1 / 39

BAHASA DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

BAHASA DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Tulisan ilmiah merupakan kumpulan pernyataan yang mengemukakan informasi tentang pengetahuan atau jalan pikiran untuk mendapatkan pengetahuan tersebut .

holli
Download Presentation

BAHASA DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAHASA DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

  2. Tulisanilmiahmerupakankumpulanpernyataan yang mengemukakaninformasitentangpengetahuanataujalanpikiranuntukmendapatkanpengetahuantersebut. Agar komunikasiilmiah yang terdapatdalamtulisanilmiahberlangsungdenganbaik, bahasa yang dipergunakanharusterbebasdariunsur-unsuremotif (Suriasumantri, 2000). Tulisanilmiahharusmenggunakanragambahasabahasabaku.

  3. PENGALIMATAN • Setiapgagasan, pikiran, konsep, perasaanseseorangakandisampaikankepadaorang lain dalambentukkalimat. • Dalamartikelilmiah, pikirandankonsep yang akandisampaikankepadapembacajugadalambentukkalimat. • Sesuatu yang disampaikanolehpenulisituakandapatdipahamiolehpembacadenganmudah, lengkap, danjelas/tepatjugabiladituangkandidalamkalimat-kalimat yang baik, benar, dantepat. • Kalimat yang benaradalahkalimat yang disusunberdasarkankaidah yang berlaku. • Kalimat yang baikadalahkalimat yang sesuaidengankonteksdansituasi yang berlaku. • Kalimat yang tepatadalahkalimat yang dibangundaripilihankata yang tepat, disusunmenurutkaidah yang benar, dandigunakandidalamsituasi yang tepat pula. • Kalimat yang benardanjelasakanmudahdipahamipembacasesuaidenganmaksudpenulis. • Sebuahkalimatefektifharusmemilikikemampuanuntukmenim-bulkankembaligagasan-gagasanpadapikiranpembacaseperti yang terdapatpadapikiranpenulisnya. • Jadi, kalimatefektifharusdisusunsecarasadaruntukmencapaidayainformasi yang diinginkanpenuliskepadapembacanya.

  4. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF • Kesepadanan • Kesejajaran • Penekanan • Kehematan • Kevariasian .

  5. KESEPADANAN Syarat kesepadanan menyangkut keseimbangan antara pikir-an/gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. • Struktur kalimat yang baik menimal harus memiliki unsur S (subjek) dan P (predikat). • Boleh ditambah dengan unsur objek, keterangan atau un-sur pelengkap. • Cirinya akan ditunjukkan oleh kemampuan struktur kali-mat dalam mendukung gagasan yang ingin disampaikan. • Jadi, suatu konsep/gagasan yang lengkap harus disampai-kan dengan kalimat yang berstruktur lengkap pula.

  6. 1. S (subjek) – P (predikat) • Sebuah kalimat minimal memiliki subjek dan predikat. • Subjek adalah inti kalimat, sedangkan predikat adalah pen-jelasannya Contoh kalimat yang salah: • Yaitu adanya penyelewengan dana dengan jumlah yang ti-dak sedikit. • Baik SDM dari pucuk pimpinan sampai strukur yang paling rendah . • Setelah dapat pengalaman kerja, pindah ke RS lain yang di-anggapnya lebih menjanjikan masa depan atau lebih prestise.

  7. 2. Kata Penghubung Intrakalimat dan Antarkalimat • Pemakaian kata penghubung secara tepat, baik secara intra- kalimat dapat membentuk kalimat efektif. • Sebaliknya, ketidaktepatan pemilihan kata penghubung akan merusak hubungan antara satu unsur dan unsur yang lain. Contoh penggunaan kata penghubung yang salah: • Jika negosiasi tersebut berhasil, maka keadaan ekonomi Indonesia akan pulih secara cepat. • Meskipun banyak upaya telah membawa hasil, namun masih ada beberapa hambatan. • Sehingga diharapkan pemerintah yang berjalan saat ini mampu mewujudkan masyarakat adil dan makmur, dengan perbaikan sistem ekonomi.

  8. 3. Gagasan Pokok • Biasanya gagasan pokok diletakkan pada bagian awal kalimat. • Jika penulis ingin menggabungkan dua kalimat, gagasan pokok ini harus diletakkan pada kalimat induknya. Perhatikan kalimat berikut: • Model pembangunan yang kita anggap paling tepat adalah pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. • Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah model pembangunan yang kita anggap paling tepat.

  9. KESEJAJARAN • Kesejajaran dalam kalimat digunakan untuk menyatakan gagasan-gagasan yang sederajat yang terdapat dalam satu kalimat. • Jika sebuah gagasan dinyatakan dalam bentuk kata, atau ke-lompok kata, gagasan lain yang sederajat juga harus disam-paikan dalam bentuk kata atau kelompok kata. • Jika sebuah gagasan dinyatakan dengan kelas nomina, ga-gasan lain yang sederajat juga harus dinyatakan dengan ke-las nomina. • Demikian pula bentuk atau kategori yang lain. Contoh kalimat yang tidak mengandung kesejajaran yang tepat:

  10. Kegiatan proyek itu memerlukan tenaga yang terampil, biaya yang banyak, dan waktunya cukup. • Tiga hal yang paling populer dalam mendorong mahasiwa melanjutkan studi mereka di perguruan tinggi berturut-turut adalah: 1) ingin mendapatkan kualifikasi profesional yang spesifik; 2) kesempatan kerja yang baik bagi lulusan perguruan ting- gi; dan 3) mempersiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.

  11. PENEKANAN DALAM KALIMAT Penekanan dalam kalimat digunakan agar bagian yang mendapat penekanan itu mendapat perhatian yang cukup besar oleh pembacanya. Dalam bahasa lisan, biasanya penekanan itu menggunakan ucapan yang diperlambat, suara yang keras, atau intonasi yang tinggi. Dalam bahasa tulis, penekanan dapat dilakukan dengan bebe-rapa cara berikut ini:

  12. PosisididalamKalimat • Bagian-bagian yang inginditekankandapatdiberikanpadaposisidepansebuahkalimat. • Pengedepananbagian yang inginditonjolkaninibisa me-ngenai S, P, O, atauunsur lain sebuahkalimat. • UrutanLogis • Jikakalimat yang dibuatberupapenggambarantentangpe-ristiwaataukejadian, peristiwaataukejadianituhendak-nyadiurutkansecaralogis. • Tujuannyaadalahuntukmembantupemahamanpembaca. • Demikian pula urutanmengenaitingkatkepentinganmaupunproses.

  13. Contoh: • Formuliritudiisi, ditempeli pas foto, dimasukkankedalamamplopberwarnahijau, laludiserahkankepadaPenasihatAkademik. 3) PengulanganKata • Bagian-bagianujaran yang dianggappentingseringdi-ulang agar mendapatperhatiandaripembaca. • Denganpengulangandiharapkanmaksudkalimatmenjadilebihjelas. • Pengulangan yang berlebihanjustrukalimatmenjaditidakefektifkarenamenjadisangatboroskata.

  14. 4) Penggunaan Partikel Penekanan • Partikel memiliki fungsi untuk memberikan tekanan pada bagian-bagian kalimat tertentu. Contoh: • Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu. • Iapun berusaha mendekatkan kedua belah pihak dalam perundingan. • Rakyatlah yang harus menanggung akibatnya.

  15. VARIASI • Suatuupaya yang bertolakbelakangdenganpengulangankata. • Pengulangankata yang berlebihanakanmenimbulkanke-bosananbagipembaca. • Perludigunakanbentuk lain yang merupakanvariasinya. • VariasiSinonimKata Penggunaankata-kata lain yang memilikiarti yang sama, mirip, ataudekat. • VariasiPanjangPendekKalimat Sebuahkarangan yang menggunakankalimatpendek-pendekakanmembuatpembacakesal. Demikian pula, penggunaankalimat yang panjang-panjangakansulitdi-pahami.

  16. 3) Variasi Cara Memulai Kalimat • Variasi cara memulai kalimat ini sama dengan cara pene-kanan bagian kalimat dengan mengedepankan bagian yang ditekankan yang telah dibicarakan di muka. • Kalimat bisa dimulai dengan S, P, Keterangan, atau yang lain. 4) Variasi Jenis Kalimat • Kalimat yang digunakan untuk menulis tidak harus selalu kalimat berita. • Jenis kalimat lain juga bisa dan perlu digunakan. • Misalnya kalimat tanya, aktif, pasif, susun biasa, susun ba-lik, langsung, tidak langsung, dan sebagainya.

  17. KEHEMATAN - Kehematanberkenaandenganpemakaiankata, frase, atauunsur-unsurkalimat yang lain yang sekiranyatidakdiperlukanataudipan-dang berlebihan.- Misalnya, didalampemakaiankalimat yang berturut-turut yang memilikisubjek yang sama, pengulangansubjekpadakalimatber-ikutnyadipandangtidakperlu, kecualijikadengantidakdisebutkan-nyasubjekitukalimatmenjadikuranginformatif.-Demikian pula pengulanganpenyebutankata-kata, ataufraseter-tentu.

  18. PARAGRAF • PengertianParagraf • Paragrafmerupakansatuaninformasi yang memilikiidepo-koksebagaidasarnya. • Dalamsebuahkarangan yang utuh, satuan-satuaninformasi yang adadidalamnyasalingberkaitdanmendukungsebu-ah karangantersebut. • Paragarafmerupakanbagiandarikeseluruhankarangan se-carautuh. • Paragrafadalahbagian-bagiankarangan yang berpotensiterdiridaribeberapakalimat yang berkaitansecarautuhdanpadusertamembentuksatukesatuanpikiran.

  19. 2. UnsurParagraf • kalimattopikataukalimatutama • kalimatpengembangataukalimatpenjelas • kalimatpenegas • kalimat, frasa, ataukatatransisi • Tidaksemuaparagrafselaluterdiridarikeempatunsurtersebut, tetapisebuahparagraf (nondeskriptifdan non-naratif) minimal terdiridariunsurkalimatutamadan un-surkalimatpenjelas. • Paragrafdeskriptifdannaratiftidakmemilikikalimatutama. Kalimat-kalimat yang terdapatdidalamnyameru-pakankalimatpenjelas yang berkaitanmaknanyadan se-muanyamendukungsatuidepokok. • Jadi, paragrafdeskriptifdannaratif, idepokoktercantumdalamkeseluruhankalimat yang membangunnya.

  20. Contoh Paragraf Eksposisi (1) Kosakata memegang peranan penting dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya karang-mengarang. (2) Jumlah kosakata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan orang tersebut. (3) Selain itu, jumlah kosakata yang dimiliki seseorang akan menjadi indikator bahwa orang itu memiliki beberapa konsep. (4) Semakin banyak kosakata yang dikuasai, semakin luas pula pengetahuannya. (5) Dengan demikian, seorang penulis akan lebih mudah memilih kata-kata yang tepat atau cocok untuk mengungkapkan gagasan-gagasan yang ada dalam pikirannya. • Kalimat (1) sebagai kalimat utama berisi ide pokok. • Kalimat (2) s.d. (5) sebagai kalimat pengembang. • Kalimat-kalimat tersebut saling berkait dan mendukung ide pokok. • Kaitan itu ditunjukkan dengan penggunaan kata atau frase transisi. • Contoh paragraf di atas terdiri atas unsur paragraf kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat/frase/kata transisi.

  21. 3. StrukturParagraf • Strukturparagrafdapatdisusunsecarabervariasi. • Apabilaunsur (1) sebagaitopikutama, (2) sebagaikalimatpengembang/penjelas, (3) sebagaikalimatpenegas, dan (4) sebagaikalimat, frase, ataukatatransisi, strukturparagrafmemilikibebagaikemungkinan, antara lain: • struktur (1), (2), (4), dan (3) • struktur (1), (2), (3) • struktur (1), (2) • struktur (2), (1) • struktur (2), (4), (1) • struktur (1), (4), (2), (3) • struktur (2), (3), (4), (1)

  22. Contoh 1 (1) Peningkatanpendidikanparapetanisamapentingnyadenganusahapeningkatantarafhidupmereka. (2) Petani yang berpendidikancukupakandapatmengubahsistempertaniantradisional, misalnyabercocoktanamhanyauntukmemenuhikebutuhanpangan, menjadipetani modern yang produktif. (3) Petani yang berpendidikancukupmampumenunjangpemba-ngunansecarapositif. (4) Merekadapatmemberikanumpan-balik yang setimpalterhadapgagasan-gagasan yang dilontarkanparaperencanapembangunan, baikditingkatpusatmaupundaerah. (5) Itulahsebabnya, pe-ningkatantarafkehidupanpetanidirasakanmendesak. • Paragrafdiatasterdiridari lima kalimat. Kalimat (1) sebagaikalimatutama, kalimat (2) s.d. (4) sebagaikalimatpengem-bang ataupenjelas, dankalimat (5) sebagaikalimatpenegas. • Paragraftersebutmemilikistruktur b, yaitu (1)-(2)-(3)

  23. Contoh 2 (1) Trempenuhsesakdenganorang, keranjang, tong kosongdanberisikambingdanayam. (2) Hariterlalupanas, orangdanbinatangkeringatan. (3) Trembaukeringatdanterasi. (4) Ambangjendelapenuhdengan air ludahdan air sirih yang kemerah-merahansepertibuahtomat. • Paragrafdiatasterdiridariempatkalimat yang salingberkaitdansemuanyamendukungidepokoknya, yaitu “keadaantrem yang pengapdankotor. • Kalimat-kalimatpadaparagrafdiatasadalahkalimatpengembang. Idepokokparagraftersebuttercerminpadakeseluruhankalimat yang membangunnya.

  24. 4. SyaratParagraf yang Baik • Kesatuan (Kohesi) • Tiapparagrafhanyamengandungsatupokokpikiran. • Fungsiparagrafadalahmengembangkanpikiranpokoktersebut. • Kalimat-kalimatpengembangnyaharusmendukungpikiran-pikiranpokoktersebutdantidakbolehmenyimpangdaripikiranpokok. • Penyimpangandapatmerusakkesatuanpikirandalamparagraf, bahkandapatmempersulitpemahamanpembaca. Bandingkanparagrafdibawahini! Keindahanadalahsalahsatudarikehidupanrakyat Indonesia. Tahuninipemerintahmenetapkansebagaitahunlingkunganhidup. Disaran-kan agar setiapwargamemeliharakeindahandankebersihanlingkung-an. Di sininyatasekalibahwatanamanmemegangperananpenting. Kita sebagaipemuda, generasipenerusbangsa, wajibmemelihara ling-kungan. Dengandemikian, suasansejuk, aman, dantenteramdapatter-wujud.

  25. Kecelakaan lalu lintas sering menjadi bahan pembicaraan masyarakat, terutama di kota-kota besar. Di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lain di Indonesia, kecelakaan lalu lintas memang sering terjadi. Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa yang tidak terduga. Peristiwa itu dapat terjadi kapan pun dan di mana saja. Selain tidak mengenal tempat dan waktu, kecelakaan dapat menimpa siapa saja dan dari golongan mana pun. b. Keselarasan (Koherensi) • Suatu paragraf merupakan bangunan beberapa kalimat yang memiliki hubungan timbal-balik dan mendukung satu pokok pikiran tertentu. • Urutan pokok pikiran yang teratur memperlihatkan adanya keselarasan. • Jadi, keselarasan suatu paragraf ditentukan oleh hubungan yang serasi antara kalimat pembentuknya. • Kepaduan paragraf memperhatikan dua unsur pokok, yaitu: unsur ke-bahasaan (repetisi, kata ganti berupa deiksis, kata transisi berupa peng-hubung) dan pemerincian dan urutan isi paragraf.

  26. Bandingkan paragraf berikut ini! 1. Secara sederhana karya ilmiah lebih dikenal dalam skripsi, tesis, dan di-sertasi. Biasanya merupakan hasil penelitian yang prosedural dan melalui tahapan yang panjang. Karya ilmiah populer lebih dikenal umum dengan istilah artikel. Biasanya dijumpai di berbagai media koran. Kata populer dikarenakan tulisan ini menyangkut hal-hal yang aktual di masyarakat. 2. Perkuliahan bahasa Indonesia sering kali sangat membosankan sehingga kurang mendapat perhatian dari mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh bahan yang disajikan dosen sebenarnya merupakan masalah yang telah diketahui mahasiswa atau masalah yang tidak diperlukan mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa yang telah mempelajari bahasa Indonesia sekurang-kurang sudah puluhan tahun, mereka merasa sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia. Akibatnya, memilih atau menentukan bahan kuliah yang akan disajikan kepada mahasiswa merupakan kesulitan sendiri bagi pengajar bahasa Indonesia.

  27. c. Kelengkapan (Pengembangan) • Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kali-mat-kalimat pengembang/penjelas secara lengkap untuk menunjang pikiran pokoknya. • Sebaliknya, suatu paragraf dinyatakan tidak lengkap jika pikiran pokok-nya belum dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat penjelas atau pikir-an pokoknya baru diperluas dengan pengulangan-pengulangan kata. Bandingkan paragraf berikut ini! Suku dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka berselisih dan bertengkar. Dalam GBHN secara jelas disebutkan bahwa bantuan luar negeri atau hutang luar negeri bersifat pelengkap dalam pembiayaan pembangunan nasional.

  28. Dalam GBHN secara jelas disebutkan bahwa bantuan luar negeri atau hutang luar negeri lebih bersifat pelengkap dalam pembiayaan pembangunan nasional. Hal tersebut berarti bahwa sumber dana utama untuk belanja pembangunan adalah potensi masyarakat Indonesia. Sumber dalam negeri ini jika dilihat dari anggaran pembangunan pe-merintah, tampak pada pos tabungan pemerintah, yakni selisih antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin RAPBN setiap tahun. 5. Pengembangan Paragraf • Pikiran pokok sebuah paragraf akan jelas apabila telah di-kembangkan atau dirinci ke dalam pikiran-pikiran penjelas. • Setiap pikiran penjelas dapat dituangkan ke dalam satu atau beberapa kalimat. • Satu paragraf yang lengkap terdapat satu pikiran pokok dan beberapa pikiran penjelas. • Ada beberapa cara untuk mengembangkan pikiran utama dalam paragraf.

  29. Berdasarkan Tekniknya • Cara Alamiah • Pengembangan paragraf cara ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) dengan urutan ruang (spasial) dan (2) urutan kronologis. • Cara ini menghasilkan bentuk paragraf deskriptif atau naratif. Contoh Urutan Ruang Jika seseorang memasuki pekarangan bangunan kuno itu, setelah sese-orang melalui pintu gerbang kayu penuh ukiran, ia akan berada pada ja-lan yang berlantai tanah liat yang membelah lapangan rumput yang di-hiasi bunga-bunga dan pohon peneduh. Di kiri dan kanan jalan terda-pat lumbung padi. Terus ke dalam seseorang akan sampai pada bangun-an rumah yang berdiri di atas tiang yang sangat kuat dan terlindung oleh pohon palem. Selanjutnya, seseorang dapat menaiki tangga untuk memasuki ruangan besar yang banyak dihiasi oleh lukisan kuno.

  30. Contoh Urutan Waktu Ia dilahirkan di Bukittinggi 25 Juni 1937, tetapi dibesarkan di Pekalong-an. Ia adalah tamatan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Indone-sia. Beberapa lama ia mengajar di fakultas itu, tetapi kemudian berhen-ti karena ia merupakan salah satu orang yang ikut menandatangani berdirinya Manifes Kebudayaan. Tahun 1966 ia menjadi redaktur majalah Horison. Tahun 1968 ia menjadi anggota Dewan Kesenian Ja-karta dan pada tahun 1973 terpilih sebagai Ketua Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta. Pada tahun 2002, beliau mendapat gelar Doktor Ho-noris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta. b. Cara Klimaks atau Antiklimaks Contoh Paragraf Klimaks Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman sesuai kemajuan teknologi yang dicapai manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jaya-nya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya seperti mesin giling yang digerakkan dengan mesin uap. Pada waktu tank men-jadi pusat perhatian orang, traktor pun dibuat dengan model tank.Trak-

  31. tor model tank tersebut sampai saat ini masih digunakan orang, yaitu traktor yang menggunakan roda rantai baja. Traktor semacam ini merupakan hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, perusahaan Ford pun tak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak kalah saing di bidang ini. Produksi Jepang yang sangat terkenal di Indonesia adalah padi Traktor yang bentuknya telah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya. c. Cara Umum-Khusus /Deduktif atau Khusus-Umum/ Induktif Contoh Umum-Khusus Kesejahteraan hidup sangat didambakan oleh setiap anggota masyara-kat. Bahkan kesejahteraan dijadikan tujuan hidup. Kesejahteraan yang dimaksud di sini adalah kesejahteraan jasmani dan ruhani. Apabila ruhani sejahtera tetapi jasmani tidak, ruhani pun akan terganggu. De-mikian pula sebaliknya, apabila jasmani terpenuhi, sedangkan ruhani tidak sehat, akan hilanglah rasa kemanusiaan kita. Oleh sebab itu, kese-jahteraan jasmani dan ruhani harus seimbang.

  32. Berdasarkan Isinya • Cara Perbandingan dan Pertentangan • Pengembangan paragraf ini dilakukan dengan cara mengomparasikan dua hal yang memiliki persamaan sekaligus perbedaan. • Dua hal tersebut diramu dalam sebuah paragraf yang isinya mencer-minkan perbandingan dan pertentangan. Contoh: Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusa-ha tampil di depan umum sesuai dengan keinginan rakyatnya. Kalau keluar, paling senang ia menggunakan pakaian yang praktis. Ia menyu-kai kopi dan kraf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak men-jadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya rambutnya. Ia membeli pakaian dua kali dalam setahun dan belanjanya cenderung di tempat yang agak murah. Ia hanya mau memakai topi jika mau ke pesta pernikahan, ke pemakaman, dan upacara resmi pembukaan parlemen.

  33. b. Cara Analogi • Biasanyacarainidigunakanapabilapenulisinginmenjelaskansesuatu yang kurangdikenalolehumum. • Caranya, penulismenganalogikansesuatu yang kurangdikenalolehumumdengansegalasesuatu yang telahdikenalolehumum. Contoh: Perkembanganteknologidewasainisungguhsangatmenakjubkan. Ke-hebatannyadepatmenandingikesaktianparaksatriadanparadewada-lam ceritawayang. Kereta-keretadapatberjalantanpaditarikolehkuda, sapi, ataukerbau. Jakarta-Yogyakarta dapatditempuhdalam tempo satumalam, bahkandapatkurangdariitu. Duniarasanyatidakberjaraklagikarenatelahdihilangkandenganadanyajaringantelepon. Kekuat-an tidaklagidimonopoliolehgajahdanbadak, tetapitelahdigantiolehbenda-bendakecilbuatanmanusia yang memilikikekuatan yang hebatdanluarbiasa.

  34. c. Cara Contoh-contoh • Biasanya cara ini digunakan apabila penulis ingin memberikan contoh-contoh. • Artinya, pengembangan paragraf dengan pikiran-pikiran penjelas yang berupa contoh-contoh. Contoh: Masih berkisar masalah kredit macet, seorang pengamat ekonomi memberikan contoh tentang Kredit Macet Mahasiswa Indonesia (KMI) yang diberikan oleh bank BNI di Indonesia. Kemacetan pembayaran kembali kredit tersebut cenderung disebabkan oleh faktor “kurang ada-nya niat” mahasiswa yang bersangkutan untuk membayar kembali kre-ditnya setelah mereka lulus atau bekerja. Selain itu, ada kecenderungan pula setelah mahasiswa lulus atau bekerja, mereka tidak menginforma-sikan alamat tempat bekerjanya. Dengan demikian, bank menemui ke-sulitan untuk menghubungi mahasiswa yang mengambil KMI. Padahal pemberian KMI itu bertujuan untuk membantu kelancaran studi ma-hasiswa. Apabila masalah ini benar, lain kali pihak bank harus selektif dalam pemberian kredit kepada mahasiswa.

  35. d. Cara Sebab-Akibat • Cara pengembangan paragraf ini, sebab dapat digunakan sebagai pikiran pokok dan akibat sebagai pikiran penjelas atau sebaliknya. Contoh: Jalan Kebon Kacang akhir-akhir ini seringmacet dan semrawut. Lebih separuh jalan kendaraan tersita oleh kegiatan perdagangan kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah anta-ra jalan kendaraan dan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berda-gang. Pemasangan pagar pembatas ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan. e. Cara Definisi Luas • Cara ini dapat dilakukan dengan mengungkapkan definisi luas lebih dahulu kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran penjelas yang mendukungnya. • Namun, penulis dapat juga melakukan cara sebaliknya.

  36. Contoh: Kegiatan menulis sebagai kegiatan terpadu melibatkan berbagai ke-mampuan , baik yang berkaitan dengan kebahasaan maupun nonkeba-hasaan. Selain penulis harus dapat memilih topik dan merumuskannya ke dalam judul, ia harus dapat memilih kata, istilah, bentuk kata yang tepat, dan menyusunnya ke dalam kalimat dan paragraf yang baik dan efektif. Bahkan, penulis juga harus menguasai permasalahannya dan konteks pembacanya. Jadi, menulis merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang melibatkan sejumlah komponen kemampuan yang ber-lainan. f. Cara Klasifikasi • Cara ini biasanya dimulai dengan pengungkapan konsep umum atau pikiran utama dahulu kemudian hal tersebut dikembangkan ke dalam pikiran-pikiran penjelas. • Pikiran-pikiran penjelas tersebut berupa klasifikasi dari konsep umum atau pikiran utamanya.

  37. Contoh: Dalam tulis-menulis (mengarang) diperlukan berbagai kemampuan, baik yang berkaitan dengan kebahasaan maupun yang berkaitan de-ngan pengembangan ide/gagasan. Yang tergolong kemampuan kebaha-saan, yakni kemampuan menerapkan ejaan, tata tulis, kosakata, istilah, dan penyusunan kalimat yang efektif. Yang tergolong kemampuan me-ngembangkan ide adalah kemampuan mengembangkan paragraf, ke-mampuan mengelompokkan pokok bahasan dalam urutan yang sis-tematik dan logis.

  38. GEORGE BERNARD SHAW Kemajuan tak mungkin terjadi tanpa perubahan, dan mereka yang tidak mau mengubah pemikirannya, tidak bisa mengubah apa pun.

More Related