1 / 1

Hmmm... Piza dan Salsa

Hmmm... Piza dan Salsa Di satu meja, duduk suami-istri dan tiga putrinya. Sang ayah baru tiba dari Manado, sedangkan sang istri baru datang dari Negeri Paman Sam. Tiga putri mereka juga baru tiba dari kampusnya di Jakarta. Sudah lebih dari dua pekan mereka terpisah oleh kesibukan masing-masing.

elma
Download Presentation

Hmmm... Piza dan Salsa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Hmmm... Piza dan Salsa Di satu meja, duduk suami-istri dan tiga putrinya. Sang ayah baru tiba dari Manado, sedangkan sang istri baru datang dari Negeri Paman Sam. Tiga putri mereka juga baru tiba dari kampusnya di Jakarta. Sudah lebih dari dua pekan mereka terpisah oleh kesibukan masing-masing. Buat Kiki Utara, dari Humas Usaha Kelompok Ismaya yang mengelola Social House, pertemuan keluarga seperti itu bukan hal baru. ”Kami memang merancang Social House untuk keluarga dengan anak yang berangkat remaja. Menu dan penampilannya pun casual,” tuturnya saat ditemui pada Jumat (22/7/2011) malam di tengah keramaian Social House. Restoran, bar, dan winepost yang berfasilitas Wi-Fi ini tak asing buat kalangan selebriti dan kelas menengah ke atas. Kepala Cabang Social House Amendya D Sofari mengaku, pada hari biasa, 500 tamu datang ke sini, sedangkan pada akhir pekan datang 1.000 tamu. ”Bila pagi, kami mendapat banyak pesanan sarapan dari karyawan yang bekerja di lingkungan Grand Indonesia. Menjelang sore, restoran dikunjungi kalangan jetset perempuan. Sambil ngerumpi dan sedikit show off, mereka mengopi dan menikmati cemilan,” kata Kiki. Pasangan four cheese pizza dan grandma iced lemon adalah salah satu menu andalan Social House. Piza dibuat dari tepung dan empat macam keju pilihan, jamur, tomat, serta dipanggang kering di dalam oven. Rasa kejunya yang istimewa menandai kualitas kejunya. Piza ini karya koki andalan Social House, Aldo Volpi. Sementara minuman pendampingnya adalah hasil racikan neneknya. Itu sebabnya, bernama grandma iced lemon. Menu sarapan andalan Social House adalah orak-arik telur bertekstur lembut dengan roti rastik panggang berdaging iris (truffle creamy scrambled eggs, rustic bread toast, bacon and rocket), atau roti panggang telur mata sapi setengah matang berkeju mozzarella yang meleleh karena dibakar (eggs benedict over butter roasted rustic bread, natural cooked ham and melted mozzarella). Ada juga sarapan ala rumahan berupa sajian dua telur dengan kacang merah rebus dan saus tomat. Telurnya bisa di orak-arik, di dadar gulung, atau dibuat telur mata sapi. Salsa Humas Grand Indonesia Agus Rahman dan Anindita Putri mengakui, Social House menjadi salah satu gerai andalan merebut tamu. ”Sejak dibuka November 2008, tempat ini sudah ramai dikunjungi dan stabil hingga kini,” tutur Agus. Dua restoran lain di Grand Indonesia yang ramai dikunjungi adalah Restoran Jepang Benihana di lantai 3 mal timur dan Restoran Masakan Laut, Jun Nyan, di mal barat lantai 5. Restoran Benihana (Bunga Merah) adalah restoran teppanyaki (koki memasak di depan para tamunya). Pola teppanyaki memberi peluang koki menyapa dan beratraksi menghibur. Dytta Febriani dari Humas Benihana, yang dihubungi pada Minggu (24/7) malam, mengatakan, menu paling digemari adalah wagyu beef teppanyaki, emperor roll, dan jakarta special fillet mignon. Minuman larisnya adalah benihana tokyo tea, bali berry, dan lychee martini. Yang unik, restoran ini memiliki ruang dansa salsa dengan meja bar. ”Setiap Rabu pukul 20.30, kami menggelar tarian salsa, benihana swing,” kata Dytta Febriani. Berikutnya adalah Restoran Jun Nyan. Restoran yang berawal dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, tahun 1956 ini sudah menjadi legenda masakan laut warga Jakarta. Menu andalannya adalah sop asparagus telur kepiting, kepiting saus tiram, kepiting saus padang, udang api rebus, kodok goreng mentega, dan cumi goreng dengan saus istimewanya, saus Jun Njan. Di mal timur under ground Grand Indonesia digelar gerai fashion desainer senior Indonesia, seperti Iwan Tirta, Sally Koeswanto, Stella Risa, dan Denny Wirawan. Buat yang lebih muda dalam bisnis, digelar Level One di mal timur lantai 1. ”Konsepnya mirip distro. Level One adalah bagian program corporate social responsibility Grand Indonesia untuk mereka yang berusia di bawah 30 tahun dan berminat memulai usaha mandiri,” tutur Agus. Di tempat ini disediakan 231 gerai yang menjual busana, mebel, aksesori, dan lomography. Di bawah gerai berlabel ”Damn! I Love Indonesia”, Disc Jokey Daniel Mananta menjual t-shirt dan busana kasual kaum muda. Nah, arena bermain anak- anak dan remaja yang tidak pernah sepi adalah Arena Carniville dan Arena Sepatu Es Fontain di mal timur lantai 3A. Maka, lengkap sudah semua anggota keluarga mendapat kesenangan di Mal Grand Indonesia. Hiburan Jika ingin memperoleh suasana lebih hangat pada malam hari, cobalah datang ke La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dengan mengikuti konsep taman terbuka dan panggung hiburan di tengahnya, tempat ini setiap malam menyajikan menu pentas musik dan hiburan yang selalu berganti setiap hari. Di depan panggung ditata sejumlah meja dan kursi untuk pengunjung yang dikelilingi gerai restoran dan kedai kopi. Tak ada salahnya memilih meja dengan kursi sofa yang ditempatkan di tepi gerai restoran agar bisa duduk lebih santai. Secangkir kopi atau teh jadi pilihan tepat untuk menghangatkan diri sambil menikmati sajian hiburan. Namun, bagi Didit (31), karyawan perusahaan swasta di Rawamangun, ritual minum kopi itu kadang diselingi santap makan malam bersama teman- temannya. ”Kebetulan restoran yang disediakan di tempat ini cukup banyak dan pilihannya juga beragam. Tinggal pilih saja sesuai dengan selera,” katanya. Meski tak sepenuhnya menyukai lagu-lagu lawas, Didit yang datang bersama empat temannya pada Rabu malam lalu tetap bisa menikmati penampilan Band The Lonely Heart featuring Abadi Soesman’s yang menyajikan lagu-lagu The Beatles. Dia mengaku tak banyak tahu lagu-lagu yang disajikan, tetapi dapat menikmatinya karena ditemani sapuan lampu panggung yang dengan lembut menyinari ruang taman hingga memberikan efek suasana hangat. Seperti ingin mengikuti irama hidup di Jakarta, menu hiburan yang ditampilkan juga mengikuti mood penghuni kota ini. Untuk Senin, misalnya, disajikan pertunjukan musik rock yang dapat memompa semangat untuk beraktivitas pada hari selanjutnya. Pada Selasa, disajikan Salsa Night dengan menampilkan pertunjukan musik dan tari salsa. Dengan sajian agak romantis, ditampilkan pula pentas musik bertema love is all around pada hari Kamis. Memasuki hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, ditampilkan sajian musik menghibur ala kafe, seperti jazz, hingga sajian musik atas permintaan pengunjung.

More Related