1 / 36

PERTEMUAN 9

PERTEMUAN 9. PEMBENTUKAN HARGA PASAR MONOPOLI DAN PERBANDINGAN DENGAN PPS. Monopoli :. Monopoli dari bahasa Yunani “monos polein” yang berarti “menjual sendirian” Struktur pasar dimana seluruh output industri diproduksi & dikontrol oleh satu perusahaan (monopolis t ). Asumsi Monopoli.

eytan
Download Presentation

PERTEMUAN 9

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTEMUAN 9 PEMBENTUKAN HARGA PASAR MONOPOLI DAN PERBANDINGAN DENGAN PPS

  2. Monopoli: • Monopoli dari bahasa Yunani “monos polein” yang berarti “menjual sendirian” • Struktur pasar dimana seluruh output industri diproduksi & dikontrol oleh satu perusahaan (monopolist)

  3. Asumsi Monopoli • Di pasar terdiri dari banyak konsumen, sedangkan produsen hanya satu. • Produsen bertindak sebagai pembuat harga (price maker) • Terdapat halangan bagi produsen untuk keluar masuk industri • Barang yang diperjualbelikan homogen

  4. Kurva Permintaan Monopolis • Dalam industri hanya terdapat 1 produsen, maka kurva Permintaan monopolis sama dengan Permintaan industri (berslope negatif) • Kurva permintaan industri sama dengan ARmonopolis. Akan tetapi, MR < P • Lihat Tabel 9.1 dan Gambar 9.1

  5. Tabel 9.1. Hubungan Antara AR dan MR

  6. Gambar 9.1. Kurva D, AR & MR 10 Rupiah Per Unit 5 D = AR MR 0 50 100 Jumlah

  7. MR, TR & Elastisitas Permintaan Hubungan antara MR dan elastisitas dapat dirumuskan; dimana: p = harga e = elastisitas permintaan, bertanda negatif

  8. Hub. TR, AR, MR, Ed

  9. Keuntungan Maksimum Monopolis • Tercapai pada saat MR=MC • Tidak ada jaminan bahwa monopolis akan mendapat keuntungan. Jika monopolis tidak dapat menghilangkan kerugiannya, perusahaan akhirnya akan bangkrut • Lihat Gambar 9.2.

  10. Gambar 9.2. Keuntungan Monopolis Rupiah Per Unit Rupiah Per Unit MC MC ATC3 P0 ATC2 P0 ATC1 D D MR MR 0 0 q0 q0 Output Output (i) (ii)

  11. Posisi Keuntungan Monopolis • Gambar (i) monopoli memperoleh laba positif dalam waktu lama selama tidak ada perusahaan baru yang masuk yang mendorong P turun • Gambar (ii) Jika biaya rata-rata perusahaan di ATC3 perusahaan mengalami kerugian, sedangkan jika di ATC2 perusahaan memperoleh laba normal

  12. Kurva Penawaran Monopolist • Berbeda dengan PPS, pada monopoli tidak terdapat hubungan yang unik antara Harga (P) dengan jumlah output yang ditawarkan (Qs) • Pada monopoli P > MR sehingga permintaan yang berbeda memberikan kenaikan output yg sama tapi kenaikan harga berbeda

  13. Keseimbangan Jangka Panjang Apabila monopolis memperoleh keuntungan, keuntungan tsb bisa diperoleh dlm jangka panjang Agar Monopolis memperoleh keuntungan dalam jangka panjang harus menciptakan hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri.

  14. Hambatan Untuk Masuk Industri 1. Pengusaan bahan baku 2. Pengusaan teknik produksi tertentu No 1 dan no 2 bisa menyebabkan skala ekonomis 3. Tindakan yuridis, yaitu diberikannya hak- hak paten , 4. Diperoleh secara institusional, misalnya pemberianlisensi oleh pemerintah untuk berusaha secara tunggal.

  15. Efisiensi Monopoli • Efisiensi Produksi pada saat P = ATC minimum • Efisiensi Alokasi pada saat P=MC • Pada monopoli efisiensi alokasi tidak mungkin tercapai karena MC = MR tetapi  P • Sedangkan efisiensi produksi mungkin tercapai dan mungkin tidak

  16. Gambar 9.3. Efisiensi & Inefisiensi Produksi P P MC MC ATC P1 P1 ATC P2 ATC ATCmin ATCmin D D=P=AR MR MR Efisiensi Produksi mungkin tercapai; MR memotong ATC minimum Efisiensi Produksi Tidak Mungkin tercapai; Q pada saat ATC yg tidak minimum

  17. Diskriminasi Harga • Diskriminasi Harga Untuk Meningkatkan Keuntungan • Diskriminasi harga jika produsen menjual komoditi yang sama dalam jumlah komoditi yang berbeda pada harga yang berbeda. • Perbedaan ini bukan disebabkan oleh perbedaan biaya. • Perbedaan harga yang disebabkan penilaian pembeli yang berbeda terhadap produk yang sama.

  18. Diskriminasi Harga • Diskriminasi harga di antara pembeli hanya akan terjadi: (1) Jika penjual dapat mengontrol penawaran atau jumlah komoditi yang dijual kepada setiap pembeli atau kelompok pembeli; (2) Jika penjual dapat mencegah penjualan kembali komoditi dari pembeli yang menghadapi harga rendah kepada pembeli yang menghadapi harga tinggi.

  19. Diskriminasi Harga • Tidak semua perbedaan harga mencerminkan Diskriminasi Harga • Diskon Kuantitas,perbedaan harga antara distributor dan pengecer, harga yg bervariasi menurut waktu (hari/musim/tahun) bukan merupakan diskriminasi harga

  20. Pengaruh Diskriminasi Harga 1. Penerimaan total yang lebih tinggi daripada penerimaan total perush. yang memaksimumkan keuntungan dengan satu harga 2. Output pada diskriminasi harga lebih tinggi daripada output perusahaan monopoli dengan satu harga

  21. Derajat Diskriminasi Harga (1) Diskriminasi harga derajat pertama (first degree price discrimination), (2) Diskriminasi harga derajat kedua (second degree price discrimination), (3) Diskriminasi harga derajat ketiga (third degree price discrimination)

  22. Diskriminasi Harga Derajat Pertama Untuk dapat melakukan kebijaksanaan DH I monopolis harus mengetahui permintaan dari setiap konsumen Pada DH I monopolis mengambil seluruh surplus konsumen

  23. Gambar 9.4. Diskriminasi Harga Derajat I P 100 75 DB DA Q 0 5 10

  24. Diskriminasi Harga Derajat Kedua • DH II biasanya diterapkan pada komoditi public utility • DH II monopolist hanya mengambil sebagian dari Surplus Konsumen • Terjadi pemindahan keuntungan (surplus) dari konsumen kepada monopoli sehingga menguntungkan monopoli dan merugikan konsumen. • Tetapi bagi masyarakat keseluruhan (konsumen dan produsen) tidak berpengaruh, sehingga diskriminasi harga ini tidak mempengaruhi efisiensi alokasi.

  25. Gambar 9.5. Diskriminasi Harga Derajat II P P0 A P1 R B S P2 C D T P3 Q 0 K L M N

  26. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga • Terdapat dua atau lebih pasar yang mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda, yang disebabkan oleh perbedaan pendapatan, perbedaan selera dan perbedaan tersedianya barang substitusi • Barang dari pasar yang satu tidak dapat dijual ke pasar yang lainnya • Monopolis akan menetapkan P yang lebih rendah pada pasar yang elastisitas permintaannya lebih elastis dan sebaliknya (Gambar 9.7)

  27. Gambar. 9.6. Penentuan Harga DH III P P1 D1 P2 D2 MC MR1 MR2 Q Q1 0 Q2

  28. Perbandingan Pasar Monopoli dan PPS Pengaruh Perubahan Biaya ProduksiBila ditemukan suatu teknologi baru, MC bergeser ke kanan. Keseimbangan yang baru tercapai pada tingkat Q yang lebih tinggi dan P yang lebih rendah (Gambar 9.8) Apabila faktor-faktor lain tetap, kenaikan Q & penurunan P pada PPS akan lebih besar daripada pasar monopoli.

  29. Gambar 9.7. Pengaruh Perubahan Biaya Produksi pd Monopoli & PPS P P S=MC MC D S1=MC1 MC1 Pm Pc Pm1 Pc1 Q Q qc qc1 qm qm1

  30. Perubahan dari PPS Menjadi Monopoli Tanpa diikuti Perubahan Biaya Jika perusahaan dalam PPS berubah menjadi monopoli tanpa perubahan biaya, maka Q akan turun (dari qc ke qc) sedangkan P akan naik (dari Pc ke Pm ). Terjadi deadweight loss sebesar segitiga acd : abc berasal dari SK dan bcd berasal dari SP Gambar 9.9.

  31. Gambar 9.8.Perubahan PPS Menjadi Monopoli Tanpa Perubahan Biaya P MC=S a Pm c b Pc d D MR Q 0 qm qc

  32. Perubahan dari PPS menjadi monopoli yang diikuti perubahan biaya • Perubahan dr PPS menjadi monopoli dapat menyebabkan biaya menjadi lebih murah, sehingga MC bergeser ke kanan. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya perubahan biaya tersebut disebut economies of scope • Economies of scope dapat dicapai dengan menghasilkan bermacam-macam output, distribusi dalam skala besar, iklan secara nasional dan pembelian input dalam jumlah besar • Gambar 9.9

  33. Gambar 9.9. Perubahan PPS menjadi Monopoli yang diikuti perubahan biaya P MCc=S MCM Pc Pm D MR 0 qm qc Q

  34. Inovasi pada Struktur Monopoli • Adanya inovasi menyebabkan biaya produksi turun, sehingga  meningkat.  pada perusahan monopoli dapat dinikmat dalam jangka pendek maupun panjang, kerena ada halangan bagi perusahaan lain untuk masuk industri. • Umumnya perusahaan monopoli adalah perusahaan besar, sehingga lebih mudah menyediakan dana penelitian & pengembangan dibandingkan perusahaan PPS.

  35. Inovasi Pada Struktur PPS Adanya inovasi dalam PPS juga akan menyebabkan biaya produksi turun, sehingga  meningkat. Tetapi  yang dinikmati oleh PPS hanya berlaku hanya dalam jangka pendek. Sebab, dalam jangka panjang perusahaan baru bebas masuk ke dalam industri. Dalam jangka panjang,  perusahaan pada PPS adalah keuntungan normal.

  36. Terima kasih

More Related