1 / 50

SEQUENCE dan SERIAL VISION

SEQUENCE dan SERIAL VISION. Disusun oleh : Ririn Dina Mutfianti. Lingkungan Hidup Manusia. Dalam Penciptaan lingkungan hidup manusia, ada hubungan antara lingkungan yang satu dengan yang lain yang bersifat kontinyu dan tersusun dalam suatu tata urutan ( sequence ).

derron
Download Presentation

SEQUENCE dan SERIAL VISION

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SEQUENCE dan SERIAL VISION Disusun oleh : Ririn Dina Mutfianti

  2. Lingkungan Hidup Manusia Dalam Penciptaan lingkungan hidup manusia, ada hubungan antara lingkungan yang satu dengan yang lain yang bersifat kontinyu dan tersusun dalam suatu tata urutan (sequence)

  3. SEQUENCE3 hal penting yang menjadi keberhasilan dalam menyusun sequence Mengenai penglihatan atau pengamatan Mengenai Tempat (Place) Mengenai Isi (Content)

  4. SEQUENCE1. Mengenai Penglihatan atau Pengamatan Bertujuan untuk : Memanipulasi elemen-elemen Kota sehingga pengaruh emosi dapat tercapai. Memanipulasi jarak dan waktu dengan memberikan pemandangan yang senantiasa berubah, berurutan dan sering muncul secara tiba-tiba.

  5. SEQUENCE1. Mengenai Penglihatan atau Pengamatan hal penting berkaitan dengan penciptaan sequence adalah : Existing View, adalah view yang berada di depan pengamat. Pengamat berada dalam existing view. Emerging View, adalah view yang akan terjadi atau yang akan muncul bila terjadi pergerakan pengamat.

  6. SEQUENCE2. Mengenai Tempat (Place) adalah reaksi sehubungan dengan posisi pengamat berada pada lingkungan tertentu Pada dasarnya untuk merasakan suatu kesadaran thd posisi : ‘disini’ (Here) dan ‘disana’ (There)

  7. SEQUENCE 2. Mengenai Tempat (Place) adalah reaksi sehubungan dengan posisi pengamat berada pada lingkungan tertentu Merasakan perbedaan berada : Di dalam Sedang memasuki suatu ruang Di luar Sedang meninggalkan ruang

  8. SEQUENCE3. Mengenai Isi (Content) 1. bertujuan untuk eksplorasi rasa, sehingga pengamat dapat merasakan keunikan tempat oleh detail estetis yang diberikan pada tempat tertentu

  9. SEQUENCE3. Mengenai Isi (Content) Pembeda suasana oleh ‘ini’ (this) dan ‘itu’ (that) digunakan mengisi suatu tempat Bertujuan untuk memperjelas rasa, dan memori pengamat terhadap tempat-tempat tertentu.

  10. SERIAL VISIONseri atau macam pemandangan yang digunakan untuk merancang suatu sequence Terdiri dari : 1. 46 jenis Place 2. 26 jenis Content

  11. PLACE : 1. POSESSIONKesesuaian tempat dg kegiatan di dalamnya. Merupakan dasar dari penamaan serial vision. Misalnya : Pedestrian adalah tempat berjalan kaki Bangunan adalah tempat berkegiatan indoor

  12. PLACE : 1. POSESSIONKesesuaian tempat dg kegiatan di dalamnya. Merupakan dasar dari penamaan serial vision. PEDESTRIAN adalah tempat untuk pejalan kaki JALAN RAYA adalah tempat untuk berkendaraan

  13. PLACE : 2. POSESSION IN MOVEMENTTempat pergerakan.Sesuai dengan apa dan siapa yang bergerak di dalamnya. Misal : pedestrian ways untuk pejalan kaki, dan jalan raya untuk kendaraan. Masing-masing memiliki skala. Skala pejalan kaki dan skala berkendaraan.

  14. PLACE : 3. OCCUPIED TERRITORYTempat yang dikuasai oleh suasana tertentu. Tempat-tempat yang dipertegas oleh elemen-elemen permanen dan memberikan suatu image tentang penggunaannya dalam Kota. Memiliki kelengkapan di dalamnya, seperti lantai, kolom, canopi, focal point, enclave dan enclosure

  15. PLACE : 3. OCCUPIED TERRITORYTempat yang dikuasai oleh suasana tertentu. Bangku taman yang menjadi ELEMEN PERMANEN Suasana yang bebas dari kendaraan

  16. PLACE : 4. ADVANTAGEMemberikan keuntungan dari keadaan yang sudah ada.Memberi nilai lebih. Tempat yang dapat digunakan untuk hal yang lain, selain fungsi tempat itu sendiri. Misal : tembok penahan banjir pada sungai dimanfaatkan sebagai tempat duduk pemancing

  17. PLACE : 4. ADVANTAGEMemberikan keuntungan dari keadaan yang sudah ada.Memberi nilai lebih. Penahan banjir pada sungai yang dimanfaatkan sebagai bangku duduk pemancing Orang yang memanfaatkan penahan banjir sebagai areal memancing

  18. PLACE : 5. VISCOSITYmerupakan gabungan dari static posession (tempat statis) dan posession in movement (tempat bergerak). Tempat yang merupakan campuran antara kegiatan di tempat dan ada pergerakan. Misal : pasar kaki lima di tepi jalan. Pasar adalah static posession sedangkan jalan adalah pergerakan.

  19. PLACE : 5. VISCOSITYmerupakan gabungan dari static posession (tempat statis) dan posession in movement (tempat bergerak). Pasar sebagai elemen yang statis (tidak bergerak) Jalan di depan pasar sebagai areal berlalu lalang merupakan elemen pergerakan (movement)

  20. PLACE : 6. ENCLAVESNaungan, Ruang kecil, terjadinya ruang karena atap atau pohon Suatu interior luar yang terbuka, dapat dilewati (pejalan kaki) dari segala arah dengan bebas, aman serta bebas dari kendaraan bermotor.

  21. PLACE : 6. ENCLAVESNaungan, Ruang kecil, terjadinya ruang karena atap atau pohon Naungan yang memberi rasa aman Area aman untuk orang yg berada di dalamnya Pemisah antara jalan raya dengan enclaves Jalan raya

  22. PLACE : 7. ENCLOSURERuang berbatas Tempat terlindung dari lingkungan sekitarnya. Membentuk ruang dan menjadi tempat berlabuh orang-orang dari lalu lalang kendaraaan.

  23. PLACE : 7. ENCLOSURERuang berbatas Bangunan yang menjadi batas atau dinding enclosure Bangunan yang menjadi batas atau dinding enclosure Enclosure

  24. PLACE : 8. FOCAL POINTPoint atau hal penting yang jadi tujuan dan menguasai ruang Merupakan suatu bagian yang penting dari enclosure. Menjadi titik tangkap dan orientasi berkegiatan di dalam enclosure

  25. PLACE : 8. FOCAL POINTPoint atau hal penting yang jadi tujuan dan menguasai ruang Bangunan yang berkepentingan dengan focal point berada dalam enclosure Air mancur sebagai Focal point Menguasai areal karena posisinya dan dimensinya

  26. PLACE : 9. PRECINCTSHalaman (Space entrance) khusus Halaman (space entrance) atau ruang luar yang menjadi bagian dari bangunan tertentu dan memiliki fungsi khusus, dimana jalan-jalan lain di sekitarnya ikut melayani halaman (space entrance) tersebut dan menambah pentingnya precincts.

  27. PLACE : 9. PRECINCTSHalaman (Space entrance) khusus Halaman yang menjadi satu sebagai tempat berlabuh Bangunan sebagai pemilik Ruang Luar Suasana dan kegiatan halaman = jalan menuju dan dari perahu

  28. PLACE : 10. MULTIPLE ENCLOSUREVariasi dan permainan ruang Beberapa enclosure yang digabung sedemikian yang satu menembus yang lain. Misal : suasana pasar dengan banyak atap

  29. PLACE : 10. MULTIPLE ENCLOSUREVariasi dan permainan ruang Banyak ruang luar, banyak atap atau bangunan sebagai dinding luar ruang yang banyak Tampak Atas Suasana banyak dinding dan banyak ruang luar yang terjadi oleh dinding-dinding bangunan

  30. PLACE : 11. INDOOR LANDSCAPE and OUTDOOR ROOMPenggunaan elemen ruang dalam (interior) untuk penataan ruang luar dan sebaliknya. Penggunaan ruang yang dekoratif. Dimaksudkan untuk memberi suasana berbeda pada masing-masing ruang sesuai dengan konsep penataan dan keterbatasan penataan

  31. PLACE : 11. INDOOR LANDSCAPE and OUTDOOR ROOMPenggunaan elemen ruang dalam (interior) untuk penataan ruang luar dan sebaliknya. Tanaman dan bangku taman yang dimasukkan ke dalam ruang dalam (interior) Konstruksi rangka membentuk plafon sebagai elemen interior yang digunakan untuk ruang luar

  32. PLACE : 12. THE OUTDOOR ROOM and ENCLOSUREpenggunaan enclosure sebagai ruang luar dengan fungsi seperti ruang dalam Dimaksudkan untuk memberi efek sebagai penegasan tentang rasa berada ‘di sini’ atau ‘di sana’. Misal : Penggunaan elemen ruang makan dalam Pesta Taman /Kebun di suatu enclosure

  33. PLACE : 13. BLOCK HOUSEBangunan yang berfungsi sebagai penghalang atau pengakhir pandangan Dari situasi pergerakan yang kemudian melemah oleh bangunan yang ditempatkan di ujung sirkulasi, sehingga sirkulasi akhir seolah terhalang, dimana sebenarnya bangunan yg menghalangi tersebut sebenarnya adalah ending atau pengakhiran perjalanan

  34. PLACE : 13. BLOCK HOUSEBangunan yang berfungsi sebagai penghalang atau pengakhir pandangan Bangunan yang berfungsi sebagai penghalang atau pengakhir pandangan

  35. PLACE : 14. INSUBSTANSIAL SPACERuang tanpa substansi Ruang yang menembus, ruang tanpa batas yang nyata Misal : ruang di bawah pergola atau ruang di balik cermin yang memberi kesan ruang utamanya lebih luas

  36. PLACE : 14. INSUBSTANSIAL SPACERuang tanpa substansi Kaca cermin yang menempel di seluruh dinding, mengesankan ruang yang tanpa batas Obyek yang terpantulkan di dinding, mengalami suasan dalam ruang tanpa substansi

  37. PLACE : 15. DEFINING SPACERuang yang dibatasi Terjadi ruang karena elemen yang penting Misal : ruang dengan dinding kaca, keberadaan dan bentuknya terlihat dimalam hari waktu lampu dinyalakan, pentas terbuka, terlihat adanya ruang karena susunan lampu-lampu yang ada di langit-langit.

  38. PLACE : 15. DEFINING SPACERuang yang dibatasi Empat sudut berlampu membentuk ruang maya oleh terangnya cahaya lampu Orang yang berada dalam ruang yang terjadi oleh cahaya empat buah lampu Area di luar ruang yang terjadi oleh empat buah lampu

  39. PLACE : 16. LOOKING OUT OF ENCLOSUREMelihat keluar Enclosure Ada sesuatu yang menarik yang dapat dilihat dari dalam enclosure keluar enclosure. Pintu enclosure dapat menjadi frame bagi pemandangan menarik diluar enclosure tersebut.

  40. PLACE : 16. LOOKING OUT OF ENCLOSUREMelihat keluar Enclosure Obyek menarik diluar enclosure menyebabkan pergerakan orang dari dalam ke luar enclosure Pengamat di dalam enclosure, diarahkan untuk melihat atau tertarik pada sesuatu di luar sehingga terjadi pergerakan ke luar

  41. PLACE : 17. LOOKING INTO ENCLOSUREMelihat ke dalam Enclosure Menyadari ada sesuatu yang menarik di dalam enclosure yang dapat dilihat dari luar enclosure

  42. PLACE : 17. LOOKING INTO ENCLOSUREMelihat ke dalam Enclosure Obyek menarik di dalam enclosure menyebabkan pergerakan orang di luar untuk masuk enclosure Pengamat berada di luar enclosure diarahkan untuk tertarik pada obyek di dalam enclosure sehingga terjadi pergerakan dari luar ke dalam enclosure

  43. PLACE : 18. THERE NESSKeadaan disana Sadar akan keadaan disana, oleh adanya sesuatu disini yang menjadi benang merah antara yang ada disini dengan yang ada disana

  44. PLACE : 18. THERE NESSKeadaan disana Gunung yang hakikinya diam ditempat yang sama , dalam posisi ‘disana’. Seolah tak terjangkau terasa menjauh sekalipun di dekati. Jalan raya yang menuju ke kaki gunung mempertegas perbedaan antara ‘disana’ dan ‘disini’

  45. PLACE : 19. HERE AND THEREKeadaan disana Mengetahui ada sesuatu disana dengan adanya sesuatu disini yang menjadi penghubung antara yang ada disini dengan yang ada disana.

  46. PLACE : 19. HERE AND THEREKeadaan disana Orang yg melihat bangunan tak terlihat dari kaca bangunan di depannya Bangunan yang mencerminkan bangunan tak terlihat Bangunan sebagai obyek yang di cerminkan

  47. PLACE : 20. PIN POINTINGSpot light Menunjukkan sesuatu yang penting dengan bantuan cahaya. Cahaya dapat bergerak untuk memberi penekanan sesuatu yang penting pada bangunan yang dianggap dapat memberi penjelasan.

  48. PLACE : 20. PIN POINTINGSpot light Obyek elemen bangunan yang memerlukan untuk diperlihatkan sebagai hal yang penting bagi bangunan untuk diketahui pengamat

  49. PLACE : 21. TRUNCATIONPemendekan - Pendekatan Karena perubahan permukaan lahan, maka dari tempat yang ada di bawah tidak dapat melihat tampilan keseluruhan bangunan karena terhalang oleh bentang lahan diantara pengamat dengan bangunan. Bangunan menjadi terasa lebih dekat Tujuannya adalah memberi kejutan bagi pengamat dengan memanipulasi jarak antara pengamat dengan bangunan

  50. PLACE : 21. TRUNCATIONPemendekan - Pendekatan Pengamat disuguhi sebentuk kecil bangunan Dengan posisinya pengamat hy melihat atap. 2. Pengamat mulai melihat badan bangunan. Pengamat mendapat gambaran awal ttg bangunan yang akan ditujunya. 3. Pengamat mampu melihat secara keseluruhan bangunan, tetapi posisi disini juga mengecewakannya, karena ternyata masih harus menempuh beberapa jarak lagi untuk dapat sampai ke bangunan yang dituju a.Posisi awal Pengamat b.Bangunan yg di tuju 1 2 3 b a 1 2 3 1 1

More Related