1 / 10

PEMILIHAN JENIS POHON

PEMILIHAN JENIS POHON. Afforestation Penanaman jenis-jenis pohon hutan pada lahan yang belum pernah ditumbuhi pohonpohon hutan. Di dalam kawasan hutan. Reforestation/reboisasi

dagmar
Download Presentation

PEMILIHAN JENIS POHON

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMILIHAN JENIS POHON

  2. Afforestation Penanaman jenis-jenis pohon hutan pada lahan yang belum pernah ditumbuhi pohonpohon hutan Di dalam kawasan hutan Reforestation/reboisasi Pembinaan dengan penanaman pada lahan yang semula berhutan dengan menggunakan jenis-jenis yang berbeda dengan jenis semula Hutan Tanaman Tegakan pohon/hutan yang dibina dengan penebaran biji/benih atau dengan penanaman bibit/anakan

  3. luas hutan Indonesia sebesar 99,6 juta hektar atau 52,3% luas wilayah Indonesia (Sumber Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2011 yang dipublikasi pada bulan Juli 2012) Kondisi hutan di Indonesia (Sumber Kemenhut 2012)

  4. Di luar kawasan hutan Tree planting (termasuk regreening/penghijauan) Penanaman tegakan pohon/hutan di luar kawasan hutan

  5. Hutan Tanaman Man-made forest Forest plantation Timber estate Hutan Tanaman Industri (HTI) Beberapa istilah lain Hutan Tanaman

  6. Prinsip umum pemilihan jenis pohon :

  7. Biaya pembangunan tanaman dan manajemennya • Kewaspadaan terhadap serangan hama, penyakit dan kebakaran • Dampak terhadap positif dan negatif yang akan ditimbulkan baik dampak sosial-ekonomi maupun faktor lingkungan • Cukup tersedia biji bermutu baik dari sumber yang kualitasnya terjamin • Penguasaan silvikultur terhadap jenis terpilih • Mampu berintegrasi dengan penggunaan lahan lain, terutama dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat setempat, misalnya dengan sistem tmpang sari • Mudah diremajakan/regenerasi Aspek lain yang juga perlu diperhatikan

  8. Kayu dengan nilai dan prospek pemasaran baik • Kesesuaian dengan tempat tumbuh • Jenis yang khas Indonesia dengan keunggulan tertentu • Riap tinggi • Kayu pertukangan : 15 m3/ha/tahun • Kayu serat : 25 m3/ha/tahun • Kayu energi : 35 m3/ha/tahun • Daur yang relatif • Kayu pertukangan : 10-30 tahun • Kayu serat : 8-20 tahun • Kayu energi : +- 5 tahun • Kualitas kayu dan bentuk batang sesuai dengan persyaratan bahan untuk jenis industri yang bersangkutan Contoh a. Kayu pertukangan • Jati • Sungkai • Meranti • Kapur b. Pulp & Rayon • Tusam • Sengon c. Kayu energi • Lamtorogung • gmelina • Mangium • Kalianda Kriteria jenis pohon untuk Hutan Produksi dan HTI

  9. Pohon dengan perakaran utama tumbuh cepat ke dalam tanah dan susunan akar permukaan yang berkembang kuat dan intensif • Cepat tumbuh sehingga secepat mungkin menutup tanah dan mengurangi bahaya banjir dan erosi. Akan lebih baik jika kombinasi dari jenis cepat tumbuh dengan jenis lambat tumbuh maupun kombinasi jenis toleran dan intoleran • Hutan lindung yang terdapat di daerah curah hujan tinggi, dipilih jenis yang penguapannya tinggi, dan sebaliknya jika di daerah kering maka dipilih yang jenis penguapan rendah Contoh • Rasamala • puspa • Angsana • Terap • Bambu • Durian • Kemiri • dsb Kriteria jenis pohon untuk reboisasai Hutan Lindung

  10. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari, jenis intoleran dan pionir • Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lain, cepat tumbuh tinggi dan agresif • Mudah bertunas kembali, jika terbakar atau terpangkas • Sesuai dengan keadaan tanah kurus, miskin hara dan tahan kekeringan • Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan mudah disimpan • Untuk daerah sering terbakar, dilengkapi dengan jalur isolasi/jalur hijau/jalur sekat dengan jenis mudah tumbuh setelah terbakar dan tahan api • Khusus untuk penghijauan, jenis disenangi masyarakat sehinga masyarakat berminat untuk menanam dan memeliharanya karena bermanfaat Kriteria jenis pohon untuk lahan terbuka dan tanah kritis

More Related