1 / 13

Afiksasi

Afiksasi. Prefiks. Me(N) a. Melakukan perbuatan. Contoh : melihat, mendengar, mendidik. b. Melakukan perbuatan dengan alat. Contoh : menyabit, menuang, mencangkul. c. Menjadi atau dalam keadaan. Contoh : merendah, meluap, meninggi. d. Membuat kesan, seolah-olah.

Download Presentation

Afiksasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Afiksasi

  2. Prefiks • Me(N) a. Melakukan perbuatan. Contoh : melihat, mendengar, mendidik. b. Melakukan perbuatan dengan alat. Contoh : menyabit, menuang, mencangkul. c. Menjadi atau dalam keadaan. Contoh : merendah, meluap, meninggi. d. Membuat kesan, seolah-olah. Contoh : membisu, mengalah. e. Menuju ke. Contoh : mendarat, menepi. f. Mencari. Contoh : mendamar, merotan. • Di- Bermakna suatu perbuatan pasif, sebagai kebalikan dari awalan me(N)- yang bermakna aktif. Contoh : ditulis, dicuri, dihapus, digaris, dihapal. • Ber- a. Melakukan perbuatan. Contoh : bersiul, bernyanyi, bertanding. b. Mempunyai. Contoh : berambut, beruang, berhasil. c. Memakai/menggunakan/mengendarai. Contoh : bersepatu, bersepeda, berbaju. d. Mengeluarkan. Contoh : berbau, bertelur, berair, berkata.

  3. e. Berada dalam keadaan. Contoh : bergegas, beramai-ramai. f. Menyatakan sifat atau sikap mental. Contoh : berbahagia, berhati-hati. g. Menyatakan ukuran, jumlah. Contoh : berkilo-kilo, berabad-abad, bertiga. • Ter- Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif sebagaimana halnya awalan di- (terbakar) dan ada pula yang berfungsi sebagai pembentuk kata sifat (terpandai). a. Sudah di- atau dapat di-. Contoh : tertutup, terbuka. b. Ketidaksengajaan. Contoh : tertinggal, terinjak, terbawa. c. Tiba-tiba. Contoh : teringat, terjatuh. d. Dapat/kemungkinan. Contoh : terniali, terangkat. e. Paling/superlatif. Contoh : terjelek, terbagus, terelok. f. Sampai ke-. Contoh : terulang, terbuku.

  4. Pe(N)- Berfungsi sebagai pembentuk kata benda yang mempunyai variasi seperti halnya yang berlaku pada me(N)-, yakni: pe-, pem-, pen-, peng-, peny-, dan penge- yang ditentukan oleh fonem awal dari kata yang ditempelinya. a. Yang melakukan perbuatan. Contoh : pembicara, penulis, pembaca, pendengar. b. Bidang pekerjaan. Contoh : petinju, pedagang, pengusaha. c. Alat. Contoh : penggaris, pengeruk. d. Memiliki sifat. Contoh : pemalu, pemaaf. e. Penyebab. Contoh : pemanis, pemutih. • Per- Umumnya mengandung arti kausatif, yaitu menyebabkan terjadinya atau adanya sesuatu. a. Menjadikan, membuat jadi sesuatu jadi. Contoh : perbudak, perhamba, perdewa. b. Memanggil atau menganggap sebagai. Contoh : pertuan, peradik, peristri. c. Membagi, membuat jadi. Contoh : pertiga, perdua, pertiga, persepuluh. d. Membuat lebih. Contoh :pertinggi, perbesar, perhebat. e. Intensitas. Contoh : perturut, pertimba.

  5. Se- a. Berarti satu. Contoh : sebatang, sebuah, seekor, seorang, sebutir. b. Berisi seluruh atau seisi. Contoh : sedesa, serumah, sekampung, sebangsa. c. Berarti sama-sama. Contoh : sepermainan, seperjuangan. d. Sama dengan. Contoh : setinggi (gunung), sekuat (gajah), sebodoh (keledai). e. Menyatukan waktu. Contoh : sesudah, setibanya, sepemakan sirih. • Ke- Pemakaian awalan ke- tidaklah produktif. a. Bermakan tingkat atau kumpulan. Contoh : ketiga, kesepuluh, kedua. b. Yang di-i. Contoh : ketua, kehendak, kakasih.

  6. Infiks • -el-, -er-, -em- Ketiga jenis imbuhan itu disebut sisipan dan termasuk ke dalam jenis imbuhan yang tidak produktif, pemakaianya hanya terbatas pada kata-kata tertentu. a. Banyak dan bermacam-macam. Contoh : gerigi, gemunung, serabut, temali, kemelut. b. Menyatakan intensitas frekuentatif. Contoh : gemetar, gemuruh, gemertak, gemercik. c. Mempunyai sifat seperti yang disebut pada kata dasarnya. Contoh : gelembung, temurun, gemilang, telunjuk.

  7. Sufiks • -kan a. Menyatakan perbuatan untuk orang lain. Contoh : menuliskan, meniupkan, didagangkan. b. Membuat jadi. Contoh : meninggikan, diputihkan. c. Tidak sengaja. Contoh : termanfaatkan. d. Pengantar objek sebagai pengganti kata depan. Contoh : bertaburkan, bermandikan. • -i a. Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang. Contoh : memukuli, mencomoti. b. Memberi, membubuhi. Contoh : menandantangani, membumbui. c. Menghilangkan. Contoh : membului. • -an a. Menyatakan tempat. Contoh : pangkalan, kubangan. b. Menyatakan alat. Contoh : ayunan, timbangan. c. Menytakan hal atau cara. Contoh : didikan, pimpinan.

  8. d. Menyatakan akibat, hasil perbuatan. Contoh : hukuman, balasan. e. Menyatakan sesuatu yang di-. Contoh : catatan, suruhan. f. Menyatakan seluruh, kumpulan. Contoh : lautan, sayuran. g. Menyatakan menyerupai. Contoh : anak-anakan, kuda-kudaan. h. Menyatakan tiap-tiap. Contoh : bulanan, harian, tahunan. i. Menyatakan mempunyai sifat. Contoh : asinan, kuningan. • -nya 1. Sebagai klitika, pengganti orang ketiga tunggal, yang berarti pemilik. Contoh : tasnya, pensilnya, sepatunya. Sebagai kata ganti, -nya tidak digolongkan ke dalam imbuhan. 2. Sebagai akhiran. a. Membentuk kata benda. Contoh : sepinya, pendeknya, panasnya, lezatnya. b. Menjelaskan atau menekankan kata ynag di depannya. Contoh : Ambillah obatnya dan minumlah. c. Menjelaskan situasi. Contoh : Angin bertiup dengan kencangnya. d. Menyertai kata keterangan. Contoh : agaknya, rupanya, sesungguhnya, sebenarnya.

  9. Akhiran-akhiran Hasil Serapan. 1. -man, -wan, dan -wati. Ketiganya berasal dari bahasa Sansekerta dan berfungsi membentuk kata benda. a. Menyatakan orang yang ahli. Contoh : ilmuwan, negarawan. b. Menyatakan orang yang memiliki pekerjaan. Contoh : usahawan, wartawati. c. Menyatakan orang yang memiliki sifat. Contoh : rupawan, budiman. 2. -i, -iah, -wi, -is, dan -if. Berfungsi membentuk kata sifat. Makna yang dikandungnya pun menyatakan ‘memiliki sifat’. Contoh : insani → memiliki sifat keinsanian. alamiah → memiliki sifat kealaman, natural. agamis → menunjukan sifat orang yang beragama, taat beragama. manusiawi → bersifat kemanusiaan. produktif → bersifat menghasilkan. 3. -isme dan -isasi. Pemakaian kedua akhiran ini awalnya sangat terbatas pada kata-kata tertentu, seperti liberalisme dan westernisasi. Pemakaiannya kemudian tidak hanya pada kata dasar dari bahasa Inggris atau Belanda. Kata-kata Indonesia asli pun banyak yang menggunakan kedua imbuhan tersebut, seperti bapakisme, Indonesiasi. a. -isme, bermakna paham atau ajaran. Contoh : komunisme, snimisme, liberalisme. b. -isasi, bermakna proses atau hal-hal yang berhubungan dengan. Contoh : swastanisasi, labelisasi. 4. -logi. Bermakna ilmu yang berhubungan dengan kata dasarnya. Contoh : sosiologi, biologi, psikologi, fonologi. 5. -or. Berfungsi untuk menyatakan pelaku pada kata dasarnya. Contoh : moderator, proklamator, promotor, deklamator.

  10. Konfiks • Me(N)-kan dan di-kan. Konfiks me(N)-kan memiliki variasi sebagaimana yang dimiliki awalan me(N)-. Variasi itu adalah me-kan, mem-kan, men-kan, meny-kan, meng-kan, dan menge-kan. a. Melakukan pekerjaan untuk orang lain. Contoh : Aku membelikan ibu kerudung. b. Menyebabkan atau membuat jadi. Contoh : Banjir itu melenyapkan rumah warga. c. Melakukan perbuatan. Contoh : Para petugas menyemprotkan air pada bangunan yang terbakar itu. d. Mengarahkan. Contoh : Pemilik toko itu meminggirkan barang dagangnya ke sana. e. Memasukkan. Contoh : Polisi memenjarakan maling itu. Konfiks di-kan menyatakan perbuatan pasif sebagai kebalikan dari makna me(N)-kan. • Memper-i dan diper-i. Berfungsi membentuk kata kerja dengan makna sebagai berikut. a. Mengandung arti kausatif, yaitu menyebabkan sesuatu yang tersebut dalam kata dasar. Kausatif ini sebenarnya dinyatakan oleh per-. Contoh : memperbaiki, memperbaharui, memperlucuti. b. Menyatakn intensitas frekuentatif. Comtoh : mempelajari

  11. Ke-an Memiliki fungsi membentuk kata benda (keamanan, keindahan, kemanusiaan), dan membentuk kata kerja (kehujanan, ketinggalan). a. Menyatakan sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi. Contoh : ketuhanan, kedaerahan, kewajiban, kenyataan. b. Menyatakan tempat atau daerah. Contoh : kerajaan, kedutaan. c. Menyatakan menderita sesuatu hal atau kena. Contoh : kedinginan, kepanasan, kelihatan, kecurian. d. Menyatakan suatu perbuatan yang tidak sengaja. Contoh : kelupaan, ketiduran, keguguran. e. Menyatakan terlalu. Contoh : kebesaran, ketinggian. f. Menyatakan menyerupai. Contoh : kekanak-kanakan, kemerah-merahan, keputih-putihan. • Pe(N)-an a. Menyatakan hal yang berhubungan dengan. Contoh : penanaman, pendidikan. b. Menyatakan proses/perbuatan. Contoh : pemberontakan, pendaftaran. c. Menyatakan hasil. Contoh : pengakuan, penyamaran. d. Menyatakan alat. Contoh : penciuman. e. Menyatakan tempat. Contoh : penampungan, poemandian.

  12. Per-an a. Menyatakan tempat. Contoh : perhentian, percetakan. b. Menyatakan daerah. Contoh : perkebunan, perkotaan. c. Menyatakan hasil perbuatan. Contoh : pertahanan, pernyataan. d. Menyatakan perihal. Contoh : perbukuan, peristirahatan. e. Menyatakan banyak. Contoh : persyaratan, peralatan • Ber-an a. Menyatakan banyak pelaku. Contoh : berdatangan, berjatuhan, berlarian. b. Perbuatan yang diulang-ulang. Contoh : bergulingan. c. Hubungan antara dua puhak. Contoh : bersamaan, bersebelahan, berseberangan. d. Pekerjaan timbal balik atau resiprok. Contoh : bersalaman, bersahutan, berbalasan. • Ber-kan a. Sebagai penguat dan dapat pula berarti memiliki, memakai. Contoh : berdasarkan, bersenjatakan, beribukan, bersendikan. b. Ringkasan dari kata akan. Contoh : berharapkan, bermimpikan. c. Sebagai pemanis. Contoh : bertaburkan, bersuntingkan.

  13. Se-nya Menyatakan superlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai. Contoh : seputih-putihnya → paling putih, seputih mungkin. sebanyak-banyaknya → paling banyak, sebanyak mungkin.

More Related