1 / 36

Oleh : Made Panji Wilimantara

SERAT SASTRA MIRUDA Ugering Padhalangan ingkang sampun mupakat kangge abdidalem Dhalang ing Kraton Surakarta Hadiningrat. Oleh : Made Panji Wilimantara. SERAT SASTRAMIRUDA. Judul Buku : Serat Sastra Miruda Alih Bahasa : Kamajaya Alih Aksara : Sudibjo Z. Hadisutjipto

gannon
Download Presentation

Oleh : Made Panji Wilimantara

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SERAT SASTRA MIRUDAUgeringPadhalanganingkangsampunmupakatkanggeabdidalemDhalangingKraton Surakarta Hadiningrat Oleh : Made PanjiWilimantara

  2. SERAT SASTRAMIRUDA • JudulBuku : SeratSastraMiruda • AlihBahasa : Kamajaya • AlihAksara : Sudibjo Z. Hadisutjipto • Dicetakoleh : DepartemenPendidikandanKebudayaan • DalamRangka : ProyekPenerbitanBukuSastra Indonesia dan Daerah. • Tahuncetak : 1981

  3. SeratSastramirudaadalahsebuahkaryasastraJawadalambentukwawancaraantara guru ahliPedalanganWayangPurwadanmuridnya. Sang guru ialahKanjengPangeranArya (KPA) Kusumadilaga, danmuridnya, MasSastramiruda. Namamuridinidiambilmenjadijudulbukunya.

  4. Tidakadaangkatahunpenulisankitabini, namunterdapaturaianbahwakitabinimulaiditulispadahariAhad/minggumalamtanggal 1 bulanBesar, wukuLangkir, mangasaKe-enam, tahun Be, 1808. Dapatdiketahui, bahwa K.P.A. KusumadilagahidupdijamanSri SusuhunanPakuBuwana IX yang bertahtadiKraton Surakarta daritahun 1863 hingga 1893 M.

  5. Sri SasuhunanPakuBhuwono IX

  6. Di Bagianmukaterdapatketerangan: “Semuacara-caramenjalankantugasmendalangdijelaskandenganlengkap. CeritaitukemudiandisampaikankepadaRadenMasPanjiKusumawardaya, kerabatkeratondiNegeri Surakarta”.

  7. KitabinimemuatPenjelasanmengenai: • AsalMulaadanyagambarWayangPurwadanpermuulanya , hinggaperkembangannya. • penjelaskanketikaparaJawata (Dewa) menciptakanbunyi-bunyian yang dinamakanLokanata yang selanjutnyadigubahmenjadigambelanSalendro. • adanyatariBadaya, Sarimpi, WirengLawung, Dadapdansebagainya. • mengenaialat-alat yang digunakanuntukdalangmewayang (mendalang), danjenis-jenisgending, dengansulukGereget-Saut (Gaya-siaganya). • Diuraikanpula tentangcaramemilihniyaga (pemukul gamelan) hinggacaranyamendaalang. • pedomanmendalangdalambentukpakem, yaitulakon “PalasaraKawin” ataudisebut pula “LahirnyaAbiyasa”.

  8. MasSastraMirudamenanyakanberbagaimacamPertanyaankepada K.P.A. Kusumadilagamengenaiprihalpetunjukdanasal-usulPewayanganJawa. MasSastraMirudamemohon K.P.A. Kusumadilagaberkenanmenerangkansiapakah yang menciptakanWayangPurwadanApakahPedomannya, BahwaWayang, baiklaki-lakimaupunperempuandiberilubangpadakeduadauntelinganya.

  9. K.P.A. KusumadilagamenceritakankepadaMasSastramirudaasalmulaadanyagambarWayangPurwadanpermuula\nnyamenjadiwayangBeber, Gedog, Krucil, Golek, Kllithik, WayangOrang, danTopeng, denganurutanparapenciptanyadijamankunasampaikeadaanWayangkulitdiKraton Surakarta.

  10. PerkembanganWayangKulitdi Tanah Jawasampaizamankerajan Surakarta

  11. PerkembanganWayangKulitdi Tanah Jawasampaizamankerajan Surakarta • PrabuJayabayabertahtadiMamenang. MembuatWayangdiataslontar. • EmpuAjisaka (PrabuWidayaka) dinegeriPurwacarita • PrabuSuryamisesa yang bertahtadiKratonJenggala • RadenKudalaleyanbertahtadiKerajaanJenggala • RadenJasusuruh, bergelarPrabuBratana. IstananyadiNegeriMajapahit • PrabuBrawijaya yang bertahtadiMajapahit • HancurnyakratondanNegeriMajapahit, Sultan SyahAlam Akbar (Raja DemakPertama/RadenPatah) bertahta. • RadenTrengganamenjadi raja • Sri RatudiTunggulGiri (SunanGiri) membuatwayangGedong • SunanBonangmengubahKitabDamarwulan • RadenJakadiTingkirdudukdiataskerajaanPajangdengangelar Sri Sultan Adiwijaya • Sri SunandiKalijagaberkenanmenciptatopeng.

  12. KanjengPenembahanSenapatiingNgalagamemperbaharuibentukWayangPurwa.KanjengPenembahanSenapatiingNgalagamemperbaharuibentukWayangPurwa. • Sri SunanPrabuSudaAnyakrawati, • Sri Sultan AgungPrabuAnyakrakusuma • Sri SunanMangkuratMataram • Sri SusuhunanMangkuratmemperbaikibentukWayangGedog • KanjengSinuhunAmangkuratbertahta • K.P.A. PugerdiKartasura (kemudianbertahtamenjadiSinuhunPakuBuwana I) • Sri SusuhunanPakuBuwana ke-2 • Waktu Sri Susuhunan (PB II) membangunbentukWayangGedong • K.P. AdipatiAnom ke-2 di Surakarta • K.G.P.A. AnommembuatwayanglagimenurutpolaKyaiPramukanya • Sri SusuhunanPakuBuwana ke-4 di Surakarta • Sri Sunan (P.B. IV) membuatWayangKulitlagidenganmenggunakanpolawayangKyaiKanyut,

  13. AdaseorangnyonyabangsaEropa, karenasangattertarikkepadakebudayaanbangsaJawamembuatwayangorangdenganmelakukanceritaPurwa • K.P.G.A. Anom ke-3 di Surakarta membuatWayang Rama KemudianSastraMirudamenanyakan, BagaimanakahorangdapatmengetahuiperbedaanwayangpahatanCremapangrawitdenganpahatanKyaiGanda. K.P.A. Kusumadilagamenjawab, PahatanCremapangrawitlebihhalus, sedangkanpahatanKyaiGandaseperti yang dikatakan “anyangkarukpadang” (jelasbersihkeindahannya)

  14. WALI SONGO • Sunan Gresik atauMaulanaMalik Ibrahim • SunanAmpelatauRadenRahmat • SunanBonangatauRadenMakhdum Ibrahim • SunanDrajatatauRadenQasim • Sunan Kudus atauJaffarShadiq • SunanGiriatauRadenPakuatauAinulYaqin • SunanKalijagaatauRaden Said • SunanMuriaatauRadenUmar Said • SunanGunungJatiatauSyarifHidayatullah

  15. HaditsBukharidan Muslim (muttafaqalaih): إن أشد الناس عذابا يوم القيامة المصورونArtinya: Yang paling parahsiksanyadiharikiamatadalahmushawwir (tukangmembuatpatung/tukanggambar) . • HaditsBukhariنهى عن ثمن الدم وثمن الكلب وكسب البغي ولعن آكل الربا وموكله والواشمة والمستوشمة والمصور Artinya: .... Allah melaknatpemakanriba ... dantukangmembuatpatung/tukanggambar. • HaditsBukhari Muslim (muttafaqalaih): من صور صورة في الدنيا كلف أن ينفخ فيها الروح وليس بنافخArtinya: Barangsiapamenggambardiduniamakai` akandipaksauntukmeniupkannyawapadapatung/gambaritu. Padahaldiabukanlahorang yang dapatmemberinyawa. • HaditsBukhari Muslim (muttafaqalaih): إن الملائكة لا تدخل بيتا فيه تماثيل أو تصاويرArtinya: Malaikattidakmasukkedalamrumah yang adapatungataugambar.Intidarisemuahadits-haditssahihdiatasadalahlaranganmembuatbentukmakhlukbernyawa (manusiadanhewan/binatang) dalam format gambarataufisiktigadimensi (mujassimah) sepertipatung.

  16. TransformasibentukwayangdariZaman Hindu keZaman Islam

  17. WalaupunkebanyakanmasyarakatJawasudahterintegrasikedalam Agama Islam, Namuntradisi-tradisi Hindu warisannenekmoyangterdahulutetapdilaksanakan.

  18. TeknisPertunjukanWayangKulitJawa

  19. TeknisPertunjukanWayangdalamSeratSastramiruda Dalampermainanwayang, layardibagitiga. Diukurdaritengah-tengahdimanaterdapatblencong; kesampingkirisepanjangsatuhasta (lengan) lebihsejengkaldankesampingkanansehastasaja. Itulahtempat “paseban”. Di kanankiri “paseban” itulah yang disebutpanggungan. Jadi, yang disebutpanggunnganituialahwayang yang terpasang (ditancapkan) dipanggungan. Mengaturwayang yang demikianitudisebutnyumping. Karenacaranyamemasangwayangpadasumpingkiridankanantidakbolehberselisih, harusteraturberurutan, sepertisumping yang letaknyatepatpadatempattertentu.

  20. WayangDugangan: Segalamacamwayangtermasukwadyapunggawa, keradanraksasa yang tidakdipancangkan Wayangricikan: Yakniwayangpelengkapsepertikayon (gunungan), kuda, gajah, keretadanalatsenjata WayangDagelan : berwujudraksasakeciltanpaperlengkapan, yang jugaolehkebanyakanorangdisebutwayangsetanan

  21. Wayangkantep : ialahsemuabentukwayang yang berkakipanjangtidakseimbangdenganbentukbadannya. WayangMurgan(istimewa): Wayang yang dibuattidakdenganmenggunakanpoladasar, misalnyamembuatArjuna yang tua,berwajahtidakmenurutJimat-Mangu-Kanyut

  22. DalampergelaranWayangPurwa, biarpundenganbanyolan (lelucon) yang dibawakanolehlucunyakidalang yang mewayang, tetapidalammementaskan “lakonjejer” (baku), tentuadabanyolan yang tetap, ialahbanyolanataulelucon yang sudahditentukansepertipedomanlakon, bahwaharusadaadeganbanyolantari. Karenaitujikaandadapatmendalang, seyogyanyamelaksanakan “lakonjejer” yang ucapan-ucapanbanyolandangayairamapercakapannyasudahdimuatdidalambukupedoman.

  23. Adapunperbedaanantaraucap-ucapandalangdanpocapanitu, ialah : pocapanituuntukpercakapan (dialog) wayangdanucapan-ucapanialahceritadalangtentangadeganlakonwayang.

  24. Teknis Gamelan PengiringDalamPertunjukanWayang K.P.A. Kusumadilagamenjelaskanbahwapemain gamelan untukpementasanwayangharusdipilih. Syukurlahjikamerekaitusudahbiasamengiringipertunjukanwayang, biarpuniamahirdalamgending, namunbilamanabelumpandaimenyesuaikandiriuntukpertunjukanwayang, niscayatakakandapatsertabermainmengiringipertunjukanwayang, sebabkendorataukencangnyairama gamelan untukiringanwayang, tidakmenentu.

  25. Andaikataparapemain gamelan tidaksemuanyabiasamengiringipertunjukanwayang, makapertunjukanakanberjalanbaik, asalkanbeberapapemainsudahbiasamengiringipewayangan, yaitu: • Pemain gender, • Pemainrebab, • Pemainkendangdan • Pemain gong.

  26. PedomanPedalanganDalamSeratSastraMiruda

  27. Amardawagung, artinya : Dalangharuspahamakangendingatautembangkawi yang dipakaiuntukSulukWayang. • Amardibasa, artinya : Dalangharusdapatmengetahuibahasadalampewayangan, misalnya: bahasakeratondanucapan-ucapanDewa, manusia, raksasa, wadya, pendetadanbeda-bedanyasesuatuwayang, jangansampaiadasuara yang sama. Itunamanya “antawacana” (pengaturanbercakap-cakap= dialog) • Awicarita, artinya : Dalangharusmempunyaibanyakceritaataupahamsekalitentangcerita (lakon-lakon ) wayang. • Pramakawi, artinya : DalangharusmengetahuibahasaKawi yang dipakai, dalamceritadanharusdiberikanartinyadalamkata-kata lain (dasanamaJw. sinonim) • Pramasastra,artinya : Dalangharusmemahamipengetahuantentangbuku-bukuataupahamaksara agar mengetahuiurutan-urutanlakon.

  28. Dalangkalaumewayang, jangansampaimerobahrangkalakonwayang, ataujangansampaikekuranganwaktumenyelesaikansesuatulakondalamsatumalam (kebogelanJw.) danjangansampai pula belumselesaipadawaktumatahariterbit (karainanJw. rina = siang). • Dalangjikamewayangjangansampaiberceritahal-haldiluarkelir (lakonnya) danjanganlahmelucu (membanyol, mendagel) yang rusuh (porno) danjangan pula sampaimembosankanpenonton • Ranggepartinya : jangansampaiturunsemangatdalammelaksanakanpementasan (antiklimaks) danjangansampaiamatmenyukaiataumembencisesuatuwayang • Sabet,artinya : Dalangjikamemegangwayang, jangancanggung (kaku) dandalammementaskanperang, haruslahtampakjelas; tangannyajanganmemegangkulitwayang (uangdipegangtangkaiwayang = cempurit).

  29. Cara danmengatur (menancapkan) wayang Sesudahkerangkakelirdipasangdanbatangpohonpisangdisanggaolehkayupenyangga ,yang disebut“tapakdara”, makasebatangpohonpisangditempatkanlebihtinggidari yang lainnya. Yang rendahituuntuk“paseban” (tempatpatih, punggawadansebagainyamenghadap raja). Ukurantingginyabatangpohonpisang yang diatas, disesuaikandengantingginyaketiakdari yang akanmendalang (mengangkatwayang). Tepilayarkiridankanandiberikainpinggiranberwarnamerahatauhitammenurutkesukaannya, ditepibatasberukuranselebartangansebagailangit-langitnyadandibagianbawahselebartangankainhitamataumerahsebagailandasanwayangberpijakpadagligentancapanberjajar-jajar, Inidisebut“palemahan” (tanah, bumi). Kelir yang sebelahkiridankanandibuatlobangsepertikantonguntukmemasukkankayu yang disebut “gligen”.

  30. Ukuranjauhdekatnyaapibelencongdarikelir, kira-kirasatujengkallebihselebartangan, agar supayabiladalangmenggerakkanwayangtidakakanmenyentuhapibalencong. Jaraknyadaribelencongkekanansatuhasta (sepanjanglenganbawahdarisikusampaikeujungjaritengah), sedangdisebelahkiridenganjaraksatuhastaditambahsatujengkaltangan.

  31. PenggunaanKayonan

  32. BahwawayangkayonciptaanparaWali, diambildariperkataanbahasaArab: Khayan= hidup, salahsatudariduapuluhsifattuhan. Dan “kayun” dalambahasaKawi yang artinyakemauan. Ituberarti pula, bahwa “paseban” ituperumpamaan; dunia yang terbentang. Olehkarenaitujikaadaceritadalangtidakdenganmengeluarkanwayangnya, disebutcerita“pagedongan” (dibelakanglayar), artinya: yang dibawakankidalanghanyalahceritanyasaja, tetapiwayangnyatidakmaksudkidalangakanmempergelarkanwayangharusmenancapkankayonditengah-tengahlayarpaseban, yaitusebagaiisyaratkepadaniyaga.dipertunjukkansebabperistiwanyasudahlampau. Bilamanahendakmenceritakan “gara-gara”.

  33. DibagianakhirSeratSastramiruda, K.P.A. KusumadilagamemaparkansebuahcontohlakonWayangPurwadalamadeganjejerdan yang dilakukanolehhambakeratonDalangKasepuhan. K.P.A. KusumadilagamenguraikantentangLakon“Palasara” yang dikutipdari “PedomanPedalanganKraton”.

  34. SEKIAN

More Related