1 / 28

Angka Indeks

Akhid Yulianto, SE, Msc (Log) (Disarikan dari buku Yusuf Wibisono). Angka Indeks. Pembahasan. Definisi Kegunaan 2 Jenis Angka Indeks Indeks Harga Indeks Kuantitas Pengujia angka indeks Pergeseran waktu dasar dan Pendeflasian Data Berkala. Definisi.

diep
Download Presentation

Angka Indeks

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Akhid Yulianto, SE, Msc (Log) (Disarikan dari buku Yusuf Wibisono) Angka Indeks

  2. Pembahasan • Definisi • Kegunaan • 2 Jenis Angka Indeks • Indeks Harga • Indeks Kuantitas • Pengujia angka indeks • Pergeseran waktu dasar dan Pendeflasian Data Berkala

  3. Definisi • Angka Indeks = angka yang memperlihatkan perbandingan kegiatan yang sama dan terjadi pada kurun waktu yang berbeda; mis: harga elektronik turun 5%, harga beras naik 7% dll • Indeks harga relatif sederhana = indeks yang memperhitungkan harga satu macam barang/jasa • Indeks agregatif = indeks yang memperhitungkan harga beberapa jenis barang/jasa

  4. Kegunaan • Indeks biaya hidup dan indeks harga konsumen baik gabungan beberapa kota atau sendiri sendiri penting untuk penyesuaian upah maupun gaji pegawai • Indeks harga perdagangan untuk pembentukan harga pasar • Indeks harga yang diterima atau dibayar petani untuk analisa ekonomi petani dan kebijakan pemerintah dalam subsidi pupuk, bibit dan obat obatan

  5. 2 Jenis Angka Indeks • Indeks Harga • Indeks kuantitas

  6. Indeks Harga

  7. Macam Indeks Harga • Indeks agregatif sederhana • Indeks rata rata harga relatif • Indeks agregatif tertimbang • Indeks Laspeyres • Indeks Paasche • Indeks Drobisch • Indeks Ideal Fisher: rata-rata geometrik • Indeks Marshall-Edgeworth • Indeks walsh

  8. Indeks Berantai • Indeks relatif harga-harga tertimbang

  9. Indeks Agregatif Sederhana • Rumus: (ΣPt/ΣPo) x100 maka 40250+2500+12000 35000+2000+10000 • Jadi Harga rata rata 3 komoditas bahan pokok mengalami kenaikan 16,5% • Bukan estimasi yang baik karena tidak sama ukuran; kalau diukur dengan Kg maka 16,45% X 100 = 116,5

  10. Indeks Rata Rata Harga Relatif • Lihat hasil kolom 4 tabel sebelumnya, lalu dibagi tiga hasilnya 120; atau terjadi kenaikan 20%; jadi • Rumusnya: 1 Pt n Po • Kelemahan: tidak dapat digunakan dalam analisa harga dan pasar; karena jumlah konsumsi berbeda/tidak sama ( ) X 100 Σ

  11. Indeks Agregatif Tertimbang • Memasukkan tingkat kepentingan suatu barang • Timbangannya adalah jumlah barang yang dijual, dikonsumsi atau dibeli • Macamnya: Indeks Laspeyres, Indeks Paasche, Indeks Drobisch, Indeks ideal Fischer: rata rata geometrik, Indeks Marshal-Edgeworth, Indeks Walsh, Indeks Berantai, Indeks relatif harga harga tertimbang • Rumus dasar : ΣPt x W ΣPo x W X 100

  12. Indeks Laspeyres (IL) • Menggunakan kuantitas tahun dasar/tahun sebelumnya (Qo) sebagai timbangan • Rumus: ΣPt x Qo ΣPo x Qo • IL = 120,68 • Terjadi kenaikan harga konsumsi 20,68% • Sangat dipengaruhi harga beras (jumlah paling besar) X 100

  13. Indeks Paasche (IP) • Menggunakan kuantitas timbangan tahun tertentu atau cenderung tahun yang baru; dalam contoh adalah tahun 2001 • Rumus: ΣPt x Qt ΣPo x Qt • Kalau tahun yang di pakai adalah tahun terakhir maka IP = 120,25 X 100

  14. IL VS IP • IL lebih baik dipakai secara praktek dari IP karena IL menggunakan kuantitas timbangan tahun dasar yang tidak berubah • IL Kurang baik secara teoritis karena dipengaruhi produksi tahun bersangkutan • IP secara praktik cenderung menggunakan timbangan kuantitas baru secara terus menerus; lambat dalam memperoleh data produksi yang baru • IP secara teoritis baik karena pengaruh perubahan produksi thd harga selalu diperhitungkan

  15. IL VS IP • IL baik dari sisi praktis • IP Baik dari sisi teoritis

  16. Indeks Drobisch (ID) • IL dan IP punya kelemahan dan kelebihan baik dari sisi teoritis maupun praktis • Bila selisihnya tidak cukup besar maka Drobisch menganjurkan agar hasilnya dirata-ratakan. • ID = (120,68 + 120,25)/2 = 120,47 • Kelemahan hanya menambah waktu dengan hasil yang kurang lebih sama; bila perbedaan IL & IP besar maka nilai indeks tidak representatif; maka

  17. Indeks Ideal Fisher (IF) • IF menutupi kelemahan ID • Rata rata geometrik dari IL dan IP • IF = = 120,47 • Lebih baik daari drobisch namun kurang praktis dan kurang disukai • Mencolok beda dengan ID bila perbedaan IL dan IP besar

  18. Indeks Marshal-Edgeworth (IME) • Timbangannya adalah rata rata dari kuantitas dua periode tsb • IME = 120,43

  19. Indeks Walsh (IW) • Timbanganya adalah rata rata geometrik dari kuantitas dua tahun tersebut (rata rata geometrik lihat IF) ΣPt • IW = ΣPo • IW = 120,46 X 100

  20. Indeks Berantai • Indeks berantai menggunakan tahun dasar yang berubah atau tidak tetap/tahun dasar bergerak • Memungkinkan masuknya komoditas baru sebagai komponen dalam timbangan karena perubahan selera dll. • Waktu dasar dapat berupa kuartal, setiap tahun dll • Mengetahui pekembangan angka indeks denga tahun dasar bergerak

  21. Indeks Relatif Harga-Harga Tertimbang/Indeks Nilai • Indeks ini menggunakan timbangan nilai yaitu harga dikali kuantitas Σ Pt Qt • Rumus dasar: Σpo Qo Σ x Po Qo • IL = ΣPo Qo Σ x Pt Qt • IP = ΣPt Qt X 100 Indeks Nilai Laspeyres: Timbangan tahun dasar Indeks Nilai Paasche: Timbangan tahun tertentu

  22. Indeks Kuantitas

  23. Indeks Kuantitas • Mengukur perubahan kuantitas dari tahun ke tahun. • Rumus sama namun hanya mengubah notasi P dengan Q atau Q dengan P

  24. Pengujian Angka Indeks • Factor Reversal Test • Time Reversal Test

  25. Factor Reversal Test • Perbandingan antara hasil perhitungan rumus yang ada dengan total cost • TC = Σ PQ • Kalau Banyak barang maka di hitung rasionya atau indeks biaya • Indeks biaya = (ΣPtQt / ΣPoQo) x 100 • Lalu bandingkan dengan masing masing rumus setelah dikalikan antara hasil perhitungan indeks harga dgn indeks kuantitas • Kalau hasilnya sama dengan rumus indeks biaya maka indeks itu yang layak dipakai

  26. Time Reversal Test • Pengujian konsistensi maju mundur indeks • Bila indeks tahun 2001 = 120,47 dengan tahun dasar 2000 (2000 = 100), maka 2001 (2001=100) dijadikan dasar harusnya 2000 = 100/120,47 = 83,01 • Atau perkalian perhitungan terbalik tsb diatas sama dengan satu; 1,2047 x 0,8301 = 1,00002147 • Silahkan hitung pada indeks yang ada (IF, IP, IL dll)

  27. Pergeseran Waktu Dasar • Stabilitas ekonomi • Tidak terlalu jauh kebelakang • Saat terjadi peristiwa penting • Ketersediaan data • Survei baru untuk menentukan komposisi barang

  28. Pendeflasian Data • Upah uang dan Upah nyata berbeda; Rp. 1000 tahun 1995 nilainya beda dengan Rp. 1000 tahun 2009 kan? • Maka data harus di bagi dengan indeks harga konsumen (komposisi 400 barang sejak tahun 1996) • Lihat contoh di file Pendeflasian Data • Keseimpulan Upah uang mengalami kenaikan 181,25% sejak tahun 1995 s/d 2004; Namun Upah nyata hanya mengalami 23,75%

More Related