1 / 1

26 b. Teknik Pemeran. Disebut juga dengan teknik bermain. Dengan melalui

26 b. Teknik Pemeran. Disebut juga dengan teknik bermain. Dengan melalui. tahapan ini setiap latihan ditekankan peran serta suasana lakon. pada penciptaan karakter dan emosi. b. Improvisasi. Improvisasi. bermanfaat. untuk. meningkatkan. ketrampilan. bermain. seorang. aktor,.

ianthe
Download Presentation

26 b. Teknik Pemeran. Disebut juga dengan teknik bermain. Dengan melalui

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 26 b. Teknik Pemeran. Disebut juga dengan teknik bermain. Dengan melalui tahapan ini setiap latihan ditekankan peran serta suasana lakon. pada penciptaan karakter dan emosi b. Improvisasi. Improvisasi bermanfaat untuk meningkatkan ketrampilan bermain seorang aktor, selain itu improvisasi berguna juga untuk memperkaya imajinasi dan untuk melatih kemampuan dalam merespon atau menanggapi lingkungan. c. Observasi. Seorang aktor haruslah merupakan seorang pengamat, bukan saja di atas panggung tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari Berkenaan dengan salah satu teknik olah tubuh, Boleslavky (1957), menjelaskan bahwa latihan olah tubuh bertujuan untuk melatih stamina, kelenturan serta bentuk kesadaran tubuh. Setelah ketiga hal tersebut dikuasai, melalui latihan ini akan diperoleh kepekaan terhadap kesadaran diri atau lebih bisa mengenal diri sendiri. Menurut (Rendra, 1983), salah teknik bermain drama dalam pemeranan teater adalah teknik pembina puncak. Di dalam memainkan sebuah peran, seorang aktor harus mampu menjaga emosi peran sesuai dengan alur cerita, sehingga dapat mencapai klimaks yang diinginkan sesuai dengan skenario. Stanislavsky (1980), menjelaskan bahwa observasi dan pengamatan dalam teater pada umumnya dan bagi aktor pada khususnya adalah dengan melibatkan diri ke dalam kehidupan secara menyeluruh, artinya meliputi keterlibatan fisik (dengan mengamati) dan keterlibatan secara emosional (dengan merasakan), lalu dengan jeli dan seksama mencatatnya ke dalam ingatan dan sekaligus meresapkannya. Dengan diri pribadi seorang aktor akan menjadi kaya pengalaman, baik pengalaman lahiriah ataupun pengalaman

More Related