1 / 28

BULU

BULU. Normal : aspek mengkilat, tidak patah atau tidak botak, arah nya teratur, diusap tidak rontok Tidak normal : suram, kering, kasar, gampang lepas

Download Presentation

BULU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BULU Normal : aspek mengkilat, tidak patah atau tidak botak, arah nya teratur, diusap tidak rontok Tidak normal : suram, kering, kasar, gampang lepas Bulu yang berdiri sementara waktu, disebabkan kontraksi musculi arrectores pili, merupakan reaksi saraf penyebabnya: keadaan emosional (terkejut, marah, takut, hewan gemetar kedinginan) Kerontokan Bulu : Fisiologis : unggas (moulting) Keadaan bunting Penyakit-penyakit kulit : eczema, scabiea, ringworm

  2. (4) Gangguan nutrisi(5) Penyakit umum yang mengenai kulit: defisiensi yodium(6) Penyakit ektoparasit(7) Penyakit jamur Kegundulan tidak disertai kerusakan kulit, Alopecia: • Keturunan • Akibat penyakit umum • Gangguan makanan • Umur tua • Keracunan Hg • Kekurangan mineral (Cu, Mo)

  3. Pertumbuhan rambut berlebihan, hyperthrichosis / trichauxix • Bawaan (congenital) • Kulit yang selalu kena rangsang (ada pera dangan) • Perubahan pigmentasi pada bulu, canitis • fisiologis, ubanan (canitis) pada umur tua • Terjadi ubanan pada hewan muda, canitis praesenilis, penyebab belum diketahui

  4. KULIT Fungsi : Menjaga keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh Membantu proses pengaturan suhu tubuh (pengeluaran keringat dan penguapan) Alat ekskresi (pengeluaran racun lewat keringat) Pelindung pengaruh fisis dan kimiawi dari luar Tempat pembentukan vitamin D

  5. KULIT Turgor Kulit Suhu Kulit Permukaan Kulit Pemeriksaan mikroskopis

  6. TURGOR KULIT Turgor kulit jelek : Penyakit kulit kronis (eczeme, scabies) Penyakit kronis (defisiensi zat makanan, TBC, nephritis kronis, dll.) Dehydratasi (diarhe, muntah-muntah, perdarahan yang hebat) Polyuria (diabetes insipidus)

  7. PERMUKAAN KULIT Eruptio (Efflorescentia) Warna Kulit Bau Kulit

  8. Eruptio Eruptio primer : Macula : bercak-bercak merah Papula : bintil (sebesar butir beras) pada permukaan kulit (3) Nodula : papula yang lebih besar (bintil yang lebih besar dari papula) (4) Tuberculum : bintil yang lebih besar dari nodula (5) Vesicula : lepuh-lepuh berisi cairan jernih (6) Bulla : vesicula yang besar (7) Pustula : lepuh-lepuh berisi nanah

  9. (8) Haematoma : lepuh-lepuh berisi darah(9) Urticaria : bentol-bentol yang gatal(10) Eczema : peradangan pada kulit (dapat merupakan gabungan tersebut di atas)Eruptio sekunder :(1) Excoratio : lepasnya lapisan curium kulit (biasanya karena vesicula yang pecah)(2) Squama : epidermis kulit mengalami pertandukan Normal : pada kulit hewan jumlah sedikit Berlebihan : keracunan yodium kronis(3) Ulcus / tukak / borok: luka pada permukaan berbentuk kawah(4) Crusta : luka yang mengering (keropeng)(5) Rima cutis / rhegade : retak-retak pada kulit(6) cicatrix : luka berbentuk parut-parut

  10. Pruritus cutaneum : kegatalan pada kulit- akibat ; ektoparasit, penyakit dalam (gangguan pencernaan, ginjal, hati), penyakit susunan syaraf pusat (Aujeszky)Fluctuasi : rasa yang dialami di atas ruangan sub cutis berisi cairan ( di atas abces, hematoma )pseudo flutuatio : rasa fluktuati pada urat daging yang ber relaxatio, bila ditekan

  11. Oedema Panas : disebabkan radang oleh kuman (abces, antraks atau infeksi kuman Clostridium sp.) Gejala; panas, merah, terasa sakit Oedema Dingin / Oedema Obstructive) penyebab : - darah/lymhpe yang mengalir tidak betul (penyakit jantung, hepar kronis, tekanan di vena karena tumor OEDEMA CUTANEUM(PENIMBUNAN CAIRAN PADA KULIT)

  12. - akibat miskin sel darah dan protein darah (cachexia, anemia, nephritis hebat, defisiensi vitamin ABerdasarkan Perluasa OedemaOedema Lokal : oedema hanya setempat, penyebab terletak disitu jugaOedema Umum/hydrops Anasarca :akibat gangguan sirkulasi umum

  13. EMPHYSEMA SUBCUTANEUM Penimbunan udara atau gas di sub cutan Gejala Klinis : kebengkakan lunak sekali dan lemas, bila dipalpasi seperti meremas sehelai kertas (1) Emphysema exogen/emphysema aspirato ris ; gas yang berasal dari kerusakan kulit atau organ yang mengandung gas (paru- paru, usus) (2) Emphysema endogen/emphysema septis; gas dihasilkan oleh bakteri-bakteri pembuat gas yang ada disitu (Clostridium spp.)

  14. WARNA KULIT Albinismus (bule) : keadaan tidak berpigmen sama sekali, sejak lahir (conginetal) Vitiligo : kehilangan pigmen setempat permanen (bulu di atas tidak berwarna pula), akibat penyakit kulit dan alopecia Pigmentasi berlebihan (kulit berwarna hitam), akibat; penyakit kulit kronis (eczema kronis, penyakit glandula thyroiden)

  15. Anemis / Kepucatan, karena anemia, leukimia - Kepucatan Umum, akibat; gangguan kerja jantung, pingsan, perdarahan luar dan atau dalam- Kepucatan lokal, akibat ; tekanan pembuluh darah yang ada disitu, kontraksi arteri ber sangkutan Haemorhagis (perdarahan)(1) Robeknya pembuluh darah(2) Bertambahnya permeabilitas dinding-dinding pembuluh darah (3) Keracunan yang mengikat Hb darah

  16. Cyanosis / Kebiruan, akibat; (1) Kekurangan oksigen (dyspnoe) (2) Pneumonia (3) Asphyxia (nadi masih ada, hewan sudah tidak bernafas) Icterus; banyaknay empedu dalam darah, ditimbun pada jaringan-jaringan Icterus mekanis (Icterus obstructive/Icterus re sorbtive) - penyumbatan saluran empedu oleh parasit atau tumor

  17. Icterus mekanis (Icterus obstructive/Icte rus absorbtive) : - penyumbatan saluran empedu oleh parasit atau tumor - radang usus kataral/ enteritis catarhalis (saluran empedu tertutup oleh radang usus) - fesica velea pecah (2) Icterus hemolitis (zat empedu berlimpah akibat robek atau rusaknya eritrosit) : - toksin kuman penyebab hemolisis intravasculer (leptospirosis, haemoglobinuria pada sapi) - kerusakan eritrosit oleh protozoa atau virus (piroplasmosis, anaplasmosis, babesiosis)

  18. - keracunan Cu kronis (3) Icterus toxis (adanya zat- zat toksis yang meru sak sel-sel hati : - kerusakan sel hati, sehingga fungsi ekskresi ter ganggu dan hemobilirubin tetap beredar dalam darah - akibat sel-sel hati membengkak, terjadi ganggu an aliran dalam buluh empedu Biasa ditemui pada; - toksin yang berasal dari perjalanan suatu radang - toksin berasal dari luar tubuh (Leptospirosis, ke racunan Cu kronis)

  19. Pseudoicterus / Icterus palsu, warna kuning karena minum obat

  20. BAU KULIT Bau rangsang : karena bau obat melekat di tubuh Bau busuk : adanya pembusukan jaringan (mi sal jaringan tulang) Bau tengik : pada seborrhoe atau sekresi glan gladula sebaceosa yang berlebihan) Bau seperti kencing tikus : terdapat pada favus Bau aceton : ditemukan pada diabetes lanjut, pada acetonemia Bau amonia : pada uremia Bau amat busuk : ditemukan pada Ascariasis hebat

  21. SUHU KULIT Tergantung pada suhu tubuh dan dilatasi kapiler-kapiler darah setempat Suhu kulit tinggi Hewan sehabis bergerak Hewan sehabis berjemur Keadaan demam tinggi Hewan yang kedinginan Suhu kulit tinggi secara lokal, karena ada radang

  22. Suhu kulit menurun Terjadi emciatio Banyak kehilangan darah Menjelang mati Suhu kulit rendah secara lokal Darah terhalang mengalir ke kulit (ischaemia) Terdapat jaringan mati bersifat lokal Arteri yang ke kulit tersumbat karena trombose, emboli Terjadi kekejangan pada arteri tersebut

  23. SELAPUT-SELAPUT LENDIR Selaput lendir luar; conjunctiva, hidung, mulut, vulva atau penis, rectum, cloaca Penggunaan alat; Pemeriksaan rectum : proctoscope Vagina : vaginoskop Pharyngs, trachea, gastrium, vesica urinaria:endoscopia

  24. PEMERIKSAAN

  25. WARNA Kepucatan Hyperemia Cyanosis dan Icterus

  26. PERUBAHAN PERMUKAAN Ulcus Vesicula Papula Pustula Dll

  27. CAIRAN YANG DIKELUARKAN Ekskresi : cairan yang keluar dari selaput lendir Sekretum : cairan yang dikeluarka dari (kelenjar ludah, glandula lacrimaris, glandula circum analis) Eksudat : cairan yang keluar dari selaput lendir meradang (sereous/seperti se rum, purulent/bernanah, hemorrrha gis/ terdapat banyak eritrosit)

  28. CAIRAN YANG DIKELUARKAN Transudat : serum darah yang merembes keluar dari pembuluh darah akibat pembendungan Haemorrhagia : perdarahan (keluar da rah atau eritrosit dari pembuluh darah) Makanan cair : gumpalan makanan yang berasal dari hidung, mulut (akibat mun tah) Kotoran (feces)

More Related