1 / 58

KAMIS, 07.00 WIB – 09.30 WIB; R 1.18 KAMIS, 09.30 WIB – 12.00 WIB; R 2.11

MANAJEMEN DANA BANK /A0B208. 8. MANAJEMEN KREDIT. KAMIS, 07.00 WIB – 09.30 WIB; R 1.18 KAMIS, 09.30 WIB – 12.00 WIB; R 2.11. Sumber : Rachmat Firdaus. 8. MANAJEMEN KREDIT. BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERBANKAN NO.10 TAHUN 1998

haracha
Download Presentation

KAMIS, 07.00 WIB – 09.30 WIB; R 1.18 KAMIS, 09.30 WIB – 12.00 WIB; R 2.11

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN DANA BANK /A0B208 8. MANAJEMEN KREDIT KAMIS, 07.00 WIB – 09.30 WIB; R 1.18 KAMIS, 09.30 WIB – 12.00 WIB; R 2.11 Sumber : Rachmat Firdaus

  2. 8. MANAJEMEN KREDIT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERBANKAN NO.10 TAHUN 1998 “KREDIT adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga” 8.1. PENGERTIAN KREDIT

  3. 8. MANAJEMEN KREDIT MENURUT MAC LEOD “Credit is the personal or reputation a person has, in consequence of which he can buy money or goods or labor, by giving in exchange for them, a promise to pay at a future time” 8.1. PENGERTIAN KREDIT

  4. 8. MANAJEMEN KREDIT MENURUT MAC LEOD “KREDIT adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan ia bisa memperoleh uang, barang-barang atau buruh/tenaga kerja dengan jalan menukarkannya dengan suatu janji untuk membayarnya disuatu waktu yang akan datang”. 8.1. PENGERTIAN KREDIT

  5. 8. MANAJEMEN KREDIT MENURUT TUCKER “Credit is the transfer something valuable to another, whether money goods or services in the confidence that he will be both willing and able, at a futureday, to pay its equivalent” 8.1. PENGERTIAN KREDIT

  6. 8. MANAJEMEN KREDIT MENURUT TUCKER “KREDIT adalah Pertukaran/pemindahan sesuatu yang berharga dengan barang lainnya baik berupa uang, barang ataupun jasa dengan keyakinan bahwa ia akan bersedia dan mampu untuk membayar dengan harga yang sama dimasa yang akan datang” 8.1. PENGERTIAN KREDIT

  7. 8. MANAJEMEN KREDIT 8.2. UNSUR- UNSUR KREDIT

  8. Kreditur adalah orang atau Badan yang memiliki uang, barang atau jasa yang ber- sedia untuk meminjamkan nya kepada pihak lain. 8. MANAJEMEN KREDIT 8.2. UNSUR- UNSUR KREDIT

  9. Debitur adalah pihak yang membutuhkan/meminjam uang, barang atau jasa 8. MANAJEMEN KREDIT 8.2. UNSUR- UNSUR KREDIT

  10. Kepercayaan dimaksud adalah adanya kemampuan dan kemauan membayar dari pihak Debitur kepada Kreditur. 8. MANAJEMEN KREDIT 8.2. UNSUR- UNSUR KREDIT

  11. Merupakan janji Debitur & adanya kemauan Debitur untuk melakukan pembayaran kepada Kreditur sesuai waktu yang telah disepakati berupa yang terdiri dari jumlah cicilan ditambah dengan bunga 8. MANAJEMEN KREDIT 8.2. UNSUR- UNSUR KREDIT

  12. Adanya perbedaan waktu saat penyerahan uang, barang atau jasa oleh Kreditur dengan saat pembayaran kembali yang dilakukan oleh Debitur 8. MANAJEMEN KREDIT 8.2. UNSUR- UNSUR KREDIT

  13. Dalam pemberian kredit terkandung adanya risiko sebagai akibat “perbedaan waktu” . Dimana pembayaran yang dilakukan Debitur dilaksanakan pada masa yang akan datang yang merupakan hal yang belum pasti. Risiko yang muncul dapat berasal dari macam macam sumber termasuk didalamnya penurunan nilai uang karena inflasi dsb. 8. MANAJEMEN KREDIT 8.2. UNSUR- UNSUR KREDIT

  14. FUNGSI KREDIT Adalah “pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, men dorong dan melancarkan produksi jasa-jasa dan bahkan konsumsi yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaik kan taraf hidup manusia” 8. MANAJEMEN KREDIT 8.3. FUNGSI KREDIT

  15. FUNGSI KREDIT DAPAT DIJALANKAN KARENA SEBAB – SEBAB SBB : Kredit dapat memajukan arus tukar menukar barang-barang & jasa-jasa. Kredit dapat mengaktifkan alat pembayaran yang “idle”. Kredit dapat menciptakan alat pembayaran baru. Kredit sebagai alat pengendali harga 8. MANAJEMEN KREDIT 8.3. FUNGSI KREDIT

  16. FUNGSI KREDIT DAPAT DIJALANKAN KARENA SEBAB – SEBAB SBB : Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan faedah/ kegunaan potensi-potensi ekonomi yang ada. (membantu meningkatkan pendapatan masyarakat) 8. MANAJEMEN KREDIT 8.3. FUNGSI KREDIT

  17. KREDIT MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA KREDIT DITINJAU DARI SEGI MATERI YANG DIALIHKAN HAKNYA KREDIT MENURUT CARA PENGUANGANNYA KREDIT MENURUT JANGKA WAKTU KREDIT MENURUT CARA PENARIKAN DAN PEMBAYARANNYA KEMBALI 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  18. 6. KREDIT MENURUT SEKTOR EKONOMI 7. KREDIT MENURUT AGUNAN/ JAMINANNYA 8. KREDIT MENURUT PEMBERINYA KREDIT MENURUT SUMBER DANANYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  19. KREDIT MENURUT ASAL NEGARA PEMBERINYA KREDIT MENURUT SUBJEK HUKUM DEBITURNYA 12. KREDIT MENURUT KUALITAS ATAU KOLEKTIBILITASNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  20. KREDIT MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  21. KREDIT MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  22. KREDIT MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  23. KREDIT MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  24. KREDIT MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  25. 2. KREDIT DITINJAU DARI MATERI YG DIALIHKAN HAKNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  26. 3. KREDIT DITINJAU DARI CARA PENGUANGANNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  27. 4. KREDIT MENURUT JANGKA WAKTUNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  28. 5. KREDIT MENURUT CARA PENARIKAN & PEMBAYARAN NYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  29. 6. KREDIT MENURUT SEKTOR EKONOMINYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  30. 7. KREDIT DILIHAT DARI AGUNAN/ JAMINANNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  31. 7.2. KREDIT DGN MENGGUNAKAN AGUNAN/ SECURED LOAN 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  32. 8. KREDIT MENURUT PEMBERINYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  33. 9. KREDIT MENURUT ALAT PEMBUKTIANNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  34. 10. KREDIT MENURUT SUMBERNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT KREDIT YG BERASAL DARI PENCIPTAAN UANG BARU AKAN MENIMBULKAN INFLASI KARENA DIBUAYAI OLEH PENAMBAHAN JUB, SEDANGKAN KREDIT YG BERASAL DARI TABUNGAN TDK BERDAMPAK INFLASI

  35. 11. KREDIT MENURUT ASAL NEGARA PEMBERINYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  36. 12. KREDIT MENURUT SUBJEK HUKUM DEBITURNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT

  37. 13. KREDIT MENURUT KUALITAS ATAU KOLEKTIBILITASNYA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.4. JENIS KREDIT KE-5 KUALITAS KREDIT TSB DIDASARKAN ATAS PROSPEK USAHA, KONDISI KEU & KEMAMPUAN LEMBAGA

  38. I. FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERENCANAAN KREDIT BANK ANTARA LAIN : PERTUMBUHAN EKONOMI MAKRO SITUASI PERSAINGAN ANTAR LEMBAGA KEUANGAN BANK MAUPUN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK ALTERNATIF INVESTASI YANG DITETAPKAN OLEH PASAR MODAL 8. MANAJEMEN KREDIT 8.5. PERENCANAAN KREDIT BANK

  39. I. FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERENCANAAN KREDIT BANK ANTARA LAIN : KEMAMPUAN BANK MENGHIMPUN DANA PERATURAN PEMERINTAH ATAU OTORITAS MONETER SITUASI POLITIK, EKONOMI, SOSIAL DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DLS 8. MANAJEMEN KREDIT 8.5. PERENCANAAN KREDIT BANK

  40. II. ASUMSI-ASUMSI ANTARA LAIN : PERKIRAAN PERTUMBUHAN/ TREND PERMINTAAN KREDIT. PERKIRAAN TINGKAT SUKU BUNGA DANA. STABILITAS EKONOMI DSB III. SASARAN KREDIT TERDIRI DARI: APAKAH U/ MENINGKATKAN LABA? 8. MANAJEMEN KREDIT 8.5. PERENCANAAN KREDIT BANK

  41. III. SASARAN KREDIT TERDIRI DARI: APAKAH U/ PENETRASI DLM RANGKA MENINGKATKAN PANGSA PASAR/MARKET SHARE APAKAH U/ MELAKSANAKAN KEBIJAKAN PEMERINTAH/ OTORITAS MONETER ? DLS IV. RISIKO PERKREDITAN ANTARA LAIN : 1. RISIKO ALAT USAHA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.5. PERENCANAAN KREDIT BANK

  42. IV. RISIKO PERKREDITAN ANTARA LAIN : 2. RISIKO GEOGRAFIS 3. RISIKO POLITIK & SOSIAL RISIKO INFLASI RISIKO PERSAINGAN V. PENDEKATAN PERENCANAAN KREDIT ANTARA LAIN : BERDASARKAN SUMBER DANA YG TERSEDIA BERDASARKAN LABA YG AKAN DICAPAI 8. MANAJEMEN KREDIT 8.5. PERENCANAAN KREDIT BANK

  43. V. PENDEKATAN PERENCANAAN KREDIT ANTARA LAIN : BERDASARKAN KEMAMPUAN/ DAYA SERAP MASYARAKAT/ PASAR BERDASARKAN KETENTUAN PEMERINTAH/ OTORITAS MONETER BERDASARKAN ANGGARAN BANK 8. MANAJEMEN KREDIT 8.5. PERENCANAAN KREDIT BANK

  44. DALAM RANGKA MENGELOLA KREDIT SECARA HATI-HATI / PRUDENTIAL BANKING, MAKA SETIAP BANK HARUS MEMBUAT KEBIJAKAN KREDIT SESUAI DG KETENTUAN YG TELAH DITETAPKAN, DAN HARUS MENYAMPAIKAN KEBIJAKAN TSB KEPADA BANK INDONESIA 8. MANAJEMEN KREDIT 8.6. KEBIJAKAN PERKREDIT AN BANK

  45. SECARA UMUM KEBIJAKAN PERKREDITAN BANK / KPB BERISI PERNYATAAN DIREKSI,KOMISARIS & DEWAN PENGAWAS BANK TERHADAP KREDIT YANG AKAN DISALURKAN BANK SESUAI DGN VISI, MISI, SASARAN DAN ANGGARAN BANK, YANG ISINYA HARUS SEJALAN DGN / TDK MELANGGAR KETENTUAN/ PERATURAN DARI PEMERINTAH MAUPUN BI/ OTORITAS MONETER. 8. MANAJEMEN KREDIT 8.6. KEBIJAKAN PERKREDIT AN BANK

  46. RAMBU-RAMBU PERKREDITAN YANG HARUS DIPATUHI : PEMBERIAN KREDIT TDK MELANGGAR BMPK-BATASAN MINIMUM PEMBERIAN KREDIT/ LEGAL LENDING LIMIT (LLL) BAIK U/ DEBITUR PERORANGAN ATAU KELOMPOK 1 8. MANAJEMEN KREDIT PEMBERIAN KREDIT TDK MELANGGAR LDR-LOAN TO DEPOSIT RATIO 2 8.6. KEBIJAKAN PERKREDIT AN BANK

  47. RAMBU-RAMBU PERKREDITAN YANG HARUS DIPATUHI : ALOKASI KREDIT HRS MEMENUHI KRITERIA YG TELAH DITENTUKAN, MISALNYA KREDIT U/ PENGUSAHA KECIL BERJUMLAH SEKURANG-KURANGNYA 20% DARI PORTPOLIO YG DIBERIKAN 3 8. MANAJEMEN KREDIT 8.6. KEBIJAKAN PERKREDIT AN BANK KREDIT BERMASALAH/ NPL (NON-PERFORMANCE LOAN) TDK MELEBIHI KETENTUAN BERLAKU YAITU MAX 5% 4

  48. RAMBU-RAMBU PERKREDITAN YANG HARUS DIPATUHI : PROSES PEMBERIAN KREDIT HARUS DILAKSANAKAN SECARA HATI-HATI & PROFESIONAL SERTA MENGACU KEPADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT YG SEHAT & OBJEKTIF/ SOUND CREDIT PROCESS 5 8. MANAJEMEN KREDIT 8.6. KEBIJAKAN PERKREDIT AN BANK SUPERVISI KREDIT DILAKUKAN SECARA BERKESINAMBUNGAN MELALUI CARA 2X PROFESIONAL & TRANSPARAN 6

  49. RAMBU-RAMBU PERKREDITAN YANG HARUS DIPATUHI : KEWAJIBAN PELAPORAN KREDIT BANK KEPADA BANK INDONESIA HARUS SELALU DIPATUHI 7 8. MANAJEMEN KREDIT 8.6. KEBIJAKAN PERKREDIT AN BANK DAN LAIN SEBAGAINYA 8

  50. Struktur di Head Office 8. MANAJEMEN KREDIT 8.7. ORGANISASI PERKREDIT

More Related