1 / 34

GELOMBANG

GELOMBANG. RADIO. ELEKTROMAKNETIS. GELOMBANG. ELEKTROMAKNETIS. BILA ANDA MELEMPARKAN BATU PADA AIR YANG TENANG, MAKA AIR TERSEBUT AKAN MENIMBULKAN ENERGY (GERAKAN) TERUS MELEBAR DARI TITIK BATU MENYENTUH AIR GERAKAN INI KITA SEBUT GELOMBANG.

dotty
Download Presentation

GELOMBANG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GELOMBANG RADIO ELEKTROMAKNETIS

  2. GELOMBANG ELEKTROMAKNETIS BILA ANDA MELEMPARKAN BATU PADA AIR YANG TENANG, MAKA AIR TERSEBUT AKAN MENIMBULKAN ENERGY (GERAKAN) TERUS MELEBAR DARI TITIK BATU MENYENTUH AIR GERAKAN INI KITA SEBUT GELOMBANG ADALAH SUATU ENERGY YANG MENGANDUNG MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAKNIT YANG SALING TEGAK LURUS SATU SAMA LAIN, DAN DAPAT BERGERAK PADA MEDIA ETHER

  3. KECEPATAN GERAK GELOMBANG ELEKTROMANETIS SANGAT MENAKJUBKAN YAITU 300.000.000 METER SETIAP DETIK SAMA DENGAN KECEPATAN CAHAYA 1 GELOMBANG

  4. PERAMBATAN GELOMBANG ELEKTROMANETIS GROUND WAVE PERAMBATAN DIBAWAH TANAH GROUND WAVE PERAMBATAN DIATAS PERMUKAAN TANAH SURFACE WAVE PERAMBATAN DI UDARA SPACE WAVE SKY WAVE DIRECT WAVE PERAMBATAN LURUS DI UDARA PERAMBATAN KE UDARA DAN DIPANTULKAN KEMBALI KEBUMI REFLECTED WAVE

  5. PERAMBATAN GELOMBANG ELEKTROMANETIS GERAKAN PERAMBATAN GELOMBANG ELEKTROMAKNETIS SANGAT TERGANTUNG DARI FREKUENSI YANG DIGUNAKAN GROUND WAVE GROUND WAVE SURFACE WAVE SPACE WAVE CONDUCTIVITY PERMUKAAN BUMI SKY WAVE ENERGY MATAHARI YG MEMPENGARUHI KONDISI IONESPHERE DIRECT WAVE REFLECTED WAVE PROPAGASI

  6. SKIP ZONE ADALAH AREA YANG TIDAK DAPAT MENERIMA SUATU PANCARAN YANG DIAKIBATKAN GELOMBANG PANTUL (REFLECTED WAVE) IONESPHERE SKIP ZONE

  7. FREKUENSI & EMISI

  8. TERDIRI ATAS FREQUENCY FREQUENCY MEDIA ETHER FREQUENCY FREQUENCY FREQUENCY FREQUENCY

  9. FREQUENCY & SIFATNYA EXTREMELY HIGH FREQUENCY 30 s/d 300 GHz DIRECT WAVE SUPER HIGH FREQUENCY 3 s/d 30 GHz ULTRA HIGH FREQUENCY 300 s/d 3.000 MHz VERY HIGH FREQUENCY 30 s/d 300 MHz REFLECTED WAVE HIGH FREQUENCY 3 s/d 30 MHz MEDIUM FREQUENCY 300 s/d 3.000 Hz SPACE WAVE SURFACE WAVE LOW FREQUENCY 30 s/d 300 Hz GROUND WAVE VERY LOW FREQUENCY 3 s/d 30 Hz

  10. PERHITUNGAN SATUAN FREKUENSI HERTZ ( Hz ) 1 ( Hz ) 1.000 Killo ( KHz ) 1.000.000 Mega ( MHz ) 1.000.000.000 Giga ( GHz )

  11. MEDIA ETHER EXTREMELY HIGH FREQUENCY FREQUENCY perkampungan SUPER HIGH FREQUENCY kapling tanah BAND FREQ AMATEUR RADIO BAND FREQUENCY FIX MOBILE ULTRA HIGH FREQUENCY VERY HIGH FREQUENCY BAND FREQUENCY AMATEUR RADIO HIGH FREQUENCY BAND FREQUENCY FIX MOBILE MEDIUM FREQUENCY BAND FREQUENCY AERO MOBILE LOW FREQUENCY BAND FREQUENCY VERY LOW FREQUENCY

  12. MHz BAND FREKUENSI AMATIR RADIO MF 1,800 s/d 2,000 = 0,200 3,500 s/d 3,800 = 0,300 7,000 s/d 7,100 = 0,100 10,100 s/d 10,150 = 0,050 14,000 s/d 14,350 = 0,350 18,068 s/d 18,168 = 0,100 21,000 s/d 21,450 = 0,450 24,890 s/d 24,990 = 0,100 28,000 s/d 29,700 = 1,700 HF 50,000 s/d 54,000 = 4 144,000 s/d 148,000 = 4 VHF 430 s/d 440 = 10 1.240 s/d 1.298 = 58 2.300 s/d 2.450 = 150 UHF

  13. MHz BAND FREKUENSI AMATIR RADIO 3.300 s/d 3.500 = 200 5.650 s/d 5.850 = 200 10.000 s/d 10.500 = 500 24.000 s/d 24.250 = 250 SHF 47.000 s/d 47.200 = 200 75.500 s/d 81.000 = 5.500 142.000 s/d 149.000 = 7.000 241.000 s/d 250.000 = 9.000 EHF MF > 0,2 HF > 3,15 VHF > 8 UHF > 218 SHF > 1.150 EHF > 21.700 23.079,35 MHz ( 23.079.350.000 Hz )

  14. TINGKAT PEMULA BAND FREKUENSI AMATIR RADIO MHz VHF 144,000 s/d 145,800 146,000 s/d 148,000 UHF 430,000 s/d 435,000 438,000 s/d 440,000 TINGKAT PEMULA TIDAK DIBENARKAN MENGGUNAKAN BAND SATELITE VHF 145,800 s/d 146,000 UHF 435,000 s/d 438,000

  15. TINGKAT SIAGA BAND FREKUENSI AMATIR RADIO MHz HF 3,500 s/d 3,800 CW & PHONE 7,000 s/d 7,035CW 21,000 s/d 21,100CW 28,000 s/d 28,400 CW VHF 144,000 s/d 145,800 CW & PHONE 146,000 s/d 148,000 CW & PHONE UHF 430,000 s/d 435,000 CW & PHONE 438,000 s/d 440,000 CW & PHONE TINGKAT SIAGA TIDAK DIBENARKAN MENGGUNAKAN BAND SATELITE VHF 145,800 s/d 146,000 UHF 435,000 s/d 438,000

  16. TINGKAT PENGGALANG BAND FREKUENSI AMATIR RADIO MHz MF 1,8 s/d 2 HF 3,5 s/d 3,8 7 s/d 7,1 21 s/d 21,45 28 s/d 29,7 VHF50 s/d 54 144 s/d 148 UHF 430 s/d 440 1.240 s/d 1.298 2.300 s/d 2.450 SHF & EHF ALL MODE

  17. TINGKAT PENEGAK BAND FREKUENSI AMATIR RADIO MHz ALL BAND & ALL MODE

  18. BAND FREQUENCY kapling tanah AMATEUR RADIO RUANGAN KAMAR RUANGAN KAMAR RUANGAN KAMAR SEGMEN BAND FREQ SEGMEN BAND FREQ SEGMEN BAND FREQ

  19. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO MF 160 METER 1,800 s/d 2,000 CW 1,830 s/d 1,835 CW DX WINDOW 1,835 s/d 1,850 PHONE DX WINDOW 1,850 s/d 2,000 PHONE HF 80 METER 3,500 s/d 3,800 CW 3,500 s/d 3,510 CW DX WINDOW 3,510 s/d 3,775 PHONE 3,775 s/d 3,805 PHONE DX WINDOW 3,805 s/d 3,800 PHONE

  20. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO HF 40 METER 7,000 s/d 7,100 CW 7,025 s/d 7,040 DATA 7,040 s/d 7,080 PHONE 7,080 s/d 7,100 PHONE DX WINDOW HF 30 METER 10,100 s/d 10,150 CW 10,140 s/d 10,150 DATA HF 20 METER 14,000 s/d 14,350 CW 14,070 s/d 14,112 DATA 14,112 s/d 14,350 PHONE

  21. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO HF 17 METER 18,068 s/d 18,168 CW 18,100 s/d 18,110 DATA 18,110 s/d 18.168 PHONE HF 15 METER 21,000 s/d 21,450 CW 21,070 s/d 21,150 DATA 21,112 s/d 21,450 PHONE HF 12 METER 24,890 s/d 24,990 CW 24,920 s/d 24,930 DATA 24,930 s/d 24.990 PHONE

  22. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO HF 10 METER 28,000 s/d 29,700 CW 28,050 s/d 28,150 DATA 28,090 RTTY CALL FREQ 28,150 s/d 28.300 INT’ BEACON 28,300 s/d 29,300 PHONE 29,300 s/d 29,510 SATELLITE 29,510 SATELLITE BEACON 29,510 s/d 29,580 REPEATER INPUT 29,580 s/d 29,620 PHONE 29,620 s/d 29,680 REPEATER OUTPUT 29,680 INT’ SSTV 29,680 s/d 29,700 PHONE

  23. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO VHF 6 METER 50,000 s/d 54,000 CW 50,000 s/d 50,100 BEACON 50,100 s/d 51,000 PHONE 51,000 s/d 52,000 DATA 52,000 s/d 54,000 PHONE

  24. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO VHF 2 METER 144,000 s/d 148,000 CW 144,000 s/d 144,100 E.M.E ( Pantulan Bulan ) 144,100 s/d 144,200 DATA 144,200 s/d 144.280 EXPERIMENT 144,280 s/d 144,380 SSB PHONE 144,400 s/d 144,480 FM SIMPLEX 145,000 CALL CHANNEL 145,020 s/d 145,780 ORGANIZATION USE 145,800 s/d 146,000 SATELLITE 146,020 s/d 146,280 REPEATER INPUT 146,300 s/d 146,600 FM SIMPLEX 146,620 s/d 146,880 REPEATER OUTPUT 146,900 s/d 148,000 FM SIMPLEX

  25. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO UHF 0,70 METER 430,000 s/d 440,000 CW 430,000 s/d 431,000 SSB PHONE 431,100 s/d 432,000 DATA 432,000 s/d 432.080 E.M.E BEACON 432,100 s/d 433,000 DATA 433,020 s/d 433,320 REPEATER INPUT 433,400 s/d 433,660 REPEATER OUTPUT 433,680 s/d 433,800 FM SIMPLEX 433,820 s/d 433,980 REPEATER OUTPUT 434,020 s/d 434,980 FM SIMPLEX 435,800 s/d 438,000 SATELLITE 438,020 s/d 438,320 REPEATER OUTPUT 438,340 s/d 438,660 REPEATER INPUT 438,680 s/d 439,000 AUXILARY REPEATER LINK 439,020 s/d 440,000 FM SIMPLEX

  26. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO UHF 0,23 METER 1.240 s/d 1.246 REPEATER OUTPUT 1.246 s/d 1.254 PHONE SIMPLEX 1.254 s/d 1.260 REPEATER INPUT 1.260 s/d 1.270 SATELLITE 1.270 s/d 1.275 PHONE 1.275 s/d 1.280 REPEATER INPUT 1.280 s/d 1.285 FM SIMPLEX 1.285 s/d 1.290 REPEATER OUTPUT 1.290 s/d 1.298 FM SIMPLEX UHF 0,12 METER 2.300 s/d 2.450 CW 2.340 s/d 2.450 PHONE

  27. PEMBAGIAN SEGMEN BAND FREKUENSI AMATIR RADIO S.H.F 3.300 s/d 3.500 5.650 s/d 5.850 10.000 s/d 10.500 24.000 s/d 24.250 PEMBAGIAN SEGMEN AKAN TENTUKAN KEMUDIAN KELEBARAN EMISI UNTUK SEMENTARA TIDAK DIBATASI SELAMA MASIH BERADA DALAM BAND FREKUENSI AMATIR RADIO E.H.F 47.000 s/d 47.200 75.500 s/d 81.000 142.000 s/d 149.000 241.000 s/d 250.000

  28. KELAS EMISI & KELEBARAN MAKSIMUM

  29. EMISI & KELEBARANNYA Penandaan Emisi dan Kelebaran maximum dituliskan dalam kode yang terdiri dari 7 Karakter yang terdiri dari 4 Karakter yang menyatakan Kelebaran 3 Karakter yang menyatakan Jenis Emisi 200HA1A 3K00H3E 16K0 F3E

  30. JENIS EMISI • Penandaan Jenis Emisi dinyatakan dlm 3 karakter • Huruf yang menunjukan SISTIM MODULASI YANG DIPERGUNAKAN • Angka yang menunjukan JENIS SIGNAL PERMODULASI • Huruf yang menunjukan JENIS INFORMASI YANG DITRANSMISIKAN A1A TELEGRAPHI MENGHIDUP-MATIKAN PANCARAN CW TANPA MODULASI FREK AUDIO

  31. JENIS EMISI • Penandaan Jenis Emisi dinyatakan dalam 3 karakter : • Huruf yang menunjukan SISTIM MODULASI YANG DIPERGUNAKAN • Angka yang menunjukan JENIS SIGNAL PERMODULASI • Huruf yang menunjukan JENIS INFORMASI YANG DITRANSMISIKAN H3E TELEPHONI BAND SAMPING TUNGGAL DENGAN GELOMBANG PEMBAWA PENUH SSB MODULASI AMPLITUDO

  32. JENIS EMISI • Penandaan Jenis Emisi dinyatakan dalam 3 karakter : • Huruf yang menunjukan SISTIM MODULASI YANG DIPERGUNAKAN • Angka yang menunjukan JENIS SIGNAL PERMODULASI • Huruf yang menunjukan JENIS INFORMASI YANG DITRANSMISIKAN F3E TELEPHONI GELOMBANG PEMBAWA PENUH MODULASI FREKUENSI FM

  33. KELEBARAN MAKSIMUM Penandaan Kelebaran Maksimum Emisi dinyatakan dalam 4 karakter yang terdiri atas 3 ANGKA dan 1 HURUF Huruf tersebut menggantikan koma 200H  200 Hertz 16K0  16.000 Hertz 3K00  3.000 Hertz

  34. KELEBARAN MAKSIMUM 144,990 145,000 145,010 145,020 145,030 8 KHz 8 KHz 16K0F3E 16K0F3E

More Related