1 / 17

Marxist & Non-Marxist Theories

Marxist & Non-Marxist Theories. By Drs. Rendro D. Soehoed, MSi . Institut Bisnis & Informatika Indonesia Jakarta 2008. Week 2: Political Economy of Mass Media. Perspektif Ekonomi Politik Media

dwight
Download Presentation

Marxist & Non-Marxist Theories

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Marxist & Non-Marxist Theories By Drs. Rendro D. Soehoed, MSi. InstitutBisnis & Informatika Indonesia Jakarta 2008 Week 2: Political Economy of Mass Media

  2. Perspektif EkonomiPolitik Media Pendekatanekonomipolitikmerupakansebuahkajian yang diidentifikasisebagaikelompokpendekatankritis. Pendekatanekonomipolitikmemfokuskanpadakajianutamatentanghubunganantarastrukturekonomi-politik, dinamika media, danideologi media itusendiri. Dennis McQuail

  3. Namun…Ekonomipolitikkomunikasiberupayamenjadikanmedia bukansebagaipusatperhatian, melainkanmengarahkankonsentrasinyapadakajianmengenaiketerkaitannyadenganekonomi, politikdanfaktor-faktorlainnya. Hal ituberartimemandangsistemkomunikasisebagaiterintegrasidenganprosesekonomi, politik, sosial, danbudaya fundamental dalammasyarakat.Vincent Mosco

  4. Teori Marxist vsTeori Liberalist-Pluralist

  5. Marxist theorists tend to emphasize the role of the mass media in the reproduction of the status quo, in contrast to liberal pluralists who emphasize the role of the media in promoting freedom of speech. Daniel Chandler ”

  6. Maksudnya… Teori-teori Marxist (yang termasukdalamkategoriteorikritisatauradikal) cenderungmenekankanpadaperan media dalammemeliharastatus-quo darikelasdominan. Sedangteori-teori Liberalist-Pluralist (Non-Marxist) kontrasdenganteorikritis (marxist ) yaknimenekankanataumelihatperan media dalammenjalankankebebasanberbicara (freedom of speech).

  7. Perspektif Marxist Marxist memandangmasyarakat (kaum) kapitalissebagaisuatuclass domination. Media dilihatsebagaisuatu arena ideologi yang manasejumlahkelasbertarungdidalamnya, meskipunkaumkapitalis yang menjadidominan. Kendali (kontrol) utamaterkonsentrasidalammonopoly capital.

  8. KaumKapitalis = Borjouis? Kaum Marxis melihat bahwa masyarakat terbagi ke dalam berbagai macam "kelas-kelas" yang berbeda, masing-masing memiliki kepentingan yang juga berbeda tergantung pada kondisi materialnya. Bagi kaum Marxis, dua kelas yang paling relevan adalah "borjuis" (pemilik alat produksi dan tidak bekerja) dan proletariat (kaum buruh = mereka yang tak memiliki alat produksi dan harus bekerja oleh karenanya).

  9. Perspektif Marxist lainnya… Media profesional, menurut Marxis dianggap berilusi dalam menikmati otonomi, tersosialisasi dan terinternalisasi dalam norma-norma dari budaya dominan. Media, pada umumnya, merefleksikan kerangka-kerangka konsonan kepentingankepentingan dari kelas dominan. Sementara kalayak (media audience), meskipun dapat bernegosiasi dan berkompetisi dalam kerangka itu, kurang memiliki akses alternatif dalam memahami atau menolak defenisi yang disampaikan oleh media

  10. Base & Superstructure Segi utama (key feature) dari Marxism klasik adalah economism, artinya dasar dari masyarakat menentukan apapun yang berada di puncak struktur (superstructure). Kesadaran sosial, politik dan intelektual dipengaruhi dari dasar. Menurut tradisi fundamentalist, media & pesan-pesannya ditentukan oleh economic base dari organisasi dimana dia dihasilkan. Sebab itu, setiap organisasi media komersial programnya harus sesuaikan dengan pengaruh dari pengiklan. Sementara politik & lembaga negara yang mensponsori media cenderung kepada materi kelas menegah.

  11. Ekonomi politik Marxists melihat ideologi sebagai subordinate dari dasar economic. Kontrol dan pemilik media adalah base/superstructure dari media. Economism dikritik sebagai sebuah teori yang simplistic yang mana keragaman tidak menjadi suatu pertimbangan. Dalam istilah Marxist, mass media adalah suatu cara bagi kelas penguasa (ruling class) menyebarkan informasi dan ide kepada masyarakat tanpa menerima oposisi atau opini-opini alternatif.

  12. Ideology Kelas menentukan ideologi dan ideologi dominan dalam masyarakat adalah ideologi dari kelas dominan. Mass media memiliki kekuatan ideologi. Dalam Marxist media analysis, institusi media institutions terkunci ke dalam dan bertindak dengan institusi-institusi yang mendominasi masyarakat. Media mewakili opini-opini dari institusi-institusi hanya sebagai suatu perspektif. Sebagai contoh, penggambaran kekerasan mengesahkan kekuatan hukum dan ketertiban, hal yang sama mungkin terlihat dengan institusi lainnya seperti kepolisian, pengadilan dan sekolah-sekolah. Sebagian pihak yakin bahwa penggambaran pemilu mendramatisir ritual yang melegitimasi struktur kekuasaan; voting dapat membantu penerimaan mitos demokrasi dan keseimbangan politik.

  13. Perspektif Liberalist-Pluralist Perspektif ini berpusat pada isu proses pertukaran pasar di mana konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih komoditas-komoditas yang sedang berkompetisi berdasarkan manfaat dan kepuasan yang ditawarkannya. Semakin besar kekuatan pasar memainkan perannya, semakin besar kebebasan konsumen untuk menentukan pilihannya.

  14. The Invisible Hand Theory Mekanisme pasar itu, diatur oleh apa yang disebut Adam Smith sebagai the invisible hand theory. Media massa menurut pandangan liberal ini benar-benar dilihat sebagai sebuah produk kebudayaan yang harus diberikan kesempatan secara bebas dan luas untuk dimiliki oleh siapapun juga dan untuk berkompetisi secara bebas dalam pasar tsb.

  15. Perspektif Liberalist-Pluralist Pluralist melihat masyarakat sebagai sebuah kelompok-kelompok dan kepentingan-kepentingan yang bersaing, tidak satu pun dari kelompok tersebut yang dominan.

  16. Selain itu… Organisasi media dilihat sebagai sistem organisasi yang terikat, yang menikmati suatu level otonomi dari negara, partai politik, dan kelompok-kelompok penekan. Teori non-Marxist ini telah menjadi perspektif dominan di Amerika Serikat sejak 1940-an.

More Related