1 / 15

Cerpen Kunci Istana Firdaus

Cerpen Kunci Istana Firdaus. Baca. Terimakasih. Kembali. Kunci Istana Firdaus @ hadiyahmarowati

dandre
Download Presentation

Cerpen Kunci Istana Firdaus

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CerpenKunci Istana Firdaus Baca Selanjutnya > Terimakasih

  2. Kembali Kunci Istana Firdaus @hadiyahmarowati Menaraituberdirikokohdiperbatasannegri. Lambangkeangkuhanparapenyihir. Kala malamtiba, lampu-lampukristalmenerangimenara. Tapigemerlaplampukristaltakmengurangikegelapandihatipenghuninya. Kayla, gadispenyihirpenghunimenara. Desauanginmenitipkanrisaudihatinya. Kerlippelita nun jauhdisanamenyulut rasa penasarannya. Ya, kerlippelitadipemukimankaumFirdaus. Seberkascahaya yang menerangisuduthatinyananhitamsekelamjubahnya. “Bukamatamu, kaumFirdausbukanmusuhmu. Merekabukanpemberontakmelainkanpejuang. MerekaberjuangdemikemerdekaannegriFirdaus.” DesauanginseakanmengulangperkataanbocahSabrian. Kayla merapikanjubahhitamnya. Mulutnyakomat-kamitmerapal mantra. Keduatelapaktangannyameraba bola kristal. Bola kristalberpendarsesaat. Lalumeredupdanpadam. Seakanmenolak mantra Kayla. “Bola kristal, untuk kali iniberikankebenarantentangmasalaluku,” bisik Kayla. Bola kristalbercahaya. Sepasangmatacoklatmenatapnya. Mata itumiripdenganmatanya. Mata itumilikbalita yang memandangiputingbeliung. “Kayla! Lari!” pekikseorangbocahlelaki yang menyerettangan Kayla. Bocahitumengenggamtangan Kayla kuat-kuat. Keduanyaberlarimenerobosgumpalanawankelabu yang bergulung-gulung. Kayla merasagumpalanawanituserupalorongwaktu. Kayla danbocahituberubahmenjadisosokdewasa. Kayla takmengenalipemuda yang berlaribersamanya. Diabelumpernahbertemupemudaitu. Tapidiamerasaakrabdenganpemudaitu. Seakanadaikatanantarakeduanya. Ikatannaneratserupaikatandarah. “Kayla, teruslahberlari. Janganmenolehkebelakang!” katabocahlelakiitu. Selanjutnya >

  3. Kembali “Kayla, anakku..” suaraseorangwanitamembuat Kayla menoleh. Seketikapusarananginmenghisaptubuh Kayla. Dausmengenggamjemari Kayla erat-erat. TapiDaustakberdayamelawankuatnyapusaranangin. Gengamantangankeduanyaterlepas. Kayla terbawapusarananginkemudiandihempaskankedalammenara. *** “Kayla!” teriakDaus. Keringatmembasahitubuhnya. Dausmenyibakanselimutdanbergegasbangkitdariranjang. Diambilnyabajuzirahdanpedang yang tergantungdidinding. Rachel yang semuladudukdisampingranjangbergegasbangkit. IamencegatDausdidepanpintu. “Minggir! Akuharusmenemui Kayla sekarang,” kataDaus. “TidakDaus, kautakkankemana-mana,” cegah Rachel. “Rachel benarNak, belumsaatnyakamumenemuipenyihiritu,” kataPanglimaHusein. “Bilatujuanmumenemui Kayla untukmencarijawabanataskilasanmasalalumu, makaakupunyajawabannya. Akutahutentangketerkaitandirimudengan Kayla dankaitandengansejarahnegriFirdausselengkapnya,” lanjutPanglimaHusein. “Apamaksud Ayah?” tanya Rachel. “Kalian kumpulkanseluruhpasukandi aula. AkankuceritakansejarahnegriFirdaussekaligusmeluruskanniatpenyerangankitakeDanauBening!” perintahPanglimaHusein. “Baik, Panglima!” jawabDausdan Rachel serempak. Keduanyabergegasmengumpulkanpasukandi aula.  *** Butiranseputihkapasbeterbangandisekitar  Kayla.  Dinginterasaketikabutiranitumenyentuhwajahnya.  Saljuturundidalammenara.  Kayla tahusiPenebarSalju. Mark,  sang  penyihirdarinegriUsaberg.  DialahsiPenebarSaljuitu.  PemudaberwajahdinginsedingindarataUsaberg yang diselimutisalju.  Pemuda  yang  dijodohkanuntuknya. Saljuturunmakinderas.  Butiransaljumenyentuhlantaimenjelmabenihkristal.  Benihkristalbertunasdauneslaluberbungakristales.  Helaiankuntumbungasebeningkacabermekaran.  Wangi  bungasemerbakmemenuhiseisiruangan Selanjutnya >

  4. Kembali • Kayla  memetiksekuntum  chamomile  es. Dihirupnyawangibungaitu. • “Indah  sekali... menghanyutkan.  Dan  membuatkuinginmengakuisesuatu.” kata  Kayla lirih. Iamemejamkanmatanyasejenak. Lalumendelikdanberteriak. “Aku...takkantertipusihirmurahanmu,  Mark!” suaralantang  Kayla  memecahkankuntumbungaesmenjadiberkeping-keping. • Kepinganesberhamburanseketikamenjelmapercikanapi.  Apimemercikserupanyalakembangapi.  Percikanapiterhimpunsedemikianrupadanmelesatmenumbukgulungantiraidijendela. • Tiraiterbakarsesaat.  Lalupadamdanberubahwujudseorangpemudaberambutpirang. • “Wow,  rupanyatakmudahmenaklukankeangkuhanmu,  Kayla.”  kata  Mark  sembarimengibaskanjubahnya  yang  tersulutapi. • “Dasaramatir!” ejek  Kayla. • “Ehm! Berhenti main-main nasibDanauBeninglebihpentingdaripada  roman  picisankalian,”kataRael yang  muncultiba-tiba. • Lelaki50an tahunituberdirididekatjendela. Tampangnyasinisdantampaksanggardalambalutanjubahhitam yang dikenakannya. • “TentusajaTuankuRaelbenar.  Maafkansaya  yang  telahlancangmengunjungiputriTuankutanpaizin,” kata  Mark. • “Kunjungantelahberakhir,  Nak!  Sekaranglanjutkantugas  kalian  menjagakeamananDanauBening!” tegasRael. • “Baik,  TuankuRael!”  sahut  Kayla. Iaberanjakmenujumejadanfokusdengan bola kristalnya. Mengabaikan Mark danRael yang masihberdirididekatjendela. Selanjutnya >

  5. Kembali “Akhiripermainankonyol  kalian.  Inibisamempermudahusahamu.”  Raelmenyodorkansebotolcairanmerahmudakepada  Mark. Raelmembentangkankedualengannya.   Sepasangsayap  kalong  munculdanberkepak.  Raelterbangmenujuistanaditengahdanau. Mark  meremasbotolcairanituhinggamenjadiserpihanpasirdalamgenggaman. “Akutakbutuhramuansihiruntuktaklukan  Kayla.” gumam  Mark  sambilmembuangserpihanpasirdiudara. Anginmenerbangkanserpihanpasiritukepadanggurunnanluas. *** Dausdan Rachel mengumpulkanseluruhpasukandi  aula. PanglimaHuseinberdiridi  podium  memulaiceritanyatentangsejarahNegriFirdausdanDanauBening. “Selamatmalam, saudara-saudaraku!  Besokmalamadalahpuncakperjuangankitamengambilkembalirumahkita,  NegriFirdaus.  Sebelumitu,  kitaharusmeluruskanniatberperangkita.  Kita  berperangdemikemerdekaanbukanbalasdendam,” kataPanglimaHuseinmengawaliceritanya. KemudianbeliaumenuturkankisahmasalaluNegriFirdaus. • Alkisahdisuatugurunterjadibadaipasiryangmemporak-porandakanpemukimannegriPasir.  Azis,  sang  pemimpinnegriPasirmengungsikanpenduduknyakesuatudaerah  yang  bernamaDanauBening. • “Selamatdatangditanahkami,  Tuanku,”  kataSinatriya. “DulutanahkamidisebutDanauBening,  negripenyihirnansubur.  Tapikarenaketamakankami,  tanahkamibinasaolehsihirkami.  Tanah  kamimenjadikeringkerontang.  Sedangkanpergikebenuahitam.” • “Lalutulangbelulangitu,  apa  yang  terjadidenganmereka?”  Azismenunjukkerangkamanusia  yang  berserakandimana-mana. Selanjutnya >

  6. Kembali “Merekaadalahtumbaltolakbala.” Sinatriyatertunduk. “Biadab.” “Ya, karenataktahandengankebiadabankaumku, kamimelarikandirikeNegriPasir.” “Sebaiknyakitasinggahdisinimalamini.  Esok,kitalanjutkanperjalanankeNegriSabrian,” usulPanglimaHusein. “Kita akanmenetapdisini. PendudukSabriantakkanmenerimasebagiansaudarakita yang terkenawabahpenyakit.Sedangkankitatakmungkinmeninggalkansaudarakitadisini,” kataAzis. “PerbekalankitamenipisTuanku, sedangkandisinitakadasumberpangan. Kita akanmatibilamenetapdisini,” kilahPanglimaHusein. “Hidup,  mati, rezekidanjodohadalahtakdir.  Tapikitaharusberusahabertahanhidup.  Sekarangkitabersihkantempatini  agar  layakdihuni.  Kumpulkandankuburtulangbelulangitusecaralayak!”  perintahAzis. “Besok,  sebagiandari  kalian  paralelakisehatikutbersamakukeNegriSabrian.  SebagianlainnyatetapdisinibersamaPanglimaHuseinmenjagawanita,  anak-anakdanorangsakit,” lanjutAzis. “BaiklahTuanku,  kamimematuhititahTuankuAzis,”  kataPanglimaHusein. AzisdanpendudukNegriPasirbahu-membahumembangunDanauBeningmenjaditempat  yang  layakhuni.  Setelahkerjakerasdiiringidoa,  DanauBeningberangsurmenjadinegri  yang  suburdanmakmur.  KemudianbergantinamamenjadiNegriFirdaus.  DenganAzissebagai  raja  danPanglimaHuseinsebagaiperdanamentri.  SedangkanSinatriyamemilihmenjadirakyatbiasa  yang hidupsederhanaditepinegri. Selanjutnya >

  7. Kembali IstriAziswafatsetelahmelahirkanputranya. LaluAzismenitipkanputranyakepadakeluargaSinatriya.  Putra  AzisdiberinamaFirdausdandibesarkanolehkeluargaSinatriya. Di  saatbersamaankeluargaSinatriyapunyaseoranganak  yang  sebayadenganFirdaus.  Anakitubernama  Kayla.  KeluargaSinatriyamembesarkankeduanyapenuhkasihsayang. Sekiantahunkemudian,  paraPenyihirkembalidaribenuahitam.  Awalnyamerekamintaizintinggaldidekatpekuburan.  Diam-diamparapenyihirmenyusunkekuatanuntukmenyerangnegriFirdaus. Suatumalam,  parapenyihirmemporak-porandakannegriFirdausdengananginsihir.  Anginputingbeliungjugamembangkitantulangbelulangdipekuburandanmenyerangpenduduk.  PemimpinpenyihirbernamaRaelberhasilmerebutistanasetelahmembantaiAzisdanseisiistana.  BeruntungPanglimaHuseinberhasildiselamatkanbesertaistrinya  yang  sedanghamil.  SaatdipengungsianistriPanglimaHuseinmelahirkanseorangputri  yang  diberinama  Rachel. *** MalamtampaksemakinkelamdiNegriDanauBening. Gumpalanawanhitamberarakdilangit. . Awanbergulung-gulungdenganekorawan yang bersiapmenyentuhbumi. Awanakanmenjelmapusarananginbilaekorawanmenyentuhtanah. DausdanpasukannyaberhasilmenyusupkenegriDanauBening. Denganpenuhkewaspadaanmerekabergerakmenujumenara. Aneh, suasanakotasangatlenggang. Tiadaprajuritjaga yang bersiagamenghadangmereka. Langkahmerekaterhentidipelataranmenara. Segerombolananak-anakmenghadang. Para bocahitumenataphampadengansebilahbelatidalamgengaman. “Waspada! Anak-anakitudalampengaruhsihir,” kataDaus. Para bocahmenyerangmembabibuta. Dausdanpasukannyamenghalauserangandenganhati-hati. Sebisamungkinmerekamenangkisserangantanpamelukaianak-anakitu. “Masuklahkemenara, Daus! Biarkami yang hadapianak-anakini,” kata Rachel sambilmembekukseorangbocah. Dausberlarimasukkemenara. Menaikipuluhananaktangga. Menemui Kayla dipuncakmenara. *** Selanjutnya >

  8. Kembali “Apakabarsaudaraku? Senangberjumpadenganmusetelahterpisahsekian lama,” sapa Kayla. “AkudatanguntukmengambilkunciistanaFirdaus, Kayla,” sahutDaus. “Ambillah! Tebasleherkudanambilkuncinya,” Kayla berlututsambilmenyibakan tudungkepalanya. Tampakkunciberbentuklilitantangkaibungadengansekuntum  rosella  sebagailiontin. “AkusiapDaus.  Tebaslahkepalakudenganpedangmu!” Kayla  menatapDaussambiltersenyum. “Lakukanlahdanjanganragu-ragu.” Kayla  menyibakanrambutdilehernya. Kayla  memejamkanmata.  Diapasrahbilahariinihidupnyaberakhir. Dausgemetaran.  Pedangnyaterasateramatberat.  Diataksanggupmenebasleher  Kayla. “Lakukanlah...!” Kayla  memasangsenyumtermanis. “Tidak  Kayla,  akutakbisa.” Dausmenjatuhkanpedangnyakelantai. “Daus,  lakukanlahdemikaumFirdaus.  Lumuripedangmudengandarahku  agar  bisamembukagerbangistanaFirdaus.”  Kayla menatapmataDaus yang berkaca-kaca. “Tidak  Kayla, akutakbisamenyakitimu.  Kausatu-satunyakeluargaku.” “Bilakautaksanggupbiarkulakukansendiri.” Kayla  merapal  mantra.  PedangDausbergerak-gerak,  melayangdiudaradansiapmenebasleher  Kayla. “Tidak...!” Dausmemegangigagangpedang.  Diamenahansekuattenaga  agar  pedangitutakmenyentuh  Kayla. “KumohonDaus,  relakanakuberkorbandeminegriFirdaus.” “Jangan  Kayla...kautakperlulakukanitu...”  BibirDausbergetar. Daustakmampulagimenahanpedangnya. Pedangituterlepasdaritangannya. Lalu, pedangitumelesatmenujuleher  Kayla. *** Selanjutnya >

  9. Kembali • Ekorawanmenyentuhtanahmenjelmapusaranangin. Pusarananginmenerjangdanmeluluhlantakan yang dilintasinya. • Seorangbocahterhempasolehhembusanangin. Rachel bergegasmenolong. Sekuattenagaiamenghadanghembusananginsambilmengendongbocahitu. • Tiba-tibabocahitumenikam Rachel denganbelati. Bocahitumelepaskandiridarigendongan Rachel. Lalubersembunyidibalikpilar. Rachel takberdayasaatputingbeliungmenghempaskannyatanpaampun. • *** • Mark menangkapsesosoktubuh yang terhempasputingbeliung. Sejenakingatannyakembalipadaperistiwabadaisaljubelasantahunlalu. Saatitu, dalamperjalananpulangdariDanauBeningmenujuUsabergrombongan Mark dihadangbadaisalju. Mark takberdayaketikabadaisaljumenghempaskanIbunya. Seharikemudian, jasadIbunyaditemukanmembekudibawahlongsoranbukitsalju. • Mark menurunkanorang yang digendongnya. SekilaswajahorangitumiripmendiangIbu Mark. • Mark melepasjubahhitamnya. Laluiamenyelimutisesosoktubuh yang tergeletakditanahdenganjubahnya.  Kiniiahanyamemakai mantel buluberuangkutub. • Usaiselimutiorangitudenganjubahnya, Mark bergegaspergi. Mark taksudiberlama-lama terkenadejavu. Mark bergegasterbangmenghampirimenaradanbersiapmenghadangpusaranangin. • Sebutiresialetakkanditelapaktangankirisambilmerapal mantra. Butiranesberangsurmenjelma bola  saljubesar.  Sekuattenaga  Mark  melempar  bola  saljukearahpusaranangin.  Alhasilpusarananginberbelokmenjauhimenara. • “Takkankubiarkansiapapunatauapapunmelukaimu, Kayla. Takterkecualidirimusendiri,” kata Mark  ketikasebuahkilasanhadirdipenglihatannya. Selanjutnya >

  10. Kembali Mark  melesatmasukkemenara. “Traang..!” Mark  menangkispedang  yang  nyarismenyentuhleher  Kayla. Pedangituterpelantingdanjatuhkelantai. “Ambilpedangmudanhadapiaku!”  tantang  Mark. Dausmeladenitantangan  Mark.  Keduanyabertarungsengit. Mark  menyerangDausbertubi-tubi.  Dausberusahamenangkiswalauseringkalitubuhnyaterkenasabetanpedang  Mark.  Daustampakkewalahanmelawan  Mark.  Darahmengalirdarilukasayatanditubuhnya.  Kecemasanmengepung  Kayla.  Diatakbisamembiarkan Mark  melukaiDaus. Kayla menyerang  Mark  dengan  bola  api. Mark  berhasilmenangkisserangan  Kayla. Kemudianmembalasdenganbelenggusihir. “Jadilahpenonton  yang  baik, Kayla,” kata  Mark. Takmudahbagi Kayla melepaskandiridaribelenggusihir. Tubuhnyaserasamembekudalambongkahanes. Sekuattenaga  Kayla  berusahamelepaskandiridaribalokes. “Pyar!” balokespecahberkeping-keping. Kayla meraihsabitbergagangtongkatpanjangdidinding.  Laluiamenebaskannyakearah  Mark. Mark  taksempatmenghindar.  Waktuseakanterhenti.  Darahmelumurisabit. *** Selanjutnya >

  11. Kembali Sabitbesarterlepasdaritangan Kayla. Mark robohbersimbahdarah. Kayla mendekatlalumeletakkankepala Mark dipangkuannya. “Jangantangisiaku Kayla.” Jemari Mark menghapusairmatadipipi Kayla, kemudianbergerakturunmenyentuhkuncidileher Kayla. Mark merapal mantra. Kuku kelingkingnyameruncingdanmenusukleher Kayla. Asapdinginmengepuldileher Kayla. Cairanmerahmengalirsesaatlalumembekuseketika. Kuncidileher Kayla terlepas. “Dulu, Ibuku yang membelenggumudengankuncisihir. Kini, saatnyakubebaskankaudarisegalabelenggu.” Mark beralihmemandangDaus. “Daus, bawakemaripedangmu,” pinta Mark Mark melumuripedangDausdengandarah Kayla yang mengalirdarikelingkingnya. SesaatkemudiandarahitumembekumelapisipedangDaus. “Gunakanpedanginiuntukmemutarkunciberlawananarahjarum jam.” Mark serahkanpedangdankuncipadaDaus. Kunciituberbentuklilitantangkaibunga yang melingkarberhiassekuntumrosela. “Di bawahmenarainiadaruangbawahtanahtempatparawanitadikurung. Lindungianak-anakdanparawanitaitudisana. Dan ruanganituterhubungdenganlorongbawahtanahmenujuistana. Bawapasukanmumelintasinya. Bergegaslah, sebelumekdisisRaelberakhir,” kata Kayla. • “Ekdisis?” tanyaDaus. • “RaeldanpengikutnyapenganutsihirGrasstroperusatausihirbelalang. Diaakanmengalamiekdisistiappeningkatanilmunya. SaatekdisisadalahkondisiterlemahRael,” jelas Kayla • Dausbergegasmeninggalkan Kayla danmenurunimenara. • *** Selanjutnya >

  12. Kembali Kayla  melepasjubahhitamnya.  Jubahitudibiarkanjatuhdiatasjasad  Mark  yang  terbakar.  Apisegeramelahapjubahnya.  Kayla  berdirimematungmenatapjasad  Mark  yang  melelehbagaililin.  Diatakberanjakketikalidahapimenjilatiujungkaingaunputih yang dikenakannya. Kayla  mengenggamjemarinyadi  dada.  Diamerapal  mantra  agar  tubuhnyakebasdilahapapi . Diasudahmantapmenjemputkematiannyadalamkobaranapi. Tiba-tibalelehanjasad Mark mengalirdanmerambatitubuh  Kayla. Tergiangditelinga Kayla  perkataan Mark, “Akutakkanmembiarkansiapapunatauapapunmelukaimu Kayla, takterkecualidirimusendiri.” Seketikadinginmenusukjantung  Kayla, seketikatubuhnyamembeku. *** “Di mana Rachel?” tanyaDaus. Kecemasantergambardiwajahnyasaattakmendapati Rachel takadadiantararombongan. “SabarDaus, marilanjutkanperjuangankita agar pengorbanan Rachel taksia-sia,” jawabpemudabersorbanbernama Gibran. Dausmenghelanapas. Diaberusahamengendalikandiri agar takterbawaemosi. Dausmembawapasukannyakeruangbawahtanah. Sebagianikutbersamanyamenujuistana. Sebagianberjagadiruangbawahtanah. Dausmemasukkankunci, lalumenancapkanpedangnyapadakuntumrosela. Dausmemutarkunciberlawananarahjarum jam. PintugerbangistanaFirdausterbuka. Dausdanpasukannyamasukdenganpenuhkewaspadaan. Merekamenemukanpasukanpenyihir yang mengalamiekdisisberkumpuldisebuahruangan. Sebagianpenyihir yang telahber-ekdisismembantupenyihir lain keluardarieksuvia. Selanjutnya >

  13. Kembali PasukanDausbergegasmenyegelruanganitudanmenyiapkanperapianbesardidepanpintu. Pasukanpemanahbersiapdenganpanahapi. Ketikapintudijebolpenyihir, panahapiditembakan. Para penyihiritumusnahdalamkobaranapi. DausmenebaskanpedangnyapadatubuhRael yang dudukdisinggasana. DausterkejutketikamendapatitubuhituhanyalahekduviaRael. “Awas!” teriak Altar sambilmendorongseorangprajuritmenghindaricairan yang disemburkanRael. Naas, kaki Altar terkenacairanitudanmelepuhseketika. Gibran melepassorbandanmerobeknyamenjadibeberapabagian. “Tahan, saudaraku.” Gibran menyekacairanitubesertalepuhankulit Altar yang ikutterkelupasdenganrobekansorban. Altar merintihkesakitan. Dengancekatan Gibran membalutlukadi kaki Altar. Raelmelayang-layangdiudarasambilmenyerangDaus. DausmenangkisdanbalikmenyerangsambilmencarititikkelemahanRael. DausmenemukantitikkelemahanRael. DausmendugaRaelterburu-burukeluardariekduviasebelumprosesekdisissempurna. SehinggaRaeltakmenyadaritelapak kaki kirinyabuntungdanmasihtertinggaldieksuvia. Dausmenebas kaki kananRael. Telapak kaki kananRaelputus. Raelterjatuhdengandarahmerahkehijauanmengalirdikakinya. • Darahdi kaki Raelmenjelmaselaputtelapak kaki. Susah payahRaelberusahabangkit. DaustahubahwaRaelbutuhsatulompatankuatuntukterbang. Sedangkantanpatelapak kaki Raeltakpunyapijakankuatuntukmelompatsehinggakehilangankemampuanterbangnya. Selanjutnya >

  14. Kembali • Raelgerammenahankesakitan. MeskipunseorangpenyihirsaktiRaelharusmengalamifasetuneral yang melemahkannya. Fasetuneraladalahmasapemulihandiripascaekdisis, dimana organ tubuhmasihlunakdanlabil. Dausmenusuk dada Raeldenganpedangnya. RaelterbelalakketikapedangDausmenembusjantungnya. DisusulsebuahpanahapimenancapdipunggungRael. Bidikanpanah Gibran tepatsasarandanmembakartubuhRaelseketika. Raelmenjeritkesakitandalamkobaranapi. Putingbeliungmenerjangistanameluluhlantakan yang dilintasinya. *** • Kicauanburungmenyapapagi. Menyambutdatangnya sang suryadiufuktimur. Dausmenatapreruntuhanistanasisaamukananginsemalam. • BekuandarahdipedangDausmencair. Menetesdariruncingpedang. Dan menguapsesaatusaisentuhrerumputan. • Dausheningciptasejenak. Kenangpengorbanan Mark, Kayla dan Rachel demikemerdekaanNegriFirdaus. • “LaporPanglima, kamimenemukanjasadbekudireruntuhanpuncakmenara.” laporanprajurit • “Mark penyihirUsaberg?” tanyaDaussambilmelangkahcepat • “Bukan, jasadseoranggadis.” Selanjutnya >

  15. Kembali • Dausmenemukantubuh Kayla yang membekudalambalokes. Sinarsuryamenerpabalokes. Es menyublimbebaskan Kayla darikebekuan. • Perlahan Kayla membukamata. Daushampirmemeluknyatapi Rachel memelukDauslebihdulusebelumDausmenyentuh Kayla. • “Daus, akusempattakuttakbisabertemudenganmulagi,” kata Rachel • “Senangbisabertemulagidenganmu Kayla,” kata Gibran. • “Kau...bocahSabrian yang waktuitu...” Kayla cobamengingat. • “Ya, akubocahSabrian yang dulukaulemparkepadangpasirdengansihirmu. BeruntungkaumFirdausmenyelamatkankudanakubisaikutberjuangbersamamereka,” jawab Gibran • Kayla menatapjubah yang dipakai Rachel lekat-lekat. Diamengenalijubahituadalahjubah Mark. • “Rachel, darimanakamumendapatkanjubahitu?” tanya Kayla • “Jubahinimilikorang  yang menyelamatkanku,” jawab Rachel • “Bolehkah, akumelihatnya?” pinta Kayla • Rachel  menyerahkankanjubahitupada Kayla. Dugaan Kayla benar,  jubahitumemangmilik Mark.  Jubahrajutan yang diberikannyakepada  Mark  sebagaiimbalankemenangan Mark  dalamadusihirdengannya.  Jubah yang iarajutdengantangannyasendiritanpabantuansihir. Kayla memelukjubahituerat-erat. Terngiangditelinganyaperkataanterakhir  Mark , “Akutakkanbiarkanapapunmenyakitimu Kayla, takterkecualidirimusendiri.” •  “Selamatjalan  Mark. Terimakasihatassegalapengorbananmu,” ucap  Kayla sembarimenitikkanairmata. • **TAMAT** KembalikeAwal >

More Related