1 / 20

SISTEM PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

SISTEM PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN. PENDAHULUAN. Kategori pengukuran modal intelektual antara lain sbb . Sumber daya manusia Kategori ini mencakup pernyataan tentang komposisi , manajemen , dan kepuasan sumber daya manusia ( karyawan ). Pelanggan

hubert
Download Presentation

SISTEM PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

  2. PENDAHULUAN • Kategoripengukuran modal intelektualantara lain sbb. • Sumberdayamanusia Kategoriinimencakuppernyataantentangkomposisi, manajemen, dankepuasansumberdayamanusia (karyawan). • Pelanggan Kategoriinimencakuppernyataanmengenaikomposisi, manajemen, dankepuasanpelanggan. • Teknologi Kategoriinimencakuppernyataanmengenairuanglingkup, fungsi, danpenerapansistemteknologiinformasi. • Proses Kategoriinisecarakhususmencakuppernyataanmengenairuanglingkup, peralatan, danefisiensiaktivitasbisnis.

  3. PENDAHULUAN • Keempatkategoritersebut di atasmerupakanisilaporan modal intelektual. • Pengukurandanpelaporanatasaspekdariperusahaaninidapatmengungkapkansumberdaya yang akanmenciptakanhasilfinansialdanpertumbuhan di masadepan. • Dengankata lain, laporanhasilpengukuran modal intelektualmengungkapkanpertumbuhanataufaktor-faktorkemajuanperusahaan.

  4. PENDAHULUAN • Audit modal intelektualdapatdigunakandalamkonteks yang lebihluasdibandingkandengan audit keuangan, karena : • Audit modal intelektualbertujuanmemonitordanmengatur modal intelektualperusahaan. • Audit modal intelektualmemerlukansatutim yang terdiridariahli yang berbeda, ahlistrategiorganisasi, ahlikeuangan, ahlisumberdayamanusia, analispengetahuan, ahlipropertiintelektualdanahlipemasaran.

  5. AlasanPerlunya Audit terhadap Modal Intelektual • Membantumengisikesenjangan yang terjadidalamstrategisehinggastrategitersebutsukses. • Membantumengevaluasi program desain yang dilakukanolehbagianrisetdanpengembangan. • Menyediakanpengetahuandalammerekayasasebuahperusahaan yang mampumempertahankankemampuansertaketerampilan yang bernilaidariparakaryawandanorganisasi. • Menyediakaninformasibagiperencanaanpendidikandanpelatihan yang salingmenguntungkanantarakaryawandanorganisasi.

  6. AlasanPerlunya Audit terhadap Modal Intelektual • Menyediakaninformasimengenaiaset yang tidaktercatatdidalam audit tradisional (audit keuangan) yang dapatmeningkatkannilaiperusahaan. • Meningkatkankemampuanmemperluasmemoriorganisasi. • Denganmengaudit modal intelektual paling tidakorganisasitelahberupayauntukmenangkapnilaidarikeseluruhanasettakberwujudnyatermasukkemampuanorganisasimenggunakanasettersebutsebagaikompetensiinti, sekaligusmemberikangambarankepadapemilik modal tentangpotensiaset yang dimilikiolehorganisasi.

  7. Langkah yang dapatdilakukanketikamenjalankan audit intelektual : • Perusahaan harusmenentukantujuan audit yang akandilakukan, apakahditujukanuntukmenghitunghasilnyasecaramoneter, untukmenyusunperbandingan, atausebagaipembanding. • Identifikasimasalahsehingga audit menyediakanfokussertadapatdikelola. • Menentukanaspekdariaset yang akandiinvestigasi (misalnyaberbasispelanggan, pengulanganbisnis, profilpelangganatauloyalitasmerk). • Menentukannilai yang tinggisebagaipembandingterhadapaspekasetuntukdiinvestigasi. • Memilihmetode audit.

  8. Tipe Audit ManajemenPengetahuan • Audit core competency Audit didasarkankepadakompetensiinti, untukmengauditasettanpawujud (intangible asset). Cara ygdigunakansbb: • Asettanpawujuddidefinisikanterlebihdahulu, kemudiandikaitkandengankompetensiintiperusahaan. Masing-masingkompetensiintitersebutmerupakankombinasidariasettanpawujud. Penciptaanpengetahuanmerupakankompetensiintisebuahperusahaan. • Kekuatanmasing-masingkompetensiintitersebutselanjutnyadiestimasidenganbantuan checklist denganmenggunakankriteria-kriteriatertentu. Kriteriatersebutantara lain : keuntunganpelanggan, keunggulandidalambersaing, potensidimasadepan, kesolidan. Masing-masingkriteriadiberinilaiantara 0-5.

  9. Tipe Audit ManajemenPengetahuan • Nilaimasing-masingkompetensiintitersebutdikaitkandengan 5 nilaipendorongsepertinilaitambah, keunggulankompetitif, potensi, keberlangsungandankesehatan. • Pengawasan. Sekalinilaiasettanpawujudditentukanuntukbeberapatahun, asettersebutdapatdiubahkedalamsatuindeks, danperubahannyadapatdijelaskandalamterminologikualitatif. Keterbatasanmetodeini : Prasyaratutamayaitupengelolaanwaktudankomitmen, sehinggaorganisasi/perusahaanharusmempunyaistrategi yang jelasuntukmeningkatkanasettanpawujudnyasebagaisumberdayasaingorganisasi.

  10. Tipe Audit ManajemenPengetahuan • Audit Individu atau Spektrum Itemnya Beberapa hal untuk menentukan nilai moneter untuk item modal intelektual individu, sbb : • Mengaudit nilai moneter pelanggan dan nilai kontrak merupakan salah satu contohnya. Metode pengukuran moneter mengusulkan beberapa item untuk audit modal intelektual. Metode pengukuran dapat dilakukan melalui pendekatan pasar, menggantikan pendekatan biaya, atau pendekatan pendapatan, tergantung kepada kuantitas dan kualitas daya yang tersedia, tujuan audit, dan pengalaman serta penilaian akuntan.

  11. Tipe Audit ManajemenPengetahuan • Mengaudit hak paten dipandang sebagai satu area yang sudah mapan. Hak paten merupakan properti yang paling nyata dimiliki oleh organisasi serta telah memiliki perlindungan hukum. • Mengaudit nilai keuangan. • Mengaudit modal intelektual eksternal dapat dilakukan dengan cara wawancara, survei, analisis isi, kelompok terfokus dan metode yang paling populer digunakan adalah studi kasus. Karena studi kasus membantu manajer melahirkan pengetahuan bertindak dan merupakan pembelajaran yg sangat kuat bagi perusahaan.

  12. Tipe Audit ManajemenPengetahuan • Dalam melakukan audit, audit individu atau spektrum itemnya dapat dilakukan dengan dua cara, riset dan audit objek: • Riset Riset dilakukan dengan beberapa metode untuk keperluan audit intelktual, misalnya aset pasar dapat dievaluasi dengan menggunakan riset pasar, interview pelanggan, survei, analisis persaingan, Return On Investment (ROI), analisis penjual dan pengeluaran. • Audit Objek Audit objek dapat diklasifikasi ke dalam beberapa bentuk pengujian melalui bukti-bukti dokumen yang ada, misalnya dokumen tertulis, proses dan nilai perusahaan, aspek-aspek karyawan dan hubungannya dengan yang lain (baik orang maupun institusi).

  13. Pendekatan Audit Kinerja Manajemen Pengetahuan • Dalam melakukan audit kinerja manajemen pengetahuan, ada beberapa metode populer yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur performansi atau kinerja organisasi. Dalam hal ini, mengacu pada pendapat Tobing (2007) dan Sangkala (2007), yang mengemukakan pendapat beberapa pakar dan ahli tentang pendekatan audit kinerja manajemen pengetahuan sbb.

  14. Pendekatan Audit Kinerja Manajemen Pengetahuan • Balanced Scorecard (BSC) Pendekatan BSC pertama kali dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (awal 1990-an), kemudian dikembangkan oleh Bose (2004). Pendekatan BSC dalam konteks manajemen pengetahuan secara langsung menghubungkan “learning” ke performansi proses, yang selanjutnya akan terhubung ke performansi organisasi scr keseluruhan. BSC menghubungkan strategi organisasi dan objektif-objektif yg diukur dlm 4 perspektif utama, yaitu sbb. • Finansial, menyangkut bagaimana perusahaan memberi nilai tambah kepada pemegang sahamnya, contoh profitability dan aliran kas. • Customer, menyangkur manfaat apa yang diperoleh pelanggan dari perusahaan? Apakah kebutuhan dan ekspektasi pelanggan dipenuhi? Contoh : kepuasan pelanggan dan pangsa pasar. • Proses bisnis internal, menyangkut tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan dengan bagus agar berhasil. Contoh : kecepatan keberhasilan tender dan kecepatan penanganan keluhan pelanggan. • Learning and growth, menyangkut orientasi ke sukses di masa depan, bagaimana sebuah perusahaan dapat dengan konsisten menambah value, misalnya : biaya per unit dan produk-produk baru yang diluncurkan.

  15. Pendekatan Skema Karl Erik Sveiby Sveiby mengidentifikasi 3 tipe pendekatan aset intangible dan menganjurkan 3 tipe ukuran, yang mencakup : pertumbuhan, efisiensi dan stabilitas. Ketiga tipe pendekatan asettersebut adalah sbb. • Struktur eksternal : merk, pelanggan dan hubungannya • Indikator pertumbuhan seperti keuntungan per pelanggan. • Indikator efisiensi seperti kepuasan pelanggan. • Indikator stabilitas seperti daya tahan pelanggan. • Struktur internal organisasi : manajemen, struktur resmi, sistem manual, sikap, riset, pengembangan dan software. • Indikator pertumbuhan seperti investasi dalam teknologi informasi. • Indikator efisiensi seperti penjualan per dukungan staf. • Indikator stabilitas seperti pendukung pergantian staf. • Kompetensi individu, Pendidikan dan pengalaman karyawan. • Indikator pertumbuhan seperti tingkat pendidikan profesonal. • Indikator efisiensi seperti keuntungan per profesional. • Indikator stabilitas seperti pergantian profesi.

  16. Pendekatan IMPaKT Pendekatan lainnya dikemukakan oleh Carrillo, et al. (2003), yang menawarkan sebuah kerangka yang mengintegrasikan manajemen pengetahuan dengan performansi bisnis perusahaan, yang disebut IMPaKT (Improving Management Performance Through Knowledge Transformation). Kerangka IMPaKT menggambarkan bahwa untuk dapat mengakses dampak dari kerangka yang menghubungkan inisiatif manajemen pengetahuan dengan kinerja bisnis, maka inisiatif-inisiatif manajemen pengetahuan harus diselaraskan dengan objektif strategis dari perusahaan melalui 3 tahapan, yaitu : • Perumusan strategi bisnis korporasi. • Perumusan stratei manajemen pengetahuan. • Evaluasi dari strategi manajemen pengetahuan.

  17. Pendekatan dari Department of the Navy (DON) Pendekatan ini dikembangkan oleh Department of the Navy (DON) Amerika Serikat. Dalam melakukan pengukuran kemanfaatan manajemen pengetahuan, DON mengembangkan sebuah kerangka yg mengaplikasikan 3 bentuk pengukuran performansi inisiatif manajemen pengetahuan, yaitu sbb. • Indikator outcome, mengukur semua karakteristik organisasional, seperti peningkatan produktivitas dan pendapatan. • Indikator output, mengukur kualitas upaya, misalnya efektivitas dari lesson learned. • Indikator sistem, mengukur efektivitas, fungsionalitas, kegunaan dan responsivitas dari manajemen pengethauan, tool dan inisiatif-inisiatif manajemen pengetahuan lainnya, seperti pembentukan special interest group.

  18. Skandia Navigator Pendekatan Skandia Navigator dikemukakan oleh perusahaan Swedia yang bergerak dalam bidang jasa keuangan, Skandia AFS. Skandia Navigator adalah sebuah tool untuk evaluasi soft asset dari suatu organisasi, seperti sistem manajemen pelaporan yang membantu manajer memvisualisasikan dan mengembangkan indikator-indikator yg merefleksikan aset-aset intangible, yang menuntun mereka memasuki masa depan. Definisi modal intelektual : Modal intelektual = modal manusia + modal struktural Keterangan : Modal manusia : nilai akumulasi dan investasi pada pelatihan dan kompetensi yang dikategorikan sebagai kompetensi pekerja, kemampuan relationship dan values. Modal Struktural : nilai yang tertinggal jika pekerja atau modal manusia pergi, misalnya basis data, daftar customer, manual, merk dagang dan struktur organisasi.

  19. Pendekatan dari KEMA Pendekatan ini dikembangkan di KEMA, yaitu perusahaan rekayasa Belanda. Perusahaan ini melakukan perhitungan nilai dari seluruh pekerjanya dan membandingkannya dengan keuntungan yang diperolehnya dari knowledge investment. Jika returnnya tidak baik, maka perusahaan KEMA membuat langkah-langkah dan strategi manajemen bagaimana mendapatkan lebih banyak keuntungan dari modal intelektual yang dimiliki oleh KEMA untuk masa mendatang.

  20. Soal Review Menurut Anda, pendekatan yang mana yang terbaik dalam melakukan audit, menggunakan satu metode saja atau melakukan kombinasi metode? Jelaskan alasannya!

More Related