1 / 195

SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT. 1. 2. 3. 4. 5. Pendahuluan. SAK ETAP. Detailed PSAK ETAP. Bisnis Proses Rumah Sakit. Akuntansi Rumah Sakit. Agenda. Standar Akuntansi ??.

gordon
Download Presentation

SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SAK ETAPAPLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

  2. 1. 2. 3. 4. 5. Pendahuluan SAK ETAP Detailed PSAK ETAP Bisnis Proses Rumah Sakit Akuntansi Rumah Sakit Agenda

  3. Standar Akuntansi ?? • Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness) • Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun • Memudahkan auditor dalam mengaudit • Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. • Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan reliable sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan. PPL - IAPI

  4. Tujuan Laporan Keuangan • Memberikaninfomasi • posisikeuangan, • kinerja • perubahanposisikeuangansuatuperusahaan yang bermanfaatbagisejumlahbesarpemakaidalampengambilankeputusanekonomi • Laporankeuanganmenunjukkanapa yang telahdilakukanmanajemen (stewardship), danpertanggungjawabansumberdaya yang dipercayakankepadanya • Memenuhikebutuhansebagianbesarpemakai. • Menyediakanpengaruhkeuangandarikejadiandimasalaludantidakdiwajibkanmenyediakaninformasi non keuangan. PPL - IAPI

  5. Empat PilarStandarAkuntansi Indonesia • PernyataanStandar Akuntansi Keuangan • StandarAkuntansiKeuanganEntitasTanpaAkuntabilitasPubliksignifikan - SAK-ETAP • Standar AkuntansiSyari’ah – SAK Syariah • Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP • IFRS hanyadiadopsiPSAK • SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009 • InstansiPemerintahmenggunakanStandarAkuntansiPemerintahan PP 71 tahun 2010 PPL - IAPI

  6. SAK ETAP • SAK ETAP: Standarakuntansikeuanganuntukentitastanpaakuntabilitaspublik. • Digunakanuntukentitastanpaakuntabilitaspubliksignifikan • ETAP adalahentitas yang: • Tidakmemilikiakuntabilitaspubliksignifikan; dan • Menerbitkanlaporankeuanganuntuktujuanumum (general purpose financial statement) bagipenggunaeksternal. • Contohpenggunaeksternaladalahpemilik yang tidakterlibatlangsungdalampengelolaanusaha, kreditur, danlembagapemeringkatkredit. PPL - IAPI

  7. AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN • Harusmenggunakan PSAK – IFRS based • Namun, dapatmenggunakan SAK ETAP jikaadaregulasi yang mengijinkanpenggunaan SAK ETAP  BPR sesuai dengan SE BI No.11/37/DKBU tahun 2009 • Karakteristik IFRS : • IFRS menggunakan “Principles Base “ : • Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. • Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. • Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. • Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai • Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

  8. SAK – ETAP: Why? • PSAK – IFRS based sulitditerapkanbagiperusahaanmenengahkecilmengingatpenentuan fair value memerlukanbiaya yang tidakmurah. • PSAK – IFRS rumitdalamimplementasinyasepertikasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipunsudahdisahkantahun 2006 namunimplementasinyatertundabahkan 2010 sudahkeluar PSAK 50 (revisi). • PSAK – IFRS menggunakanprinciple based sehinggamembutuhkanbanyakprofessional judgement. • PSAK – IFRS perludokumentasidan IT yang kuat • SAK ETAP sebagaisolusiutk SME (ETAP) PPL - IAPI

  9. SAK ETAP

  10. Manfaat SAK ETAP • Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk • menyusun laporan keuangannya sendiri, • dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha. • Lebihsederhanadibandingkandengan PSAK – IFRS sehinggalebihmudahdalamimplementasinya • Tetapmemberikaninformasi yang handaldalampenyajianlaporankeuangan. PPL - IAPI

  11. SAK ETAP • Disusundenganmengadopsi IFRS for SME denganmodifikasisesuaikondisidi Indonesia dandibuatlebihringkas. • SAK ETAP masihmemerlukan professional judgementnamuntidaksebanyakuntuk PSAK – IFRS. • Dalambeberapahaltidakadaperubahansignifikandibandingkandengan PSAK lama: contoh PSAK 16 (1994). Namunadabeberapahal yang dimodifikasidari IFRS/IAS.

  12. IFRS for SMEs • IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS • Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan • Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali • “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan • terdapat pengaturan mengenai “ekuitas” • Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke bawah. PPL - IAPI

  13. SAK ETAP • PSAK lama (2006) yang disederhanakan: • Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana • Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran • Mengurangi pengungkapan • Penyederhanaan • Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone) PPL - IAPI

  14. ISI SAK ETAP

  15. Ruang lingkup PPL - IAPI • SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas TanpaAkuntabilitasPublik (ETAP), yaituentitas yang: • Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan • Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal • Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan • Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau • Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi. • Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

  16. PerbedaanPokokPSAK dan SAK ETAP PPL - IAPI SAK ETAP tidakmengaturpajaktangguhan SAK ETAP hanyamenggunakanmetodetidaklangsunguntuklaporanaruskas. SAK ETAP menggunakanmetode biayauntukinvestasikeasosiasidanmenggunakanmetodeekuitasuntukanakperusahaan. SAK ETAP tidaksecarapenuhmenggunakan PSAK 50/55. SAK ETAP hanyamenggunakan model biayauntukasettetap, asettidakberwujuddanpropertiinvestasi. PSAK-IFRS bolehmemilih model biaya atau model reavaluasi. Beberapa pengaturan yang tidak dalam PSAK ETAP : penggabungan usaha, derivatif, hedging

  17. Rerangka konseptual

  18. Penyajian Laporan Keuangan PPL - IAPI

  19. Penyajian Laporan Keuangan (2) PPL - IAPI

  20. Penyajian Laporan Keuangan (3)

  21. Penyajian Laporan Keuangan (4) PPL - IAPI

  22. Laporan Keuangan Konsolidasian PPL - IAPI

  23. KebijakanAkuntansi, EstimasiAkuntansidanKesalahan

  24. Instrumen Keuangan PPL - IAPI

  25. Persediaan PPL - IAPI

  26. Investasi pada Entitas Asosiasi

  27. Investasi pada Joint Venture

  28. Investasi pada Entitas Anak PPL - IAPI

  29. Properti Investasi dan Aset Tetap

  30. Aset Tidak Berwujud PPL - IAPI

  31. Sewa PPL - IAPI

  32. KewajibanDiestimasi(Provisi) danKontinjensi, Ekuitas, danPendapatan Penggunaan istilah yang berbeda, dalam SAK ETAP masih menggunakan Kewajiban diestimasi bukan provisi seperti dalam PSAK 57.

  33. BiayaPinjamandanPenurunanNilai PPL - IAPI

  34. Imbalan Kerja PPL - IAPI

  35. Pajak Penghasilan PPL - IAPI

  36. Mata UangPelaporandanTransaksiValas PPL - IAPI

  37. BISNIS PROSES RUMAH SAKIT

  38. Karakteristik Industri • Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya berupa jasa • pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan farmasi. • Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial yang dapat diwujudkan melalui berbagai program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah. • Sumber-sumberutamapendapatanperusahaandiantaranyaberasaldarijasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter. Bapepam

  39. Karakteristik BLU Rumah Sakit • BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta tidak semata-mata mencari keuntungan. • BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Kemenkes

  40. Risiko Usaha • Risiko Malpraktik • Kehilangan Tenaga Medik • Kebijakan Pemerintah • Nilai tukar • Pemogokan karyawan • Leverage • Tidak tertagihnya piutang Bapepam

  41. Karakteristik Rumah Rakit • Tidak sekedar mencari keuntungan namun ada aspek sosial dan pelayanan kepada masyarakat – tergantung jenis rumah sakit dan sumber pendanaan rumah sakit • Manajemen rumah sakit dinominasi oleh para dokter. • Kompleksitas manajemen rumah sakit menjadi tinggi dengan bentuk pelayanan yang beragam dan sistem pembayaran yang beragam. Misalnya dengan asuransi, penggantian perusahaan, dll. • Teknologi informasi yang mendukung pelayanan rumah sakit namun pada sisi lain tetap harus dijaga kerahasiaan data pasien.

  42. Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit • Perusahaan terbuka  dimiliki oleh investor. PT. Siloam International Hospital Tbk.; PT. Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni). • Perusahaan  PT. Rumah Sakit Pelni. PT. Pertamedika (RS Pertamina) • Rumah sakit milik pemerintah pusat  RSCM (BLU) • Rumah sakit milik pemerintah daerah  RSUD (BLUD)

  43. AKUNTANSI RUMAH SAKIT

  44. Akuntansi Rumah Sakit STANDAR MANA YANG DIGUNAKAN ?? PSAK & PSAK 45 PSAK SAK ETAP SAK ETAP & PSAK 45 PSAP • Akuntabilitas publik signifikan atau tidak • Orientasi bisnis atau layanan umum

  45. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit • Menggunakan PSAK atau SAK ETAP sebagai dasar penyusunan pedoman akuntansi, tidak ada standar khusus industri. • Lampiran 03 SE-02/PM/2002 – Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik – Industri Rumah Sakit  berlaku untuk emiten perusahaan rumah sakit. • Pendahuluan • Karakterstik usaha perumahasakitan • Penyajian dan pengungkapan LK (pedoman umum, komponen laporan keuangan dan pedoman pengungkapan • Ilustrasi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus kas dan Catatan atas laporan keuangan • Menggunakan acuan PSAK sebelum 2002

  46. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D • Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit. • Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK dan pelaporan menggunakan PSAK 45. • Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada yang mengarahkan menggunakan ETAPatau SAP, namun tetap menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan. • Saat ini telah disusun PSAP BLU/D  SAP • Menggunakan acuan PSAK sebelum 2010

  47. Pedoman Umum • Tujuan laporan keuangan • Tanggung Jawab atas Laporan keuangan – manajemen / pimpinan rumah sakit • Komponen laporan keuangan • Bahasa Laporan Keuangan - Indonesia • Mata uang pelaporan – rupiah • Kebijakan Akuntansi • Penyajian • Konsistensi penyajian • Materialitas dan Agregasi • Saling hapus • Periode pelaporan • Penyajian secara wajar • Informasi komparatif – naratif jika relevan • Laporan Keuangan interim Bapepam

  48. Tujuan Laporan Keuangan • Laporan Keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (pengguna laporan keuangan) dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional • Laporan Keuangan juga merupakan sarana pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Bapepam

  49. Laporan Keuangan ETAP  BLU • NERACA • LAPORAN AKTIVITAS/OPERASI • LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH • LAPORAN ARUS KAS • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ETAP • NERACA • LAPORAN LABA RUGI • LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS • LAPORAN ARUS KAS • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN • LAPORAN POSISI KEUANGAN • LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN • LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS • LAPORAN ARUS KAS • CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PSAK

  50. Neraca • Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. • Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk menilai: • Kemampuan rumah sakit dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan secara berkelanjutan; • Likuiditasdan solvabilitas; dan • Kebutuhan pendanaan eksternal. Kemenkes

More Related