1 / 30

CESTODA

CESTODA. Cacing dewasa hidup dalam saluran usus vertebrata Larva hidup dalam jaringan vertebrata Bentuk badan cacing dewasa memanjang seperti pita Pipih dorsoventral Tidak mempunyai alat cerna dan daluran vaskuler Terbagi dalam segmen2 yg disebut proglotid.

halden
Download Presentation

CESTODA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CESTODA • Cacingdewasahidupdalamsaluranusus vertebrata • Larva hidupdalamjaringan vertebrata • Bentukbadancacingdewasamemanjangseperti pita • Pipihdorsoventral • Tidakmempunyaialatcernadandaluranvaskuler • Terbagidalam segmen2 ygdisebutproglotid

  2. Badancacingdewasaterdiridari: • Scolex, yaitualatuntukmelekat • Terdapat • Rostelum • Sucker • Kaitatauhooklet • Leher, merupakantempatpertumbuhansegmen • Strobila, terdiridariproglotid • Immature • Mature • Gravid

  3. Telurdikeluarkanbersamaproglotidatautersendiri • Telurmengandungembrioheksakanatauembriodengan 6 kaitatauonkosfer • Infeksiterjadikarenamenelan: • Telurinfektif • Telur • Daging yang mengandung larva (kista)

  4. Taeniasaginata • Cacing pita sapi • HD : manusia, HP: sapi, kerbau • Penyakit: taeniasissaginata • Larvanyadisebut: cisticercusbovis • Distribusigeografis: kosmopolitan, yaitudiEropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, Rusiadan Indonesia (Bali, Jakarta)

  5. Morfologi Terdiridari: • Kepaladisebutscolex • Leher • Strobila, yaituuntaiansegmen/proglotid, terdiridarisegmenimatur, maturdan gravid • Panjangstrobila : 4 -12 m • Scolexberbentuksegiempat, terdapat 4 sucker, tidakadarostelum, tidakada kait2 • Telur: bulat, terdapatstrukturradier, berisiembrioheksakan(onkosfer) • Telurmerupakansadiuminfektifbagisapi • Stadium infektifbagimanusiaadalah larva sistiserkusbovisdantelur

  6. EMBRIO HEKSAKAN SRTUKTUR RADIER

  7. SUCKER PROGLOTID GRAVID SCOLEX

  8. Siklus hidup Dalamtubuhsapi (hp) • TelurkeluarbersamatinjaPx (manusia) – menempelpadarumput – termakanolehsapi – telurmenetasdidalamsaluranpencernaan – keluarembrioheksakan –menembusdindingusus – masukpembuluhgetahbeningataupembuluhdarah - mengikutialirandarah – sampaikeotot – menjadi larva sistiserkusbovis

  9. Dalamtubuhmanusia • Dagingsapi yang mengandungsistiserkusbovisapabiladimakanmentah, larva dapattumbuhmenjadicacingdewasadidalamtubuhmanusia - scolexakankeluar (evaginasi) darisistiserkusbovis - melekatpadamukosausushalus - tumbuhmenjadicacingdewasadidalamtubuhmanusia

  10. Gejala klinik • Infeksiolehcacingdewasapadamanusiamenimbulkangejala yang ringan: mual, muntah, mencret, pusing, gugup • Gejalayglebihberatterjadiapabilaadaproglotidmenyumbatapendix, ataupenyumbatanususolehstrobila • Infeksiolehcisticercusbovispadamanusiasangatjarangterjadi Diagnosis: dengan menemukan telur dan proglotid gravid yang lepas di dalam tinja Px

  11. Taeniasolium • Cacing pita babi • HD: manusia, HP: babidanmanusia • Larvanyadisebut: cisticercuscellulosae • Penyakit: • taeniasissolium • cisticercosiscellulosae • Distribusigeografis: Eropa, Amerika Latin, Amerika Utara, Cina, India, Jepangan Indonesia (Irian Jaya, Bali, Sumatra Utara)

  12. Morfologi SUCKER ROSTELUM KAIT PROGLOTID GRAVID SCOLEX

  13. Siklushidup • SamadenganT. saginata • Manusiadapatterinfeksioleh larva cisticercuscellulosae, apabilamemakandagingbabimentah yang mengandung larva tsb. • Bentukinfektifbagimanusiaadalahcisticercuscellulosae • Cisticercuscellulosaebanyakterdapatpadaototbabibagianlidah, punggungdanpundak • Infeksiolehcisticercuscellulosaepadamanusiadisebutcistisercosis. • Infeksiinilebihseringdijumpaipadamanusiadpinfeksiolehcisticercusbovis

  14. Gejala klinik • Mirip dengan taeniasis saginata • Gejala yang lebih berat terjadi karena infeksi oleh larva cisticercus cellulosae • Infeksi berat terjadi apabila organ penting terinfeksi oleh larva cisticercus cellulosae Diagnosis • Dengan menemukan proglotid gravid pada tinja Px • Dengan pemeriksaan radiologis untuk menemukan larva cisticercus cellulosae

  15. Pencegahan • BAB di tempat yang benar • Memasak daging sapi & babi sampai matang benar • Pengawasan/pengontrolan daging sapi & babi oleh pihak yang berwajib • Pemeriksaan kersehatan sapi & babi di peternakan secara teratur

  16. CYSTICERCOSIS • Yaituinfeksi yang disebabkanoleh larva T. solium (cysticercuscellulosae) • Dapatmengenaiototdansusunansyarafpusat (SSP) atauneurosistiserkosis • Barudikenalpadaabad 19 • Belumadakeberhasilandalampemberantasannya

  17. Distribusigeografis: • Meksiko, Amerikatengahdan Selatan, India, Afrika sub Sahara, China, Indonesia (Bali dan Papua) • Sampaith 2003 hanyabenuaAntartikadan Australia yang bebasdarisistiserkosis • Morfologicicticercuscellulosae: • P 5 mm, l 8-10 mm • Berbentuksepertikantong • Berwarnaputihsusu • Mengandunginvaginatedscolex

  18. Cara infeksi • Hetero infection • External auto infection • Internal autoinfection • Bagian yang terinfeksi • Jaringan sub kutan • Otot, mata, otak • Organ dalam: liver, jantung, paru

  19. Gejalaklinik • Larva terdapatdalamjaringanberbentukkista yang berisicairan (metacestoda) • Tergantunglokasidanjumlahkista • Kistakecilpadaotottidakmenimbulkangejala • Gejalatimbulakibatreaksiradang • Manifestasiklinikutamapadaneurosistiserkosis : kejang, gejala lain, mula, muntah, gangguan status mental

  20. Diagnosis • Ditegakkandenganmenemukan larva cycticercus yang mengalamipengapuranyaitudenganpemeriksaanradiologis • DenganmenemukantelurdalamfesesPxuntukmembentuDx • Anamnesa • Tesserologis • MRI

  21. Pencegahan • PengobatanPx • Kebersihanperoranganuntukmencegahterjadinyaautoinfeksi • MenghindarikontaminasimakanandanminumandaritinjaPx Cysticercosisbovis: jarangterjadi

  22. Hymenolepis nana • Cacing pita kerdil atau dwarf tapeworm • Panjang: 25-45 mm • HD: manusia dan tikus • Penyakit: hymenolepiasis • Distribusi geografis: kosmopolitan, di daerah tropik, juga ditemukan di Indonesia

  23. Morfologi • Menyerupai T. solium tetapi ukurannya lebih kecil • Scolex mempunyai: sucker 4, rostelum, kait2 • Telur : lonjong, terdapat polar filamen, berisi embrio heksakan (onkosfer)

  24. EMBRIO HEKSAKAN POLAR FILAMEN Telur H. nana

  25. Siklus hidup • Telur dan proglotid gravid keluar bersama tinja Px – tertelan oleh manusia – menetas – keluar embrio heksakan – menembus vilus – menjadi sistiserkoid – pecah – masuk ke rongga usus – scolex melekat pada mukosa usus – tumbuh cacing dewasa di nusus halus • Apabila telur termakan oleh serangga (kumbang) – kumbang termakan oleh manusia – telur menetas – sistiserkoid - dewasa

  26. Epidemiologi • Tidakmemerlukanhospesperantara • Cara infeksi • Makanan & minumanterkontaminasitelur • Autoinfeksiexterna (fecal-oral) • Autoinfeksiinterna

  27. Gejalaklinik: • Rasa sakitpada abdomen, nausea, diarea, anorexia • Urtikaria, pucat • Eosinofilia • Pencegahan • Kebersihanlingkungan, makanandanminuman • PengobatanPx

More Related