1 / 24

POKOK-POKOK PIKIRAN PERATURAN KEPALA BKPM tentang S P I P I S E

POKOK-POKOK PIKIRAN PERATURAN KEPALA BKPM tentang S P I P I S E. Pusat Pengolahan Data dan Informasi. Daftar Isi. Bab I Ketentuan Umum Bab II Maksud dan Tujuan Bab III Ruang Lingkup SPIPISE Bab IV Hak Akses Bab V Ketentuan Subsistem Informasi

hamlin
Download Presentation

POKOK-POKOK PIKIRAN PERATURAN KEPALA BKPM tentang S P I P I S E

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POKOK-POKOK PIKIRAN PERATURAN KEPALA BKPM tentang S P I P I S E Pusat Pengolahan Data dan Informasi

  2. Daftar Isi Bab I Ketentuan Umum Bab II Maksud dan Tujuan Bab III Ruang Lingkup SPIPISE Bab IV Hak Akses Bab V Ketentuan Subsistem Informasi Bab VI Ketentuan Subsistem Pelayanan Penanaman Modal Bab VII Pengembangan SPIPISE Bab VIII Pembiayaan SPIPISE Bab IX Keadaan Kahar Bab X Ketentuan Peralihan

  3. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

  4. Maksud dan Tujuan Maksud Peraturan ini dimaksudkan untuk mengatur penanam modal, penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman modal, serta instansi teknis dalam mengajukan permohonan, atau penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan dengan SPIPISE. Tujuan, untuk mewujudkan: penyelenggaraan PTSP sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman modal; integrasi data dan pelayanan perizinan dan nonperizinan; pelayanan perizinan dan nonperizinan yang mudah, cepat, tepat, transparan, dan akuntabel; keselarasan kebijakan dalam pelayanan penanaman modal antarsektor dan pusat dengan daerah.

  5. BAB III RUANG LINGKUP

  6. Komponen Solusi (Deliverables) Informasi Perizinan Nonperizinan Pendukung

  7. Matriks Layanan subsistem-subsistem SPIPISE Keterangan : V dapat mengakses tanpa hak akses

  8. Sistem Elektronik Perizinan dan Nonperizinan yang dibangun pengelola berbentuk: Sistem elektronik pelayanan untuk perizinan & Nonperizinan yang menjadi wewenang PTSP secara terpusat Antarmuka sistem dengan instansi teknis yang telah memiliki sistem sesuai persyaratan Formulir elektronik permohonan dan persetujuan perizinan dan Nonperizinan untuk Departemen/LPND yang belum memiliki sistem sesuai dipersyaratkan Persyaratan Sistem Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan tentang informasi & transaksi elektronik Menyediakan sistem elektronik pertukaran data sesuai spesifikasi yang disepakati bersama pengelola Menyediakan informasi ketersediaan sistem elektronik kepada pengelola Terhubung dengan jaringan elektronik yang teramankan

  9. Pengaduan Layanan Perizinan & Nonperizinan Disediakan pengaduan online SPIPISE akan meneruskan pengaduan ke BKPM/PDPPM/PDKPM/Instansi terkait yang diadakan BKPM/PDPPM/PDKPM/Instansi terkait harus menanggapi tidak lebih dari 2 hari kerja Pengaduan atas kendala/hambatan dan masalah penggunaan SPIPISE kepada pengelola: secara online Pengelola harus menanggapi tidak lebih dari 2 hari kerja setelah pengaduan diterima

  10. Lain-lain Server SPIPISE ditempatkan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. SPIPISE dapat diakses melalui portal SPIPISE yang diberi nama National Single Window for Investment (NSWi) dengan alamat www.nswi.bkpm.go.id.

  11. Hak Akses Penanam Modal: Penanam Modal atau yang dikuasakan datang langsung ke BKPM, PDPPM, PDKPM yang terhubung dengan SPIPISE. Pemberian hak akses diterbitkan selambat-lambatnya dalam 1 jam Penanam modal harus mengganti kode akses dalam 1 x 24 jam. Apabila tidak diganti setelah 24 jam, otomatis nonaktif. Penyelenggara PTSP dan Instansi Teknis: Pengelola (BKPM) menetapkan jumlah hak akses PDPPM dan PDKPM sesuai kebutuhan. Pimpinan PDPPM/PDKPM/Instansi Teknis mengajukan permohonan Hak Akses dan menetapkan administator hak akses. Pengelola mengevaluasi kesiapan PDPPM/PDKPM dan menetapkan. Proses evaluasi PDKPM dapat dilimpahkan kepada PDPPM. Administrator bertanggung jawab kepada Pimpinan PDPPM/PDKPM/Instansi. PDPPM/PDKPM/Instansi Teknis bertanggungjawab terhadap Hak Akses yang dikelola masing-masing instansi. Pemilik hak akses wajib memelihara keamanan hak akses dan kerahasiaan kode akses Kode Akses berlaku secara hukum sebagai bentuk persetujuan dan bobot tanggung jawabnya setara dengan tanda tangan tertulis Penyalahgunaan hak akses oleh pihak lain adalah tanggung jawab pemilik hak akses

  12. Ketentuan Penggunaan Informasi Informasi dalam SPIPISE dapat berubah tanpa pemberitahuan BKPM, PDPPM, PDKPM dan instansi terkait harus mengintegrasikan informasi Penanaman Modal yang dimiliki BKPM, PDPPM, PDKPM dan instansi terkait harus menjaga kebenaran, keamanan, kerahasiaan, keterkinian, akurasi, serta keutuhan data dan informasi BKPM dan Instansi Teknis menetapkan standar data dan informasi yang akan menjadi pedoman bagi BKPM/PDPPM/PDKPM/Instansi Teknis dalam menyediakan informasi BKPM melakukan harmonisasi dan verifikasi informasi dalam SPIPISE

  13. Ketentuan Subsistem Pelayanan Penanaman Modal PENANAM MODAL Penanam modal bertanggung jawab atas kebenaran dan keabsahan data dan informasi Komunikasi melalui email atau akun Pendaftaran perusahaan secara online tidak memerlukan hak akses Nomor perusahaan merupakan identitas perusahaan Nomor perusahaan diberikan secara otomatis oleh SPIPISE bagi perusahaan yang memiliki Akta yang telah disahkan PTSP-BKPM Permohonan perizinan dan nonperizinan lainnya yang diajukan secara online harus menggunakan hak akses. BKPM/PDPPM/PDKPM akan menyampaikan perizinan dan nonperizinan secara elektronik ke alamat surat elektronik/email atau ke akun penanam modal setelah seluruh persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) dan ayat (3) disampaikan kepada PTSP BKPM, atau PTSP PDPPM, atau PTSP PDKPM Dokumen cetak persetujuan perizinan dan Nonperizinan yang ditandatangani Kepala PTSP dapat diambil di PTSP penerbit, jika dalam waktu 14 hari tidak diambil akan dikirimkan melalui pos ke alamat korespondensi. Sistem elektronik LKPM, pencabutan serta pembatalan perizinan dan nonperizinan serta pengenaan sanksi dan pembatalan sanksi penanaman modal dalam SPIPISE mengacu kepada Peraturan Kepala BKPM tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

  14. Ketentuan Subsistem Pelayanan Penanaman Modal………Lanjutan BKPM/PDPPM/PDKPM PDPPM/PDKPM terintegrasi dengan SPIPISE harus memiliki tingkat layanan (SLA) untuk semua perizinan dan nonperizinan Kewajiban : Harus menjaga kerahasiaan data dan informasi penanam modal Memelihara interkoneksi dari PDPPM/PDKPM ke BKPM Memelihara piranti keras pendukung perizinan dan nonperizinan PTSP PDPPM dan PTSP PDKPM menggunakan SPIPISE dalam melakukan pelayanan perizinan dan nonperizinan. Ketentuan pelayanan perizinan dan nonperizinan: harus selalu proses dengan SPIPISE Kode akses sebagai bentuk persetujuan Tetap memerlukan tandatangan basah Penomoran mengacu Peraturan Kepala tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penaman Modal Apabila terjadi kesalahan perizinan dan nonperizinan, BKPM/PDPPM/PDKPM melakukan koreksi atas perizinan dan nonperizinan dengan tembusan kepada pengelola. Dalam hal sistem tidak berfungsi: Permohonan tetap harus diterima front office Dapat diproses secara manual dengan memberitahu (menembuskan) kepada pengelola LKPM di-entry oleh BKPM/PDPPM/PDKPM ke SPIPISE sesuai Peraturan Kepala BKPM tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

  15. Instansi Terkait Departemen/LPND yang melayani Perizinan dan Nonperizinan mengintegerasikan sistemnya ke SPIPISE Kewajiban: mengoperasikan sesuai panduan mengikuti SLA yang disepakati menjaga kerahasiaan data dan informasi penanam modal memelihara piranti keras dan interkoneksi menjaga keamanan lalu-lintas pertukaran data Ketentuan Subsistem Pelayanan Penanaman Modal………Lanjutan

  16. Pengelola SPIPISE Tanggungjawab Pengelola: Membangun dan mengelola SPIPISE Koordinasi pengembangan SPIPISE Menyediakan panduan, ketersediaan layanan dan keamanan Pemantauan dan evaluasi dan dan pelaporan Jejak Audit: Pengeloala menyediakan Jejak Audi sebagai dasar penelusuran kebenaran data dan informasi Semua sistem yang terhubung dilengkapi jejak audit Ketentuan Subsistem Pelayanan Penanaman Modal………Lanjutan

  17. BAB VIII PEMBIAYAAN

  18. Pembiayaan

  19. BAB IX KEADAAN KAHAR

  20. Keadaan Kahar Dalam hal SPIPISE tidak dapat berfungsi karena keadaan kahar (force majeur), pelayanan perizinan dan nonperizinan melalui PTSP dilaksanakan dengan menggunakan prosedur keadaan darurat. Prosedur keadaan darurat sebagaimana pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala BKPM. Dalam hal terjadi keadaan kahar, pengelola tidak bertanggung jawab terhadap tidak beroperasinya SPIPISE dan hilangnya data dan informasi penanaman modal. Setelah berakhirnya keadaan kahar, data dan informasi penanaman modal yang diproses dalam keadaan darurat dimasukkan ke dalam SPIPISE oleh instansi penerbit perizinan dan nonperizinan.

  21. BAB X KETENTUAN PERALIHAN

  22. Ketentuan Peralihan

  23. Terima Kasih Pusat Pengolahan Data dan Informasi

More Related