1 / 30

DPPGI Present

Prinsip-prinsip Anuitas dan Manfaat Pensiun Bulanan

guest70979
Download Presentation

DPPGI Present

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pondok Remaja PGI, 21 Februari 2013 Steven Tanner Prinsip-prinsip Anuitas danManfaat Pensiun Bulanan Musyawarah Mitra Dana Pensiun PGI “Bagaimana Memenuhi Komitmen Kepada Para Pelayan-Pendeta”

  2. Daftar Isi • Ukuran kesejahteraan hari tua • Sumber penghasilan pensiun • Besar penghasilan pensiun • Saldo dana • Anuitas • Tingkat penghasilan pensiun • Tantangan • Informasi pendukung • The demographic picture • Life expectancy • Anuitas – proses pembayaran

  3. Ukuran Kesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun (TPP) • Kesejahteraan hidup di hari tua dapat diukur dengan suatu besaran yang disebut replacement rate (R/R) atau tingkat penghasilan pensiun (TPP) • Rasio penghasilan setelah pensiun pada usia tertentu terhadap penghasilan terakhir sesaat sebelum pensiun • TPPyang dianggap memadai adalah 70%–80% dari penghasilan bulan terakhir yang diperoleh setelah bekerja lebih kurang 35-40 tahun dengan usia pensiun60-65 tahun • Dengan masa kerja yang lebih singkat dan usia pensiun yang lebih rendah, untuk memperoleh TPP sebesar 70% – 80% tentu membutuhkan dana yang lebih besar

  4. Sumber Penghasilan Pensiun Ketentuan wajib dan sukarela • Tabungan pribadi • Program wajib pemerintah • Jamsostek (iuran pasti), total iuran 5.7% dari upah bulanan (3.7% dibayar pemberi kerja dan 2% karyawan) • Pesangon (manfaat pasti), pada saat pensiun dengan masa kerja24 tahun atau lebih, sebesar 32.2 x upah bulan terakhir sesaat sebelum pensiun – dapat dikompensasikan dengan program pensiun • Jaminan pensiun (manfaat pasti) dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), belum dirumuskan • Program pensiun (sukarela) yang diselenggarakan pemberi kerja • Manfaat pasti atau iuran pasti (Dana Pensiun PGI)

  5. Besar Penghasilan Pensiun Program pensiun iuran pasti • Masa sebelum pensiun • Iuran-iuran pensiun (pemberi kerja dan karyawan) diinvestasikan secara maksimal untuk memperoleh sejumlah Saldo Dana pada usia pensiun normal • Masa setelah pensiun • Saldo Dana (setelah pajak) ini digunakan untuk membeli Anuitas agar diperoleh manfaat pensiun bulanan yang dibayarkan seumur hidup Masa pemupukan dana (Akumulasi iuran-iuran) Masa pensiun (Anuitas)

  6. Saldo Dana Faktor-faktor yang mempengaruhi • Tingkat iuran pensiun (10%/6%; 8%/4.8%; 6%/3.6%) • Tingkat kenaikan gaji/upah • Berdasarkan tingkat inflasi jangka panjang (4.5% - 5.5% per tahun) produktifitas, dan promosi jabatan (2% - 3% per tahun) • Tingkat hasil investasi (setelah biaya-biaya) atas iuran-iuran • Berdasarkan kebijakan dan alokasi investasi (konservatif, moderat, atau agresif) • Masa pemupukan dana • Berdasarkan masa kerja dan usia pensiun

  7. lanjutan Saldo Dana Simulasi perhitungan (Rp000)

  8. Anuitas Ketentuan umum • Anuitas adalah produk asuransi jiwa yang memberikan pembayaran secara berkala kepada peserta dan atau janda/duda dan atau anak, untuk jangka waktu tertentu atau seumur hidup • Manfaat pensiun janda/duda harus dibayarkan seumur hidup, kecuali janda/duda kawin lagi atau meninggal, maka manfaat pensiun dibayarkan kepada anak • Manfaat pensiun bagi anak harus dibayarkan sampai usia 21 tahun atau 25 tahun • Peserta atau janda/duda atau anak berhak memilih perusahaan asuransi jiwa dan menentukan jenis anuitas • Jenis anuitas harus menyediakan manfaat pensiun bagi janda/duda atau anak, minimal60% dan maksimal100% dari manfaat pensiun peserta

  9. lanjutan Anuitas Jenis anuitas(1) • Single Life (hidup tunggal) • Anuitas yang pembayarannya dilakukan selama seseorang hidup dan berakhir pada saat meninggal • Joint Life (hidup ganda) • Anuitas yang pembayarannya dilakukan selama seseorang hidup, dan peserta meninggal, pembayarannya diteruskan kepada istri/suaminya sebesar X% (60%-100%) dari yang diterima suami/istrinya • Term Life (masa terbatas) • Anuitas yang pembayarannya dilakukan untuk jangka waktu tertentu • Dalam hal anak sebagai penerima manfaat pensiun, dibayarkan sampai usia 21 tahun, atau paling tinggi 25 tahun (bila memenuhi beberapa ketentuan)

  10. lanjutan Anuitas Jenis anuitas(2) • Semua jenis anuitas adalah Cash Refund • Artinya, kalau setelah semua pembayaran terhenti dan jumlah anuitas yang diterima kurang dari saldo dana yang digunakan untuk membeli anuitas, maka perusahaan asuransi jiwa wajib mengembalikan selisihnya kepada ahli waris yang sah

  11. lanjutan Anuitas Faktor-faktor yang mempengaruhi tarip anuitas • Bunga (setelah biaya) yang dijamin perusahaan asuransi jiwa • Jenis anuitas • Tetap atau meningkat (misalnya sesuai inflasi) • Nilai X% untuk istri/suami (60%, 80%, atau 100%) • Status keluarga (lajang, kawin, anak) • Jenis kelamin • Usia saat membeli anuitas • Lama pembayaran – harapan hidup

  12. lanjutan Anuitas Simulasi perhitungan faktor anuitas Artinya, agar seseorang dapat menerima Rp1 per tahun (tanpa kenaikan) selama 25 tahun, dengan asumsi bunga 8% per tahun selama 25 tahun, diperlukan sejumlah dana sebesar Rp11.529

  13. Tingkat Penghasilan Pensiun Simulasi perhitungan TPP

  14. lanjutan Tingkat Penghasilan Pensiun Ikhtisar (termasuk program wajib)

  15. lanjutan Tingkat Penghasilan Pensiun Ikhtisar (tidak termasuk program wajib)

  16. Tantangan Peran, tanggungjawab, dan pengetahuan • Peserta berperan dan memiliki tanggungjawab dalam perencanaan kesejahteraan hari tuanya, melalui iuran-iuran yang dibayarkan dan hasil investasi yang diperoleh • Hanya dapat diwujudkan apabila peserta memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup tentang perencanaan keuangan • Peserta perlu mengetahui jumlah iuran yang diperlukan, lama membayar iuran, dan besar hasil investasi yang diperoleh, agar saat pensiun memperoleh manfaat pensiun yang memadai • Peserta juga perlu memiliki pengetahuan tentang investasi, instrumen, dan risiko dari setiap pilihan investasi • Pengurus dan pemberi kerja bertanggungjawab untuk memastikan setiap peserta memiliki pengetahuan yang cukup untuk itu

  17. lanjutan Tantangan Faktor keberhasilan(1) • Menciptakan sarana komunikasi yang efektif dan efisien di antara para pihak • Ketepatan waktu pembayaran iuran • Ketepatan waktu penyediaan informasi saldo dana • Kesiapan komite investasi memberikan respon dengan cepat terhadap dinamika investasi yang terus berubah dan prosedur pengambilan keputusan

  18. lanjutan Tantangan Faktor keberhasilan(2) • Dalam hal investasi kekayaan dana pensiun dilakukan sendiri, pencapaiannya harus mampu bersaing dengan pencapaian manajer investasi profesional dan DPLK • Dalam hal investasi kekayaan dana pensiun dilakukan oleh manajer investasi, perlu ada pengukuran kinerja dengan membandingkan kinerja manajer investasi dimaksud dengan kinerja komite investasi interen, yang pencapaiannya harus mampu bersaing dengan pencapaian pasar untuk industri yang sama

  19. lanjutan Tantangan Faktor keberhasilan(3) • Bekerjasama dengan pemberi kerja untuk mendidik (melalui buletin, misalnya) peserta agar memiliki pengetahuan perencanaan keuangan, pengetahuan mengenai investasi dan risikonya • Setelah meyakini peserta memiliki cukup pengetahuan, kesiapan dana pensiun membuka peluang kepada peserta untuk menentukan sendiri alokasi investasi atas iuran-iurannya • Penyediaan informasi perhitungan proyeksi saldo dana yang mungkin diperoleh pada usia pensiun beserta potensi manfaat pensiun yang diperoleh (pembelian anuitas)

  20. Informasi Pendukung

  21. Informasi Pendukung The Demographic Picture The world’s population is ageing(1) • Pada tahun 2010, di negara anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), untuk setiap 100 orang angkatan kerja (usia produktif, usia 15-64) terdapat rata-rata 25 orang pensiunan (usia tidak produktif, usia 65 atau lebih) • Atau, 1 orang pensiunan menjadi beban dari 4 orang angkatan kerja • Kecenderungan ini akan terus meningkat dan diproyeksikan hanya akan ada 2 orang angkatan kerja untuk setiap pensiunan pada tahun 2050 • Fenomena ini menimbulkan tekanan pada • Kebijakan fiskal suatu negara • Keharusan membayar manfaat pensiun untuk jangka waktu yang lama bagi perusahaan • Angkatan kerja yang harus menanggung beban penduduk usia lanjut Source: OECD, Eurostat, Congressional Research Service, The Economist

  22. Informasi Pendukung The Demographic Picture The world’s population is ageing(2) • Ada 2 faktor utama yang menjadi penyebabnya • Angka kelahiran berkurang – mengurangi jumlah penduduk usia muda • Harapan hidup meningkat – menambah jumlah penduduk usia lanjut • Faktor lainnya, termasuk • Tingkat kematian balita menurun • Peningkatan standar dan kualitas hidup • Pendidikan yang lebih baik • Kemajuan dalam teknologi kesehatan dan obat-obatan • Dapatkah masyarakat menyiapkan kualitas hidup yang layak bagi penduduk usia lanjut tanpa harus membebani generasi muda?

  23. Informasi Pendukung The Demographic Picture Old-age dependency ratio • Old-age dependency ratio: perbandingan penduduk tidak produktif (usia 65+) terhadap penduduk produktif (usia 15-64) • Berdasarkan laporan United Nations (UN), pada tahun 2010, di Indonesia terdapat lebih kurang 14 juta penduduk berusia 65 atau lebih – 5.9% dari total penduduk, dan diproyeksikan • Pada tahun 2035, jumlahnya menjadi 35 juta, atau meningkat 2.5 kali • Pada tahun 2050, jumlahnya menjadi 56 juta, atau meningkat 3.9 kali • Old-age dependency ratio di Indonesia pada tahun 2010, 2035, dan 2050 adalah 8.2%, 18.5%, dan 30.0% • Tahun 2010, 1 orang pensiunan menjadi beban 12 orang angkatan kerja • Tahun 2050, 1 orang pensiunan menjadi beban 3+ orang angkatan kerja

  24. Informasi Pendukung The Demographic Picture Life expectancy • Dr. James Vaupel, Director of the Max Planck Institute for Demographic Research mengatakan • Wanita yang hidup di negara maju (sehat) memiliki harapan hidup yang terus meningkat dalam 160 tahun terakhir, rata-rata sebesar 3 bulan per tahun (The Calculus of Retirement Income, Moshe A Milevsky, Schulich School of Business, Cambridge University Press, 2006) • Data statistik dari 25 negara (selected) dalam kurun waktu 51 tahun (1960-2011), bahkan menunjukkan rata-rata peningkatan harapan hidup (usia lahir, le0) sebesar 3.9 bulan per tahun • Indonesia, rata-rata 5.7 bulan per tahun • Sisa tahun kehidupan pada usia 65 tahun (le65), di Indonesia, pada tahun 2050, mencapai 15.7 tahun (pria) dan 19.2 tahun (wanita)

  25. Informasi Pendukung Life Expectancy: at birth (2010)

  26. Informasi Pendukung Life Expectancy: at age 65

  27. Informasi Pendukung Life Expectancy: at age 65

  28. Informasi Pendukung Life Expectancy: at pensionable age

  29. Informasi Pendukung Anuitas Proses pembayaran anuitas(1) • Peserta pensiun pada usia 55 tahun dengan status kawin dan mempunyai 3 orang anak (usia 15, 20 dan 26 tahun) • Saldo Dana (setelah pajak) pada usia 55 tahun = Rp900,000,000 • Peserta dimaksud memilih anuitas yang tetap dan memberikan pembayaran kepada janda/duda sebesar 80% serta pembayaran kepada anak sampai usia 25 tahun • Misalkan bahwa jumlah anuitas yang diterima dari perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan adalah sebesar Rp4,500,000 sebulan

  30. Informasi Pendukung Anuitas Proses pembayaran anuitas(2)

More Related