1 / 15

KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN

KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN. Pertemuan 9. Mengapa Disiplin Penting?. Disiplin menunjukkan besarnya rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas/pekerjaan.

dalton-goff
Download Presentation

KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAMPERKERJAAN Pertemuan 9 Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  2. Mengapa Disiplin Penting? • Disiplin menunjukkan besarnya rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas/pekerjaan. • Semakin baik disiplin semakin tinggi prestasi kerja. Sebaliknya tanpa disiplin karyawan, organisasi perusahaan sulit mencapai hasil yang optimal. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  3. Kedisiplinan-Kesadaran-Kesediaan • Kedisiplinan adalah kesadaran & kesediaan sesorang menaati semua peraturan perusahaan & norma-norma sosial yang berlaku. • Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan & sadar akan tugas dan tanggung jawab. • Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  4. Perlunya Peraturan & Hukuman dalam Kedisiplinan • Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja karayawan akan meningkat. • Hukuman diperlukan untuk meningkatkan kedisiplinan & mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap terhadap semua karyawan. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  5. Indikator Kedisiplinan • Tujuan & Kemampuan Tujuan harus jelas, cukup menantang serta sesuai dengan kemampuan karyawan. • Teladan Pimpinan Pimpinan menjadi panutan, harus menjadi contoh yang baik, disiplin, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. • Balas Jasa Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik bila balas jasa kurang memuaskan. • Keadilan Keadilan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan karyawan • Pengawasan Melekat Atasan secara langsung mengawasi perilaku & pekerjaan karyawan. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  6. Indikator Kedisiplinan • Sanksi Hukum Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. • Ketegasan Pimpinan harus tegas dan berani bertindak untuk menghukum karyawan yang tidak berdisiplin. • Hubungan Kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis dapat memotivasi kedisiplinan yang baik. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  7. PERSAINGAN & KONFLIK • PERSAINGAN Persaingan adalah kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik. Persaingan dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang terbaik. • KONFLIK Konflik adalah persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan. Konflik akan menimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustasi jika tidak dapat diselesaikan. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  8. Penyebab Persaingan & Konflik? • Tujuan Tujuan yang sama yang ingin dicapai akan merangsang timbulnya persaingan dan konflik diantara individu atau kelompok karyawan. • Ego Manusia Ego manusia yg selalu ingin lebih berhasil dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan atau konflik. • Kebutuhan Kebutuhan material dan non material yang terbatas akan menimbulkan persaingaan dan konflik. • Perbedaan Pendapat Perbedaan pendapat akan menimbulkan persaingan atau konflik. Jika perbedaan pendapat tidak terselesaikan, akan timbul persaingan atau konflik yang kadang-kadang menyebabkan perpecahan. • Salah Paham Salah paham dpt menyebabkan persaingan/konflik karyawan. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  9. Perasaan Dirugikan Perasaan dirugikan karena perbuatan orang lain akan menimbulkan persaingan atau konflik. Setiap orang tidak dapat menerima kerugian dari perbuatan orang lain, sehingga harus dicegah agar tidak menimbulkan konflik. • Perasaan Sensitif Perasaan sensitif atau mudah tersinggung akan menimbulkan konflik. Perilaku atau sikap seseorang dpt menyinggung perasaan orang dan menimbulkan konflik. Konflik terjadi karena harga dirinya tersinggung. Kebaikan Persaingan : a. Evaluasi diri/introspeksi diri demi kemajuan. b. Moral kerja atau prestasi kerja akan meningkat. c. Mengembangkan diri demi kemajuan karena dorongan persaingan. d. Memotivasi dinamika organisasi dan kreativitas karyawan. Keburukan Konflik : a. Kerjasama kurang serasi dan harmonis diantara karyawan. b. Merangsang sikap2 emosional karyawan c. Menimbulkan sikap apriori. d. Meningkatkan absen dan turn over karyawan e. Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin meningkat. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  10. Kepuasan Kerja, Stress, dan Frustasi • Kepuasan Kerja Sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya; dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, prestasi kerja. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yg dinikmati dlm pekerjaan dg memperoleh pujian, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasan lingkungan kerja yang baik. Kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja dalam bentuk penerimaan balas jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. • Stress Kerja Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja tdk terwujud dari pekerjaannya. • Frustasi Frustasi adalah keadaan emosional, ketegangan pikiran dan perilaku yang tidak terkendali dari seseorang, bertindak aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  11. Faktor2 Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja • BALAS JASA YANG ADIL DAN LAYAK • PENEMPATAN YANG TEPAT SESUAI DENGAN KEAHLIAN • BERAT RINGANNYA PEKERJAAN • SUASANA DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN • PERALATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN PEKERJAAN • SIKAP PIMPINAN DALAM KEPEMIMPINANNYA • SIFAT PEKERJAAN ; MONOTON ATAU TIDAK. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  12. FAKTOR PENYEBAB STRESS • BEBAN KERJA YANG SULIT DAN BERLEBIHAN • TEKANAN DAN SIKAP PIMPINAN YANG KURANG ADIL & WAJAR • WAKTU DAN PERALATAN YANG KURANG MEMADAI • KONFLIK ANTARA PRIBADI DG PIMPINAN ATAU KELOMPOK KERJA • BALAS JASA YANG TERLALU RENDAH • MASALAH-MASALAH KELUARGA Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  13. Penanganan Stress • PENANGANAN INDIVIDUAL A. PERAWATAN MEDIS B. PROGRAM-PROGRAM KESEJAHTERAAN C. PROGRAM LAYANAN KESEHATAN D. PROGRAM LAYANAN KONSELING E. MEDITASI F. RELAKSASI G. BIOFEEDBACK Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  14. Penanganan Stress • 2. PENANGANAN UNTUK ORGANISASI A. MENGUBAH STRUKTUR ORGANISASI MENDE- SENTRALISASI ATAU MENGURANGI LEVEL HIRARKI. B. MENGUBAH SISTEM IMBALAN C. MENGUBAH DISTRIBUSI SUMBER DAYA D. MENGUBAH KEBIJAKAN E. MENGEMBANGKAN SISTEM KOMUNIKASI YANG LEBIH BAIK. F. MENGGUNAKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA PARTISIPATIF. G. MELAKUKAN RE-DESAIN JABATAN/TUGAS. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

  15. KONSELING • KONSELING adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan, dengan tujuan untuk membantu karyawan tersebut agar dapat mengatasi/menyelesaikan masalah dengan baik. • FUNGSI KONSELING a. Pemberian nasehat b. Penentraman hati c. Melakukan komunikasi d. Pengenduran ketegangan emosional e. Penjernihan pikiran • TIPE KONSELING a. Directive Counseling (counselor memegang kendali) b. Non Directive Counseling (counselor hanya mengarahkan & mendorong) c. Cooperative Counseling (counselor & counselee bersama-sama memecahkan dan memutuskan persoalan karyawan. Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP

More Related