1 / 28

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono. PERBEDAAN IKATAN RANGKAP BENZENA DAN ALKENA. AKIBAT LAIN AKIBAT ADANYA STABILITAS PADA AROMATIK.

Download Presentation

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK DR. Bambang Cahyono

  2. PERBEDAAN IKATAN RANGKAP BENZENA DAN ALKENA

  3. AKIBAT LAIN AKIBAT ADANYA STABILITAS PADA AROMATIK Senyawa aromatik distabilkan oleh “stabilitas aromatik” Mengingat adanya stabilitas tambahan seperti ini, reaksi SN2 yang terjadi pada rantai alkana tidak dapat terjadi pada senyawa aromatik Juga, ikatan rangkap yang terdapat pada senyawa aromatik tidak dapat teradisi seperti pada alkena Tidak ada reaksi Tidak ada reaksi

  4. SUBSTITUSI ELEKTROFILIK AROMATIK Senyawa aromatik mengadakan reaksi yang spesifik ION ARENIUM KEHILANGAN STABILITAS AROMATIK

  5. ION ARENIUM DAPAT MEMPEROLEH KEMBALI STABILITAS AROMATIK Saat kehilanngan proton, stabilitas aromatik diperoleh kembali Secara keseluruhan, produk reaksi adalah substitusi elektrofilik (karena E menggantikan H), disebut SUBSTITUSI ELEKTROFILIK AROMATIK

  6. PROFIL ENERGI REAKSI SUBSTITUSI ELEKTROFILIK AROMATIK PENENTU LAJU REAKSI ADALAH PEMBENTUKAN ION ARENIUM KOORDINAT REAKSI

  7. SIFAT DARI ION ARENIUM MENENTUKAN SUBSTITZUSI AROMATIK ELEKTROFILIK • Semua hal yang menyebabkan adanya stabiltas tambahan pada arenium ion akan mempercepat reaksi • Regiokimia produk reaksi dikontrol oleh stabilitas ion arenium ini

  8. MACAM-MACAM REAKSI SUBSTITUSI ELEKTROFILIK

  9. BROMINASI

  10. BROMINASI • Dalam asam Lewis (seperti FeBr3), bromine merupakan sumber elektrofilik, • Dengan adanya cincin aromatik, akan mengadakan reaksi,

  11. POSISI KEDUA DARI GUGUS FUNGSI PADA BENZENA • Bagaimana menerangkan kecepatan pembentukan senyawa tersebut ? • LIHAT STABILITAS ION ARENIUM-NYA

  12. Ingat: Orto, Meta, para Benzena tersubstitusi Isomer ortho Isomer para Isomer meta

  13. STABILITAS ION ARENIUM PENENTU LAJU REAKSI KESELURUHAN

  14. STABILITAS BERBEDA, TERGANTUNG PADA KEADAAN INTERMEDIATE KARBOKATION

  15. ALKIL ADALAH PENDORONG ELEKTRON • Akibatnya, toluena menngarahkan substitusi elektrofilik pada posisi orto/para • (Hanya pada posisi orto/para muatan positif dapat berdampingan dengan alkil)

  16. REAKTIVITAS TAMBAHAN Bila arenium mengemban lebih banyak densitas elektron maka cincin aromatik lebih reaktif

  17. BEBERAPA ISTILAH: AKTIVATOR/DEAKTIVATOR • Toleune bereaksi lebih cepat dalam substitusi aromatik elektrofilik dibanding dengan benzena (gugus alkil) disebut sebagai AKTIVATOR • Substituent yang menyebabkan reaksi lebih lambat dikatakan DEAKTIVATOR (nitro merupakan contoh gugus deaktivator, adanya gugus ini menyebabkan cincin berkurang densitas elektronnya)

  18. FAKTOR PENYEBAB DEAKTIVATOR/AKTIVATOR • INDUKSI Substituen yang lebih elketronegatif dibanding dengan karbon secara induksi mengurangi densitas elektron cincin, • RESONANSI Substituen yang memiliki elektron bebas dapat memberikan elektronnya kepada cincin melalui resonansi,

  19. SUBSTITUENT DAN PERBEDAAN MOMENT DIPOLE DENGAN BENZENA

  20. AKTIVATOR/DEAKTIVATOR : EFEK INDUKSI DAN MESOMERI

  21. ATOM ELEKTRONEGATIF YANG MEMILIKI ELEKTRON BEBAS DAPAT MEMPUNYAI EFEK BERLAWANAN • Beberapa substituent dapat mempunyai efek induksi dan resonansi • Bila atom netral O atau N terikat pada benzena, maka resonansi lebih dominan, jadi gugus aktivator • Bila halogen yang terikat, maka induski lebih dominan, sehingga deaktivator. Gugus alkil Secara induksi Pendorong elektron Jadi aktovator induksi penarik elektron Jadi deaktivator Resonansi pemberi elektron Jadi aktivator

  22. GUGUS DEACTIVATOR LAIN Ada dua kategori, yakni • Sistem terkonjugasi, yang secara induksi maupun resonansi menarik elektron dari lingnkar aromatik Umumnya Z lebih elektronegatif daripada Y (-NO2, -CN, -karbonil) • Muatan positif yang dapat menarik secara langsung elektron dari lingkar aromatik,

  23. PERBANDINGAN ISOMER ORTO, META DAN PARA

  24. KECEPATAN NITRASI TERHADAP CINCIN BENZENA

  25. Orientation and Reactivity Effects of Ring Substituents

  26. NITRASI

More Related