1 / 29

Rosandy Febrianto 0910710117

Tugas Akhir. Hubungan Ekspresi Estrogen Receptor (ER) Terhadap Staging T (TNM) Pada Pasien Kanker Payudara (Ca-Mammae) di Rumah Sakit Saiful Anwar Periode Januari 2010 – Desember 2012. Rosandy Febrianto 0910710117. DOSEN PENGUJI: Dr. dr. Retty Ratnawati, M.Sc. DOSEN PEMBIMBING:

dougal
Download Presentation

Rosandy Febrianto 0910710117

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tugas Akhir Hubungan Ekspresi Estrogen Receptor (ER) Terhadap Staging T (TNM) Pada Pasien Kanker Payudara (Ca-Mammae) di Rumah Sakit Saiful Anwar Periode Januari 2010 – Desember 2012 Rosandy Febrianto 0910710117 DOSEN PENGUJI: Dr. dr. Retty Ratnawati, M.Sc. DOSEN PEMBIMBING: Dr. dr. Karyono Mintaroem, SpPA. dr. Dian Hasanah, M.Biomed. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2013

  2. Latar Belakang Masalah

  3. Estimasi insiden kanker payudara di Indonesia sebesar 36, 2 per 100.000 perempuan, dengan angka kematian mencapai 18,6 per 100.000 perempuan. (Globocan, 2008) Breast Cancer Worldwide Map Insiden kanker payudara di negara Amerika Serikat mencapai 100.000 kasus baru yang terdiagnosis setiap tahunnya, dan sekitar 30.000 diantaranya meninggal karena penyakit ini. (Rosai, 2011) Kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien wanita dengan keganasan yang dirawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%) (KMK RI, 2010)

  4. Kanker Payudara Merupakan permasalahan utama bagi negara berkembang seperti Indonesia DIKARENAKAN Kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan perempuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan sosio ekonomi masyarakat Indonesia Kurangnya program penapisan yang efektif untuk mendeteksi kanker payudara serta pemberian terapi pada kanker payudara lebih dini. MELIPUTI Jauhnya fasilitas pusat pelayanan kesehatan Beberapa fasilitas pemeriksaan penunjang masih dirasa mahal oleh masyarakat bahkan tidak dicover oleh jamkesmas atau askes Perlu dikaji ulang untuk kemudahan pasien

  5. Pemeriksaan Imunohistokimia Merupakan salah satu Gold Standard Diagnostik Tools kanker payudara Dapat dipakai dalam pemilihan modalitas awal terapi pasien kanker payudara berdasarkan ada atau tidaknya ekspresi hormon reseptor tersebut. Digunakan untuk memeriksa ekspresi ER, PR dan HER-2 Dapat membantu proses terapi pada pasien lebih dini TETAPI...

  6. Pemeriksaan Imunohistokimia Biaya mahal, dibutuhkan seorang tenaga ahli dalam pengoperasian dan pembacaan, hanya dapat dilakukan di rumah sakit tertentu di kota-kota besar. • PERLU ADANYA PENELITIAN DENGAN TUJUAN UNTUK MENCARI PROSEDUR ALTERNATIF DARI PEMERIKSAAAN IMUNOHISTOKIMIA DALAM MENENTUKAN STATUS ESTROGEN RESEPTOR (ER) HORMON ESTROGEN dan RESEPTOR (risk factor) STAGING T dalam TNM Sistem &

  7. HORMON ESTROGEN Meningkatkan proliferasi dan pertumbuhan sel-sel khusus dalam tubuh yang berperan dalam perkembangan sebagian besar karakteristik kelamin sekunder wanita (Britt, 2011). Estrogen sangat berperan penting dalam regulasi diferensiasi dan proliferasi dari sel payudara normal (Guyton, 2006). Estrogen dapat meningkatkan produksi protease seperti pro-cathepsin D, sehingga membuat sel tumor semakn invasif (Ray dan Mitra, 2003).

  8. STAGING T dalam TNM Sistem STAGING Kanker Payudara : Sistem TNM (AJCC, 2010) Merupakan Standard Baku Internasional yang digunakan dalam mengetahui dan memonitor perjalanan suatu keganasan. STAGING T UKURAN TUMOR PRIMER Secara teoritis dan logika berpengaruh sebanding dengan ekspresi estrogen yang terpapar

  9. Tujuan Penelitian • Umum: • Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara ekspresi Estrogen Reseptor (ER) dengan perkembangan tumor primer atau staging T (TNM) pada kanker payudara (ca-mammae) di Instalasi Patologi Anatomi RSSA Malang pada periode Januari 2010 – Desember 2012. • Khusus: • Untuk mengetahui hubungan antara kenaikan tumor primer atau staging T (TNM) kanker payudara (ca-mammae) dengan peningkatan jumlah ekspresi Estrogen Reseptor (ER).

  10. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan ekspresi Estrogen Reseptor (ER) terhadap perkembangan tumor primer atau staging T (TNM) pada kanker payudara (ca-mammae)?

  11. Manfaat Penelitian • Manfaat Akademik : • Memperdalam pengetahuan tentang hubungan Estrogen Reseptor (ER) dengantumor primer atau staging T (TNM) pada kanker payudara (ca-mammae). • Manfaat Praktis : • 1. Mengetahui besarnya hubungan antara ekspresi Estrogen Reseptor (ER) dengan perkembangan tumor primer atau staging T (TNM) kanker payudara (ca-mammae). • 2. Menentukan ekspresi Estrogen Reseptor (ER) berdasarkan tumor primer atau staging T (TNM) kanker payudara (ca-mammae) secara sederhana, mudah, murah dan praktis sehingga dapat diterapkan pada tempat-tempat pelayanan kesehatan yang jauh dari pusat diagnostik kanker, serta mengurangi beban biaya yang digunakan untuk pemeriksaan immunohistokimia yang dirasa cukup mahal. • 3. SebagaibahanpertimbanganlaboratoriumPatologiAnatomiuntukmenentukan status ekspresiEstrogen Reseptor (ER)denganmelihattumor primer atau staging T (TNM) kanker payudara (ca-mammae).

  12. Metode Penelitian Desain yang digunakandalampenelitianiniadalahdeskriptifanalitik, yaituberupalaporankhusus yang didapatkanberdasarkanstudiobservasional, denganfokuspenelitianpadahubunganekspresi estrogen reseptor (ER) terhadapperkembangan tumor primer atau staging T(TNM)kankerpayudaradiInstalasiPatologiAnatomiRumahSakit Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitianinidilakukandenganmelakukanpencatatan data sekunderpadasemuapenderitakankerpayudara yang telahdilakukanpemeriksaanimmunohistokimiadanpencatatanstaging Tkankerataupunukurankankersecara macros besertaketeranganinvasinya, yang nantinyaakandikorelasikandenganekspresi estrogen reseptor (ER), mulaiperiodeJanuari 2010 sampaidenganDesember 2012.

  13. Metode Penelitian Populasiterjangkaupenelitianiniadalahpenderitakankerpayudara yang telahdilakukanpemeriksaanimmunohistokimiadiInstalasiPatologiAnatomiRumahSakit Dr. Saiful Anwar Malang, padaperiodeJanuari 2010 sampaidenganDesember 2012. • KRITERIA INKLUSI • 1. Pasienkankerpayudara yang diperiksadiInstalasiPatologiAnatomiRumahSakit Dr. Saiful Anwar Malang. • 2. Penderitakankerpayudara yang telahdilakukanpemeriksaanimunohistokimia, sertadilakukanpencatatanstaging Tkankerataupunukurankankersecaramakroskopikbesertaketeranganinvasinya. • 3. Dilakukanpencatatanprosentaseekspresi ER pada status ataurekammedispasien. • 4. Pasienkankerpayudaratersebutberadapadakurunwaktutigatahunterakhir, yaitupadaJanuari 2010 sampaidenganDesember 2012.

  14. Metode Penelitian • KRITERIA EKSKLUSI • 1. Penderitakankerpayudara yang telahdilakukanpemeriksaanimunohistokimia, tetapitidakdilakukanpencatatanstaging Tkankerataupunukurankankersecaramakroskopikbesertaketeranganinvasinya. • 2. Tidakdilakukanpencatatanprosentaseekspresi ER pada status ataurekammedispasien. • 3. TidakdiperiksadiInstalasiPatologiAnatomiRumahSakit Dr. Saiful Anwar Malang. • 4. Pasienkankerpayudara yang tidakberadapadakurunwaktutigatahunterakhir, yaitupadaJanuari 2010 sampaidenganDesember 2012.

  15. ROADMAP PENELITIAN

  16. Waktu & Tempat Penelitian WAKTU PELAKSANAAN : 6 BULAN TEMPAT PELAKSANAAN : LAB. PATOLOGI ANATOMI RSSA

  17. Kerangka Konsep Penelitian Kanker Payudara Estrogen sbg Risk Factor Estrogen-response element Perubahan Ekspresi Gen evaluasi Estrogen Reseptor IHK Growth Stimulation Hambatan apoptosis Variabel yang diteliti hubungannya Proliferasi Sel Kanker Modalitas Terapi Penambahan ukuran massa tumor primer Hiperplasia

  18. Hasil dan Pembahasan Jumlah Penelitian Sampel Ada atau Tidaknya ER (Positif atau Negatif) Sampel yang dicatat : 231 kasus kanker payudara Memenuhi Kriteria Inklusi : 187 kasus Di-Eksklusi : 44 kasus (42 kasus tanpa data staging maupun data ukuran tumor secara makros dan 2 kasus tanpa data ekspresi ER) Sensitivitas ER Terhadap Tamoxifen Sampel yang memenuhi pemprosesan data pertama : 187 kasus Memenuhi Kriteria Inklusi Pemprosesan Data kedua : 151 kasus Di-Eksklusi : 36 kasus (seluruhnya tidak dilengkapi dengan nilai prosentase ER, melainkan hanya terdapat data berupa ER+ saja)

  19. Distribusi ER+ dan ER- terhadap Klasifikasi Staging T (TNM) StagingT2 mendominasijumlahpersebaranpasienca-mammaedi RSSA padaperiodeJanuari 2010 sampaidenganDesember 2012. Dari 187 jumlahpasienca-mammae, 24 kasus (12,8%)dimasukkankedalamkategori staging T1, staging T2 berjumlah 88 kasus (47,1%), staging T3 berjumlah 38 kasus (20,3%), dan staging T4 berjumlah 37 kasus (19,8%). Sebanyak 105 sampelpenelitian yang diperolehPourzandet al. (2011), sebanyak 25 kasus (23,8%) dikategorikankedalam T1, staging T2 sebanyak 48 kasus (45,7%), staging T3 sebanyak 22 kasus (21%), dan yang terakhir, staging T4 sebanyak 10 kasus (9,5%). Crosstabs Testmenunjukkanbahwasebanyak 136 (72,73%) pasiendidiagnosadenganekspresi ER(+), dan 51 (27,27%) pasiendenganekspresi ER (-). MenurutpenelitianPourzandet al. (2011),darijumlahsampelsebanyak 105 pasiendengan diagnosis ca-mammae yang dikumpulkan, 57 (54,3%) pasienmemiliki status ER(+) dan 48 (45,7%) pasienmemiliki status ER (-). Sedangkan dalam Simon (2011) disampaikan bahwa sekitar 75% kanker payudara (ca-mammae) adalah ER(+).

  20. Analisis DataBerdasarkanKlasifikasiER(+) dan ER(-) Chi Square Test Nilai P Value padaChi Square Test yang didapatkanadalah 0,048 (<0,05). Nilaiinimempunyaiartibahwaterdapathubungan yang bermaknaantaravariabel yang diuji, yaituhubunganantarajumlahpenderitaca-mammaeyang mempunyaiekspresi ER(+) dan ER (-) dengan staging T (dalam TNM). Contingency Coefficient, Phi, danChamer’s V Dalamtabeltersebutdidapatkannilaisignifikansi (P value) dariketigaujikorelasiadalahsebesar 0,048 (<0,05), yang berartibahwaantarakeduavariabel yang ditelitimemilikihubungan (signifikan).Padatabeljugadidapatkannilaikorelasipadamasing-masingujikorelasiberkisarantara 0,202 sampaidengan 0,206. Hal inimempunyaiartibahwaekspresi ER (positifataunegatif) berbandinglurus (searah) dengan staging T ca-mammae, dankeduanyaberkorelasilemah.

  21. Dalampenggolongan ER, InstalasiPatologiAnatomi RSSA Malang saatinimempunyaiprotap yang dijadikan standard bakubagiinstansiitusendiri. Scoring system yang baruinimemperhatikannilaiprosentaseinti yang tercatdanjugaintensitaspewarnaan yang tercat. Dari keduahaltersebutnantinyaakandidapatkansuatusatunilai yang mempunyaiinterpretasiterhadapekspresi ER itusendiri, dimanaada 4 macamjenis ER yaitunegatif, +1 (lemah), +2 (sedang), dan +3 (kuat).

  22. Distribusi Klasifikasi ER BerdasarkanSensitivitasTerhadapTamoxifendengan Klasifikasi Staging T (TNM) Distribusi pasien berdasarkan tingkatsensitivitas ekspresi estrogen reseptor (ER)terhadapterapitamoxifen adalah sebagai berikut: jumlah kasus dengan kategori ERresponrendah sebanyak 64 kasus (42,38%), kasus dengan kategori ERresponsedang sebanyak 20 kasus (13,25%). Dan jumlahkasusdengankategori ER respontinggisebanyak 67 kasus (44,37%). Jasani et al. (2006) membagi estrogen reseptor (ER) kedalam 3 kelompok yang berbedaberdasarkansensitivitasterhadaptamoxifen, yaitukelompok yang beresponrendahterhadaptamoxifen (negatif (-), dan +10-25%), kelompok yang beresponsedangterhadaptamoxifen (+26-50%), dankelompokyang berespontinggiterhadapterapitamoxifen (+>50%).

  23. Tamoxifen merupakan suatu terapi hormonal antiestrogen yang bertujuan untuk menghentikan aksi hormon estrogen dalam proses proliferasi sel kanker payudara dengan mekanisme blokade estrogen reseptor pada jaringan payudara. • Tamoxifen tergolong di dalam selective estrogen receptor modulators (SERMs), yang mekanisme kerjanya memiliki tingkat selektifitas dalam memblokade ER pada target jaringan yang berbeda-beda.

  24. Analisis DataBerdasarkanKlasifikasi Tingkat Sensitivitas ER TerhadapTerapiTamoxifen Uji Normalitas Data (Kolmogorof Smirnov) Hasil uji normalitas datadiatasmenunjukkan bahwa variabelekspresi ER dan staging T ca-mammae memiliki nilai signifikansi 0.000 (<0.05) yang menunjukkan bahwa persebaran datadarikeduavariabeltersebut tidak normal.Denganadanyahasilpersebaran data yang tidak normal, makadapatditentukanbahwaujikorelasinonparametrik yang harusdilakukanpadavariabel dependent dan independent tersebutadalahSpearman Test.

  25. Analisis DataBerdasarkanKlasifikasi Tingkat Sensitivitas ER TerhadapTerapiTamoxifen Uji Korelasi Non-Paramerik (Spearman Test) Dalamtabeltersebutdidapatkannilaisignifikansi (P value) sebesar 0,024 (<0,05), yang berartibahwaantarakeduavariabel yang ditelitimemilikihubungan (signifikan). Padatabeljugadidapatkannilaikorelasisebesar -0,184. Hal inimempunyaiartibahwaekspresi ER berdasarkantingkatsensitivitasnyaterhadapterapitamoxifenberbandingterbalikterhadap staging T ca-mammae, dankeduanyaberkorelasilemah.

  26. Kesimpulan Penelitian • Berdasarkanhasilpenelitianini, penelitidapatmenyimpulkanbahwaekspresi estrogen reseptor (ER) memilikihubunganyang lemahdengan staging T (dalam TNM) padapasienca-mammae, sehinggahasil-hasil yang didapatdaripenelitianinisepenuhnyabelumdapatdipertimbangkansebagaipenentuan status ER diluarprosedurpemeriksaanimmunohistokimiadalamupayapemilihanmodalitasterapipadaca-mammae.

  27. Saran • Perludilakukanpenelitianlebihlanjutdenganmenggunakancakupansampel yang lebihluaslagi. Harapannyaadalahfaktorrisikosepertigenetikdangayahidupdapatlebihbervariasidandapatlebihmerepresentasikanpopulasi yang lebihluas. • Perludilakukanpenelitianlebihlanjutdenganmenggunakanpengklasifikasian ER yang lebihbaku, terstrukturdanmempunyai standard global maupunlokal. Harapannyaadalahdidapatkannyasuatu data yang bagusdandapatdipertanggungjawabkan. • DiharapkantimInstalasiPatologiAnatomidanjugatimklinisidaribagian yang lain dapatbekerjasamadenganbaikuntukmelengkapi data rekammedisimunohistokimiapasienca-mammae, baikrekammedispasien yang telahdisebutkansebelumnya, maupun data rekammedispasien yang akandiisisetelahpenelitianiniselesaidilakukan.

  28. TERIMA KASIH

More Related