1 / 27

BENTUK DAN MAKNA

BENTUK DAN MAKNA. BENTUK KATA DAN MAKNA. Fonem – morfem – kata – frasa – klausa – kalimat – alinea – karangan. F ONEM : bunyi bahasa yang membedakan arti/ makna Contoh : /ap ē l/ dan /apəl/ /mental/ dan /m əntal/ /s/ayur - /m/ayur  /s/ : /m/

dale-mejia
Download Presentation

BENTUK DAN MAKNA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BENTUK DAN MAKNA

  2. BENTUK KATA DAN MAKNA Fonem – morfem – kata – frasa – klausa – kalimat – alinea – karangan • FONEM: bunyi bahasa yang membedakan arti/ makna • Contoh : /apēl/ dan /apəl/ • /mental/ dan /məntal/ • /s/ayur - /m/ayur  /s/ : /m/ • Fonem ada dua : Konsonan dan Vokal • contoh : 1. konstruksi ----- k o n s t r u k s i • k v k k k k v k k v • 2. pantai ----- p a n t a i • k v k k v v

  3. 2. MORFEM  bentuk bahasa terkecil yang dapat membedakan dan atau mempunyai makna. bentuk bahasa terkecil yang mengandung arti gramatikal danleksikal Contoh :memasak  morfem me- + masak bantuan  morfem bantu + -an Wujud morfem dapat berupa: imbuhan, akhiran, sisipan, klitika, partikel, dan kata dasar

  4. Menurut Bentuk dan Arti, Morfem dibagi Tiga, yaitu: 1. Morfem bebas 2. Morfem terikat 3. Morfem setengah terikat

  5. 1. MorfemBebas dapat berdiri sendiri Contoh : - Baju baru morfem bebas - Makan nasi yang dapat berdiri sendiri 2. MorfemTerikat terikat dengan bentuk lain Contoh : - berperang  morfem terikat ber- - memakai  morfem terikat me- 3. Morfemsetengahbebas  dalam ucapan terikat tapi secara gramatikal bebas Contoh : - lah, -kah,pun, ku, mu, nya (partikel) : Apalah, apa pun

  6. 3. KATA : satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Pengelompokan kata menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia terdiri lima golongan / rumpun: 1. Kata Kerja (Verba) 2. Kata Sifat (Adjektiva) 3. Kata Keterangan (Adverbia) 4. Kata Benda (Nomina) 5. Kata Tugas

  7. 1. Kata Kerja (Verba) • Kata yang menyatakan perbuatan, tindakan, proses. • Biasanya berfungsi sebagai predikat • Terdiri dari : • Verba Asal : yaitu kata dasar : makan, minum, main, kerja, dsb • Verba Turunan (berafiks) : berjalan, menunggu, mengerjakan, dsb.

  8. BentukVerba : • Verba reduplikasi/berulang  makan-makan, berlari-lari • Verba majemuk  proses penggabungan kata, tetapi bukan idiom • :temu wicara, terima kasih, tanda tangan,dll. • 3. Verba berpreposisi  verba intransitif yang diikuti preposisi • : tahu akan, terdiri dari, bercerita tentang,... • Contoh: 1. Mereka berlari-lari mengejar bus kota. • 2. Surat itu sudah saya tanda tangani. • 3. Anjasmara bercerita tentang masa lalunya.

  9. 2. Kata Sifat (Adjektiva) • Menerangkan sifat, watak, tabiat orang/binatang/suatu benda. Contohmalas, pintar • Berfungsi sebagai predikat atau penjelassubjek : Dia cantik, Baju merah itu • Ciri : • Dapat diberi keterangan pembanding : lebih, kurang, paling, dsb • Dapat diberi keterangan penguat : sangat, amat, ... benar, terlalu..... • Dapat ditambahi kata ingkar : tidak..,

  10. 3. Kata Keterangan (Adverbia) • Memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif atau kalimat. Ciri : 1. Keterangan waktu --> sejak, ketika, sekarang, besok • 2. Keterangan tempat --> di sana, kesini, dari… • 3. Keterangan tujuan --> agar, supaya, demi, untuk • 4. Keterangan cara --> sekuat-kuatnya, • dengan sekuat-kuatnya • secara hati-hati • 5. Keterangan penyertaan--> dengan sahabat, bersama... • 6. Keterangan alat --> dengan motor,...

  11. 7. Keterangan kemiripan/--> seperti, laksana, bak • 8. Keterangan Sebab--> karena, sebab • 9. Keterangan saling --> satu sama lain • 4. Kata Benda (Nomina) • Kata yang mengacu pada benda konkret (meja, buku) atau abstrak (demokrasi, kehendak, peraturan) • Berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap • Termasuk dalam golongan nomina (kata benda) adalah juga : pronomina (kata ganti orang), numeralia (kata bilangan).

  12. 5. Kata Tugas (Partikel) • Kata depan (preposisi): di, ke, dari... • Kata sambung (konjungsi) : dan, tetapi, atau • Kata seru (interjeksi) :aduh,wah,ayo,astaga • Kata sandang (artikel) : sang, si, para • Partikel (unsur terkecil suatu benda):-lah, -kah, -tah, pun

  13. FRASA Definisi : Gabungan kata yang tidak melebihibatas fungsi. Ciri : 1. nonpredikatif :bangsa Indonesia, ≠belajar bahasa 2. proses pemaknaannya berbeda dengan idiom: siap tempur≠main api 3. susunan kata yang berpola tetap = tidak bisa dibalik : siap tempur≠ tempur siap (pada idiom kadang masih bisa dibalik : tipis kuping = kuping tipis)

  14. Jenis Frasa • Frasa verbal : berintikan kata kerja : asyik belajar, rajin menabung, berpikir keras • Frasa adjektival : berintikan kata sifat : cantik sekali, tidak sombong, amat bersahaja • Frasa adverbial: berintikan kata keterangan : tidak selalu, seperti…., bagaikan… • Frasa nominal : berintikan kata benda : meja kayu, emas batangan, penyakit menular • Frasa preposisional : salah satunya berupa kata depan : di sini, kepada saya, untuk dia.

  15. MAKNA DAN PERUBAHANNYA Makna adalah hubungan antara bentuk bahasa dengan objek/sesuatu hal yang diacunya. 1. Makna Leksikal/Makna Denotasi : makna yang sudah tetap terkandung dalam sebuah kata ( tertera dalam kamus) Contoh : kuda = sejenis binatang pensil = alat untuk menulis 2. Makna Gramatikal : makna yang timbul akibat melekatnya morfem + morfem. Contoh : makan + an = sesuatu yang dimakan langit + langit = seperti langit 3. Makna konotatif : makna tambahan, makna yang memberikan tafsiran khusus dan nilai rasa tertentu. Contoh : hitam = hina, berdosa besi = keras hati, kaku dalam prinsip, gagah, dsb

  16. Beberapa istilah yang perlu diketahui: • Sinonim : persamaan makna • Antonim : makna berlawanan • Homonim : tulisan dan lafalnya sama, arti beda. (bisa, tanggal) • Homograf : tulisan sama, lafal dan arti beda. (teras, apel) • Homofon : lafal sama, tulisan dan arti beda. (bang><bank; masa><massa)

  17. HOMONIM, HOMOGRAF DAN HOMOFON

  18. PerubahanMakna 1. Meluas : cakupan makna sekarang lebih luas dari makna yang lama. (bapak, ibu, putra) 2. Menyempit : cakupan makna sekarang lebih sempit dari makna yang lama. (sarjana, pendeta, dsb.) 3. Ameliorasi: makna baru dirasakan lebih halus/tinggi niainya dari makna lama. (‘istri; nyonya’ lebih baik dari ‘bini’) 4. Peyorasi : makna baru dirasakan lebih kasar/rendah nilainya dari makna lama. ( oknum, gerombolan) 5. Sinestesia : makna yang muncul karena pertukaran tanggapan indera yang berbeda.  Kata-katanya manis. 6. Asosiasi: persamaan sifat antara makna baru dan lama.  Agar lancar, beri saja dia amplop.

  19. PILIHAN KATA (DIKSI)

  20. Tiga Hal yang dapat Kita Petik: • Kemahiran pemilihan memilih kata hanya dimungkinkan bila seseorang menguasai kosakata yang luas. • Diksi/pilihan kata  upaya/kemampuan membedakan secara tepat kata-kata yang memiliki nuansa makna serumpun. • Diksi/pilihan kata menyangkut kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat dan cocok untuk situasi tertentu.

  21. Syarat Ketepatan Pemilihan Kata • Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi Contoh: kata ‘bunga’ • Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim. Contoh: pengubah = peubah • Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya. Contoh: intensif – insentif, karton – kartun • Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata yang abstrak. Contoh: keadilan, kebahagiaan, keluhuran. 5. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat.

  22. Contoh:Baikdosen ataupun mahasiswa ikut memperjuangkan reformasi. (salah)Baikdosen maupun mahasiswa ikut memperjuangkan reformasi.6. Dapat membedakan antara kata umum dan kata khusus.

  23. GayaBahasa/Majas : cara penutur mengungkapkan maksudnya. Enam faktor yang mempengaruhi tampilan bahasa seorang komunikator dalam berkomunikasi: • Cara dan media komunikasi  lisan/tulis; langsung/tidak langsung; media cetak/media elektronik. • Bidang ilmu  sastra, hukum, kedokteran, dll. • Situasi  resmi, tidak resmi, setengah resmi. • Khalayak  berdasarkan umur; jenis kelamin; tingkat pendidikan; status sosial. • Tujuan  membangkitkan emosi, diplomasi, humor, informasi.

  24. Idiom : kata atau kelompok kata yang maknanya tidak sama dengan gabungan unsur-unsur pembentuknya. • Kelompok Kata : gulung tikar, adu domba, dll. • Pasangan Kelompok Kata (ungkapan idiomatik) : pasangan kata yang selalu muncul bersama atau berperilaku idiom. bertemu dengan dibacakan oleh berawal dari disebabkan oleh berdasarkan pada sampai ke bergantung pada sehubungan dengan berkenaan dengan sesuai dengan dibacakan oleh terdiri atas/dari diperuntukan bagi tergantung pada

  25. Kesalahan Pemakaian Gabungan Kata dan Kata • Kesalahan Pemakaian yang mana, di mana, daripada.  Dalam rapat yang mana dihadiri oleh para ketua RT telah dibacakan. Yangbenar: 1. di mana : sebagai kata tanya  menanyakan tempat 2. yang mana : kalimat tanya  yang mengandung pemilihan. 3. daripada : untuk perbandingan/pengontrasan sesuatu terhadap lainnya.

  26. B. Kesalahan Pemakaian Kata dengan, di, dan ke • Sampaikan salam saya dengan Dona. (= kepada siapa salam ditujukan?) Fungsi kata dengan: • Adanya alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu.  Saya mengetik dengan komputer. • Adanya beberapa pelaku yang mengambil bagian pada peristiwa yang sama.  Peneliti itu sedang bercakap-cakap dengan responden.

  27. Adanya sesuatu yang menyertai sesuatu yang lain.  Ujian akhir semester berlangsung dengan tertib. • Sebagai frasa tansisi untuk membentuk kalimat/alinea. : berbeda dengan, berkenaan dengan, bersamaan dengan, bertepatan dengan, sehubungan dengan, sesuai dengan. Fungsikatadepandi, ke,dankatakepada • Kata depan di dan ke harus diikuti oleh tempat, arah, dan waktu. • Kata kepada harus diikuti oleh nama/jabatan orang atau kata ganti orang. Contoh: - Buku agendaku tertinggal di rumah Andi. - Jangan menoleh ke kiri! - Permohonan cuti diajukan kepada direktur.

More Related