1 / 54

PEMERIKSAAN PENDENGARAN & ALAT BANTU MENDENGAR

PEMERIKSAAN PENDENGARAN & ALAT BANTU MENDENGAR. Oleh: Sulis Nuryati, S. Pd. PEMERIKSAAN PENDENGARAN. Case history/anamnesis Otoskopi Timpanometry Otoacoustic Emision (OAE) BOA (Behaviour Observation Audiometry) Free Field Test atau VRA BERA Audiometry /play audiometry.

Download Presentation

PEMERIKSAAN PENDENGARAN & ALAT BANTU MENDENGAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMERIKSAAN PENDENGARAN & ALAT BANTU MENDENGAR Oleh: Sulis Nuryati, S. Pd

  2. PEMERIKSAAN PENDENGARAN • Case history/anamnesis • Otoskopi • Timpanometry • Otoacoustic Emision (OAE) • BOA (Behaviour Observation Audiometry) • Free Field Test atau VRA • BERA • Audiometry /play audiometry

  3. CASE HISTORY/AMNANESIS Interview yang dilakukan oleh pihak pemeriksa (audilogist) dengan pasien/anak (orang tua anak) guna mengumpulkan data selengkap mungkin yang berkaitan dengan gangguan pendengaran pasien. • Meliputi: • Data Identitas Pasien • Symptomations (Gejala-gejala) • Surgical/Medical Record • Hearing Corection Record • Area of Difficulty

  4. Otoscopy Pengertian: Adalah pemeriksaan telinga bagian luar yang mencakup : 1.Retroaurikula/retropinna 2.Pinna 3.Liang telinga, 4.Dan gendang telinga, dengan menggunakan otoscop atau auriscop

  5. MT hiperemis & bulging

  6. Tympanometry Pemeriksaan/Pengukuran fungsi telinga bagian tengah dengan menggunakan timpanometer. Manfaat: • Screening kondisi medis telinga tengah • Membedakan secara tegas antara gangguan pendengaran syaraf dan konduktif • Diagnosis terhadap gangguan pendengaran konduktif • Manajemen dan monitoring secara medis • Sebagai salah satu data yang menguatkan analisa dan diagnosis gangguan pendengaran.

  7. - 1.0 - 0.8 [cc] - 0.6 - 0.4 Base volume 0.74 cc Compliance 0.68 cc Pressure +5 daPa - 0.2 0       [daPa] -300 -200 0 -100 +100 +200 Contoh hasil tympanogram • Type A normal -

  8. [cc] - 1.0 - 0.8 - 0.6 - 0.4 - - 0.2 0       [daPa] -300 -200 0 -100 +100 +200 • Type AS (Shallow /Stiffnes) Base volume 0.74 cc Compliance 0.25 cc Pressure +5 daPa Type A Shallow mengindikasikan : - Otosklerosis stadium lanjut (GT nampak berwarna pink) - Timpanosklerosis (GT nampak berwarna biru) - Adanya jaringan parut/kiloid pada gendang telinga

  9. Otoacustic Emision (OAE) TUJUAN PEMERIKSAAN OAE: Adalah untuk menentukan kondisi cochlea, khususnya fungsi sel-sel rambut luar (Outer Hair Cell=OHC) pada organ corti. FUNGSI /MANFAAT Skrining pendengaran pada: bayi baru lahir, anak-anak, orang-orang cacat. Mengestimasikan kepekaan pendengaran dalam batas-batas tertentu Membedakan antara gangguan pendengaran sensori dengan neural, pada gangguan pendengaran sensorineural. Memeriksa orang yang pura-pura tuli (malingering). Data ini dapat dikumpulkan (diperoleh) dari pasien yang tidu ratau bahkan dalam kondisi koma, karena tidak diperlukan respon perilaku.

  10. CONTOH HASIL DPOAE

  11. BERA BERA merupakan: Suatu potential listrik di otak, sebagai akibat rangsangan bunyi, yang direkam dengan menem- pelkan elektroda di kulit kepala.

  12. Audiometry • Audiometry adalah pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan audiometer • Audiometer adalah alat untuk pemeriksaan pendengaran. • Audiogram adalah hasil pemeriksaan dengan audiometer. • Audiometrist adalah orang yang berprofesi mengoperasionalkan audiometer untuk pemeriksaan. • Audiologi adalah ilmu yang membahas tentang pendengaran • Audiologist adalah orang yang ahli dalam bidang audiologi.

  13. Sarana & peralatan………. Ruang Periksa • Ruang periksa yang kedap suara (suara-suara dari luar tidak masuk, bebas gema) dengan kekedapan max 30 dB. • Ruang periksa yang nyaman/comfortable • Penerangan yang cukup, sehingga bagi pasien yang kurang dengar berat/tuli sangat terbantu untuk membaca ujaran si pemeriksa.

  14. Audiometer Bagian-bagian audiometer : Head phone dengan kode : a. Warna merah untuk telinga kanan b. Warna biru untuk telinga kiri Switch Indikator untuk memilih telinga yang mau diperiksa (kanan atau kiri) Indikator frekuensi Switch Interuptor Indikator nada yang disajikan : tone, pulse, warble, dll Indikator intensitas. Indikator perubahan fungsi audiometer : Mic, AC, BC Microphone. Bone Conductor Masking indikator.

  15. Tes audiometry………. TES AIR CONDUCTION (AC) Tujuannya untuk mengetahui kemampuan dengan pasien terhadap suara yang paling lemah lewat hantaran udara TES BONE CONDUCTION (BC) Tujuannya untuk mengetahui kemampuan dengar pasien terhadap suara yang paling lemah lewat hantaran tulang (fungsi syaraf pendengaran

  16. Persiapan tes…. • Susunan tempat duduk • Pasien tidak boleh melihat : a. Tangan kita waktu menekan keyboard atau tuts b. Layar monitor (Pada Audiometry terkomputerisasi) • Kekedapan ruang periksa • Matikan atau kecilkan : AC, Fan

  17. Pemeriksaan Audiometry • Lepaskan segala aksesori yang mengganggu untuk pemasangan head phone spt : giwang, ABD dll • Memberikan instruksi untuk pemeriksaan AC-THR • Pasang Headphone dengan tepat (Merah-Kanan dan Biru-Kiri) • Mengatur setting komputer/audiometer untuk pemeriksaan AC-THR • Lakukan pemeriksaan terlebih dahulu pada telinga yang lebih baik. Bila telinga kanan-kiri sama mulailah pada telinga kanan.

  18. Untuk tes ini : Selalu dengan urutan frekuensi sbb : 1 kHz – 2 kHz –3 kHz-4kHz –8 kHz – 500 Hz – 250 Hz. b. Intensitas - Telinga normal dimulai dari 40 dB - Kurang dengar ringan dimulai dari 60 dB - Kurang dengar sedang dimulai dari 70 dB - Kurang dengar berat dimulai dari 90 dB Tuli dimulai dari 100 dB c. Pengurangan intensitas selalu 10 dB dan penambahan intensitas selalu 5 dB

  19. Pemeriksaan UCL Memberikan instruksi untuk pemeriksaan AC-UCL Mengatur setting komputer untuk pemeriksaan AC-UCL Lakukan pemeriksaan AC-UCL dengan urutan sbb a. Frekuensi : 1 kHz – 2 kHz – 4kHz – 500 Hz b. Intensitas Selalu dimulai dari 10 dB lebih keras daripada AC-THR Penambahan intesitas per 10 dB sampai pada 90 dB Mulai pada 90 dB penambahan per 5 dB. STOP bila pasien memberikan sinyal. Lepaskan Head Phone

  20. Pemeriksaan BC Pasang Head Band (Bone Conductor) pada telinga yang akan diperiksa (Mulai pada telinga yang lebih baik). Memberikan instruksi untuk pemeriksaan BC-THR Mengatur setting komputer/audiometer untuk pemeriksaan BC-THR Lakukan pemeriksaan dengan urutan sbb : a. Selalu dengan urutan frekuensi sbb : 1 kHz – 2 kHz – 4kHz – 500 Hz b. Intensitas Dimulai dari 10 dB lebih keras dari AC-THR c. Pengurangan intensitas selalu 10 dB dan penambahan intensitas selalu 5 dB

  21. Play audiometry…. Play audiometry diterapkan untuk Anak-anak yang : Sudah bisa kooperatif Mengerti “instruksi” lewat: contoh,perintah sederhana.

  22. Free Field Test (FFT)&Visual Reinforcement Audiometry (AVR) SUBYEK SASARAN FFT dan VRA, adalah anak-anak yang belum kooperatif, yang belum memungkinkan dilaku-kan play audiometry. TUJUAN Mendapatkan data secara kasar, tentang Kemampuan dengar seorang anak.

  23. Behavioral Observation Audiometry (BOA) TUJUAN: Untuk mengetahui adanya kelainan pendengaran pada anak sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan penanganan (intervensi) sedini mungkin secara tepat. PENTAHAPAN/FREKUENSI PEMERIKSAAN: Empat kali sampai anak berumur 2 th yakni: Tiga bulan sekali sampai anak berumur 6 bulan. Enam bulan sekali sampai anak berumur 1 th Satu tahun sekali sampai anak umur 2 th.

  24. Audiogram……….

  25. Aspek-aspek suara /bunyi yang didengar oleh seseorang: Frekuensi Adalah tinggi rendahnya suatu bunyi. jumlah getaran dalam waktu 1 sekon/detik. dinyatakan dalam ukuran Hertz (Hz) Intensitas Adalah keras lemahnya suatu bunyi Dinyatakan dalam satuan ukuran deci Bell (dB)

  26. Ambang Pendengaran Lewat Hantaran Udara= Hearing Threshold Level Air Conduction = HTL AC Suara yang paling lemah yang masih dapat didengar oleh telinga seseorang melalui hantaran udara Kiri Kanan O X Masking Non masking Non masking Masking

  27. Ambang Pendengaran Lewat Hantaran Tulang= Hearing Threshold Level Bone Conduction = HTL BC = BC Suara yang paling lemah yang masih dapat didengar seseorang melalui hantaran tulang Kiri Kanan > < Non masking Masking Non masking Masking

  28. u u Uncomfortable Level = UCL Suara yang paling keras yang masih boleh didengar oleh seseorang = Batas daya tahan telinga terhadap suara yang paling keras Kiri Kanan

  29. Most Confortable Level = MCL Adalah tingkatan/level suara yang paling nyaman atau enak didengar oleh seseorang. MCL terletak di tengah-tengah di antara HTL AC dan UCL. Kiri Kanan M M

  30. Area Pendengaran …..

  31. Gangguan pendengaran…..

  32. Untuk menentukan tingkat gangguan pendengaran = HTL(500 Hz) + HTL (1kHz) + HTL (2 kHz) + HTL (4 kHz) 4

  33. UCL =UNCONFORTABLE LEVEL (DAYA TAHAN TELINGA TERHADAP SUARA PALING KERAS) DYNAMIC RANGE (AREA PENDENGARAN) Area pen- dengaran UCL U U U U

  34. Alat Bantu Mendengar (ABM) • ABD Tidak Menggantikan Fungsi Pendengaran Normal: • Memperkeras suara, tidak memperjelas • Mungkin tidak menangkap semua nada • Mungkin mengubah (mendistorsi) beberapa jenis suara

  35. Mengapa????????? • Untuk berkomunikasi: Memahami percakapan • Untuk mendeteksi suara dari lingkungan sekitar • Untuk memperoleh manfaat dari suara!!! • Tetap merangsang pertumbuhan sel-sel rambut pada cochlea

  36. Jenis ABD…. TEKNOLOGI ANALOG TEKNOLOGI DIGITAL

  37. MODEL-MODEL ALAT BANTU DENGAR RIC CUSTOM MADE BTE (BEHIND THE EAR) POCKET CIC ITC

  38. ABD MODEL POCKET Mikrofon Amplifier Kabel penghub amplifier dg speaker Speaker (receiver) • Ada yang untuk kurang dengar sedang-agak berat: • MEDIUM POWER. • Ada yang untuk yang kurang dengar berat-tuli: • SUPER POWER. • Semua analog, manual. • Harga murah meriah, batteray AA mudah didapat, murah • dan tahan lama.

  39. MODEL BTE (BEHIND THE EAR) Ada 2 macam teknologi: BTE Programable Conventional (manual) Digital Analog Analog Digital

  40. Mikrophone: menangkapgelombangsuaradariudaradanmengubahnyamenjadisinyalelektrik Receiver: mengirimkansuara yang sudahdiperkeraskedalamtelingan Pengatur Volume Earhook: menghubungkan ABD denganearmold Switch On / Off PintuBaterai

  41. ABD MODEL CIC (COMPLETELY IN THE CANAL) Receiver (speaker) Mikrofon • ABD model CIC untuk: • Yang kurang dengar ringan – sedang, telinganya • memenuhi syarat, bukan kanak-kanak • Menggunakan 1 mikrofon saja Amplifier

  42. ABD MODEL ITC: IN THE CANAL Mikrofon • Model ABD ITC: • Kurang dengar ringan – ambang berat • Diameter liang telimnganya memenuhi • syarat/standard minimal. • Dewasa, yang sudah stabil dalam • pertumbuhan (bukan kanak-kanak). Receiver Amplifier

  43. ABD MODEL RIC (RECEIVER IN THE CANAL: Mikrofon Amplifier • Kelebihan RIC dibanding BTE, ITC & CIC: • Frekuensi respons lebih lebar d.p BTE, ITC, CIC • (sampai 10 KHz). • Ringan, tidak nampak. • Bisa instan (langsung dipakai tanpa cetak earmould) • Utk. Kurang dengar ringan – tuli. Receiver (speaker) dimasukkan ke dalam liang telinga

  44. Pemasangan, pemakaian & perawatan ABD • Pemasangan ABD >>>>>audiologi center/hearing aid center • Pemakaian sehari-hari tanggung jawab ortu (di rumah) & guru (di sekolah)>>>>selaul lihat kondisi telinga anak (otoscopy) • Perawatan >>>>>>>>>>>>>>>>

  45. PERAWATAN/TROUBLE SHOOTING

More Related