1 / 24

(BAB V) EVALUASI KURIKULUM

(BAB V) EVALUASI KURIKULUM. Oleh: Yudha Popiyanto (127905006) I Wayan Sudana ( 127905010). TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA. A. Pengertian Evaluasi Kurikulum:.

elmo
Download Presentation

(BAB V) EVALUASI KURIKULUM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. (BAB V) EVALUASI KURIKULUM Oleh: Yudha Popiyanto (127905006) I Wayan Sudana (127905010) TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

  2. A. Pengertian Evaluasi Kurikulum: Evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya, (Ralph Tyler, 1950). Evaluasi Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mendapatkan ijazah atau naik tingkat. (Webster`s, 1953) Kurikulum

  3. “Evaluasi Kurikulum” merupakan tahap akhir dari suatu pengembangan kurikulum yang memegang peranan penting, baik dalam penentuan kebijakan pendidikan pada umumnya maupun pada pengambilan keputusan pada khususnya. “Hasilnya” dimanfaatkan para pengembang kurikulum dan pemegang kebijaksanaan kurikulum dalam pengembangan sistem pendidikan. Demikian juga, dimanfaatkan guru, kepala sekolah, dan pelaksana pendidikan pada umumnya, untuk memahami dan membantu perkembangan sisiwa, memilih bahan ajaran, memilih metode, dan alat-alat pembelajaran, dan sejenisnya.

  4. Luas dan sempitnya program evaluasi kurikulum ditentukan oleh tujuannya, ditujukan mengevaluasi keseluruhan atau hanya komponen-komponen tertentu dalam sistem kurikulum tersebut. • Dalam konteks evaluasi kurikulum, kegiatan evaluasi dilakukan pada semua komponen, yang meliputi: • Evaluasi penjajakan kebutuhan dan kelayakan kurikulum • Evaluasi pengembangan kurikulum • Evaluasi proses pembelajaran • Evaluasi bahan pembelajaran • Evaluasi keberasilan (produk) kurikulum • Penelitian kurikulum atau riset evaluasi kurikulum Suatu evaluasi kurikulum minimal berkenaan dengan tiga hal, yang meliputi: Moral judgment Penentuan keputusan Konsensus nilai

  5. Evaluasi “moral judgment.” Evaluasi berisi skala nilai (mengumpulkan informasi) dasar yang digunakan sumber informasi ataupun jenis informasi dan perangkat kriteria praktis (menentukan keputusan) dasar yang digunakan perangkat nilai. (2) Evaluasi “penentuan keputusan” Pengambil keputusan kurikulum adalah guru, murid, orang tua, kepala sekolah, para inspektur, pengembang kurikulum, dan sebagainya. (3) Evaluasi “konsensus nilai” Situasi pendidikan serta kegiatan pelaksanaan, evaluasi kurikulum mengandung sejumlah nilai-nilai yang dibawa oleh orang-orang yang turut terlibat dalam kegiatan evaluasi.

  6. “Evaluasi Kurikulum” perananannya amat penting dalam menunjang keberhasilan pengembangan kurikulum, walaupun masih berupa konsep dan teori diharapkan akan diperoleh suatu gambaran mengenai kemungkinan keberhasilan kurikulum yang sedang dan akan dikembangkan di sekolah sehingga didapatkan kelebihan, kelemahan, dan kekurangannya untuk dijadikan umpan balik (feed back) bagi usaha-usaha mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut.

  7. “Komponen-komponen dalam Evaluasi”

  8. (1) Komponenen informasi merupakan data dasar yang bermanfaat dalam pembuatan pertimbangan yang meliputi data kuantitatif dan kualitatif, umum, dan khusus, dan berhubungan dengan manusia, materi, program atau proses. (2) Komponen pembuatan pertimbangan sebagai hasil penting dari kegiatan penilaian sebagai tafsiran dari kondisi sekarang atau prediksi (ramalan) di masa depan, tetapi tidak selalu diikuti adanya pengambilan tindakan. (3) Komponen pengambilan keputusan adalah tujuan akhir dari penilaian yang menuntut diikutinya suatu tindakan.

  9. B. Objek-objek Evaluasi Kurikulum

  10. a. Komponen Tujuan Komponen tujuan yang dinilai berhubungan dengan jenjang di atasnya, yaitu tujuan institusional dan selanjutnya dikaitkan dengan tujuan nasional. Rumusan lazimnya yang dikembangkan B. Bloom, D. Kratholh dan RH. Dave yang memuat segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. b. Komponen Isi / Materi Pelajaran Kurikulum adalah keseluruhan materi yang diprogramkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Komponen isi kurikulum yang menjadi objek evaluasi , bersumber dari garis-garis besar program pembelajaran, untuk setiap mata pelajaran, yang mencakup pokok-pokok bahasan satuan waktu tertentu. c. Strategi Pembelajaran Komponen ini meliputi berbagai upaya dan penunjang yang diperlukan untuk mencapai tujuan berdasarkan isi yang ditetapkan. Melalui berbagai pendekatan dan metode pembelajara, serta peralatan yang digunakan oleh setiap mata pelajaran. Termasuk evaluasi proses dan hasil belajar dari setiap mata pelajaran.

  11. d. Media Media merupakan perantara untuk menjabarkan isi kurikulum secara terinci sehingga dapat dipahami oleh siswa. Media meliputi: buku pelajaran, modul, pembelajaran berprogram, naskah radio, pendidikan, kaset, video, film, dan sebagainya. e. Proses Pembelajaran Komponen pembelajaran merupakan komponen kurikulum yang nantinya akan menghasilkan perubahan perlaku (kognitif, afektif, dan psikomotorik) para siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. f. Komponen Penunjang Komponen ini berhubungan dengan sistem administrasi dan supervisi, sistem pelayanan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa dan sistem evaluasi. Hasil dari evaluasi kurikulum minimal tiga hal, yaitu: produk, berupa prestasi belajar yang dicapai siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang ditetapkan. efek, perubahan perilaku dalam tingkatan yang lebih tinggi baik dalam pembelajaran maupun siswa. impact., pengaruh suatu kurikulum dalam lembaga pendidikan itu sendiri dan masyarakat disekitarnya.

  12. C. Syarat-syarat Evaluasi kurikulum

  13. 1. Berorientasi pada tujuan Meliputi tujuan institusional (kelembagaan), kurikuler ( bidang studi), instruksional ( pembelajaran. 2. Berkesinambungan Kegiatan yang saling berkaitan sejak tahapnperencanaan, pelaksanaan, sampai tahappenyimpulan. 3. Komprehensif Seluruh komponen harus dievaluasi, meliputi tujuan, isi, strategpembelajaran, media, dan sebagainya. 4. Berfungsi Ganda Keperluan pengambilan keputusan maupun keperluan bagi sekolah dimana kurikulum dilaksanakan. 5. Berorientasi pada kriteria Sesuai dengan sasaran, keserasian, keterampilan, kepercayaan, dan objektifitas.

  14. D. Model Evaluasi Kurikulum 1. CIPP 2. EPIC (1) Model Education System Evaluation 3. CEMREL 4.Atkinson 5.Stake

  15. Context adalah penilaian yang berkaitan dengan usaha-usaha penemuan kebutuhan-kebutuhan murid dengan berbagai masalah yang bersifat deskriptif dan komparatif. Input yakni penilaian yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bagaimana menggunakan sumber-sumber untuk mencapai tujuannya. 1. Model CIPP Proses yaitu penilaian yang dilakukan pada saat program berlangsung, sehingga mampu menggambarkan kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan prosedur untuk mengetahui kekurangan-kekurangan desain pembelajaran. Product yakni penilaian yang berupa untuk mengukur dan menafsirkan pencapaian suatu program. Hasilnya dipergunakan bahan perbandingan antara harapan dan dan hasil aktual.

  16. Perilakuyang meliputi aspek penilaian terhadap kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran adalah penilaian terhadap organisasi, isi metode, fasilitas, dan biaya. 2. Model EPIC Institusi yakni penilaian yng berkaitan dengan siswa, guru, administrator, spesialisasi pendidikan, keluaraga, dan masyarakat.

  17. Fokus evaluasi yang menekankan penilian terhadap siswa mediator dan material. Peranan evaluasi adalah evaluasi yang berkaitan dengan kegiatan yang berjalan dan evaluasi pada akhir kegiatan. 3.Model CEMREL Data yakni penilaian yang bersumber pada skala respons kuestioner dan observasi.

  18. Struktur adalah penilaian yang berhubungan dengan masalah perencanaan sekolah dan organisasi sekolah. Proses yakni penilaian yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 4. Model Atkinson Produk yaktu penilaian yang mencakup perilaku sebagai hasil belajar siswa

  19. Antecedents (pendahuluan) merupakan kondisi yang mendahului proses pembelajran yang mencakup karakter siswa dan guru, isi kurikulum, materi pembelajaran, organisasi sekolah, dan konteks masyarakat. Transaction (transaksi) merupakan proses pembelajaran yang meliputi komunikasi, alokasi waktu, urutan kegiatan, dan suasana sosial. 5. Model Stake Outcomes(hasil) adalah hasil yang dicapai oleh program, meliputi prestasi siswa, sikap, keterampilan, efek pada guru dan lembaga.

  20. 1. Measurement 2. Congruence (2) Model Evaluasi Kurkulum yang Lain 3. Illuminatif

  21. Model evaluasi kurikulum ini dikembangkan oleh Thorndike dan Ebel. Mereka menyatakan bahwa evaluasi pada dasarnya adalah sebagai pengukuran perilaku siwa untuk mengungkapkan perbedaan-perbedaan individual maupun kelompok. Hasil evaluasi digunakan untuk kepentingan evaluasi atau seleksi (pemilihan) siswa dan untuk membandingkan efektivitas antara dua atau lebih program atau kurikulum. 1. Model Measurement Objek evaluasi mencakup hasil belajar siswa, terutama yang dapat diukur melalui “paper dan pencil test”. Dengan demikian, data yang dipergunakan dalam model ini hanya terbatas pada data objektif, khususnya skor hasil test. Pendekatan yang digunakan dalam evaluasi ini terdiri: (1) Penentuan kedudukan individu dalam kelompok, (2) Perbandingan hasil belajar antara dua atau lebih dari kelompok yang menggunakan program kurikulum yang berbeda, dimana teknik penilaian yang digunakan dengan test, khususnya test objektif.

  22. Model Congruence dikemukakan oleh Tyler, Carol, dan Cronbach. Mereka menyatakan, evaluasi merupakan kegiatan untuk memeriksa kesesuaian (congruence) antara tujuan dan hasil belajar yang dicapai. Hasil evaluasi dipergunakan untuk keperluan penyempurnaan program dan informasi kepada pihak-pihak di luar pendidikan. 2. Model Congruence Objek evaluasi meliputi semua hasil belajar siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif,, dan psikomotorik. Dengan demikian, data yang dipergunakan dalam model ini cenderung pada data objektif berupa skor test dan teknik lainnya. Pendekatan yang dipakai dalam modelini adalah prosedur pre dan post assesment (tugas awal dan akhir). Dalam pengumpulan data mempergunakan test maupun teknik-teknik lainnya yang sesuai.

  23. Model Iluminatif diikemukakan oleh Parlet dan Haamilton. Menurut model ini, evaluasi adalah studi mengenai pelaksanaan program, pengaruh lingkungan, serta pengaruh program terhadap hasil belajar. Hasil evaluasi ini digunakan untuk keperluan penyempurnaan program. 3. Model Iluminatif Objek evaluasinya mencakup latar belakang, proses pelaksanaan, hasil belajar dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Data yang digunakan dalam model ini lebih banyak merupakan data subjektif hasil keputusan (judgment) dari berbagai pihak. Pendekatannya melalui berbagai tahap,mulai dari orientasi,pengaatan sampai dengan analisa. Untuk pengumpulan data digunakan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.

  24. TERIMA KASIH

More Related