1 / 14

HUKUM DAN VIKTIMOLOGI PART. II

HUKUM DAN VIKTIMOLOGI PART. II. Mahasiswa dapat Memahami dan menjelaskan Pengantar Viktimologi : perkembangan viktimologi , korban konvensional dan unkonvensional. Perkembangan Viktimologi. I Viktimologi hanya mempelajari korban kjahatan saja . (Special/penal Victimology )

hien
Download Presentation

HUKUM DAN VIKTIMOLOGI PART. II

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUKUM DAN VIKTIMOLOGI PART. II MahasiswadapatMemahamidanmenjelaskanPengantarViktimologi : perkembanganviktimologi, korbankonvensionaldanunkonvensional

  2. PerkembanganViktimologi • I Viktimologihanyamempelajarikorbankjahatansaja. (Special/penal Victimology) • II Mempelajariselainkorbankejahatanjugakorbankecelakaan. (General Victimology) • III berkembanglbhluaslgi.(New Victimology), Korbanpenyalahgunaankekuasaandan HAM

  3. Dalam symposium victimologi yang pertamadiYerusalemtahun 1973 NAGELmelaporkanbahwavictimologidewasainimerupakangagasanataupemikiranbarudalamkriminologi, karenatelahterjadipergeseranpemikiran yang tidaklagimelihatkejahatanmelaluistudi“Factor Criminoligy”akantetapimengarahpada “Criminologi of Relationship”.

  4. PeranKorban Untukmelihatperan, karateristikpelakudankorbankejahatan, CARROLmengajukanrumus yang cukup popular denganpendekatanrasionalanalitis. Menurutnyakejahatanadalahrealisasikeputusan yang diambildenganturutmempertimbangkanbeberapa factor antara lain SU (Subyektife Utility), p(S) (Probability of Success), G (Gain), p(F) (Probability of Fail)dan L (Loss).[1] SehinggaCarrolMenggambarkandenganRumus: SU= (p(S)xG)-(p(F)xL) [1] John S Carrol, Commiting A Crime, The Offender Decicion, San Francisco, 1982, hal. 103

  5. Lanjutan… Dari rumusdiatasdapatdijelaskanbahwaseseorang yang akanmelakukankejahatanharusmempertimbangkanbeberapahal yang selanjutnyaakanmenghasilkankeputusan, apakahiaakanmelakukantindakpidanaataukahtidak. Inilah yang dimaksuddenganSubyektive Utility (SU)

  6. Hal-hal yang harusdipertimbangkanadalah: • p(S)/ Probability of Succes = seberapabesarkemungkinankeberhasilanrencanakejahatan • G (Gain) = seberapabesarkeuntungan (materi/kepuasan) yang akandiperoleh; • p(F)/ Probability Of Fail = seberapabesarkemungkinangagalnyarencanakejahatandan; • L (Loss) = seberapabesarkerugian yang akandideritamanakalakejahatan yang dilakukangagaldantertangkap.

  7. Lanjutan… Jikarumusdiatasdianalisisdenganoptikkorban, akannampakbahwa factorp(S)/Seberapabesarkeberhasilanrencanakejahatan,danp(F) / Seberapabesarkemungkinanrencanakegagalan, sebagianbesarterletakpadakorbanartinyaberhasilatautidaknyarencanakejahatantergantungpadakeadaandiriatau pun tipologicalonkorban.

  8. Lanjutan… DenganmeminjamistilahManheimyang menggambarkanadanyalaten Victim (Mereka yang cenderungmenjadikorban)dibandingkanorang lain, misalnyawanita, anak-anakdanmanula) makapelakuakanmerasaoptimisakankeberhasilandarikejahatanya.

  9. Lanjutan… Sedangkan factor Gain/seberapabesarkeuntunganmateri/kepuasan yang diperolehTerlihatpadasikapkorban yang senangdengangayahidupmewahdanpamermateri yang lebihmenjuruspadapeningkatandayatarikataurangsang, sehinggapelakukejahatandengancaradinisudahdapatmemperkirakanbesarnyakeuntungan yang akandiperoleh.

  10. Konggres PBB ketujuhtelahmengelompokkanmacam-macamkorbansebagaiberikut: • Korbankejahatankonvensionaladalahkorban yang diakibatkanolehtindakpidanabiasaataukejahatanbiasamisalnya, pembunuhan, perkosaan, penganiayaandan lain-lain; • Korban non-konvensionaladalahkorbankejahatan yang diakibatkanolehtindakpidanaberatsepertiterorisme, pembajakan, perdagangannarkotikasecaratidaksah, kejahatanterorganisirdankejahatan computer; • Korbankejahatanakibatpenyalahgunaankekuasaan (Ilegal abuses of power)terhadaphakasasimanusiaalatpenguasatermasukpenangkapansertapenahanan yang melanggarhukumdan lain sebagainya.

  11. Lanjutan… Pengelompokanatasmacam-macamkorbantersebutdidasarkanatasperkembanganmasyarakat. Terhadapkorbankategoriketigaadanyakorbanpenyalahgunaankekuasaanberkaitandenganpelanggaranhakasasimanusia.Kemudiansejakviktimologidiperkenalkansebagaisuatuilmupengetahuan yang mengkajipermasalahankorbansertasegalaaspeknya, makawolfgangmelaluipenelitiannyamenemukanbahwaadabeberapamacamkorbanyaitu:[1][1]Dalammakalah “BeberapacatatanumumTentangMasalahKorban, disampaikanolehMarjonoreksodiputrodalam seminar seharitentangRelevansiViktimologidiUniversotasAirlangga, surabayapada 23 Maret 1985

  12. Lanjutan… • Primary victimization, adalahkorban individual/peroranganbukankelompok; • Secondary Victimization,korbannyaadalahkelompok, misalnyabadanhukum; • Tertiary Victimization, yang menjadikorbanadalahmasyarakatluas; • Non Victimozation, korbannyatidakdapatsegeradiketahuimisalnyakonsumen yang tertipudalammenggunakanhasilperoduksi.

  13. TipologiKorban Untukmemahamiperankorban, harusdipahami pula tipologikorban yang dapatdiidentifikasidarikeadaandan status korban. Tipologi yang dimaksudadalahsebagaiberikut: • Unrelated victims, yaitukorban yang tidakadahubungannyasamasekalidenganterjadinyakorban, misalnyapadakasuskecelakaanpesawat. Dalamhalinitanggungjawabsepenuhnyaterletakpadapelaku. • Provocative Victims, yaituseseorang yang secaraaktifmendorongdirinyamenjadikorban, misalnyakasusselingkuh, dimanakorbanjugasebagaipelaku. • Participating Victims, yaituseseorang yang tidakberbuattetapidengansikapnyajustrumendorongdirinyamenjadikorban.

  14. Lanjutan… • Biologically weak Victims, yaitumereka yang secarafisikmemilikikelemahanataupotensiuntukmenjadikorban, misalnyaorangtuarenta, anak-anakdanorang yang tidakmampuberbuatapa-apa. • Socially Weak Victims, Yaitumereka yang memilikikedudukan social yang lemah yang menyebabkanmerekamenjadikorban, misalnyakorbanperdaganganperempuan, dansebagainya. • Self Victimizing Victims, yaitumereka yang menjadikorbankarenakejahatan yang dilakukannyasendiri, penggunaobatbius, judi, aborsidanprostitusi.

More Related