1 / 33

PL 4102 Metode Penelitian

PL 4102 Metode Penelitian . Kuliah 5: Kerangka Proposal Penelitian, Logika Penelitian, Pertanyaan Penelitian, Kerangka Penelitian TAA. Disain Penelitian. Disain penelitian vs proposal penelitian (Design research) vs (Research Proposal) Draft proposal penelitian vs Proposal Penelitian.

hashim
Download Presentation

PL 4102 Metode Penelitian

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PL 4102 Metode Penelitian Kuliah 5: Kerangka Proposal Penelitian, Logika Penelitian, Pertanyaan Penelitian, Kerangka Penelitian TAA

  2. Disain Penelitian • Disain penelitian vs proposal penelitian • (Design research) vs (Research Proposal) • Draft proposal penelitian vs Proposal Penelitian

  3. 1625, Raja Gustavus II Adolpho di Swedia mentitahkan membuat 4 kapal perang. • Vasa, kapal terbesar berhasil dibuat dgn 2 dek utk menempatkan 64 canon • Setelah dirayakan, kapal langsung tenggelam ketika masih di pelabuhan. • Ballast harus dua buah, agar kapal tetap mengambang, tidak dibuat • Disain Vasa, berasal dari kapal kecil yg diperbesar skalanya saja. Tidak dilakukan kalkulasi jika diperbesar

  4. Disain • Skema aransemen antar elemen atau detail produk utk memfungsikan, membangun atau mengenali • Menghasilkan komponen yg bekerja sama secara harmonis dan menghasilkan fungsi yg sukses • Disain riset: rencana atau protokol utk mencapai sesuatu • Ada tahapan studi (pendekatan sekuensial/tradisional) • Perspektif: circular dan recursive (pendekatan tong sampah) • Disain: aransemen terstandar, diskrit menggunakan metode riset tertentu

  5. Model sekuensial

  6. Model Tong Sampah

  7. Skema Model Interaktif Disain Penelitian (Draft Research Proposal)

  8. Tujuan: untuk apa studi ini diperlukan? Isu apa atau praktek apa yg akan dijelaskan? Mengapa harus diriset dan mengapa penting? • Konteks konseptual: teori, temuan, konsep apa yg akan memberi informasi / mengarahkan studi anda? (pengalaman anda, teori/konsep yg sudah ada, hasil studi awal, experiment pemikiran) • Pertanyaan penelitian: apa yang secara spesifik akan dipahami? Apa yang tidak diketahui, dan ingin diketahui?

  9. Metode: apa yang akan dilakukan dalam studi ini? Pendekatan dan teknik apa yang akan digunakan utk mengkoleksi dan menganalisis dan bagaimana diintegrasikan jadi satu? Empat area: relasi riset dgn orang yg distudi, seleksi lokasi dan sampling, cara mengkoleksi, teknik analisis • Validitas: kondisi apa yang dapat menghasilkan hasil yang salah? Tantangan apa yg mungkin salah? Mengapa hasilnya bisa dipercaya?

  10. Kerangka Konseptual • Heinrich (1984) meneliti semut singa, sejenis semut yg memangsa hewan lain dgn membuat lobang di tanah. Hasil penelitiannya selalu tidak sama dgn peneliti lainnya • Disimpulkan: peneliti lain tidak menghabiskan waktu lama utk meneliti, sehingga kesimpulannya berbeda

  11. Kerangka konseptual • Berisikan: • Sistem konsep • Asumsi • Harapan • Nilai • Teori • Menjelaskan secara grafis atau naratif apa yg akan distudi – teori, konsep, studi terdahulu • Menjelaskan konsep tentatif anda, mengenai apa yg seharusnya distudi

  12. Kerangka konseptual bukan: • Melulu memberi penilaian pustaka konseptual saja, tidak mengindahkan mengenai hasil studi • Strategi mengenal bidang studi, bukan spesifik thd studi yg dipilih • Sekedar deskripsi tapi kritikal

  13. Kerangka Konseptual: • Dikonstruksikan bukan ditemukan • Diambil dari sumber lain, tapi anda yg menentukan mana ditempatkan dimana

  14. Penggunaan teori: • Teori sebagai: satu set konsep dan relasi dan struktur yg merepresentasikan kondisi nyata • Grand theories: postmodernism, psychoanalysis, rational choice theory • Barbell theories: linkage 2 teori jadi satu relasi

  15. Penggunaan teori: • Teori sebagai hanger • Seperti menaruh pakaian anda • Contoh: teori people prosperity vs place prosperity; bottom up vs top down • Teori sebagai spotlight • Teori yg berguna, memberi pencerahan pada anda. Yg jika tidak menggunakan teori, anda salah mengerti atau terperangkap pada bias. • Hati hati dgn ideological hegemony

  16. Pemetaan Konsep • Pemetaan konsep = kerangka konseptual = diagram integratif • Adalah gambaran teritorial apa yg ingin distudi atau Visual display • Dua hal yg dikemukakan: konsep dan relasi antar konsep tersebut • Memerlukan ‘reworking’

  17. Bentuk: • Kerangka abstrak memetakan relasi antar konsep • Kerangka seperti flowchart dan hubungannya • Jejaring kausal yg saling berpengaruh • Diagram Venn, mepresentasikan overlapping antar konsep

  18. Peta • Peta variansi • Berkenaan dgn hal abstrak, konsep umum dan umumnya timeless • Peta proses • Kronologi: ada awal – akhir, kategori terbangun melalui event bukan kategori

  19. Contoh Peta Variansi Peta Proses

  20. Pemetaan konseptual

  21. Pertanyaan Penelitian • Tujuan adanya pertanyaan penelitian : • Fokus pada studi anda • Arahan bagaimana menjalankan riset • Jika terlalu umum (apa yg terjadi dgn kemacetan di Bandung?, maka akan sulit utk melakukan studi • Jika terlalu terfokus (kemacetan akibat angkot di jalan Ir. H. Juanda Bandung), mengakibatkan visi terowongan, tidak tahu atau tidak perduli hal yg relevan • Barangkali anda membuat asumsi yg belum dianalisis, ke dalam pertanyaan penelitian secara tidak sadar. Misalnya: bagaimana perencana bekerja dalam suasana isolasi, sehingga produknya tidak dapat diacu? • Kadang pertanyaan penelitian dibuat utk memuaskan pembimbing. Padahal tidak cocok dgn latar belakang atau apa yg ingin dikerjakan

  22. Seringkali pertanyaan riset merupakan substitusi utk pernyataan penelitian (problem statement) • Ada perbedaan antara pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian (pertanyaan mengacu pada apa yg tidak diketahui  memaksa anda mengenali ketidakperdulian anda sendiri) • Ada perbedaan antara pertanyaan penelitian dan pertanyaan untuk wawancara

  23. Hipotesa • Hipotesa: jawaban tentatif atas pertanyaan penelitian anda sendiri • Umumnya digunakan penelitian kuantitatif • Dibentuk di awal, karena menentukan data yg diambil dan dianalisis  tes statistik signifikansi • Dalam penelitian kualitatif: • Disebut sebagai proposisi : pernyataan idea ttg proses membuat teori dan analisis data, tapi memiliki tujuan yg sama • Dibuat saat riset sedang berjalan • Dengan adanya hipotesis, anda tidak melihat pada kenyataan yg terjadi

  24. Pertanyaan generalis vs khusus • Generalis: Bagaimana mahasiswa planologi mempengaruhi kebijakan kota? • Khusus: bagaimana mahasiswa planologi ITB mempengaruhi kebijakan persampahan kota Bandung? • Dibedakan atas samplingnya dan lokasinya • Sample representatif? Sehingga dapat generalisasi?

  25. Pertanyaan berdasar pemikiran instrumentalis vs realis • Instrumentalis: validitas pertanyaan penelitian ditentukan oleh adanya bias (self reporting) yg bisa mengganggu keabsahan, atau menghindari unobsevable phenomena • Akibatnya: apa yg seharusnya distudi malah tidak diindahkan • Realis: pemikiran mengenai perasaan, kepercayaan, perilaku harus dihindari  tapi sebagai bukti fallible dan digunakan secara kritis • Akibatnya kadang : unwarranted conclusions

  26. Pertanyaan variansi vs proses • Pertanyaan variansi terfokus pada perbedaan dan korelasi : • Misalnya: apakah, bagaimana, sejauhmana, apakah terdapat? • Jawabannya kadang melalui pendekatan kuantitatif, • Pertanyaan proses, terfokus pada bagaimana sesuatu terjadi, bukan pada apakah relasi terjadi? • Pembangunan makna dan konteks

  27. Contoh :

  28. Latihan Lanjut: • Wright-Mills (1959): hal yg terburuk terjadi pada peneliti, adalah apabila mereka hanya perlu menulis pada satu kesempatan saja. Sebaliknya, peneliti terus menerus memikirkan kondisi “persoalan dan rencana” penelitian. • Saran: • Peneliti menulis secara rutin dan sistematis ttg risetnya, hanya utk dirinya atau utk diskusi, disimpankan.  memo

  29. Memo: • Memo atau sering disebut : memo analitik • Tidak semata berisikan catatan lapangan, transkrip wawancara, atau coding saja (orientasi persepsi) • Tapi berisikan komentar thd transkrip, ide teoritis singkat dari lapangan, sampai esai analitik penuh  memfasilitasi refleksi dan pemikiran analitik (orientasi: menemukan ide) • Terkonversi agar mudah dianalisis dan dimanipulasi

  30. Memperlakukan Memo: • Tulislah memo, selama masa penelitian  membantu mengarah pada disain • Disain adalah orientasi selama riset, bukan hanya dilakukan di awal studi • Tuliskan memo mengenai metode, etika, reaksi personal, dll.  memo adalah jurnal aktual • Apakah memo berguna? • Kebergunaannya tergantung pada: refleksi serius dan self critique, bukan sekedar mekanisme menuliskan kegiatan/ pemikiran • Organisasikan memo secara sistematik sehingga mudah ditemukan kembali • Ingat: bahasa bukan hanya utk membangun kesan, tapi mengklarifikasi

  31. Bagaimana membuat memo? • Kartu : 3x 5 cm, utk menuliskan ide dimana saja, yg kemudian bisa diindeks sesuai topik • File komputer utk memo yg lebih panjang • Buku jurnal: lapangan, • Merekam menggunakan suara, utk kemudian ditranslasi menjadi tulisan

  32. Latihan membuat Pertanyaan Penelitian: • Berdasarkan pemetaan konsep, tuangkan dalam bentuk pertanyaan • Bandingkan dgn memo • Buatkan metode • Hubungkan antara pertanyaan penelitian dengan metode • Beri penilaian pada jawabannya

More Related