1 / 1

Jejak Kuil Dewa Buaya di Mesir

Jejak Kuil Dewa Buaya di Mesir

erek
Download Presentation

Jejak Kuil Dewa Buaya di Mesir

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Jejak Kuil Dewa Buaya di Mesir Tempat wisata arkeologi Mesir kembali bertambah dengan dimasukkannya kuil tempat pemujaan Dewa Buaya ke dalam peta pariwisata. Pemerintah Mesir awal Mei lalu telah membuka pusat informasi bagi turis di Madinet, Madi, daerah Fayoum yang terletak di selatan Kairo. Di lokasi tersebut terdapat kuil yang dipersembahkan untuk Dewa Buaya bernama Sobek dari Scedet sebagai dewa pelindung kawasan tersebut. Kuil yang dibangun pada masa pemerintahan Amenemhat III (sekitar 1859-1813 SM) dan Amenemhat IV (sekitar 1814-1805 SM) ini dilengkapi dengan dua jalan yang di tengah-tengahnya terdapat patung singa dan sphinx. Di dalamnya terdapat 10 gereja Koptik dari abad ke-5 hingga ke-7 serta reruntuhan kuil Ptolemeus yang dipersembahkan untuk Dewa Buaya. Kuil ini memiliki struktur laras berkubah yang digunakan untuk inkubasi telur-telur buaya. Menurut Edda Bresciani, ahli sejarah Mesir dari Pisa University, struktur itu menunjukkan bahwa kuil tersebut digunakan sebagai tempat pengembangbiakan buaya suci. Pada saat ekskavasi (penggalian), timnya menemukan lusinan telur buaya dengan tingkat kematangan yang berbeda dalam sebuah lubang yang ditutupi lapisan pasir. Sedangkan di ruangan di dekatnya mereka menemukan kolam yang terpelihara dengan baik. Menurut Bresciani, buaya-buaya itu dibesarkan hanya untuk dibunuh. Kemudian setelah dibalsem, buaya-buaya itu dijual kepada para peziarah yang mengunjungi kuil Sobek. Bukti lain yang menguatkan bisnis buaya suci itu ditemukan di bangunan lain di dekatnya, di mana terdapat kolam lain dan ditemukan 60 butir telur buaya lainnya.

More Related