1 / 11

Teknologi bahan konstruksi

Teknologi bahan konstruksi. BAJA. Baja dapat didefinisikan suatu campuran dari besi dan karbon, dimana unsur karbon (C) menjadi dasar campurannya. Disamping karbon , baja mempunyai unsur campuran yang lainnya seperti :

derora
Download Presentation

Teknologi bahan konstruksi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teknologi bahan konstruksi BAJA

  2. Baja dapat didefinisikan suatu campuran dari besi dan karbon, dimana unsur karbon (C) menjadi dasar campurannya. Disamping karbon , baja mempunyai unsur campuran yang lainnya seperti : Sulfur (S), fosfor (P), silikon (Si) dan mangan (Mn) yang jumlahnya dibatasi.

  3. Kandungan karbon di dalam baja sekitar 0,1 – 1,7 %, sedangkan unsur lainnya dibatasi persentasenya. Unsur paduan yang bercampur didalam lapisan baja, untuk membuat baja bereaksi terhadap pengerjaan panas atau menghasilkan sifat – sifat yang khusus

  4. Unsur campuran dasar (karbon) Unsur karbon adalah campuran yang penting dalam pembentukan baja, jumlah presentase dan bentuknya membawa pengaruh yang amat besar terhadap sifatnya. Tujuan utama penambahan unsur lain kedalam baja adalah untuk mengubah pengaruh dari unsur karbon

  5. Unsur – Unsur campuran • Unsur Fosfor Unsur fosfor membentuk larutan besi fosfida. Baja yang mempunyai titik cair rendah juga tetap menghasilkan sifat yang keras dan rapuh. Fosfor dianggap sebagai unsur yang tidak murni dan jumlah kehadirannya didalam baja dikontrol dengan cepat sehingga persentase maksimum unsur fosfor di dalam baja sekitar 0,05 %. Kualitas bijih besi tergantung dari kandungan fosfornya

  6. Unsur – Unsur campuran • Unsur Sulfur Membahayakan larutan besi sulfida (besi belerang) yang mempunyai titik cair rendah dan rapuh. Besi sulfida terkumpul pada batas butir – butirnya yang membuat baja hanya didinginkan secara singkat karena kerapuhannya. Hal ini juga membuat baja dipanaskan secara singkat karena menjadi cair pada tempratur pengerjaan panas dan menyebabkan baja menjadi retak – retak. Kandungan sulfur berada dibawah 0,05 %

  7. Unsur – Unsur campuran 3. Unsur Silikon Silikon membuat baja tidak stabil, tetapi unsur ini tetap menghasilkan lapisan grafit dan menyebabkan baja menjadi tidak kuat. Baja mengandung silikon sekitar 0,1 – 0,3 % 4. Unsur Mangan Unsur mangan yang bercampur dengan sulfur akan membantuk mangan sulfida dan diikuti dengan pembentukan besi sulfida

  8. Unsur – Unsur campuran Mangan sulfida tidak membahayakan baja dan mengimbangi sifat jelek dari sulfur. Kandungan mangan di dalam baja harus dikontrol untuk menjaga ketidakseragaman sifatnya dari sekumpulan baja yang lain. Baja karbon mengandung mangan lebih dari 1 %

  9. Jenis baja karbon Baja karbon dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah kandungan karbonya. Baja karbon terdiri atas tiga macam • Baja karbon rendah Baja ini disebut baja ringan (mild steel) atau baja perkakas, baja karbon rendah bukan baja keras, karena kandungan karbonnya rendah kurang daro 0,3 % Baja ini dijadikan mur, baur, ulir sekrup, peralatan senjata, batang tarik, perkakas silinder.

  10. Jenis baja karbon 2. Baja karbon sedang mengandung karbon 0,3 – 0,6 % dan kandungan karbonnya memungkinkan baja untuk dikeraskan sebagian dengan pengerjaan panas (heat treatment) yang sesuai. Baja karbon sedang digunakan untuk sejumlah peralatan mesin seperti roda gigi otomotif, poros bubungan, poros engkol, sekrup sungkup.

  11. Jenis baja karbon 3. Baja Karbon Tinggi Mengandung karbon 0,6 – 1,5 %, dibuat dengan cara digiling panas. Apabila baja ini digunakan untuk bahan produksi maka harus dikerjakan dalam keadaan panas dan digunakan untuk peralatan mesin – mesin berat, batang – batang perngontrol, alat – alat tangan sepeti palu, obeng, tang dan kunci mur, baja pelat, pegas kumparan dan sejumlah peralatan pertanian.

More Related