1 / 26

SIFAT HAKEKAT HI DAN HUBUNGAN HI & HN

SIFAT HAKEKAT HI DAN HUBUNGAN HI & HN. Cekli Setya Pratiwi , SH.,LL.M. Sub Pokok Bahasan. Sifat dan Hakekat Hukum Internasional Istilah Hukum Internasional Perbedaan Hukum Internasional dan Hukum Perdata Internasional Konsep Hukum Internasional vs Hukum Dunia

irish
Download Presentation

SIFAT HAKEKAT HI DAN HUBUNGAN HI & HN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SIFAT HAKEKAT HI DAN HUBUNGAN HI & HN CekliSetyaPratiwi, SH.,LL.M.

  2. Sub Pokok Bahasan • SifatdanHakekatHukumInternasional • Istilah Hukum Internasional • Perbedaan Hukum Internasional dan Hukum Perdata Internasional • Konsep Hukum Internasional vs Hukum Dunia • Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional • Pengertian Hukum Internasional

  3. 1. SifatdanhakekatHukumInternasional

  4. Apakah HI itubenar-benarada? Apakahhukuminternasionalitumemangbenar-benarada, danapakahsudahmemenuhikualifikasiuntukdapatdisebutsebagaihukumdalampengertian yang sebenarnya? Kalauhukuminternasionalmemangbenar-benarada, bagaimanakahsebenarnyahakekatdanhukuminter­nasionalitu? Bagaimanakahsebenarnyadayamengikathukuminternasionalterhadapmasyarakatinternasional? Kalaumemanghukuminternasionalbenar-benarmerupakanhukum, sedangkanpada lain pihakmasya­rakatinternasionaltidakmengenalbadan supra-nasional, mengapamasyarakatinternasionalmenaatihukuminternasional?

  5. ApakahHukumInternasionalmemilikisifathukumyaitu: • Apakah HI dibuatolehlembagapembuathukum (legislatif body)? • Apakah HI dalampelaksanaannyadijalankanolehlembagapelaksanahukum (lembagaeksekutif)? • Apakah HI ditegakkanolehlembagapenegakhukum (judicative body)? • Apakah HI diawasipelaksanaannyaolehlembaga yang mengawasipelaksanaanhukum (polisional)?

  6. Jikaberangkatdari 4 pertanyaantersebutdiatas, seolah-olehjawabannyaadalahTIDAK • Kelsen : Jikaadanegara yang melanggarmakatidakadanegara yang dapatmenjatuhkansanksikepadanegaratersebut. Olehkarenanya HI tidaktepatdisebutsebagaihukumhanyanormaatauadatistiadatsemata. • Kondisiinitidakrelevanpadaperkembangan HI kontemporer, dimanakeberadaanlembagalegislatif, judicative, executive, polisionaltelahdiperankanoleh organ-organ khususdalam UN.

  7. (1790-1859) • Hobbes, Spinoza, Austin. Menurut John Austin, hukum internasional itu bukanlah hukum melainkan sekadar aturan-aturan moral positif (rules of positive morality).

  8. “Every law or rule (taken with largest signification with can be given to the term properly) is command....” - the laws of honour - the laws set by fashion • Rules of positives morality HI bukanhukumdalamartiyang sebenarnya:“Properly so called” HI segolongandengan : The Laws for honor, The Laws set by fashion, sebagai Rules of positive morality”

  9. Pendapat John Austin telahmencampuradukanantarapengertian “sifathukum” dengan “efektifitashukum” • Tidaksemuahukumharusdibuatoleh legislative body, adakalanyahukumdibuatolehparapihakmelaluikesepakatanataukebiasaan/ praktek yang diterimasebagaihukum.

  10. DayamengikatHukumInternasional TeoriHukumAlam (Natural Law Theory) TeoriHukumPositif (Posivisme Theory) Teori

  11. 1. TeoriHukumAlam (Natural Law Theory) Tokoh: Hugo de Groots, Vatteldll. Ajarannya: “Law exist only in society and society cannot exist without a system of law to regulate relation between one and others” Negara terikatdantundukpadahukuminternasionaldalamhubunganantaramerekasatusama lain karenahukuminternasionaltersebutmerupakanbagiandarihukum yang lebihtinggiyaituhukumalamitusendiri.

  12. 2. TeoriKehendak Negara Tokohnya : George Jellineck, Triepel. Teorikehendakadalahmengembalikankekuatanmengikatnyahukuminternasionalitupadakehendak (persetujuan) Negara untukdiikatolehhukuminternasionalialahbahwateori-teoriinipadadasarnyamemandanghukumsebagaihukumperjanjianantara Negara-negara. Kelemahan: menurutprofMochtarKusumaatmadjadalambukunya yang berjudulPengantarHukumInternasional, teoriinitidakmenjawabpertanyaanmegapasuatu Negara baru, sejakmunculnyadalammasyarakatinternasionalsudahterikatolehhukuminternasionallepasdarimautidakmaunyaiatundukpadanya.

  13. 3. TeoriMazabWiena Menurutmadzhabinikekuatan-kekuatanmengikatsuatukaedahhukuminternasionaldidasarkansuatukaedahdasar yang harusditerimarasa keadilandan moral.

  14. 4. TeoriMadzabPerancis Tokoh: Fauchile, scelledanDuguit Kekuatanmengikathukuminternasionaldidasarkanpadafaktor-faktorbiologis, sosialdansejarahkehidupanmanusia yang merekanamakanfakta-faktakemasyarakatan yang menjadidasar. Menurutmerekapersoalannyadapatdikembalikanpadasifatalamimanusiasebagaimakhluksosial, hasratnyauntukberabungdenganmanusia lain dankebutuhannyaakansolidaritas. Kebutuhandannalurisosialmanusiasebagaiorangseorangmenurutmerekajugadimilikiolehbangsa-bangsa. Jadidasarkekuatanmengikathukum (internasional) terdapatdalamkenyataansosialbahwamengikatnyahukumituperlumutlakbagidapatterpenuhinyakebutuhanmanusia (bangsa) untukhidupbermasyarakat.

  15. 1. Istilah Hukum Internasional

  16. Romawi : Ius Gentium, Ius Inter Gentes • Indonesia : Hukum Antar Bangsa/Hk. Antar Negara/ Hukum Internasional • Inggris : Common Law/ Law of Mankind,Law of Nation/Transnational Law/ International Law • Perancis : Droit de gens • Belanda : Voelkenrecht. • Jerman : Voelkrrecht.

  17. 2. Perbedaan Hukum Internasional dan Hukum Perdata Internasional

  18. HI Publik (HI): “keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas- batas negara yang bukan bersifat perdata”. • H Perdata Internasional: “keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas- batas negara yang berfat perdata”

  19. Diskusi-1: Konsep Hukum Internasional dan Hukum Dunia, samakah?

  20. a. KonsepPembentukan: HI dan HD, keduanyamenunjukpadakonsepmengenaitertib hukummasyarakatdunia, yang berlainandanbertolakbelakang. b. Konsep Pembentukkan HI didasarkan pada: “ adanya suatu masyarakat internasional yang terdiri atas sejumlah negara-negara yang berdaulat dan merdeka. Dalam arti masing-masing negara berdiri sendiri, hal mana yang satu tidak berada di bawah kekeuasaan yang lain.

  21. c. HI merupakan suatu tertib hukum dimana hubungan antara anggota-anggota bersifat koordinatif dan sederajat. d. Konsep HD merupakan negara federasi dimana hubungan antara anggota-anggotanya bersifat subordinatif (heirarkis), negara dunia berdiri diatas negara nasional dan tidak sederajat.

  22. HubunganAntara HI dan HN • AliranDualisme, menurutaliranatauteoriinibahwadayaikathukuminternasionalbersumberpadakemauannegara, makahukuminternasionaldanhukumnasionalmerupakanduasistematauperangkathukum yang terpisahsatudan yang lainnya (berbedaantara HI dan HN) • FahamMonisme, fahammonismedidasarkanataspemikirankesatuandaripadaseluruhhukum yang mengaturhidupmanusia. Dalamrangkapemikiraninihukuminternasionaldanhukumnasionalmerupakanduabagian yang darisatukesatuan yang lebihbesaryaituhukum yang mengaturkehidupanmanusia (HI = HN)

  23. Perbedaanantara HI dan HN? • MenurutTeoriDualisme: • Tirepel (1899): perbedaandarisumbernya(HI bersumberkehendakbersamanegara-negara– HN: kehendaknegaratersebut, subyek HI: negara, subyek HN: individudalamnegara) • Anzilotti (1928): perbedaandariazas fundamental (HN: ketaatan UU Nasional, HI: pactasuntservanda)

  24. Primathukuminternasionalmenurutpraktekinternasional • PraktekhukuminternasionalmemberikancukupbahanataucontohbagikesimpuIanbahwapadamasadantingkatperkembanganmasyarakatinternasionaldewasainihukuminternasionalcukupmemilikikewibawaanterhadaphukumnasionaluntukmengatakanbahwapadaumumnyahukuminternasionalituditaatidanhukumnasionalpadahakekatnyatundukpadahukuminternasional.

  25. 5. DefinisiHukumInternasionalMenurutPakar • Pandangan klasik : “system Hk. yang mengatur hubungan negara-negara.” • b. Prof. Hyde : “sekumpulan hukum, yang sebagaian besar terdiri dari asas-asas dan peraturan-peraturan tingkah laku yang mengikat negara-negara, karena itu biasanya ditaati dalam hubungan negara-negara satu sama lain.” • c. J.L. Brierly : “ himpunan kaidah-kaidah dan asas-asas tindakan yang mengikat bagi negara-negara beradab dalam hubungan mereka satu sama liannya.” • d. Oppenheim : “International law is the name of the body of customary and treaty rules which are of considered legally binding by states in their intercourse which each other”. • e. Max Rosense :”International law is a strict term of art, connoting that system of law whose primary function it is to regulate the relation of states whit one another “. • G. Schwarzenberger : “ International law is the body of legal rules binding upon sovereign state and such other entities as have been granted International personality”.

  26. Prof. Dr. MochtarKusumaatmadja, SH.,LL.M. : • “keseluruhankaidah-kaidahdanasas-asas yang mengaturhubunganataupersoalan yang melintasibatas- batasnegaraantara: • NEGARA dengan NEGARA; • NEGARA dengan SUBYEK HUKUM LAIN BUKAN NEGARA; • SUBYEK HUKUM BUKAN NEGARA satu dengan YANG LAIN.

More Related