1 / 47

ZOOTEKNIK

ZOOTEKNIK. SEMULA DIARTIKAN SEBAGAI ILMU PETERNAKAN ( ANIMAL HUSBANDRY ). KEMUDIAN DIBATASI PADA TEKNIK YANG DILAKUKAN DALAM MENANGANI TERNAK : identifikasi, kastrasi, potong kuku, potong tanduk, menduga umur, dll)

gita
Download Presentation

ZOOTEKNIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ZOOTEKNIK • SEMULA DIARTIKAN SEBAGAI ILMU PETERNAKAN ( ANIMAL HUSBANDRY ). • KEMUDIAN DIBATASI PADA TEKNIK YANG DILAKUKAN DALAM MENANGANI TERNAK : identifikasi, kastrasi, potong kuku, potong tanduk, menduga umur, dll) • SEMUA TENIK YANG DILAKUKAN UNTUK MENANGANI HEWAN DI KEBUN BINATANG(ZOO). • PADA KULIAH INI KITA BATASI PADA BEBERAPA TEKNIK YANG DIPERLUKAN DALAM MEMPELAJARI ILMU PETERNAKAN.

  2. IDENTIFIKASI (Pemberian Tanda pada Ternak) ZOOTEKNIK PENDUGAAN UMUR TERNAK PENDUGAAN BERAT BADAN TERNAK

  3. IDENTIFIKASI (Pemberian Tanda Pada Ternak) • UNTUK MEMBEDAKAN ANTARA HEWAN SATU DENGAN LAINNYA (Tanda Pengenal). TERUTAMA HEWAN YANG MEMPUNYAI WARNA BULU DAN BENTUK TUBUH YANG MIRIP. • Pemberian tanda pengenal disbt Identifikasi • Diberikan sejak umur semuda mungkin • DIPERLUKAN UNTUK MENGENAL : - HEWAN YANG DIPAKAI DALAM PENELITIAN - RECORDING (PROGRAM BREEDING) - PEMILIKAN HEWAN KESAYANGAN - DIPELIHARA PADA FARM YANG LUAS.

  4. CARA IDENTIFIKASI • TRADISIONAL - MEMBAKAR BAGIAN KULIT DI BAGIAN BELAKANG TUBUHNYA DENGAN BESI PIJAR SETELAH DIPANASKAN - Berupa coretan besar , agar pemilik mengenal ternaknya sekalipun dari jarak jauh - Merusak kulit - Dilakukan di : kaki, paha bawah, perineum

  5. MODERN - EAR TAGGING - TATTOOING - KALUNG NOMOR - BRANDING - EAR NOTCHING

  6. EAR TAGGING • MEMASANG NOMOR (yang terbuat dari plastik keras) PADA DAUN TELINGA (seperti pemasangan anting pada manusia) • Pada plastik, di tulis nomor dgn cat permanen • PERMANEN, TIDAK BISA DIHAPUS ATAU DICOPOT KECUALI DENGAN MERUSAKNYA.

  7. TATTOOING • PADA DAUN TELINGA BAGIAN DALAM (MEDIAL) ATAU DI PANGKAL EKOR SEBELAH DALAM YANG TIDAK BERBULU. • PERMANEN • KELEMAHANNYA , HARUS DILIHAT DARI DEKAT

  8. KALUNG NOMOR • PETERNAK BIASANYA LEBIH SENANG MENGGUNAKAN SISTEM KALUNG NOMOR. PLAT NOMOR TERBUAT DARI LOGAM (ALUMINIUM ATAU YANG TIDAK BERKARAT) - MUDAH TERLIHAT - TIDAK MENYAKITI TERNAK • KELEMAHANNYA SERING LEPAS DAN HILANG.

  9. BRANDING • SISTEM IDENTIFIKASI PALING LAMA DIKENAL DI KALANGAN PETERNAK. • Dikenal dengan sistem cap bakar • BESI STEMPEL YANG DIPANASKAN ATAU DIDINGINKAN PADA SUHU BEKU . • MEMBERI LUKA BAKAR PERMANEN

  10. EAR NOTCHING • DAUN TELINGA DIGUNTING SEBAGIAN (PROXIMAL, TENGAH DAN DISTAL) UNTUK MEMBERIKAN KODE. • KURANG DISUKAI PETERNAK (MENYAKITI) • DIPAKAI PADA TERNAK SAPI, DOMBA DAN BABI • Dari dua telinga : bisa dibuat kode nomor sampai ratusan

  11. Pembuatan kode pada ear notching : • Mis : Irisan pada : • telinga atas : sbg angka ribuan (1.000-9.000) • Telinga bawah : sbg ratusan ( 100 – 900) • Tepi atas telinga kiri : sbg satuan (1-9) • Tepi bawah telinga kiri : sbg puluhan (10-90) • Telinga dibagi 3 Zone : Proximal (3), distal (1) dan zona tengah (9)

  12. Ear Notching pada sapiNomor 5239

  13. Ear Notching pada Babi

  14. Ear Notching pada Babi

  15. Ear Notching pada Babi

  16. PADA AYAM ATAU UNGGAS TANDA PENGENAL DALAM BENTUK GELANG ALUMINIUM YANG DIUKIRKAN NOMOR , DILINGKARKAN PADA : - PANGKAL SAYAP (WING TAG) - DI KAKI (CEKER) “PADA SAPI, DAPAT JUGA DILILITKAN PADA PANGKAL EKOR.”

  17. TANDA PENGENAL SEMENTARA • SERING DIGUNAKAN UNTUK : - DALAM TRANSPORTASI TERNAK - DETEKSI BIRAHI - PEMBERANTASAN PENYAKIT - CULLING (PENGAFKIRAN) • MENGGUNAKAN CAT SEMPROT ATAU SPIDOL (HURUF ATAU ANGKA) DI BAGIAN PUNGGUNG TERNAK.

  18. PENDUGAAN UMUR TERNAK • Gigi hewan, berfungsi : - Organ prehensi (pengambil makanan) - Pemotong - Penghancur pakan - Senjata menyerang lawan/ menggigit • Tergantung dari bentuk dan lokasinya : - Gigi seri (incisivus) - Gigi taring ( Canivus) - Premolar - Molar • Masing masing hewan punya : bentuk, jumlah, dan lokasi yang spesifik • Gigi susu (decidua)  gigi permanen

  19. *Pertumbuhan dan pergantian gigi tergantung dari pertumbuhan hewan * Pertumbuhan hewan tergantung dari : - KETURUNAN (HERIDITER) - PAKAN - RAS Bos taurus lebih cepat dibanding Bos indicus * Makin baik kondisi tubuh hewan, makin cepat terjadi perubahan gigi

  20. Ternak Ruminansia : - Tidak memp gigi incisivus pada rahang atas - Tidak mempunyai gigi taring - Gusi rahang atas depan menjadi keras, bisa sbg pengganti gigi (dental pad) • Pada Ruminansia :Gigi seri berjumlah 8 (4 pasang): - Gigi sentral - Intermediate 1 - Intermediate 2 - gigi sudut (corner incisors)

  21. Gigi molar dan premolar : - Bentuk lebih besar - permukaannya kasar (utk menggerus pakan) - Ada di rahang atas dan bawah • Sapi : pendugaan umur berdasarkan perubahan gigi incisivinya saja ( tanpa memperhatikan gigi molar & premolar) • Sapi dipelihara sd 7-8 tahun (induk beranak 5-6 x)

  22. Pada ruminansia , gigi susu (decidua) berjumlah 20 : - Gigi incisivus 8 ( 4 pasang), hanya ada di rahang bawah - Pre molar 6 (3 pasang), ada di rahang atas & bawah  12 (6 pasang) • Pada ruminansia , gigi permanen berjumlah 32, terdiri : - Gigi incisivus 8 ( 4 pasang), hanya ada di rahang bawah - Pre molar 6 (3 pasang), ada di rahang atas & bawah  12 (6 pasang) - Molar 6 (3 Pasang), rahang atas & bawah

  23. PENDUGAAN UMUR TERNAK BERDASARKAN PERTUMBUHANNYA (ERUPTION) DAN PELEPASAN/PENGGANTINYA (REPLACEMENT) GIGI DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT PENDUGA UMUR TERNAK

  24. Deskripsi gigi sapi untuk menduga umurnya

  25. 5,5 – 6 tahun : • semua gigi sudah berganti dengan gigi permanen, • gigi seri besar-besar, • letaknya rapat. • Setelah 6 tahun : • Perubahan terlihat pada permukaan gigi (aus) • Dimulai dari gigi seri tengah ke pinggir * Lebih dari 12 tahun : Gigi sapi sdh sulit di identifikasi, krn sdh mulai tanggal & makin jarang letaknya.

  26. Melihat Umur Sapi dengan melihat gigi

  27. Gigi sapi

  28. Gigi dan Umur Domba • Umur 1 tahun : 1 pasang gigi incisivi tengah berganti dengan gigi permanen • Umur 2 tahaun : 2 pasang gigi incisivi berganti dengan gigi permanen • Umur 4 tahun : semua gigi incisivi berganti dengan gigi permanen • Umur 6 -7tahun : mulai renggang dan lepas • Gigi lepas : kesulitan merumput

  29. Perkiraan umur pada kambing/domba

  30. Gigi & Umur Kuda • Berbeda dengan gigi Ruminansia • Gigi kuda : - Rahang atas & bawah memp 3 pasang gigi incisivi - Mempunyai taring (tdk seefektif karnivora) • Anak kuda Umur 6-10 bln :memp 24 gigi susu (decidua) terdiri dari : - 12 incisivi & 12 molar pada rahang atas & bawah - Umur 6 bln : gigi incisivi decidua lengkap

  31. Umur 2,5 th : gigi permanen baru tumbuh • Umur 5 tahun : Semua gigi susu sdh berganti dgn gigi permanen (full moth). • Makin tua : Bentuk mulut/rahangnya berubah menjadi lebih maju ke depan. • Umur 8 tahun : semua gigi menunjukkan gejala aus pada permukaan. • Keausan membentuk celah menjadi cangkir gigi / dental cup yang bulat • 15-25 tahun: Tepi permukaannya aus

  32. Gigi kuda

  33. Gigi kuda

  34. PENDUGAAN BERAT BADAN TERNAK • “BLANTIK” (BROOKER), SERINGKALI AKURASINYA LEBIH TINGGI DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT. -MELIHAT BENTUK FISIK - MERABA/MENCUBIT BAGIAN KULIT TERTENTU • MENGGUNAKAN ALAT (BEBERAPA UKURAN TUBUHNYA). LINGKAR DADA DAN TINGGI GUMBA DIKENAL MEMPUNYAI HUBUNGAN YANG PALING ERAT DENGAN BERAT BADAN.

  35. RUMUS-RUMUS HASIL PENELITIAN • BERAT HIDUP = (PANJANG BADAN x LINGKAR DADA) : 300 Rumus ini masih “non metrik” (lbs dan inchi), yang tidak demikian saja bisa dikonversikan ke “metrik” (kg, cm). • BERAT HIDUP = (PANJANG BADAN x LINGKAR DADA) : X X = 9 , bila LD < 165 cm ; X = 8,5 , bila LD 165 – 203 cm ; X = 8 , bila LD > 203 cm. • BERAT HIDUP = 1,04(27,5758 x LINGKAR DADA) – 1049,67 Ketiga rumus tersebut khusus untuk sapi kebiri (sapi potong) Bos taurus maupun Bos indicus.

  36. BERAT / PERSENTASE KARKAS • SAPI POTONG UNGGUL (BEEF CATTLE) YANG GEMUK, 62 – 65 % DARI BERAT HIDUP. • KONDISI BAIK, 54 – 56 %. • KURUS, 50% ATAU KURANG. SAPI MADURA DAN SAPI BALI TERMASUK SAPI TROPIK YANG CUKUP TINGGI PERSENTASE KARKASNYA (50-55%)

  37. UNTUK PENGUKURAN BAGIAN-BAGIAN BADAN SAPI 1. LANTAI TEMPAT BERDIRINYA SAPI HARUS DATAR / RATA. • SAPI BERDIRI DALAM SIKAP SEPURNA, KE 4 KAKINYA HARUS MEMBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG DENGAN KEPALANYA TEGAK MENENGADAH. 3. DIUSAHAKAN SAPI TIDAK BERGERAK SELAMA PENGUKURAN.

  38. CARA MENGUKUR LINGKAR DADA DAN TINGGI GUMBA • LINGKAR DADA PITA UKUR DILINGKARKAN PADA DADA DI BELAKANG KAKI DEPAN, PITA DITARIK KENCANG- KENCANG, KEMUDIAN DIBACA ANGKANYA. • TINGGI GUMBA. DIUKUR DARI BAGIAN PALING ATAS GUMBA (DI BAWAH PUNUK, KALAU ADA), SEDANG UNTUK BEEF CATTLE BISA DIUKUR DARI BAGIAN TERTINGG PUNGGUNG BELAKANG DITARIK GARIS LURUS KE BAWAH SAMPAI TANAH.

  39. Bagian-bagian tubuh sapi yang diukur

  40. Bagian bagian tubuh sapai yang diukur A. Tinggi Gumba : Jarak dari bagian yang tertinggi gumba (withers) sampai ke tanah melalui sepanjang kaki depan B. Jarak tubuh : Jarak antara crista humeri dengan tuber ischii C. Lebar dada : Jarak antara bagian paling lebar pada kedua belah sisi dada (costae) D. Dalam dada : jarak antara punggung (dorsal) dengan tepi dada sebelah bawah (ventral)

  41. E. Tinggi panggul : Jarak dari ujung daerah gluteal ke tanah melalui sepanjang kaki belakang F. Lebar panggul : Bagian yang terlebar antara tuber coxae sebelah luar G. Lebar paha : Bagian terlebar antar sisi sisi lateral paha H. Lingkar dada : Panjang lingkaran yang diambil tepat dibelakang kaki depan mengelilingi dada, untuk sapi yang berpunuk ukuran diambil tepat dibelakang punuk

  42. Lebar Dahi : jarak antara tepi tulang orbital kiri kanan J. Panjang Dahi : jarak antara ujung kepala ke garis hidung

  43. Bagian –bagian tubuh kambing / domba

  44. Bagian –bagian tubuh kambing / domba • Tinggi gumba (height at withers) : diukur mulai dari dasar kaki depan ke titik tertinggi bagian pundak diantara kedua bahunya (A----G) 2. Dalam dada (depth of chest) : Jarak antara titik tertinggi bagian pundak ke titik terendah bagian dada (A------D)

  45. 3. Lingkar dada ( girth) : diukur dengan pita pengukur secara melingkar tepat dibelakang kaki depan kearah titik tertinggi bagian pundak tegak lurus dengan axis tubuh (A---D----A) 4. Lebar Pinggang (width of hooks) : jarak horizontal antara titik samping terluar dari pada tuber coxae (B1----B2) 5. Panjang pelvis (length of pelvis) : Jarak antara bagian anterior dari tuber coxae ke bagian posterior tuber ischii (B-----C

  46. 6. Panjang Tubuh ( body) : Jarak sepanjang garis median dari bagian anterior proc. Spinosus vertebrae thoracalis I ke bagian posterior tuber ischii (E----C) 7. Panjang tulang kering( length of cannon bone) : panjang yang diukur dari tuber calius ke condylus metarsus (G-----H)

More Related