1 / 27

Strategies Memasuki Pasar global dan ekspansi

Strategies Memasuki Pasar global dan ekspansi. Mengidentifikasi kriteria sleksi pasaran luar negeri Memahami alternatif pasar yang dapat dimasuki perusahaan. Mengenal aktivitas ekspor sebagai sebuah proses pengembangan dari waktu ke waktu

elam
Download Presentation

Strategies Memasuki Pasar global dan ekspansi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Strategies Memasuki Pasar global dan ekspansi

  2. Mengidentifikasi kriteria sleksi pasaran luar negeri Memahami alternatif pasar yang dapat dimasuki perusahaan. Mengenal aktivitas ekspor sebagai sebuah proses pengembangan dari waktu ke waktu Memahami strategi memasuki pasar yang berbeda: sourcing, lisensi,investasi & kepemilikan Tujuan pembelajaran:

  3. Political risk Market access Factor cost & conditions Shipping consideration Country infrastructure Foreign Exchange Decision Criteria :

  4. ... Harus didasarkan pada beberapa kriteria: Karkteristik pasar Aspek biaya Rancangan undang-undang tarif, kewajiban & batasan non-tarif dalamperdagangan Tingkat kepentingan kriteria seleksi tergantung pada berbagai industri dan pasar Selesi Pasar Asing

  5. 1. Potensi pasar 2. Akses memasuki pasar 3. Biaya pengiriman dan waktu 4. Tingkatan penilaian & Qualitas kompetisi 5. Pelayanan 6. Kesesuaian produk Kritria Selesi Pasar

  6. Siapa pembeli produk kita? Siapa yang tidak membeli produk kita? Kebutuhan apa atau fungsi apa yang dipenuhi dengan produk kita? masalah apa yang dipecahkan oleh produk kita? Apa yang dibeli konsumen saat ini untuk memuaskan kebutuhan atau memecahkan masalah dimana produk kita ditargetkan Berapa harga yang mempu dibayar untuk produk yang dibeli saat ini? Kapan rpoduk kita dibeli? Dimana produk kita dibeli? Mengapa produk kita dibeli? Prtanyaan kritis untuk profil pasar produk: The 9 W´s

  7. A Multi-Stage Selection Process Source: adapted from D.J.G. Schneider, and R.U. Müller, Datenbankgestützte Marktselektion: Eine methodische Basis für Internationalisierungs-strategien, Stuttgart, 1989

  8. ... is essential after assessment & selection of potential market(s) goals: to confirm (or contradict) assumptions regarding market potential to gather additional (primary) data to develop a marketing plan in co-operation with the local agent or distributor Visiting the Potential Market

  9. Production Abroad Ownership and Control

  10. Direct market representation via wholesalers or retailers or directly to the consumers Independent representation independent distributor Piggyback marketing distribution through another distributor´s channel Direct Exporting

  11. Stages of the firm 1. ... is unwilling to export. 2. ... fills unsolicited export orders (export seller). 3. ... explores the feasibility of exporting (may bypass stage 2). 4. ... exports to one or more markets on a trial basis. 5. ... is an experienced exporter to one or more markets. 6. ... pursues country or region focused marketing. 7. ... evaluates the global market potential. All markets, domestic & international, are regarded as equally worthy of consideration. Exporting: A Developmental Process

  12. Logistics Legal procedure Servicing exports Sales promotion Foreign market intelligence Export-Related Problems

  13. Factor costs & conditions Logistics Country infrastructure Political risk Market access Exchange rate, availability & convertibility of local money Sourcing Decision Factors

  14. “contractual arrangement whereby one company (licensor) makes an asset available to another company (licensee) in exchange for royalties, license fees or other form of compensation” Licensing

  15. Lisensi • Lisensi dalam pengertian umum dapat diartikan memberi izin. Pemberian lisensi dapat dilakukan jika ada pihak yang memberi lisensi dan pihak yang menerima lisensi, hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa[1] yang dilisensikan.

  16. A form of licensing “a company permits its name, logo, cultural design and operations to be used in establishing a new firm or store.” Franchising

  17. FRANCHISE Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

  18. FRANCHISOR - FRANCHISEE • Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan franchisor dan franchisee. • Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. • Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba[4].

  19. Waralaba dapat dibagi menjadi dua: • Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi. • Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.

  20. Biaya waralaba meliputi: • Ongkos awal, dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI. • Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.

  21. Di Indonesia waralaba yang berkembang pesat dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang makanan (Wong Solo, Sapo Oriental, CFC, Hip Hop, Red Crispy, Papa Rons dan masih banyak merek lainnya). • Waralaba berbentuk retail mini outlet (Indomaret, Yomart, AlfaMart) banyak menyebar ke pelosok kampung dan pemukiman padat penduduk. • Di bidang Telematika atau Information & Communication Technology , juga mulai diminati pada 3 tahun terakhir ini berkembang beberapa bidang waralaba seperti distribusi tinta printer refill/cartridge (Inke, X4Print, Veneta dll) , pendidikan komputer (Widyaloka, Binus) , distribusi peralatan komputer ( Micronics Distribution ) , Warnet / NetCafe (Multiplus, Java NetCafe, Net Ezy) , Kantor Konsultan Solusi JSI , dll. • Yang juga menguntungkan adalah waralaba di bidang pendidikan (Science Buddies, ITutorNet,Primagama, Sinotif) , lebih menarik lagi terdapat Sekolah robot ( Robota Robotics School ), taman bermain (SuperKids) dan taman kanak-kanak(FastractKids, Kids2success , Townfor Kids) , Pendidikan Bahasa Inggris (EF/English First, ILP, Direct English) dll.

  22. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut[13]: • Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba. • Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba • Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten. • Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. • Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

  23. Company run by two or more partner firms Risk is shared and different value chain strengths are combined Influence depends on degree of ownership Good opportunity to build on local know-how JV finds greater acceptance by local authorities Joint Ventures

  24. Represents the most extensive engagement abroad Subsidiary is either established through the creation of a new facility or the acquisition of an existing firm Company has complete decision power & control Investor achieves greater flexibility In many countries majority or 100% ownership by foreign companies is forbidden Wholly-owned Subsidiaries/Acquisition

  25. Narrow focus: concentrated markets/concentrated countries Countryfocus: diverse markets/concentrated countries Country diversification: concentrated markets/diverse countries Global diversification: diverse markets/diverse countries Strategi Perluasan Pasar

  26. Pemilihan pasar luar yang potensial harus didasarkan pada evaluasi kriteria yang mempengaruhi potensi keberhasilan di luar negeri disecra teliti; seperti potensi pasar, kemudahan memasuki pasar, atau kesesuaian product . Sekali pasar luarnegri yang potensial dipilih, perusahaan harus memutuskan untuk memasuki paar tersebut company has to decide how to enter this market. Ringkasan

More Related