1 / 37

Sistem Peringatan Dini Tzunami

Alat ini dipakai untuk memberikan peringatan dini pada penduduk ketika terjadi tzunami.

guest25392
Download Presentation

Sistem Peringatan Dini Tzunami

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 5

  2. 4

  3. 3

  4. 2

  5. 1

  6. ILMU PENGETAHUANALAM ( IPA ) • DALAM MATERI : BERSAMA : TRI ASMANTO, S.Pd Email : triasmanto@yahoo.co.id • SMK MUHAMMADIYAH 1 • GONDANGREJO Sistem Peringatan Dini

  7. SISTEM PERINGATAN DINI Early Warning System

  8. Peringatan dini dan peringatan darurat • Peringatan dini : diberikan sebelum kejadian agar masyarakat dapat segera menghindari atau melakukan evakuasi. • Peringatan untuk darurat : informasi yang sifatnya lebih bersifat darurat untuk penyelamatan setelah kejadian.

  9. Peringatan dini tsunami menghendaki kewaspadaan dan evakuasi sebelum tsunami datang. Kecepatan informasi peringatan dini sangat diperlukan mengingat waktuantara gempa bumi dan tsunamisangat singkat. Berdasarkan selang waktu tersebut dapat dibedakan jenis – jenis peralatan peringatan dini yang diperlukan.

  10. Jenis tsunami berdasarkan waktu terjadinya setelah gempa sebagai berikut.

  11. Tsunami jarak dekat ( lokal ) terjadi 0 – 30 menit setelah gempa. • Jarak pusat ke lokasi ini sejauh 200 km. besar kemungkinan daerah disekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak bangunan. • Tanda – tandanya. • 1. getaran kuat • 2. sering diikuti pasang naik dan pasang surut. • 3. tanda – tanda ini diperbesar dengan system peralatan yang dilengkapi dengan Alarm

  12. Alat yang dipakai : Accelerograph / Strong motion seismograph : alat yang dipakai untuk merekam getaran yang kuat saja, alat ini dilengkapi dengan sistem alarm dan sistem komunikasi untuk penyebaran informasi dan pengaturan operasional dan perawatan jarak jauh. Tide Gauge Tide gauge : perangkat alat untuk mengukur perubahan muka laut. Informasi yang dibutuhkan untuk peringatan dini adalah pasang naik dan pasang surut ketika sebelum terjadi tsunami. Dua peringatan tersebut disampaikan kepada : 1. masyarakat setempat berupa alarm 2. aparat setempat yang bertugas untuk koordinasi, evakuasi 3. BMKG untuk sistem monitoring dan informasi darurat.

  13. 2. Tsunami jarak menengah terjadi 30 menit – 2 jam setelah gempa • Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km sampai 1000 km. ada kemungkinan bahwa daerah disekitar jarak ini merasakan juga gempa dengan intensitas II sampai V ( Skala MMI ). • Tanda – tandanya : • 1. getaran yang kuat • 2. diikuti pasang surut air laut • 3. sistem peralatan yang dilengkapi oleh alarm

  14. 3. Tsunami jarak jauh lebih dari 2 jam setelah gempa. • Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1000 km. Oleh karena itu kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa, namung masih kemungkinan terjadi pasang naik dan pasang surut sebelum gelombang stunami datang. • Sistem peralatan daerah ini tidak perlu dengan accelerograph. Kecuali daerah rawan tsunami jarak dekat. Alat yang digunakan adalah tremors yang sudah dipasang di stasiun Geofisika

  15. PEMASANGAN SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI DI INDONESIA

  16. SISTEM KOMUNIKASI

  17. Sistem komunikasi terdiri atas • Komunikasi dari stasiun ke aparat setempat • Komunikasi dari stasiun ke BMKG pusat • Komunikasi dari BMKG pusat ke jaringan peringatan dini lainnya.

  18. sosialisasi

  19. Tujuan Sosialisasi • Adanya kegiatan atau upaya yang dilakukan dalam rangka mengurangi dampak dari bencana gempa bumi dan tsunami. • Terbentuknya SOP ( standard Operational Procedure ) Antisipasi dan Mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. • Edukasi mesyarakat untuk menerapkan SOP tersebut. • Kerja sama yang berkesinambungan antara BMKG dan PEMDA. • Memasyarakatkan atau mensosialisasikan pengetahuan atau fenomena tsunami termasuk penyebab dampak, dan antisipasinya. • Menerbitkan pedoman – pedoman untuk penyusunan kurikulum muatan lokal sekolah dasar dan menengah. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dampak tsunami dapat diminimalkan.

  20. Kesiapan menghadapi ancaman tsunami

  21. Langkah – langkah yang harus dilakukan : • Membangun sistem peringatan dini ( Early Warning System ) • Relokasi penduduk yang terancam bahaya tsunami. • Membuat jalur evakuasi dan persediaan lahan • Membentuk tim penanganan bencana tsunami. • Membentuk instrumen informasi dan komunikasi

  22. Panduan Hadapi Bencana Tsunami

  23. Langkah – langkah yang harus dilakukan . • Jika kalian dipantai atau disekitar laut terasa bumi bergetar, segera ke kawasan yang lebih tinggi • Dilarang pergi kepantai untuk menonton tsunami • Bila terjadi tsunami naiklah ke tingkat atas bangunan. • Jika di dalam boat jangan sekali – kali ke pangkalan/ pelabuhan

  24. Cara menyelamatkan diri dari tsunami • Jika berada di pinggir pantai lari sekuat – kuatnya ketempat yang lebih tinggi, jika memungkinkan larilah ke bukit yang terdekat. • Jika situsi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan. • Jika tidak memungkinkan untuk tindakan no. 2 carilah bangunan bertingkat yang bertulang, gunakan tangga darurat untuk sampai lantai atas minimal lantai 3. • Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan kalian bebas dan tidak membawa apa – apa.

  25. TERIMA KASIH SAMPAI KETEMU DALAM MATERI SELANJUTNYA

More Related