Ellegaard12Polat

,

18 Film Indonesia yang Menorehkan Babad Perfilman Indonesia punya riwayat panjang. Berbagai film sudah telah diproduksi. Masing-masing pekan selalu ada film Indonesia yang dirilis. Keturunan sekarang termasuk mujur karena bukan sempat menjalani masa ‘mati suri’ perfilman Indonesia. Mulai tahun 1993 sampai 2002 film Indonesia yang berbobot bisa dihitung dengan jari. Untungnya, lagi ada sineas-sineas yang optimis lalu berhasil membikin film Indonesia bangkit balik di awal tahun 2000 sampai dengan sekarang. Apa saja film-film yang masuk catatan emas atau lebih-lebih catatan balam-balam dalam sejarah perfilman Indonesia? Apa saja film yang membuat industri perfilman jaga kembali dan membuat FFI lagi dihelat? Lalu, apa film pertama Indonesia, mengapa tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional? Apa film superhero pertama Indonesia, film apa saja yang wajar disebut fantastis dalam berbagai perspektif? Banyak film yang sukses membuat pintasan, namun setidaknya ke-18 film ini sudah cukup untuk memaparkan peristiwa bersejarah di perfilman Indonesia. Anda simak daftarnya selanjutnya ini. 1. Film Indonesia Pertama Film Indonesia pertama yang dicatat dalam sejarah merupakan Darah & Doa ataupun Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Film ini dinilai bagai film lokal pertama yang bercirikan Indonesia. Selain itu film ini juga adalah film pertama yang benar-benar disutradarai oleh orang Indonesia asli dan juga dipabrikasi oleh perusahaan film milik orang Indonesia asli yang bernama Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia) dimana Usmar Ismail tercatat pula sebagai pendirinya. Sebenarnya, film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia ialah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng tetapi dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger serta L. Heuveldorp. Setelah tadbir cukup stabil paska kebebasan Republik Indonesia, tibalah tanggal 30 Maret 1950 menjadi hari pertama pengambilan gambar film Darah & Harapan atau Long March of Siliwangi. Sebab itulah 30 Maret selalu diperingati selaku Hari Film Nasional. 2. Film Berwarna Pertama Sembilan yaitu Film Indonesia berwarna pertama. Film ini dipabrikasi tahun 1967 dengan disutradarai oleh Wim Umboh dan dibintangi oleh Gaby Mambo serta W.D. Mochtar. Ini menjadi film historis karena merupakan film berwarna pertama yang seberinda dibuat oleh kekuatan Indonesia, kecuali metode laboratoriumnya di Tokyo, Jepang. Filmnya mengisahkan Teritori Pantai Gunung yang diperintah oleh dua kepala suku, dikuasai perompak. Kebetulan muncul ke desa itu sembilan jawara dari berbagai penjuru Nusantara dengan figur yang berbeda-beda. Ada yang mengembara, ada yang tertarik bersama adanya intan di daerah itu, namun ada pun yang memang sengaja datang karna mendengar adanya kekalutan. Mereka berikrar bakal membebaskan marga itu dari kekuasaan berandal. 3. Film Indonesia Paling Melimpah Ditonton Anak Sekolah Film "Pengkhianatan G30 S/PKI" mulai tayang pada rentang masa 1984 hingga 1997. TVRI selaku stasiun televisi yang rutin menatangkan film yang dijuluki menjadi propaganda susunan baru itu. Negeri Orde Terkini memproduksi film G 30s/PKI menjadi propaganda. Anak sekolah terutama murid SD diwajibkan untuk nonton film ini. Bukan bisa dianggap berapa anak sekolah yang suah nonton film ini selama bertahun-tahun lamanya. Timbul dari sejarah kelam tersebut, meluap yang memuji film yang disutradari oleh Arifin C Noer ini sebagai film yang menyandang scoring dan penyampaian cerita yang bagus. Udara mencekam sangat terasa saat menyaksikan film ini. Kanak-kanak yang pernah menyaksikan film ini di film pasti tentu terngiang adegan slow motion ketika tentara Cakrabirawa memasuki rumah para jenderal yang akan diculik. 4. Film Peraih Trofi Citra Teramai Film Indonesia memiliki Keramaian Film Indonesia (FFI) yang digelar setahun sekali. Peraih apresiasi film ini berhak memperoleh Piala Citra. Sepanjang sejarah film Indonesia, film Emak mendapat 9 Piala Citra pada FFI 1986. Film yang disutradari Teguh Karya ini ialah cara pencitraan sosok Ibu. Sosok Ibunda justru muncul paling misterius di antara bentuktubuh anak-anaknya. Film ini mencapai 9 penghargaan Beker Citra pada Keramaian Film Indonesia tahun 1986 yang terdiri dari. *Film Terbaik *Sutradara Palingbaik : Teguh Kreasi *Pemeran Wanita Terbaik : Tuti Indra Malaon *Pemeran Pendukung Wanita Terbaik : Niniek L. Karim *Cerita Asli Terbaik : Teguh Buatan *Tata Sinematografi Terbaik : George Kamarullah *Tata Kreatif Terbaik : Adji Mamat Borneo *Tata Suara Terbaik : Zakaria Rasyid *Tata Musik Jempolan: Idris Sardi 5. Film Paling Membludak Diprotes dan Membuat Pengembalian Beker Citra Asalusul film Indonesia pernah diwarnai protes dan pemulangan Piala Cermin. Hal itu terbentuk sebentuk protes sekelompok sineas baru yang secara impulsif tergabung dalam Komunitas Masyarakat Perfilman Indonesia (KMPI). Mereka frustrasi dengan keputusan dewan juri yang memenangkan film Ekskul Film Terunggul tahun 2006. Kontroversi kemenangan film Ekskul dalam FFI 2006 berbuntut dengan adanya surat somasi ke produser Ekskul masalah pembajakan nada. Universal Music Indonesia menjaring bahwa Ekskul garapan sutradara Nayato Fio Nuala diduga menjiplak musik kerangka film Gladiator yang dibintang Russel Crowe dan Munich garapan Steven Spielberg. Kepalakarangan lagu film Gladiator yang diduga dipakai dalam film Ekskul adalah Elysium. Sedangkan lagu yang dipakai dari film Munich ialah Remembering Munich karya John Williams bersama masing-masing lama 30 detik. 6. Film Pertama Paling Laris di Luar Negeri The Raid: Redemption merupakan film Indonesia pertama yang masuk box office Amerika Sindikat (AS) dan sudah bertengger pada antrean 11 sebagai film yang paling banyak ditonton di film AS. Film yang menonjolkan beladiri asli Indonesia ialah Pencak Pencak ini diputar di 875 bioskop di AS. Selain di AS, film ini juga diputar dibeberapa negara lainnya. Memetik dari Cekricek.com, The Raid telah menyabet 3 pujian bergengsi dunia, antara lain Cadillacs People’s Choice Award, Toronto International Film Keramaian 2011 dan The Best Film serempak Audience Award- Jameson Dublin International Film Festival. Data penonton The Raid sejumlah 1.844.817 penonton di Indonesia. Di Amerika, The Raid: Redemption bertahan di Box Office Amerika selama 9 pekan, lebih lamban dari di Indonesia, dengan gaji bruto $4.063.866 dan berlokasi di posisi ke-66 dari 107 film box office. 7. Film Superhero Pertama Rama Superman Indonesia menjadi film bertema superhero pertama di Indonesia. Film yang rilis pada 1974 ini dibintangi oleh August Melasz (Rama), Yenny Rachman (Lia), serta Boy Shahlani (Boy). Rama diceritakan seorang penjaja koran yang tiba-tiba mendapatkan daya seperti perihalnya superman. Film garapan Frans Totok Ars ini tak sanggup ditayangkan secara universal karena pengingkaran hak menakhlikkan nama Superman. Performa Rama juga sebagai dengan superhero asal negeri mamanda Sam itu. Sayangnya, setelah Rama Superman Indonesia, belum membludak film bertema superhero yang dibuat Indonesia. Akantetapi di tahun ini ada film Valentine yang menampilkan tokoh superhero wanita (diperankan Estelle Linden) dan Garuda Superhero. 8. Film Pertama bersama 4 Sutradara Jika rata-rata film disutradarai oleh satu orang saja, tidak oleh 'Kuldesak (1998)'. Film yang pertama kali rilis pada era Reformasi ditangani oleh tangan dingin empat sutradara yaitu Riri Riza, Nan Achnas, Mira Lesmana, serta Rizal Mantovani. Musisi Ahmad Dhani sudah digaet bakal mengisi soundtrack film. 'Kuldesak' dibintangi oleh Oppie Andaresta, Bianca Adinegoro, Insan Aksan dan Sophia Latjuba. Film ini diputar terbatas di beberapa bioskop lantaran dinilai sedikit menjual. Meski tidak meraup membludak penonton, Kuldesak mendatangkan banyak eulogi terutama atas terobosan memakai empat orang sutradara. Setelah film ini, Mira Lesmana dan Riri Riza meneruskan kerjasama mereka. Lewat Miles Films, Mira dan Riri kemudian banyak membikin karya bermutu dan sukses di pasaran. 9. Film Terbanyak Dibuatkan Sekuel Bentuktubuh Boy (Onky Alexander) dan Emon (Didi Petet) selaku sangat luarbiasa sejak kehadiran pertamanya di film 'Catatan Si Boy (1987)'. Seperti adat-istiadat perfilman pada umumnya, film yang membuahkanhasil biasanya dibuatkan sekuel maupun sambungannya. Film yang diangkat dari program radio ini menghasilkan lima film alias lima sekuel lagi di tahun 1988, 1989, 1990 dan 1991 dengan judul Peringatan si Boy 2 Catatan si Boy 3, Pemberitahuan si Boy 4 dan Pemberitahuan si Boy 5. Pada 2011 dibuat lagi film atas judul Pemberitahuan Harian si Boy. Meski judulnya beda dan tidak lagi dimainkan Onky dan Didi, tetapi yang menampilkan Ario Anginribut sebagai tokoh utama sesuai kelanjutan dari film-film Memo si Boy sebelumnya. Onky Alexander dan mendiang Didi Petet hanya muncul sebagai cameo di film itu. Menurut data Film Indonesia, 'Catatan Si Boy' selaku film terlaris di Jakarta tahun 1987 dengan jumalah 313.516 pengamat. Jumlah ini cukup besar bakal kategori film di abad 1980-an yang merupakan periode keemasan film Indonesia. Kemenangan ini pun diikuti oleh lima sekuel setelahnya. 10. Film Paling Kontroversial Lagi teringat jelas, masalah yang melibatkan pemainfilm seksi Julia Perez serta Dewi Perssik. Kedua artis ini terlibat kasus kekerasan akibat perannya di film 'Arwah Goyang Karawang (2011)'. Film produksi Sentra Gegana Kreasi ini mempertemukan keduanya sebagai tandingan main. Tapi mereka justru terlibat perkelahian di lokasi syuting. Bahkan, keduanya harus sama-sama merasakan tidur dibalik jeruji besi. Mungkin terkini di film ini, dua pemain pokok sebuah film Indonesia harus masuk penjara gara-gara perselisihan mereka di area syuting. http://unduhfilmrama.biz/ yang mengambil sapaan kota Karawang ini sempat mendapati protes dari populasi. Gobind Punjabi selaku pengusaha merubah judul film menjadi 'Arwah Buncang Jupe-Depe'. Film yang sarat dengan kontroversi ini memang cukup berhasil mengundang pemirsa. Strategi ini kelihatannya diikuti sejumlah produsen dan pelaksana film lainnya. 11. Film Komedi Terlaris Komedi menjadi salah satu jenis film yang paling disenangi masyarakat Indonesia. Skema cerita yang ringan membawa penonton terhanyut dalam suasana dalam film. Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro) menjadi yang setidaknya sering membintangi film komedi. Setidaknya, sudah 34 judul film komedi yang mereka bintangi. 'Maju Mundur Kena' menjadi film komedi terlaris Warkop. Menurut data Film Indonesia, film garapan Arizal ini sukses menjadi fil terlaris pertama di Jakarta pada 1983 dengan jumalah penonton 658.896 orang. Angka ini terbilang dahsyat di era mula 80-an. Lalu ada film 'Comic 8' menjadi film terlaris di tahun 2014. Film garapan Anggy Umbara ini tercapai menyita perhatian 1.624.067 penonton. Keberhasilan ini menginspirasi Anggy untuk mendatangkan sekuel berikutnya, 'Comic 8: Casino Kings' yang hendak dirilis di tahun ini. Yang memikat, Indro ikut bermain di kedua film tersebut 12. Film Musikal Pertama (3 Amoi, 1956) Saat ini, kita sangat jarang menemui film bertemakan musikal. Siapa sangka, Indonesia telah memproduksi film musikal di jaman awal kemerdekaan. '3 Dara' menjadi film musikal pertama Indonesia. Film yang pertama kali rilis 1956 ini disutradarai oleh mendiang Usmar Ismail. Film inidibintangi oleh Chitra Bidadari (Nunung), Mieke Wijaya (Nana), serta Indriati Iskak (Neni). Tak cukup ketiga aktris muda ini, Rendra Karno, Bambang Irawan, beserta Fifi Young juga turut memperkuat film ini. Film '3 Dara' berbuah menyabet penghargaan di Hajatan Film Indonesia 1960 untuk peraturan musik palingbaik oleh Sjaiful Bachri. Setelah 3 Dara, Usmar Ismail kembali membikin film musikal bertajuk Wisma Dara. Kesuksesan kedua film tersebut selaku pemicu para sineas Indonesia bakal lebih banyak lagi membikin film musikal. 13. Film Format Digital Pertama yang Diputar di Gambarhidup Jelangkung termasuk film fenomenal. Jargon ‘Datang tiada dijemput pulang tiada diantar’ kembali marak dan membikin film ini semakin diketahui. Film yang dirilis pada 2001 ini awalnya tidak direncanakan diputar di film. Film horror besutan Jose Poernomo serta Rizal Mantovani ini dibuat dalam format digital karena rencananya bakal ditayangkan di sebuah stasiun televisi privat yang waktu itu terkini akan launching. Tetapi salah seorang produsen film ini, Erwin Arnada, memberanikan diri menyudahi memutar Jelangkung di bioskop. Karena termasuk film Indonesia pertama yang mengenakan format digital, anyar satu bioskop yang rampung memutar Jelangkung. Hasilnya, Jelangkung kelihatannya diserbu penonton. Bahkan salah satu ticket box di bioskop itu sampai luang rusak karna banyak yang afeksi gara-gara kekeringan tiket. Meninjau antusiasme yang sangat tinggi, alhasil jaringan bioskop 21 membeli hak tayang Jelangkung lalu memutarnya di 25 jaringan bioskop mereka. Berdasarkan sejumlah pangkal, Jelangkung mengumpulkan kira-kira 1,3 juta penonton. Kesuksesan itu melambungkan julukan Rizal Mantovani dan Jose Poernomo bagai kampiun pembuat film horor. Jelangkung sempat dibuatkan sekuel ialah Tusuk Jelangkung beserta Jelangkung 3. 14. Film Pertama yang Sukses Kala Perfilman Indonesia Mati Suri Perfilman Indonesia sempat mendapati masa suram di awal 1990-an hingga tahun 2000. Ada separuh film yang diproduksi selama era ‘mati suri’ tersebut, seperti Kuldesak (1998) dan Bintang Jatuh (2000). Tapi kebanyakan diputar selaku terbatas sehingga kurang berhasil secara komersil. Hangat di pertengahan 2000 beredar film Petualangan Sherina yang merupakan film musikal. Di tengah lesunya film Indonesia, tanpa dikira film yang disutradarai Riri Riza dan Mira Lesmana ini ternyata berhasil mencapai sukses. Film ini diperankan oleh Sherina Munaf serta Derby Romero. Popularitas Sherina yang kala itu sedang meninggi sebagai penyanyi anak-anak amat membantu keberhasilan film ini. Kabarnya, film ini ditonton seputar 1,4 juta penonton semasa diputar di bioskop. Padahal saat itu jaringan gambarhidup 21 lebih didominasi film-film Hollywood. Riri Riza dan Mira Lesmana pun makin kukuh dan antusias dalam membuat film. 15. Film bersama Soundtrack Paling Fantastis Di perfilman Indonesia, album soundtrack yang menjadi pionir adalah Anginputing-beliung Pasti Berselang (1977). Film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Ahli T. Sutradara Teguh Ciptaan meminta Eros Djarot untuk membuat musik dan lagu-lagu yang bisa mewakili stori filmnya. Lagu-lagu yang dibawakan Chrisye dan Permata Hutahuruk ternyata membludak disukai. Dampak album itu egitu luar biasa, melebihi filmnya sendiri. Cover albumnya yang menampilkan Christine Hakim tengah berlari sangat marak dan ikonik. Bahkan pada 2007 lalu, album soundtrack Badai Mesti Berlalu menaiki urutan pertama dalam daftar 150 Album Indonesia Terunggul versi majalah Rolling Stone Indonesia. Albumnya memang membuahkanhasil besar. Tapi itu kelihatannya tak akan terjadi kalau tak terlihat film Badai Jelas Berlalu. Rasanya patut kalau film ini ditaksir sebagai film oleh soundtrack paling fantastis sepanjang sejarah perfilman Indonesia. 16. Film yang Membuat Diadakannya Kembali Keramaian Film Indonesia Siapa yang belum menyaksikan film Ada Apa Bersama Cinta? (AADC?). Film yang dirilis pada 2002 ini kembali membuktikan tangan dingin dynamic duo Mira Lesmana dan Riri Riza. Namun kali ini mereka cukup sebagai produser. Kursi sutradara diduduki Rudi Soedjarwo. Favorit baru juga lahir yaitu Dian Sastrowardoyo serta Nicholas Saputra. Puisi-puisi lama ciptaan Chairil Anwar kembali muncul. Kabarnya, AADC? ditonton lebih dari 2 juta orang kali tayang di bioskop. Album soundtrack yang digarap Melly Goeslaw dan Anto Hoed juga meraih membuahkanhasil. Tapi yang bukan kalah utama, AADC? jadi pemicu mendasar diadakannya kembali Keramaian Film Indonesia (FFI). Keberhasilan Pengembaraan Sherina, Jelangkung dan seterusnya AADC? memantapkan agenda untuk pulang menyelenggarakan FFI yang terakhir diadakan pada 1992. Setelah 12 tahun kemudian, FFI kembali digelar pada 2004. Hasilnya, AADC? menggapai sejumlah trofi termasuk untuk Sutradara Terunggul dan Aktris Terunggul. 17. Film Biografi Terlaris Film menurut biografi dari tokoh-tokoh terkenal sudah banyak dibuat. Akantetapi yang terlaris sampai ketika ini adalah film Habibie & Ainun berhubungan kisah cinta BJ Habibie, Pemimpinnegara Ketiga Republik Indonesia. Film yang dirilis pada Desember 2012 ini ditonton lebih dari 4 juta orang di bioskop. Habibie & Ainun diangkat dari buku atau memoir berjudul sepadan yang ditulis sendiri oleh Habibie. Riwayat cinta Habibie dan Ainun yang diselingi berbagai peristiwa garishaluan ternyata disenangi banyak orang. Reza Rahadian dan Bunga Citra Abid tampil patut dan damai sebagai Habibie lalu Ainun. Akting Reza banyak mendapat pujian termasuk dari Habibie sendiri Reza pun mendapatkan Piala Angan-angan sebagai Pemainfilm Terbaik di FFI 2013. Lagu soundtracknya yang berjudul Cinta Benar dan dibawakan Bunga Citra Lestari juga sempat sebagai hits. 18. Film Terlaris Laskar Keluwung adalah film yang luar lumrah. Bukan saja mempunyai kualitas bagus tapi pula sukses sebagai komersil. Bahkan capai saat ini tengah menjadi film Indonesia terlaris. Armada Pelangi yang dilansir pada September 2008 disutradarai Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana. Mereka menyalin kesuksesan Pengembaraan Sherina (2000) dan sampai-sampai lebih baik lagi. Bala Pelangi pernah ditonton sekitar 4,6 juta orang di gambarhidup dan diadaptasi dari novel laris berjudul sepadan karya Andrea Hirata. Angkatan Pelangi mendapatkan pujian karena mengangkat tema pendidikan kanak-kanak dan menghadirkan pesona kawasan Belitung. Bahkan terlihat tur yang dinamakan ‘Laskar Pelangi’ untuk menapaktilasi lokasi syuting film tersebut yang indah lalu mempesona. Film ini menampilkan anak-anak Belitung asli yang baru pertama kali bermain film di Laskar Pelangi. Keberhasilan Laskar Pelangi diikuti dengan dibuatnya Sang Pemimpi lalu kemudian Edensor yang juga diangkat dari novel karya Andrea Hirata.

Uploads

No contents published yet...