1 / 46

Materi Laboratorium Kimia

Materi Laboratorium Kimia. Pokok Bahasan. Konsentrasi Titrasi Penentuan pH Spektrofotometri. Di laboratorium. Diperlukan. ?. 100 ml HNO 3 0,2 N. HNO 3 pekat 69% massa jenis = 1,49 g/ml berat molekulnya = 63,01 g/mol. Konsentrasi Larutan .

grace
Download Presentation

Materi Laboratorium Kimia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MateriLaboratorium Kimia

  2. Pokok Bahasan • Konsentrasi • Titrasi • Penentuan pH • Spektrofotometri

  3. Di laboratorium Diperlukan ? 100 ml HNO3 0,2 N HNO3 pekat 69% massa jenis = 1,49 g/ml berat molekulnya = 63,01 g/mol

  4. Konsentrasi Larutan • Banyaknya zat terlarut dalam suatu pelarut

  5. Konsentrasi mol zat terlarut (mol) M = volume larutan (L) mol zat terlarut (mol) m = berat pelarut (1000 g) mol ekuivalen N = Volume larutan (L) berat zat (g) n = berat molekul (Mr) • Mol (n) • Molaritas (M) • Molalitas (m) • Normalitas (N)

  6. mol zatterlarut (mol) x = mol zatterlarut (mol) + mol pelarut (mol) beratzatterlarut (g) % w/v = x 100% 100 ml larutan volume zatterlarut (ml) % v/v = x 100% 100 ml larutan • Berat per volume (w/v) • Volume per volume (v/v) • Fraksi mol

  7. beratzatterlarut (mg) ppm = volume larutan (L) beratzatterlarut (mg) ppm = berat (kg) • ppm (part per million) • ppb (part per billion) beratzatterlarut (μg) ppb = volume larutan (L) beratzatterlarut (μg) ppb = berat (kg)

  8. Pengenceran • V1 x M1 = V2 x M2 • V1 x N1 = V2 x N2 V1 = volume awal M1 = konsentrasiawal (molaritas) N1 = konsentrasiawal (N) V2 = volume akhir M2 = konsentrasiakhir (molaritas) N2 = konsentrasiakhir (N) • Bilabahankimiapekatdiencerkan, misal H2SO4pekat, harusmenambahkanbahankimiapekattersebutkedalam air, bukansebaliknya

  9. Di laboratorium Diperlukan 100 ml HNO3 0,2 N HNO3 pekat 69% massa jenis = 1,49 g/ml berat molekulnya = 63,01 g/mol

  10. 1,49 g/ml x (1000 ml/100) x 69 N = 63,01 g/mol N = 16,32 N • Normalitas (N) HNO3 • V1 x N1 = V2 x N2 0,2 N x 100 ml V1 = 16,32 N = 1,22 ml Dilarutkan hingga 100 ml (labu ukur)

  11. 1,22 ml HNO3 pekat 69%

  12. PembuatanLarutanNaOH 0,1 N 100 ml

  13. Latihan Soal Berapa ml H2SO4 pekat 97% yang dibutuhkan untuk membuat larutan dengan konsentrasi 0,8 N sebanyak 50 ml, jika diketahui massa Jenis H2SO4 1,84 g/ml dan berat molekulnya 98 g/mol?

  14. 1,84 g/ml x (1000 ml/100) x 97 x 2 N = 98 g/mol N = 36,4245 N Jawab • NormalitasH2SO4 awal = • V1 x N1 = V2 x N2 0,8 N x 50 ml V1 = 36,4245 N = 1,0982 ml

  15. Perhatikan !! Jika larutan tidak berwarna atau berwarna terang, perhatikan meniskus bawah Jika larutan pekat atau berwarna gelap, perhatikan meniskus atas

  16. Perhatikan !! • Cara Mengocok Pegangtutuplabutakarantaratelunjukdanibujaridengankencang, kocoksecarategaklurus

  17. Titrasi • Titrasi  prosedur analitis yang digunakan untuk mengukur banyaknya satu larutan yang diperlukan dengan tepat beraksi dengan larutan lain • Titik ekuivalien /titik kesetaraan suatu akhir reaksi secara teoritis di mana reaksi berjalan secara stoikiometri • Titik akhir titrasi  keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator dan volume titran yang digunakan dicatat Setelah titrasi Sebelum titrasi

  18. Tabel 1. DaftarIndikatorAsamBasa

  19. NaOH(aq) + HCl(aq)     NaCl (aq) + H2O(l) NaOH Before endpoint Approximately at endpoint Over endpoint HCl

  20. Standarisasi Larutan • Larutan Baku Primer • Syarat agar suatuzatmenjadizatbaku primer adalah: • memilikitingkatkemurnian yang tinggi • kering, tidakterpengaruholehudara/lingkungan(zattersebutstabil) • mudahlarutdalam air • Larutanbaku primer biasanyadibuathanyasedikit, penimbangan yang dilakukanpunharusteliti, dandilarutkandengan volume yang akurat, cth : asam oksalat, boraks, asam benzoat. • Larutan Baku Sekunder • adalahlarutanbaku yang zatterlarutnyatidakharuszat yang tingkatkemurniannyatinggi. • Konsentrasilarutanbakusekunder berdasarkanstandarisasidengancaratitrasiterhadaplarutanbaku primer • Umumnyamerupakanlaruta yang tidakstabilsehinggaperludistandarisasiulangsetiapminggu.

  21. Standarisasi Larutan • Siapkan alat-alat untuk melakukan titrasi, larutan indikator, larutan baku primer, dan larutan baku sekunder. • Bilas alat-alat ukur • Isi buret dengan larutan baku sekunder (misal NaOH) yang akan ditentukan konsentrasinya. • Pipet sejumlah volume tertentu dari larutan baku primer lalu teteskan3 tetes larutan indikator • Catat volume awal titran • Lakukan titrasi dengan cara meletakkan erlenmeyer di bawah buret dan alas untuk titrasi harus putih. • Baca volume larutan baku sekunder pada buret. Dan catat pada buku NaOH Asam oksalat

  22. Contoh 36,94 ml NaOH LarutanNaOHdisiapkandengankonsentrasikira-kira 0,2 N. UntukmenstandarisasilarutanNaOHtersebut, 20 ml larutanasamoksalat 0,1 N ditempatkanpadagelaspialadanbeberapatetes pp ditambahkan. KemudianburetdiisidenganlarutanNaOHdandigunakanuntukmentitrasiasamoksalat. Ternyatadibutuhkan 36,94 ml larutanNaOH agar titikakhirtercapai. BerapakannormalitasNaOHsebenarnya? 20 ml Asam oksalat 0,1 N

  23. Jawab mol ekuivalen N = Volume larutan (L) gr x ekuivalen = Mr x Volume larutan (L) • persamaan reaksi : 2NaOH + H2C2O4  Na2C2O4 + 2H2O • Ingat ! • mol asam oksalat = 20 ml lar asam oksalat x 0,1 N asam oksalat 1000 ml/L x 2 = 1 x 10-3 mol • konsentrasi NaOH = 1 x 10-3 mol asam oksalat x 2 0,03694 L = 0,054 N

  24. Penentuan pH perhitungan • Perhitungan • pH = - log [H+] • pOH = - log [OH-] • pH = 14 - pOH pH Alat, misal pH meter

  25. pH AsamKuat Bagiasam-asamkuat (α = 1), makamenyatakannilai pH larutannyadapatdihitunglangsungdarikonsentrasiasamnya (denganmelihatvalensinya). Contoh: 1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.001 M HCl ! Jawab: HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)[H+] = [HCl] = 0.001 = 10-3 MpH = - log 10-3 pH = 3 2. Hitunglah pH dari 0,05 M asamsulfat ! Jawab: H2SO4(aq) → 2 H+(aq) + SO42-(aq) [H+] = 2[H2SO4] = 2 x 0.05 = 10-1 MpH = - log 10-1 pH = 1

  26. pH AsamLemah dinyatakandenganrumus : [H+] = √ (Ca . Ka) dimana: Ca = konsentrasiasamlemah Ka = tetapanionisasiasamlemah [H+] = √ (Ca. Ka) Contoh: Hitunglah pH dari 0,1 M CH3COOH, jikadiketahui Ka = 10-5 Jawab:[H+] = √ (Ca . Ka) = √ 10-1 . 10-5 = 10-3 MpH = -log 10-3 pH = 3

  27. pH BasaKuat Untukmenentukan pH basa-basakuat (α = 1), makaterlebihdahuludihitungnilaipOHlarutandarikonsentrasibasanya. Contoh: • Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M ! • Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M ! Jawab: • KOH(aq) ®  K+(aq) + OH-(aq) [OH-] = [KOH] = 0.1 = 10-1 MpOH = - log 10-1 = 1pH = 14 - pOH = 14 - 1 pH = 13 b. Ca(OH)2(aq) ®  Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)[OH-1] = 2[Ca(OH)2] = 2 x 0.01 = 2.10-2 MpOH = - log 2.10-2 = 2 - log 2pH = 14 - pOH = 14 - (2 - log 2) pH = 12 + log 2

  28. pH BasaLemah digunakanrumus: [OH-] = √ (Cb . Kb) dimana: Cb = konsentrasibasalemah Kb = tetapanionisasibasalemah Contoh: Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jikadiketahuitetapan ionisasinya = 10-5 ! Jawab: [OH-] = √ (Cb . Kb) = √ 10-3 . 10-5 = 10-4 MpOH = - log 10-4 = 4pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10

  29. pH meter • pH meter merupakan instrumen elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (asam maupun basa) dari suatu larutan. • pH meter terdiri dari measuring probe yang terhubung dengan komponen elektronik sehingga dapat mengukur pH larutan dan menampilkan hasilnya

  30. 1. Kalibrasi • pH meter dinyalakan, dandibiarkanstabilselama 15-30 menit • Untukstandarisasirutin, pH meter dikalibrasidengan buffer pH 4 dan buffer pH 7 • Elektrode pH meter dicelupkankedalamlarutan buffer pH 4, dibilasdenganakuades, dikeringkandengantisu • Selanjutnyadikalibrasidalamlarutan buffer pH 7, dibilasdenganakuades, dikeringkandengantisu • Elektrodediceluppadasampelsampaidiperolehpembacaan yang stabil • Catathasilpembacaan • Elektrodedibilasdenganakuades, dikeringkandengantisu • Matikan pH meter 2. Pengukuran pH sampel

  31. Latihan Soal • Akan dianalisa pH larutan NaOH 0,2 N. Menggunakan perhitungan, tentukan pH larutan tersebut. Apabila akan digunakan pH meter untuk mengetahui pH larutan tersebut, jelaskan bagaimana urutan cara menentukannya?

  32. SpektrofotometridanSpektrofotometer • Spektrofotometrimetode analisa kimia berdasar pada penyerapan/absorbsi atau penerusan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang spesifik oleh ion atau molekul • Spektrofotometer mesinoptik yang dapatmengukurdanmengetahuiberapaenergicahaya yang ditransmisikanoleh material dalamlarutanpadaberbagaipanjanggelombangdarienergiradiasi

  33. Warna Larutan

  34. Io = intensitas cahaya awal I = intensitas cahaya yang ditransmisikan • Absorbansi larutan I %T = x 100 Io A =log Io/I T = I/Io A = - log T = log (1/T)

  35. Hubungan %T dengan A Abs = log Io (100/%T)

  36. Hukum Lambert Beer dan Kurva Standar • Hukum Lambert Beer menyatakan hubungan serapan sinar terhadap konsentrasi penyerap, yaitu : A = ε.b.c A = absorbsivitas ε = absorbsivitas molar (L.mol-1.cm-1) b = tebal media atau kuvet (cm) c = konsentrasi analit (mol/L)

  37. y =bx+ a Kurva standar dibuat dengan mengukur absorbansi dari beberapa larutan yang telah diketahui konsentrasinya dan membuat grafik dengan cara memplot absorbansi pada sumbu Y dan konsentrasi pada sumbu X

  38. Soal • Tersedia 50 ml larutan KMnO4 1.10-3 M. Ingin dibuat kurva standar KMnO4 dengan 5 konsentrasi larutan KMnO4 yaitu 1.10-4, 3.10-4, 5.10-4, 7.10-4 dan 9.10-4.

  39. 1 ml larutan KMnO4 10 ml 3 ml 10 ml 5 ml  10 ml • Pengenceranlarutan KMnO4 1.10-3 M 7 ml  10 ml larutan KMnO4 1.10-4 M larutan KMnO4 3.10-4 M 9 ml  10 ml larutan KMnO4 1.10-3 M larutan KMnO4 5.10-4 M larutan KMnO4 7.10-4 M • V1 x M1 = V2 x M2 larutan KMnO4 9.10-4 M

  40. Menera absorbansi larutan

  41. Σx 25 x 10-4 x = = = 5 x 10-4 n 5 Σy 0,882 y = = = 0,1764 n 5 Σxy – ((Σx . Σy)/n) b = Σx2 - ((Σx)2/n) 6,196 x 10-4 – ((25 x 10-4 x 0,882)/5) = 165 x 10-8 – ((25 x 10-4)2/5)5 = 436,5

  42. a = y – bx = 0,1764 – (436,5 x 5 x 10-4) = - 0,04185 y = a + bx = -0,04185 + 436,5 x Titik potong terhadap sumbu y (0, -0,04185) Titik potong terhadap sumbu x (9,59 x 10-5, 0)

  43. 10-3

  44. Prosedure kerja Analisa dengan Spektrofotometer • Menentukan λ maksimal • Hidupkan spektrofotometer • Amati sampel • Pilih panjang gelombang sesuai warna sampel • Bersihkan kuvet • Masukkan akudes ke dalam kuvet kemudian masukkan dalam spektrofotometer, di re-zero (cal) • Masukkan sampel ke dalam kuvet kemudian masukkan dalam spketrofotometer, tera absorbansinya • Cari panjang gelombang yang menghasilkan nilai absorbansi maksimal  panjang gelombang maksimum

  45. Tera absorbansi sampel (pd λ maksimal) • Bersihkan kuvet • Masukkan akuades dalam kuvet dan spektrofotometer, di re-zero (cal) • Masukkan sampel dalam kuvet dan spektrofotometer • Tera absorbansinya • Catat • Buat kurva standar dan persamaan garisnya

  46. Terima kasih

More Related