompetensidasarsikap spiritual dalamrangkamenjabarkan KI-1; kelompok 2: kelompokkompetensidasarsikapsosialdalamrangkamenjabarkan KI-2; kelompok 3: kelompokkompetensidasarpengetahuandalamrangkamenjabarkan KI-3; dan kelompok 4: kelompokkompetensidasarketerampilandalamrangkamenjabarkan KI-4.

  21. E. Muatan Pembelajaran Muatan pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin biologi, fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  22. Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam matapelajaran IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsep-konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi. Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan dengan upaya makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem AC (konten kimia).

  23. STANDAR PROSES Sesuaidengan Standar Kompetensi Lulusandan Standar Isimakaprinsippembelajaran yang digunakan: dari pesertadidikdiberitahumenujupesertadidikmencaritahu; dari guru sebagaisatu-satunyasumberbelajarmenjadibelajarberbasisanekasumberbelajar; dari pendekatantekstualmenujuprosessebagaipenguatanpenggunaanpendekatanilmiah; dari pembelajaranberbasiskontenmenujupembelajaranberbasiskompetensi; dari pembelajaranparsialmenujupembelajaranterpadu; Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajarandenganjawaban yang kebenarannya multi dimensi; dari pembelajaranverbalismemenujuketerampilanaplikatif; Peningkatandankeseimbanganantaraketerampilanfisikal (hardskills) danketerampilan mental (softskills); pembelajaran yang mengutamakanpembudayaandanpemberdayaanpesertadidiksebagaipembelajarsepanjanghayat; pembelajaran yang menerapkannilai-nilaidenganmemberiKeteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangunkarso), danmengembangkankreativitaspesertadidikdalamproses pembelajaran (tut wuri handayani); pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; pembelajaran yang menerapkanprinsipbahwasiapasajaadalah guru, siapasajaadalahsiswa, dandimanasajaadalahkelas. Pemanfaatanteknologiinformasidankomunikasiuntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitaspembelajaran; dan Pengakuanatasperbedaanindividualdanlatarbelakangbudayapesertadidik.

  24. GRADASI SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

  25. KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC Kriteria • Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. • Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. • Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

  26. Kriteria (lanjutan) • Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. • Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. • Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. • Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

  27. Langkah-Langkah Pembelajaran Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap (Tahu Mengapa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

  28. Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hardskills1

  29. Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan) • Ranah sikap menggamit (menyentuh)transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” • Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. • Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” • Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, danketerampilan.

  30. Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan) • Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. • Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

  31. Langkah-Langkah Pembelajaran Observing (mengamati) Questioning (menanya) Associating (menalar) Experimen-ting (mencoba) Networking (membentuk Jejaring) Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran

  32. STANDAR PENILAIAN • PENGERTIAN • Standar Penilaian Pendidikan adalahkriteriamengenaimekanisme, prosedur, daninstrumenpenilaianhasilbelajarpesertadidik. • Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasiuntukmengukurpencapaianhasilbelajarpesertadidikmencakup: penilaianotentik, penilaiandiri, penilaianberbasisportofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujiantingkatkompetensi, ujianmututingkatkompetensi, ujiannasional, danujian sekolah/madrasah. • KETERANGAN: • Penilaianotentikmerupakanpenilaian yang dilakukansecarakomprehensifuntukmenilaimulai dari masukan (input), proses,dankeluaran (output) pembelajaran. • Penilaiandirimerupakanpenilaian yang dilakukansendiriolehpesertadidiksecarareflektifuntukmembandingkanposisirelatifnyadengankriteria yang telahditetapkan. • Penilaianberbasisportofoliomerupakanpenilaian yang dilaksanakanuntukmenilaikeseluruhanentitasprosesbelajarpesertadidiktermasukpenugasanperseorangandan/ataukelompokdidalamdan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

  33. Ulangan merupakanproses yang dilakukanuntukmengukurpencapaiankompetensipesertadidiksecaraberkelanjutandalamprosespembelajaran, untukmemantaukemajuandanperbaikanhasilbelajarpesertadidik. Ulangan harianmerupakankegiatan yang dilakukansecaraperiodikuntuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) ataulebih. Ulangan tengah semester merupakankegiatan yang dilakukanolehpendidikuntukmengukurpencapaiankompetensipesertadidiksetelahmelaksanakan 8 – 9 minggukegiatanpembelajaran. Cakupanulangantengah semester meliputiseluruhindikator yang merepresentasikanseluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir semester merupakankegiatan yang dilakukanolehpendidikuntukmengukurpencapaiankompetensipesertadidikdiakhir semester. Cakupanulanganmeliputiseluruhindikator yang merepresentasikansemua KD pada semester tersebut. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnyadisebut UTK merupakankegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahuipencapaiantingkatkompetensi. Cakupan UTK meliputisejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Intipadatingkatkompetensitersebut. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnyadisebut UMTK merupakankegiatanpengukuran yang dilakukanolehpemerintahuntukmengetahuipencapaiantingkatkompetensi. Cakupan UMTK meliputisejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Intipadatingkatkompetensitersebut. Ujian Nasional yang selanjutnyadisebut UN merupakankegiatanpengukurankompetensitertentu yang dicapaipesertadidikdalamrangkamenilaipencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakansecaranasional. Ujian Sekolah/Madrasahmerupakankegiatanpengukuranpencapaiankompetensidiluarkompetensi yang diujikanpada UN, dilakukanolehsatuanpendidikan.

  34. Prinsipdan Pendekatan Penilaian Penilaianhasilbelajarpesertadidikpadajenjangpendidikandasardanmenengahdidasarkanpadaprinsip-prinsipsebagaiberikut. Objektif, berartipenilaianberbasispadastandardantidakdipengaruhifaktorsubjektivitaspenilai. Terpadu, berartipenilaianolehpendidikdilakukansecaraterencana, menyatudengankegiatanpembelajaran, danberkesinambungan. Ekonomis, berartipenilaian yang efisiendanefektifdalamperencanaan, pelaksanaan, danpelaporannya. Transparan, berartiprosedurpenilaian, kriteriapenilaian, dandasarpengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. Akuntabel, berartipenilaiandapatdipertanggungjawabkankepadapihak internal sekolah maupuneksternaluntukaspekteknik, prosedur, danhasilnya. Edukatif, berartimendidikdanmemotivasipesertadidikdan guru. Pendekatan penilaian yang digunakanadalahpenilaianacuankriteria (PAK). PAK merupakanpenilaianpencapaiankompetensi yang didasarkanpada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasanbelajar minimal yang ditentukanolehsatuanpendidikandenganmempertimbangkankarakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, dayadukung, dankarakteristikpesertadidik.

  35. TeknikdanInstrumenPenilaian Teknikdaninstrumen yang digunakanuntukpenilaiankompetensisikap, pengetahuan, danketerampilansebagaiberikut. 1. Penilaiankompetensisikap Pendidik melakukanpenilaiankompetensisikapmelaluiobservasi, penilaiandiri, penilaian “temansejawat”(peer evaluation) olehpesertadidikdanjurnal. Instrumen yang digunakanuntukobservasi, penilaiandiri, danpenilaianantarpesertadidikadalahdaftarcekatauskalapenilaian (rating scale) yang disertairubrik, sedangkanpadajurnalberupacatatanpendidik. Observasimerupakanteknikpenilaian yang dilakukansecaraberkesinambungandenganmenggunakanindera, baiksecaralangsungmaupuntidaklangsungdenganmenggunakanpedomanobservasi yang berisisejumlahindikatorperilaku yang diamati. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta pesertadidikuntukmengemukakankelebihandankekurangandirinyadalamkontekspencapaiankompetensi. Instrumen yang digunakanberupalembarpenilaiandiri. Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaiankompetensi. Instrumen yang digunakanberupalembarpenilaianantarpesertadidik. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisiinformasihasilpengamatantentangkekuatandankelemahanpesertadidik yang berkaitandengansikapdanperilaku.

  36. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan • Pendidik menilaikompetensipengetahuanmelaluitestulis, teslisan, danpenugasan. • Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraiandilengkapipedomanpenskoran. • Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. • Instrumenpenugasanberupapekerjaanrumahdan/atauprojek yang dikerjakansecaraindividuataukelompoksesuaidengankarakteristiktugas. • 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan • Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitupenilaian yang menuntutpesertadidikmendemonstrasikansuatukompetensitertentudenganmenggunakantespraktik, projek, danpenilaianportofolio. Instrumen yang digunakanberupadaftarcekatauskalapenilaian (rating scale) yang dilengkapirubrik. • Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutankompetensi. • Projekadalahtugas-tugasbelajar (learning tasks) yang meliputikegiatanperancangan, pelaksanaan, danpelaporansecaratertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. • Penilaianportofolioadalahpenilaian yang dilakukandengancaramenilaikumpulanseluruhkaryapesertadidikdalambidangtertentu yang bersifatreflektif-integratifuntukmengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitaspesertadidikdalamkurunwaktutertentu. Karyatersebutdapatberbentuktindakannyata yang mencerminkankepedulianpesertadidikterhadaplingkungannya.

  37. MekanismedanProsedurPenilaian Penilaianhasilbelajar pada jenjangpendidikandasar dan menengahdilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembagamandiri. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaiandiri, penilaianprojek, ulanganharian, ulangantengah semester, ulanganakhir semester, ujiantingkatkompetensi, ujianmututingkatkompetensi, ujian sekolah, danujiannasional. Penilaianotentikdilakukanoleh guru secaraberkelanjutan. Penilaiandiridilakukanolehpesertadidikuntuktiap kali sebelumulanganharian. Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatautemapelajaran. Ulangan hariandilakukanolehpendidikterintegrasidenganprosespembelajarandalambentukulanganataupenugasan. Ulangan tengah semester danulanganakhir semester, dilakukanolehpendidikdibawahkoordinasisatuanpendidikan. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusunolehPemerintah. Ujian tingkatkompetensipadaakhirkelasVI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukanmelalui UN. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukandenganmetodesurveioleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).

  38. Ujian sekolah dilakukanolehsatuanpendidikansesuaidenganperaturanperundang-undangan Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kegiatan ujian sekolah/madrasahdilakukandenganlangkah-langkah: menyusunkisi-kisiujian; mengembangkan (menulis, menelaah, danmerevisi) instrumen; melaksanakanujian; mengolah (menyekordanmenilai) danmenentukankelulusanpesertadidik; dan melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam ProsedurOperasi Standar (POS). Hasil ulanganhariandiinformasikankepadapesertadidiksebelumdiadakanulanganharianberikutnya. Pesertadidik yang belummencapai KKM harusmengikutipembelajaran remedial. Hasil penilaianolehpendidikdansatuanpendidikandilaporkandalambentuknilaidandeskripsipencapaiankompetensikepadaorangtuadanpemerintah.

  39. PelaksanaandanPelaporanPenilaian 1. Penilaianhasilbelajarolehpendidikdilakukansecaraberkesinambungan yang bertujuanuntukmemantauprosesdankemajuanbelajarpesertadidiksertauntuk meningkatkan efektivitaspembelajaran. Penilaianhasilbelajarolehpendidikmemperhatikanhal-halsebagaiberikut: Prosespenilaiandiawalidenganmengkajisilabussebagaiacuandalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelahmenetapkankriteriapenilaian, pendidikmemilihteknikpenilaiansesuaidenganindikatordanmengembangkaninstrumensertapedomanpenyekoransesuaidenganteknikpenilaian yang dipilih. Pelaksanaanpenilaiandalamprosespembelajarandiawalidenganpenelusuran dan diakhiridengantes dan/ataunontes. Penelusurandilakukandenganmenggunakanteknikbertanyauntukmengeksplorasipengalamanbelajarsesuaidengankondisidantingkatkemampuanpesertadidik. Penilaian pada pembelajarantematik-terpadudilakukandenganmengacupadaindikator dari Kompetensi Dasarsetiapmatapelajaran yang diintegrasikandalamtematersebut.

  40. Hasil penilaianolehpendidikdianalisislebihlanjutuntukmengetahuikemajuandankesulitanbelajar, dikembalikankepadapesertadidikdisertaibalikan (feedback) berupakomentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkanuntukperbaikanpembelajaran. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk: nilaidan/ataudeskripsipencapaiankompetensi, untukhasilpenilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaianhasilpembelajarantematik-terpadu. deskripsisikap, untukhasilpenilaiankompetensisikap spiritual dansikapsosial. f. Laporanhasilpenilaianolehpendidikdisampaikankepadakepala sekolah/ madrasahdanpihak lain yang terkait (misal: walikelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan. g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semuapendidikselamasatu semester, hasilnyadiakumulasidandinyatakandalambentukdeskripsikompetensiolehwalikelas/guru kelas.

  41. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Penilaianhasilbelajarolehsatuanpendidikandilakukanuntukmenilaipencapaiankompetensilulusanpesertadidik yang meliputikegiatansebagaiberikut: menentukankriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran; mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulanganakhir semester, ulangankenaikankelas, ujiantingkatkompetensi, danujianakhir sekolah/madrasah; menyelenggarakanujian sekolah/madrasahdanmenentukankelulusanpesertadidik dari ujian sekolah/madrasahsesuaidengan POS Ujian Sekolah/Madrasah; menentukan kriteria kenaikan kelas; melaporkanhasilpencapaiankompetensidan/atautingkatkompetensikepadaorangtua/walipesertadidikdalambentukbukurapor; melaporkanpencapaianhasilbelajartingkatsatuanpendidikankepadadinaspendidikankabupaten/kotadaninstansi lain yang terkait; melaporkanhasilujian Tingkat Kompetensi kepadaorangtua/walipesertadidikdandinaspendidikan.

  42. h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapatdewanpendidiksesuaidengankriteria: menyelesaikanseluruh program pembelajaran; mencapaitingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, denganketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategoribaikdankompetensipengetahuandanketerampilan minimal samadengan KKM yang telahditetapkan; lulus ujianakhir sekolah/madrasah; dan lulus Ujian Nasional. i. menerbitkanSuratKeterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiappesertadidikbagisatuanpendidikanpenyelenggara Ujian Nasional; dan j. menerbitkanijazahsetiappesertadidik yang lulus dari satuanpendidikanbagisatuanpendidikan yang telahterakreditasi.

  43. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah • PenilaianhasilbelajarolehPemerintahdilakukanmelalui Ujian Nasionaldanujianmutu Tingkat Kompetensi, denganmemperhatikanhal-halberikut. • Ujian Nasional • Penilaianhasilbelajardalambentuk UN didukungolehsuatusistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil • Hasil UN digunakanuntuk: • salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; • salahsatupertimbangandalamseleksimasukkejenjangpendidikanberikutnya; • pemetaanmutu; dan • pembinaandanpemberianbantuanuntukpeningkatanmutu. • Dalam rangkastandarisasi UN diperlukanacuanberupakisi-kisibersifatnasional yang dikembangkanolehPemerintah, sedangkan soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengankomposisitertentu yang ditentukanolehPemerintah. • Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, kriteriakelulusan UN ditetapkansetiaptahunolehPemerintah. • Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atausatuanpendidikan, Pemerintahmenganalisisdanmembuatpetadayaserap UN danmenyampaikanhasilnyakepadapihak yang berkepentingan.

  44. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada seluruhsatuanpendidikan yang bertujuanuntukpemetaandanpenjaminan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukansebelumpesertadidikmenyelesaikanpendidikanpadajenjangtertentu, sehinggahasilnyadapatdimanfaatkanuntukperbaikanprosespembelajaran. Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat Kompetensi mampumemberikanhasil yang komprehensifsebagaimanahasilstudi lain dalamskalainternasional.

  45. W A S S A L A M TERIMA KASIH

More Related