1 / 31

Adam Wahyudi M Rafif Pangestu K hansa Salsabila EP Septiaji Renata

PUISI LAMA. Adam Wahyudi M Rafif Pangestu K hansa Salsabila EP Septiaji Renata. Pengertian. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain : Jumlah kata dalam 1 baris Jumlah baris dalam 1 bait Persajakan (rima) Banyak suku kata tiap baris Irama.

gage-gaines
Download Presentation

Adam Wahyudi M Rafif Pangestu K hansa Salsabila EP Septiaji Renata

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PUISI LAMA Adam Wahyudi M Rafif Pangestu Khansa Salsabila EP Septiaji Renata

  2. Pengertian • Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain : • Jumlah kata dalam 1 baris • Jumlah baris dalam 1 bait • Persajakan (rima) • Banyak suku kata tiap baris • Irama

  3. Ciri-Ciri • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

  4. Jenis-jenis dan contoh SELOKA MANTRA RUBA’I TALIBUN GURINDAM KIT’AH KARMINA SYAIR GAZAL BIDAL NAZAM PANTUN MASNAWI

  5. ALIRAN SASTRA

  6. Realisme Aliran sastra yang melukiskan keadaan sesuai dengan kenyataan, yang diuraikan adalah yang baik-baik saja. Contoh: Karya sastra angkatan 45, baik prosa maupun puisi, banyak yang beraliran realisme. Seperti puisi berjudul pertemuan karya Chairil Anwar.

  7. Naturalisme Aliran sastra yang melukiskan sesuatu secara apa adanya, yang dijiwai adalah hal-hal yang kurang baik. Contoh: Pada sebuah kapal karya Nh. Dini dan cerpen-cerpen Motinggo Busye.

  8. Neonaturalisme Aliran baru dari aliran neturalisme, aliran ini tidak saja mengungkapkan sisi jelek, namun juga memandang sesuatu dari sudut yang baik pula. Contoh: Raumanen karya Marianne Kattopo, Katak hendak jadi lembu karya Nur Sultan Iskandar, dan Keluarga Purnama karya Ramadhan K.H.

  9. Ekspresionisme Aliran yang menekankan pada perasaan jiwa pengarangnya. Contoh: Puisi-puisi karya Chairil Anwar, Sutardji CB, Subagio Sastrowardojo, Toto Sudarto Bachtiar.

  10. Impresionisme Aliran yang menekankan pada kesan sepintas suatu peristiwa kejadian atau benda yang ditemui atau dilihat pengarang.Pengarang mengambil hal-hal yang penting-penting saja.

  11. Determinisme Aliran yang melukiskan suatu peristiwa atau kejadian dari sisi jeleknya saja. Biasanya menyoroti pada ketidakadilan, penyelewengan dan lain-lain yang dianggap kurang baik bagi pengarang. Contoh: Sebagian besar puisi angkatan 66.

  12. Surelaisme Aliran yang melukiskan sesuatu secara berlebihan sehingga sulit dipahami oleh penikmat atau pembaca. Contoh: Bib-Bob (drama) Karya Rendra, Lebih hitam dari hitam (cerpen) karya Iwan Simetupang, Pot (Puisi) karya Sutardji Calzoum Bachri.

  13. Idealisme Aliran yang selalu melukiskan cita-cita, gagasan, atau pendirian pengarangnya. Contoh: Puisi-puisi karya Chairil Anwar.

  14. Simbolisme Aliran yang menampilkan simbol-simbol (isyarat) dalam karyanya. Hal ini dilakukan pengarang untuk mengelabui maksud yang sesungguhnya.

  15. Romantisme Aliran yang selalu melukiskan sesuatu secara sentimentil penuh perasaan. Contoh: Dian Yang Tak Kunjung Padam, karya Sutan Takdir Ali Syahbana, Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana. Cintaku jauh di Pulau karya Chairil Anwar.

  16. Psikologisme Aliran yang selalu menekankan pada aspek - aspek kejiwaan. Contoh: Ziarah (roman) karya  Iwan Simatupang, Belenggu (roman) karya Abdul Muis.

  17. Didaktisme Aliran yang menekankan pada aspek-aspek pendidikan. Dalam sastra lama banyak karya yang bersifat mendidik. Contoh: Salah Asuhan, roman, karya Abdul Muis, Karena Kerendahan Budi, karya HSD Muntu, Syair Perahu, syair karya Hamzah Fansuri.

  18. Mistikisme Aliran yang melukiskan pengalaman dalam mencari dan merasakan nafas ketuhanan dan keabadian. Contoh : Syair Perahu, karya Hamzah Fansuri, Nyanyi Sunyi, karya Amir Hamzah, Kekasih Abadi, karya Bahrum Rangkuti, Rindu Dendam, karya J.E. Tetengkeng.

  19. Pantun Pantun adalah sebuah puisi lama yang terdiri atas 4 baris dalam satu baitnya, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. Baris pertama dan kedua disebut sampiran, dan baris ketiga dan keempat adalah isi; bersajak a-b-a-b. Berdasarkan isinya, pantun dibagi menjadi empat, yaitu pantun jenaka, pantun nasihat, pantun teka-teki, dan pantun remaja.

  20. Talibun Talibun yaitu pantun yang jumlah baris tiap baitnya lebih dari empat buah. Tiap-tiap baitnya selalu berjumlah genap, yakni: 6, 8, 10 dan seterusnya. Contoh: Selasih di rimba Jambi Rotan ditarik orang pauh Putus akarnya di jerami Kasih pun baru dimulai Tuan bawa berjalan jauh Itu menghina hati kami

  21. Syair Syair mirip dengan pantun yang sama-sama memiliki 4 baris tiap satu bait. Pantun bersajak ab-ab, sedangkan syair bersajak aa-aa. Contoh: Pada zaman dahulu kala (a)                   Tersebutlah sebuah cerita (a)               Sebuah negeri yang aman sentosa (a)                   Dipinpin sang raja nan bijaksana (a)

  22. Bidal Bidal adalah salah satu bentuk puisi lama/puisi melayu. Sekarang ini bidal dapat didefinisikan seagai peribahasa yang mengandung nasihat, peringatan, sindiran, dsb.Contoh: Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah Derek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi seketek taraso barek.               Artinya: Beban yang berat dapat dipikul, tapi bidi sedikit terasa berat.

  23. Seloka Seloka disebut juga pantun berbingkai, yaitu kalimat kedua dan keempat bait pertama diulang kembali pengucapannya menjadi kalimat pertama dan ketiga bait kedua. Contoh:Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati takkan rusuh, Ibu mati bapak berjalan, Kayu jati bertimbal jalan, Turun angin patahlah dahan ibu mati bapak berjalan, Kemana untung diserahkan

  24. Gurindam Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India), isi dan tema yang terkandung di dalamnya sama dengan pantun, yaitu sama-sama mengandung nasihat-nasihat, bersifat mendidik, dan berisi tentang agama. Terdiri atas dua baris tiap-tiap baitnya. Contoh:Kurang piker kurang siasat (a) Tentu dirimu akan tersesat (a) Barang siapa tinggalkan sembahyang (b) Bagai rumah tiada bertiang (b) Jika suami tiada berhati lurus (c) Istri pun kelak menjadi kurus (c)

  25. Mantra Mantra adalah karya sastra lama yang berisi puji-pujian terhadap suatu yang gaib atau yang dianggap keramat. Biasanya diucapkan secara lisan oleh para pawing atau dukun pada saat upacara keagamaan. Contoh: mantram gayatri Om bhur bhuvah swah, Tat savitur varenyam, Bhargo devasya dimahi, Dhoyo yo nah pracodayat. Artinya: o cahaya bersinar yang telah melhirkan semua loka atau dunia kesadaran, o tuhan yang muncul melalui sinarnya matahari sinarilah budi kami.

  26. Karmina Karmina adalah pantun kilat (pantun namun sangat pendek). Karmina terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi. Karmina bersajak a-a Contoh:   Dahulu parang, sekarang besi(a) Dahulu sayang, sekarang benci(a)

  27. Masnawi Masnawi adalah jenis puisi lama yang berasal dari arab-parsi, berisi puji-pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia. Contoh: Umar Umar yang adil dengan perinya Nyatalah pun adil sama sendirinya Dengan adil itu anaknya dibunuh Itulah adalat yang benar dan sungguh Dengan bedah antara isi alam Ialah yang besar pada siang dan malam Lagipun yang menjauhkan segala syar Imamu’ilhak di dalam kandang mahsyar

  28. Nazam Nazam adalah puisi yang terdiri dari dua belas baris dalam satu baitnya. Contoh: Sukar hendak menyelami Perasaan dan hati wanita Sama seperti sulitnya Memahami bahasa ombak Berdiri di tepi pantai Aku terpesona oleh keindahan laut Tupan bayu serta Lambaian pohon-pohon kelapa Namun menatap wajah wanita Aku tergoda oleh senyumannya Yang menyalakan rindu Seperti terdapat banyak wanita

  29. Kit’ah Kit’ah adalah puisi lama yang terdiri atas lima baris dalam satu baitnya. Contoh: Jikalau kulihat dalam tanah pada ihwal sekalian ihsan Tiada kudapat bedakan antara rakyat dan sultan Fan juga sekalian yang ada, dengarkan yang Allah selalu berfirman Kullu man’alaihaa fanin, yaitu Barang siapa yang ada di bumi itu fana juga

  30. TERIMA KASIH

More Related