1 / 18

WAHYU WIBOWO wibowofbsunas_2010@yahoo 2010

BAHASA ARTIKEL ILMIAH. WAHYU WIBOWO wibowofbsunas_2010@yahoo.com 2010. ABAD BAHASA DEWASA INI.

finola
Download Presentation

WAHYU WIBOWO wibowofbsunas_2010@yahoo 2010

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAHASA ARTIKEL ILMIAH WAHYU WIBOWO wibowofbsunas_2010@yahoo.com 2010

  2. ABAD BAHASADEWASA INI • Dalam memaknai realitas, manusia tidak lagi menjadi subjek bahasa, sejarah, wacana, dan pemikiran. Manusia justru dibicarakan/dikendalikan oleh bahasa (cara pandang seseorang dipengaruhi oleh bahasa yang dikuasainya); => kasus Prita! Kasus Cicak dan Buaya! Kasus Bank Century! • Pembenaran bahwa ada TATA PERMAINAN BAHASA(language games) dalam kehidupan. (a) bahasa tulisan: populer, ilmiah, jurnalistik; sastra; (b) bahasa lisan: pelafalan, dialog resmi, dialog sehari-hari; (c) bahasa SMS: ”wo, knp ftu w ma u cmn dkit? Syg bgt deh…gy dmn u?’; “W gy dhoz aj neh…gy dmn ay?” (d) bahasa gado-gado (interferensi): “tadi kamu masuknya keluar mana”; ”hendak ke manakah suamiku kok sudah bersalin pakaian pagi-pagi begini?”

  3. KITA OTOMATIS PANDAI BERBAHASAATAUKAH HARUS BELAJAR BAHASA? • BAHASA simbol eksistensi manusia: BERKUASA atau HENDAK MENGUASAI ORANG LAIN. (Ungkapan lain: di dalam bahasa tersembunyi kelenjar-kelenjar kekuasaan). Implikasi dari hal ini… • KOMUNIKASI, dengan demikian, adalah penstrukturan kosa kata dan sintaksis berdasarkan konstruksi fakta yang terekspresikan. Akibatnya, sering kali kita melakukan KEKELIRUAN EPISTEMOLOGI: “saya berjanji mewakafkan sisa hidup saya…”; “jujur saya katakan, empat tahun lalu saya menerima dana dari lembaga itu…”; “marilah berjihad dengan mengebom bule-bule itu…”. Ungkapan lain: batas bahasaku adalah batas duniaku; • KOMUNIKASI ILMIAH: melalui kesadaran berbahasa, yakni kesadaran yang terefleksi, yang tidak dapat dilepaskan dari persoalan menafsirkan makna => “Tober dan Luna Maya menikah lalu punya anak” + “Tober dan Luna Maya punya anak lalu menikah”; KOMUNIKASI ILMIAH DIKATAKAN KOMUNIKATIF jika “menyenangkan” secara ilmiah.

  4. Kekeliruan Epistemologi,contoh lain… • ABSTRAK: abstractus, “terlepas dari”, “ditarik dari” (pemahaman mengenai sebuah kualitas atau hubungan yang bersifat umum dan berada di luar data yang ada di depan kita). Representasi abstrak dapat disebut “konsep formal”. Definisi abstrak oleh beberapa filsuf: • SKOLASTIK (intelektual Abad Pertengahan/Abad ke-13; Thomas Aquinas atau Petrus Lombardus); metode debat; abstrak adalah pemahaman orang terhadap suatu kualitas yang terlepas dari subjek pendukung (manusia: ide konkret; kemanusiaan: ide abstrak); • HEGEL (1770-1831; gubes di Heidelberg): abstrak adalah sesuatu yang terlepas sama sekali dari relasi, yakni sesuatu yang bersifat eksklusif; • ABSTRAKSI: abstractio, “menarik dari”, “memisahkan suatu bagian dari suatu keseluruhan. Abstraksi merupakan serangkaian proses dalam pikiran dalam rangka menuju suatu konsep yang bersifat universal.

  5. Ciri-ciri Tata Permainan Bahasa Artikel Ilmiah (“menyenangkan” secara ilmiah) • KOHEREN(harmonis, integral, kompak, padu, terintegrasi); • SISTEMATIS (teratur, runtut, berjenjang, terorganisasi); • KOMPREHENSIF(tuntas dan menyeluruh; mengandung satu pikiran utama yang jelas); • LOGIS (dapat dimengerti akal budi dan berfungsi baik); • BEBAS(mandiri, independen, leluasa, merdeka); • BERTANGGUNG JAWAB (dapat menjawab jika ditanyai tentang perbuatan-perbuatannya);

  6. 1. Koheren • Adanya hubungan yang jelas antara unsur-unsur yang membentuk kalimat; adanya penekanan segi interrelasi struktur yang mengarah pada kesatuan dan keutuhan (alias kalimat efektif). Contoh yang tidak koheren (perhatikan hubungan antarkata yang bergaris bawah): Adapun saran yang diberikan kepada tim sukses SBY, karena perhatian masyarakat tinggi dan tingkat pemahamannya rendah jadi kata-kata yang disampaikan dalam kampanye harus dapat dimengerti atau dipahami oleh masyarakat yang berpendidikan rendah sampai berpendidikan tinggi, agar masyarakat mengetahui seperti apa tujuan pemerintahan yang akan dijalankan oleh Capres bila memenangkan pemilu.

  7. 2. Sistematis • Adanyapembagian ke dalam tiga bagian pokok: pendahuluan (uraian masalah atau alasan penelitian. Tujuan utama, menarik hati pembaca), isi (materi inti: kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, pendirian, atau sikap kita terhadap masalah),dan simpulan (ciri-ciri simpulan: deduksi, abstraksi, implikasi, interpretasi, pernyataan umum, atau perampatan berdasarkan temuan). Contoh simpulan yang tidak sistematis (perhatikan kata yang bergaris bawah): Penelitianinibertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat perhatian warga Kelurahan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang mengenai kampanye SBY di Sabuga yang disiarkan melalui media televisi dengan minat memilih SBY pada pilpres 2009 dan untukmengetahuihubungan antara tingkat pemahaman warga mengenai kampanye SBY di Sabuga yang disiarkan melalui media televisi.

  8. 3. Komprehensif • Adanya penelaahan yang lengkap dan rinci; ibarat melihat lukisan, sekalipun banyak unsur yang menonjol, tetapi ada satu tema yang jelas => satu pikiran utama yang jelas. Contoh yang tidak komprehensif (carilah pokok pikiran pada alinea pendahuluan di bawah ini): Suatu kajian tentang kebijakan tarif jasa angkutan pasti melibatkan berbagai pihak. Hingga batas tertentu karakteristik angkutan kota pada suatu kota apalagi suatu negara cenderung berbeda dibanding angkutan kota pada negara lain. Namun, di tengah perbedaan tadi ilmu pengetahuan tetap memberi ruang bagi pengembangan berbagai prinsip universal dalam merancang kebijakan tarif angkutan kota pada suatu negara atau kota di berbagai belahan dunia.

  9. 4. Logis • Ciri logis: mengandung prinsip perkembangan pemikiran berkat mata rantai yang nalar, melalui diksi yang tepat, susunan kalimat yang jelas, penggunaan istilah yang adab, dan penggunaan ejaan yang santun. Contoh yang kurang logis (perhatikan kata yang bergaris bawah, lalu renungkan apa hubungannya): Menurut Kotler dan Armstrong (2004) kualitas merupakan totalitasfitur dan karakteristik sebuah produk atau jasa yang memengaruhi kemampuan produk atau jasa itu memuaskan kebutuhan yang tersurat atau tersirat. Selanjutnya penulisterkenal itu lebih merinci lagi apa yang dimaksudkan dengan kualitasproduk.

  10. 5. Bebas • Adanya kebebasan eksistensial, kebebasan menyeluruh yang terkonteks dengan kepribadian bangsa, yang dengan demikian menemukan batasnya pada kebebasan orang lain. Orang yang bebas secara eksistensial akan mencapai taraf kedewasaan, otentisitas, dan kematangan rohani. Contoh yang kurang memahami kebebasan (perhatikan kata yang bergaris bawah): Dari uraian tersebut di atas dapatdianalisis bahwa lumpurLapindotelahmemporak-porandakan sarana dan prasarana perekonomian dan pertransportasian di JawaTimur. Bahkan telah memutus jalurtransportasiutama jalan tol Surabaya-Gempol ruas Porong-Gempol.

  11. 6. Bertanggung Jawab • Ditulis secara jernih, jelas, gamblang, konsisten, dan konsekuen. Konkretisasi tanggung jawab ilmiah dari sudut bahasa: (a) penggunaan awalan-akhiran yang konsisten; (b) penggunaan kata tugas yang konsisten (“penelitian ini akan penulis selesaikan sesuai jadwal”); (c) penggunaan logika yang benar (“untuk mengejar ketertinggalan, penulis menyimpulkan bahwa…”); dan (d) penggunaan kalimat efektif(“kedua cicak itu saling gigit-menggigit”)

  12. Coba, kita tes… • EJAAN: a) penulisan kata/istilah (“selebritis-selebritas”; b) pungtuasi (“S2” & “S-2” atau “Jum’at” & “Jumat”); c) gabungan kata (“kerja sama”); d) pembentukan kata (peluluhan bunyi -> “memparkir”-”memarkir”; “mengkritik-mengritik”). • DIKSI: a) kata abstrak/konsep (“anarkis-anarkistis”); b) kata kajian (“H20-air”); c) kata serapan (“bujet”, “salat”, ”manajemen”); d) sinonimi (“kolosal-akbar-mega-raya-besar”; “perempuan-wanita”); • GRAMATIKA, a) kelengkapan unsur S-P-O (“di sini melayani obat generik”); b) imbuhan (“{me}ngajak”); c) redudansi/mubazir (“sementara waktu”; “mengejar ketertinggalan”); d) kontaminasi/rancu (“sejak dari”, selain daripada itu”); • KALIMAT: a) “istri dosen yang gemuk itu nakal sekali” (kalimat apakah ini?); b) “untuk memuluskan penelitian ini,…” atau “perihal penelitian ini sudah saya konfirmasikan dengan…” (bolehkah ungkapan ini digunakan di dalam artikel ilmiah?); • TIPS: Hindarilah kalimat yang terlalu kompleks, agar topik utama tidak hilang (dibaca: gunakanlah kalimat efektif, yakni kalimat yang dapat mewakili secara tepat pikiran, perasaan, dan kehendak kita sebagai penulisnya).

  13. Perhatikanlah kata-kata yang bergaris bawah (kiat memvariasikan kalimat)… • Presiden didampingi Ny. Ani Bambang Yudhoyono menemuikorban gempa di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, dan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Pada kesempatan itu Presiden berdialog dengan dan memberikan bantuan; • Korban gempa di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, dan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menerimabantuanlangsung dari tangan Presiden Bambang Yudhoyono. Presiden yang didampingi oleh Ny. Ani Bambang Yudhoyono sempat pula berdialog dengan para korban gempa itu.

  14. Siapakah kekasih penulis? • EYD, KBBI, Tesaurus Bahasa Indonesia(kamus sinonim), Glosarium Bahasa Indonesia(daftar istilah bidang ilmu beserta penjelasannya). • Alat untuk memadukan kalimatagar koheren (sebagai variasi): (a) pengganti =>”Menurut SBY,…. Ia menegaskan,…; (b) urutan waktu => “Mula-mula…, kemudian…, pada akhirnya…”; (c) parafrase => “blablabla…. Dengan kata lain,…”; (d) tambahan => “blablabla…. Selain itu,…”; (e) perbandingan => “blablabla…. Berbeda dengan itu, …”; (f) ragu-ragu => “blablabla…Hal itu dimungkinkan karena…” (g) tegasan => “blablabla…. Bahkan, dapat terjadi…”

  15. Berilah komentar… Pemasaran adalah merupakan salah satu kegiatan utama dalam bidang perekonomian, disamping kegiatan produksi dan konsumsi. Konsumsi baru bisa terlaksana setelah adanya kegiatan produksi dan pemasaran. Dengan kata lain, produksi dan pemasaran dapat membantu terlaksananya tujuan konsumsi. Pemasaran jika kita lihat berada diantara produksi dan konsumsi, yang berarti bahwa pemasaran menjadi penghubung antara dua faktor tersebut. Dalam kondisi perekonomian sekarang ini, tanpa adanya pemasaran orang sulit mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan. Betapapun baiknya produk yang dihasilkan, jika orang lain tidak mengetahuinya, maka produk tersebut sulit akan laku.

  16. senarai istilah • PADANAN ISTILAH peat: gambut; pain: nyeri; list: senarai; balanced budget: anggaran-berimbang; body lotion: calir raga; mike: pelantang; acid sulphate soil: tanah sulfat masam; active bud: tunas aktif; placenta: tembuni; dashboard: panel instrumen; penthouse: gria tawang; vegetarian: nabatiwan; seafood: boga bahari/hidangan laut;

  17. customer service: layanan pelanggan/nasabah; best seller: pelarap/pelaris; door prize: hadiah lawang; power steering: kemudi daya; ballroom: balai-ria; bell captain: pramutama tamu; cottage: pondok; beef fillet: filet sapi; food seasonings: penyedap makanan; date of record: tanggal rekam; baby bond: obligasi kecil; kick off: tendangan awal; steam engine: mesin kukus; sewage flowrates: debu radioaktif; check in: lapor masuk/lapor berangkat; check out: lapor keluar; VIP: pribadi amat penting; out-bond tour: wisata luar kota; airsick: mabuk udara; fairway: alur pelayaran; hunting system: sistem lacak; standby: tunggu muat; disinfection: awahama; electric dipole transition: transisi dwikutub elektrik; Josephson tunnelling: penerobosan Josephson; photochemical smog: asbut fotokimia; deodorant: pengawabau; Lanjutan…

  18. terima kasih…merdeka! nil voluntibus arduum,tidak ada yang sukar bagi yang punya keinginan… Salam, Wahyu Wibowo lahir di Kampung Kemayoran, Jakarta Pusat, 8 Maret 1957; dekan pada Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional, Jakarta; redaktur senior majalah Solusi Investasi, Jakarta; penulis 24 judul buku tentang kebahasaan, komunikasi, dan kepenulisan pragmatik; bukunya,Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi (Bumi Aksara, 2008) dan Menuju Jurnalisme Beretika (Penerbit Buku Kompas, 2009), telah mengalami cetak ulang; doktor filsafat UGM Yogyakarta; email: wibowofbsunas_2010@yahoo.com

More Related