1 / 29

Hukum Administrasi Negara

Hukum Administrasi Negara. Riana Susmayanti, SH. MH. BAHAN DISKUSI I. Pengertian HAN HAN dalam UUDNRI Tahun 1945 Perbedaan, persamaan & hubungan HTN dan HAN Sumber HAN (formil & materiil) Perbuatan Pemerintah Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Pembagian Kelompok.

hedva
Download Presentation

Hukum Administrasi Negara

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Hukum Administrasi Negara Riana Susmayanti, SH. MH

  2. BAHAN DISKUSI I • Pengertian HAN • HAN dalam UUDNRI Tahun 1945 • Perbedaan, persamaan & hubungan HTN dan HAN • Sumber HAN (formil & materiil) • Perbuatan Pemerintah • Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik

  3. Pembagian Kelompok

  4. PEMBIDANGAN HUKUM MENURUT ISI • PRIVAT / SIPIL • MENGATUR HUBUNGAN DAN KEPENTINGAN ANTAR INDIVIDU ATAU PERORANGAN) CONTOH: HUKUM PERDATA, HUKUM DAGANG • PUBLIC • MENGATUR HUBUNGAN ANTARA NEGARA (DAN ALAT PERLENGKAPANNYA) DENGAN MASYARAKAT/PERORANGAN) CONTOH: HTN, HUKUM PIDANA, HAN

  5. HUKUM PUBLIK (HUKUM NEGARA) • Hukum Tata Negara (HTN), mengaturbentukdansusunanpemerintahansuatunegarasertahubungankekuasaanantaraalatperlengkapan, sertahubunganantarapemerintahpusatdengandaerah • HukumAdministrasi Negara (HAN), mengaturcaramenjalankantugasdarikekuasaandarialatperlengkapannegara • HukumPidana, mengaturperbuatan yang dilarangdanhukumanpidanabagi yang melanggar, sertabagaimanamengajukanperkarakepengadilan

  6. SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA • Sumber Hukum Dalam Arti Materiil dipengaruhi beberapa faktor: a. Faktor Sosiologis b. Faktor Filosofis c. Faktor Historis • Sumber Hukum Dalam Arti Formil a. Peraturan Per-UU-an b. Yurisprodensi c. Konvensi d. Hukum Kebiasaan/Hukum Adat e. Hukum Internasional f. Doktrin g. Keputusan TUN

  7. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Menurut Parajudi Atmosudirdjo : • HAN Heteronom : bersumber pada UUD, UU, dll • HAN Otonom : bersumber pada hukum yang dibuat pemerintah dan administrasi negara

  8. RUANG LINGKUP HAN MENURUT UUD 1945 • Pembukaan UUD 1945 alinea IV  Indonesia menganut prinsip Negara Hukum yg dinamis atau “Welfare State” (Negara kesejahteraan), dgn kewajiban menjamin kesejahteraan sosial masyarakat;  Prinsip keadilan sosial bg seluruh rakyat Indonesia. • Ps. 33 & 34 UUD 1945  Pemerintah menjamin setinggi-tingginya kemakmuran rakyat serta memelihara fakir miskin & anak terlantar juga BARA-K yg terkandung didalamnya serta yg mjd hajat hidup orang banyak dikuasai o/ negara dlm menjalankan tugas membangun kesejahteraan sosial. • Ruang lingkup HAN berdasar UUD 1945 :  pemerintah melakukan pengaturan dlm kegiatan2 masyarakat mell. Pemberian ijin, lisensi, dispensasi, dll, termasuk pencabutan HAT u/ kepentingan umum, serta melakukan “Freies Ermessen” (tindakan spontanitas dlm rangka melaksanakan kebijakan)  lembaga Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), sbg lembaga yg mengadili apabila tjd perbenturan kepentingan antara pemerintah dgn masyarakat.

  9. Cara Memperoleh Wewenang Pemerintahan melalui 3 cara yaitu : • Atribusi : Pemberi Wewenang Pemerintah Oleh pembuat Undang-undang kepada Organ Pemerintahan. • Delegasi : Pelimpahan wewenang Pemerintahan dari satu Organ Pemerintahan kepada Organ Pemerintahan Kepada Organ pemerintahan lainnya. • Mandat : Terjadi ketika Organ Pemerintahan mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh Organ lain atas namanya.

  10. Delegasi Mandat • Opdracht Tot Nivoering (Perintah Untuk Melaksanakan) • Kewenangan dapat sewaktu – waktu dilaksanakan oleh mandans. • Tidak terjadi peralihan tanggung jawab. • Tidak Harus berdasarkan Undang-undang . • Dapat Tertulis, dapat pula secara lisan. • Overdracht Van Bevoegdheid (Pelimpahan Wewenang) • Kewenangan tidak dapat dijalankan secara incidental oleh Organ yang memiliki kewenangan asli. • Terjadi Peralihan Tanggung Jawab. • Harus Berdasarkan Undang- undang. • Harus Tertulis

  11. Asas Ne Bis Vexari Rule. Merupakan asas yang menghendaki agar setiap tindakan administrasi negara harus didasarkan atas undang - undang dan hukum. • Asas Principle of legality ( kepastian hukum ). Asas yang menghendaki dihormatinya hak yang telah diperoleh seseorang berdasarkan keputusan badan atau pejabat administrasi negara. • Principle of proportionality ( asas keseimbangan ). Asas yang menghendaki proporsi yang wajar dalam penjatuhan hukuman bagi pegawai yang melakukan kesalahan. • Principle of equality ( asas Kesamaan dalam pengambilan keputusan ). Dalam menghadapi suatu kasus dan fakta yang sama, seluruh alat administrasi negara harus dapat mengambil keputusan yang sama. • Principle of Careness ( asas bertindak cermat ). Asas yang menghendaki agar administrasi negara senantiasa bertindak hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. • Principle of Motivation ( asas motifasi untuk setiap keputusan ). Dalam mengambil suatu keputusan, pejabat administrasi negara / pemerintah harus bersandar pada alasan / motifasi yang kuat, benar, adil dan jelas.

  12. Principle of non Minuse of Competence ( asas jangan mencampur adukkan kewenangan ). Dalam pengambilan suatu keputusan, pejabat administrasi negara jangan menggunakan kewenangan atau kekuasaan. • Principle of Fair Play ( Asas Permainan yang layak ). Agar Pejabat Pemerintah / administrasi negara memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga negara / masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan adil. • Principle of Resonable or Prohibition of Arbitrariness. ( Asas Kewajaran dan keadilan ). Dalam melakukan tindakan, pemerintah tidak boleh berlaku sewenang-wenang atau berlaku tidak wajar / layak. • Principle of meeting Raised Expectation ( Menanggapi harapan yang wajar). Asas yang menghendaki agar pemerintah dapat menimbulkan pengharapan-pengharapan yang wajar bagi kepentingan rakyat. • Principle of undoing the Consequence of annule Decision. Asas yang meniadakan akibat-akibat dari Pembatalan suatu keputusan. Principle of Protecting the personal way of life. Asas perlindungan terhadap Pandangan hidup setiap pribadi. • Principle of public service ( asas Penyelenggaraan kepentingan umum ). Agar pemerintah dalam melaksanakan tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum. Asas Kebijaksanaan ( Sapientia ). Pejabat Administrasi negara senantiasa harus selalu bijaksana dalam melaksanakan tugasnya.

  13. BAHAN DISKUSI 2 : Analisa Kasus • Atribusi, Delegasi, Mandat • Asas : Ne Bis Vexari Rule, Principle of legality, Principle of proportionality • Asas : Principle of equality, Principle of Careness, Principle of Motivation • Asas : Principle of non Minuse of Competence, Principle of Fair Play, Principle of Resonable or Prohibition of Arbitrariness. • Asas : Principle of meeting Raised Expectation, Principle of undoing the Consequence of annule Decision, Principle of public service

  14. WEWENANG : • Hasibuan : kekuasaan yg sah & legal, utk memerintah orang lain, berbuat / tidak berbuat • Sutarto : hak seseorang utk mengambil tindakan yg diperlukan agar tugas & tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik

  15. SIFAT KEWENANGAN • Atributif : • melekat, langsung diberikan oleh UU • Tanggung jawab pada aparat / pejabat yg ditunjuk oleh UU • Distributif : • diberikan atasan pada bawahan, sementara • Mandat : • Tanggungjawab pada pemberi wewenang • Delegasi : • Tanggungjawab pindah pada penerima wewenang

  16. WEWENANG ATRIBUTIF • DPR  UU • Presiden  Perppu, PP, PerPres • Kepala Daerah  Teori Residu / Sisa • Berhak mengatur diri sendiri (otonomi), kecuali ; • Politik LN • Hankam • Yustisi • Moneter Fiskal • Agama • Hakim  Putusan Hakim

  17. WEWENANG DISTRIBUTIF • Mandat • Atas nama pemberi mandat • Mandataris tidak dapat memberikan mandat pada orang lain (sub-mandat) • Jika telah dilaksanakan, otomatis berakhir, tanpa surat penarikan mandat • Delegasi : • Perwakilan • Perpindahan tanggung jawab dari delegans (pemberi) ke delegataris (penerima) • Harus dilakukan pencabutan  asas kontrarius actus

  18. NE BIS VEXARI RULE • Tindakan administrasi harus berdasar UU & hukum • Penyuapan : putusan hakim • Korupsi : penggunaan uang negara utk kepentingan pribadi

  19. PRINCIPLE OF LEGALITY • Kepastian hukum • Hak maupun sanksi (pidana) berdasarkan hukum • Hak  kenaikan gaji • Sanksi / pidana  tiada pidana tanpa kesalahan • Asas legalitas : nullum dellictum nulla poena sine previa lege • Tidak ada perbuatan yg dilarang & diancam pidana, jika belum diatur dalam UU • Tidak boleh menggunakan analogi / perumpaan • Tidak berlaku surut (non retroaktif)

  20. PRINCIPLE OF PORPORTIONALITY • Kesalahan ~ hukuman • Akibat ~ tujuan

  21. PRINCIPLE OF EQUALITY • Asas kesamaan dalam pengambilan keputusan • Equailty before the law • Hak dan kewajiban yang sama

  22. PRINCIPLE OF CARENESS • Bertindak cermat • Tidak menimbulkan kerugian • Fakta  pertimbangan

  23. PRINCIPLE OF MOTIVATION • Varian : • Alasan  filosofis • Fakta  sosiologis konsideran • Kekuatan  yuridis

  24. PRINCIPLE OF NON MINUSE OF COMPETENCE • Tidak mencampur adukkan wewenang • Beda dengan detournement de pouvoir  penggunaan wewenang di luar kewenangannya

  25. PRINCIPLE OF FAIR PLAY • Perlakuan yang jujur & mekanisme yang adil • Mekanisme perekrutan, kenaikan jabatan, pensiun, dll

  26. PRINCIPLE OF RESONABLE OR PROHIBITION OF ARBITRARINESS. • Pelarangan yang beralasan • Kewajaran, keadilan • Kota Surabaya

  27. PRINCIPLE OF MEETING RAISED EXPECTATION • Asas yang menghendaki agar pemerintah dapat menimbulkan pengharapan-pengharapan yang wajar bagi kepentingan rakyat. • Tujuab hukum : kepastian, keadilan, kemanfaatan

  28. PRINCIPLE OF UNDOING THE CONSEQUENCE OF ANNULE DECISION • Asas yang meniadakan akibat-akibat dari Pembatalan suatu keputusan.

  29. PRINCIPLE OF PUBLIC SERVICE • Asas Penyelenggaraan kepentingan umum • Agar pemerintah dalam melaksanakan tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum.

More Related