1 / 13

Rapat Kerja BATAN Serpong, 28 Februari – 1 Maret 2007

PEMANFAATAN KERJASAMA LUAR NEGERI UNTUK PENINGKATAN KEPENTINGAN NASIONAL Oleh: Triyono Wibowo Dubes/Watapri Wina. Rapat Kerja BATAN Serpong, 28 Februari – 1 Maret 2007. PENDAHULUAN.

helena
Download Presentation

Rapat Kerja BATAN Serpong, 28 Februari – 1 Maret 2007

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMANFAATAN KERJASAMA LUAR NEGERI UNTUK PENINGKATAN KEPENTINGAN NASIONALOleh:Triyono WibowoDubes/Watapri Wina Rapat Kerja BATAN Serpong, 28 Februari – 1 Maret 2007

  2. PENDAHULUAN • Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009: Agenda pembangunan nasional disusun untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. • Salah satu sasaran pokok agenda pembangunan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia adalah menurunnya jumlah penduduk miskin menjadi 8,2 persen pada tahun 2009 serta terciptanya lapangan kerja yang mampu mengurangi pengangguran terbuka menjadi 5,1 persen pada tahun 2009 dengan didukung oleh stabilitas ekonomi yang tetap terjaga. • Untuk mencapai sasaran tersebut disusun beberapa prioritas dan arah kebijakan pembangunan, yang salah satunya adalah peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) • Salah satu jenis iptek yang telah banyak memberikan dukungan bagi kepentingan nasional adalah iptek nuklir. • Kerjasama dalam maupun luar negeri diperlukan untuk mendorong dan meningkatkan aplikasi damai iptek nuklir di Indonesia.

  3. KERJASAMA LUAR NEGERI IPTEK NUKLIR • Kerjasama luar negeri diperlukan untuk dapat lebih memaksimalkan aplikasi iptek nuklir di dalam negeri • Kerjasama luar negeri: kerjasama bilateral, kerjasama regional dan kerjasama internasional, atau multilateral • Indonesia:  Kerjasama bilateral: 105 kerma, berbagai bidang  Kerjasama regional: RCA, 17 negara Asia Pasifik  Kerjasama internasional: IAEA

  4. Kerjasama Indonesia dengan IAEA • Kerjasama teknik • Kontrak riset • Bantuan pendanaan diklat • Bantuan pendanaan pertemuan internasional • Pertemuan di Indonesia • Staf Indonesia di IAEA

  5. Kerjasama teknik • Didasarkan atas CPF (Country Pogramme Framework) • Kerjasama nasional, regional, interregional • 47 kerjasama regional, 9 kerjasama interregional Kerjasama teknik nasional 2004-2006 Rata-rata US$ 703,668per tahun, atau US$ 100,524 per proyek

  6. Kerjasama teknik (lanj.) Tingkat implementasi kerjasama teknik 2004-2006

  7. Kerjasama teknik (lanj.) Tingkat implementasi per kegiatan tahun 2004-2006

  8. Kerjasama teknik (lanj.) Pembayaran Pemri kepada IAEA tahun 2004-2006 (US$) • TCF yang seharusnya dibayar: US$142,024 (2004), US$106,175 (2005), US$106,175 (2006) • NPC 2005: 5% dana kerjasama teknik 2005-2006 • NPC 2006: dana partisipasi peserta Indonesia untuk proyek regional dan interregional

  9. Kerjasama teknik (lanj.) Pendanaan (dalam US$) yang diterima Indonesia dari IAEA selama tahun 2004-2006 Catatan: Tidak termasuk dana dari kerjasama teknik nasional.

  10. Kerjasama teknik (lanj.) Total pembayaran vs. dana yang diterima Indonesia (dalam US$) selama tahun 2004-2006

  11. Lain-lain • Kunjungan staf negara lain (2006): - 11 orang peserta pelatihan (FE) - 5 orang kunjungan ilmiah (SV) • Staf Indonesia di IAEA:  2004: 12 orang (1 orang CFE, 3 P-4, 4 P-3, 1 P-2, 1 G-3, 2 G-4)  2005: 10 orang (3 P-4, 4 P-3, 1 P-2, 1 G3, 1 G4)  2006: 9 orang (3 P-4, 4 P-3, 1 G3, 1 G4) • Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri ditunjuk sebagai Contact Point perekrutan staf perempuan untuk IAEA

  12. Hambatan pelaksanaan • Tingkat implementasi rendah • Laporan kemajuan • Komunikasi implementasi proyek • Khusus proyek PLTN: - merupakan proyek yang sangat penting - diperlukan ringkasan implementasi selama ini

  13. Kesimpulan dan Saran • Kesimpulan:  Iptek nuklir telah memberikan sumbangan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia  Indonesia telah berhasil memanfaatkan keanggotannya di IAEA dengan baik  Kerjasama luar negeri diperlukan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia di bidang iptek nuklir  Indonesia telah memiliki kelebihan dibanding beberapa negara berkembang lainnya • Saran:  Perlu strategi implementasi kerjasama teknik yang terarah  CPF agar melibatkan instansi lain  Pengembangan bidang kerjasama  Mekanisme pengembangan SDM belum sistematik  Perlu dimulai identifikasi program untuk siklus kerjasama teknik 2009- 2001

More Related