1 / 28

Pertemuan 3&4

Pertemuan 3&4. PENOMORAN KOMPUTER DAN KONVERSI BILANGAN BINER.

colton
Download Presentation

Pertemuan 3&4

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan3&4 PENOMORAN KOMPUTER DAN KONVERSI BILANGAN BINER

  2. Komputeradalahsebuahperalatanelektronik yang dibuatdari switch elektronik. Pada level terendahsemuakeputusantergantungpada switch elektroniktersebut yang hanyaakanbereaksipadasinyallistrik. Sinyallistrikdimengertidenganadanyaperbedaanpadasaatmenyaladan pada saat tidak menyala. Untukmenerangkankeduakeadaan yang berbedatersebut, makadikenal system angkabiner. System inidikenaldengandua symbol yang berbedayaitu ‘0’ dan ‘1’.

  3. Satuan yang berlakupada system komputer 1. bit – satuanterkecil yang samadenganangka 0 sajaatauangka 1 sajapadaangkabiner. 2. Byte – satu byte sama dengan 8 bit. 3. kb (kilobit) – 1 kilobit disamakan dengan 1000 bit 4. kB (kilobyte) – 1 kilobyte disamakandengan 1000 byte (tepatnya 1024 byte) 5. kbps (kilobits per second) – iniadalahstandarukuransatuanjumlah data yang dikirimmelaluikoneksijaringan

  4. Satuan yang berlakupada system komputer 6. kBps(kilobytes per second) – samadengan kbps hanyasajaberbedajumlahnya. 7. Mb (megabit) – 1 megabit disamakandengan 1 juta bit. 8. MB (megabyte) – 1 megabyte disamakandengan 1 juta byte (tepatnya 1.048.576 byte). 1 megabyte seringdisingkatdengansebutan ‘meg’. 9. Mbps (megabits per second) – iniadalahstandarukuransatuanjumlah data yang dikirimmelaluijaringan. 10. MBps (megabytes per second) – samadengan Mbps hanyasajaberbedajumlahnya.

  5. Unit Bytes Bits Bit (b) 1 bit Byte (B) 1 byte 8 bits Kilobyte (KB) 1000 bytes 8000 bits Megabyte (MB) 1 million bytes 8 million bits Gigabyte (GB) 1 billion bytes 8 billion bits

  6. KonversiBilanganBiner KonversiAngkaBinerkeangkadesimal Untukdapatmelakukankonversiangkabinerkeangka decimal kitaharusmengetahuiterlebihdahulubahwaangkabinerhanyamemiliki 2 simbolyaitu ‘0’ dan ‘1’. Sedangkanangka decimal memiliki 10 simbolyaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. kombinasiangkabinertidakmenimbulkansebutanbarunamunmenimbulkancaraperhitunganbaru. Tetapipadaangkadesimal, kombinasinyamenghasilkansebutanbarudanjugacaraperhitungan yang berbeda.

  7. KonversiBilanganBiner KonversiAngkaBinerkeangkadesimal Contohkonversi : Angkabiner: 10111001 Akandirubahmenjadidesimaldengan cara: Desimal 27 26 25 24 23 22 21 20 Biner 1 0 1 1 1 0 0 1 Dengandemikiandidapatkanperhitungan: (128x1) +(64x0)+(32x1)+(16x1)+(8x1) +(6x0) +(2x0) +(1x1) 128 + 0 + 32 + 16 + 8 + 0 + 0 + 1 = 185 Jadiangkadesimal yang didapatadalah 185 (seratusdelapanpuluh lima)

  8. KonversiBilanganBiner KonversiAngkaDesimalkeangkaBiner Contohkonversi : AngkaDesimal: 35 Caranya: 35 – 64 = -29 ---> 0 (angka 64 adalahhasilbilangan 2 berpangkat yang terdekatdenganangka 35 dan 0 karena hasil pengurangannya minus). 35 – 32 = 3 -------> 1 (angka 1 diberikan karena hasil pengurangannya tidak minus) 3 – 16 = -13 ------> 0 3 – 8 = - 5 -------> 0 3 – 4 = -1 ---------> 0 3 – 2 = 1 ----------> 1 1 – 1 = 0 -------> 1

  9. KonversiBilanganBiner KonversiAngkaDesimalkeangkaBiner Jadiangkabinerdari 35 adalah0100011atau100011 KonversiAngkaBinerkeAngkaHeksadesimal

  10. KonversiBinerdengan Hexadecimal Angkaheksadesimaldituliskandengan symbol awal 0x. misalnya 0x2102

  11. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID Denganmenentukan IP address, kitamelakukanpemberianidentitas yang universal bagisetiap interface computer. Setiap computer yang tersambungke internet setidaknyaharusmemilki sebuah IP address pada setiap interfacenya. Dalam penerapan sehari-hari kita dapat melihatsebuah computer memilikilebihdarisatu interface, misaladasebuah Ethernet dansebuah interface serial. Makakitaharusmemberidua IP address kepada computer tersebutmasing-masinguntuksetiapinterfacenya. Jadisebuah IP address sesungguhnyatidakmerujukkesebuahkomputer, tetapikesebuah interface.

  12. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID IP address merupakansebuahbilanganbiner 32 bit yang dipisahkanolehtandapemisahberupatitiksetiap 8 bitnya. Tiap 8 bit inidisebutsebagaioktet. IP address seringditulissebagai 4 bilangandesimaluntukmemudahkanpembacaan yang masing-masingdipisahkanolehsebuahtitik. Setiapbilangandesimaltersebutmerupakannilaidarisatuoktet (delapan bit) IP address.

  13. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID IP address dikelompokkandalam lima kelas: Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D danKelas E. Perbedaanpadatiapkelastersebutadalahpadaukurandanjumlahnya. Pembagiankelaskelas IP address inididasarkanpadaduahalyakni network id dan host id. Kelas Network ID Host ID A 0xxx xxxxxxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx B 10xxxxxx.xxxxxxxx xxxxxxxx.xxxxxxxx C 110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx xxxxxxxx

  14. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID IP address dibagimenjadibeberapakelas, yaitu: Kelas A: 0.0.0.0 Sampai dengan 127.255.255.255 Kelas B: 128.0.0.0 Sampai dengan 191.255.255.255 Kelas C: 192.0.0.0 Sampai dengan 223.255.255.255 Kelas D: 224.0.0.0 Sampai dengan 239.255.255.255 Kelas E: 240.0.0.0 Sampai dengan 255.255.255.255

  15. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID Untukmemudahkan, makaawalangkadaritabeldibawahinimenerangkankelasdari IP address: Kelas Antara Jumlah Jaringan Jumlah Host A 1 s/d 128 128 16.777.214 B 128 s/d 192 16.384 65.534 C 192 s/d 223 2.097.152 254

  16. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID Dengandemikian, untukmenentukan class A, B atau C, cukupdilihatdari 8 bit pertama. Untukmemisahkanantara network id dan host id diperlukansebuahnetmaskdengandefinisisebagaiberikut: Untukbagian yang menjadi network id, maka mask yang digunakanadalah binary 1, sedangkanuntuk host id digunakan binary 0. network natural: A: 11111111 0000000 0000000 0000000 = 255.0.0.0 B: 11111111 111111110000000 0000000 = 255.255.0.0 C: 11111111 11111111 11111111 0000000 = 255.255.255.0

  17. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID Pembagiankelasdimaksudkanuntukkebutuhantertentu. Sehinggatidakterjadisalingmenggangguapabilaterdapatsebuahjaringan yang sangatbesarseperti internet. Kelas A Digunakanuntukjaringan yang sangatbesardenganmemilikibanyak host. Padakelasinihanyaadaterdapat 8 identitasjaringan. Kelas B Digunakanpadajaringan yang menengahsampaikejaringan yang besar. Padakelasiniterdapat 16 identitasjaringan. Kelas C Digunakanpadajaringan yang kecil. Kelasinibanyakdipakaipadaperusahaan yang berinvestasipadajaringan. Padakelasiniterdapat 24 identitasjaringan yang dapatdipakai Kelas D Hanyadigunakanuntukmulticating. Yaituapabilakitamenginginkanuntukmengirim data kepadabeberapapenerimasekaligusatausebuah group. Kelas E Digunakanhanyauntukkepentinganpenelitianoleh IETF (internet enggineering Task Force)

  18. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID Penggunaan IP address olehsemuapihakdapatmenyebabkanterjadinyakesamaannomor IP yang digunakan. Hal inimenyebabkandijelaskannyaaturanmengenal IP public. IP jenisinidigunakanolehsetiaporang yang inimemasukikomunitasjaringan yang besarseperti internet. IP public adalahsemuanomor IP padasemuakelas yang adakecuali IP private. IANA (International Assigned Numbers Authority) mengelompokkanalamat IP address yang dinyatakan ”private”, artinya hanya untuk digunakan dikalangan sendiri dan tidak berlaku di internet.

  19. IP Adress, Format IP Address,NetworkID,Host ID IP private terbagipadasetiapkelas IP address. Kelas A 10.0.0.0 Sampai dengan 10.255.255.255 1 identitas jaringan Kelas B 172.16.0.0 Sampaidengan 172.31.255.255 16 identitasjaringan Kelas C 192.168.0.0 Sampaidengan 192.168.255.255 256 identitasjaringan

  20. Untukmenghubungiseluruh host disebuahjaringan, diperlukanalamatkhusus yang disebutsebagaialamat broadcast. Alamat broadcast diperlukanuntuk: • - memberiinformasipadajaringan, bahwalayanantertentu exist atauberfungsi. • Mencariinformasidijaringan.

  21. Contohdiatasadalahjaringan 192.168.1.0 (kelas C). Bilakomputer A inginmenghubungiseluruhkomputer yang beradadijaringantersebut, makaadaduacara, yaitu: 1. local broadcast, berupaalamatkhusus 255.255.255.255, yang berartimengirimpaketuntukseluruhsimpul (node) dijaringanlokal. 2. directed broadcast, berupaalamat 192.168.1.255, yaitumengirimpaketkeseluruhsimpul (node) yang beradapadajaringan 192.168.1.0 Dengandemikianalamatdidefinisikansebagaiberikut: - nomorjaringandidefinisikandenganmemberikan binary 0 untukseluruh bit di host id. - Nomor broadcast didefinisikandenganmemberikan binary 1 untukseluruh bit di host id. Sehinggasatujaringanseperticontohdiatasterdiriatas: - Network id: 192.168.1.0 - Nomor IP pertama: 192.168.1.1 - Nomor IP terakhir: 192.168.1.254 - Nomor IP broadcast: 192.168.1.255

  22. SUBNETTING Seperti yang telah dibahas sebelumnya. Untuk membedakan segmen jaringan kita harus membuatnyamemilkinomor IP yang berbedakelasjuga. Hal inimemilikikeuntungandankerugiansebagaiberikut: Keuntungan: 1. tidaksulitdalammemilihjeniskelas IP yang akandipakai. 2. memilikibanyaksisanomor IP dalamsatukelas, kalaunantikitaakanmenambahkan host.

  23. Kerugian: 1. server yang menjadi domain controller akanmenjadisangatsibukapabila host yang terdapatdalam 1 domain sudahterlalubanyak. 2. akanterjadi delay yang panjangapabilabanyakterjaditabrakan data. 3. akanseringterjaditabrakan data karenabanyaknya host yang terdapatdalam 1 domain. 4. apabilaterjadi broadcast storm, makaseluruhanggotajaringanakanmenerimaakibatnya. Iniberartiterjadikemacetanpadajaringan. Terdapatbanyakkerugiannya

  24. ROUTING Seperti yang telahkitaketahuibersama, kebutuhanjaringandanlayanan sharing data semakindibutuhkansecaraluasdan global didunia. LAN ataujaringanlokaldenganjumlah IP atau host yang dapatmelakukan sharing data yang cukupterbatassudahtidakmampulagimemenuhi kebutuhan dunia dalam layanan jaringan.

  25. ROUTING Untukmembentuklayananjaringandenganskalabesarkitabisamenggunakankonsepsubnetting, namunseperti yang telahdiungkapkandibagianatasbahwasubnettingmemilikibanyakkelemahandanterhitungcukuplambat. Jikakitainginmenggabungkan LAN-LAN kitaterbentur masalah perbedaan kelas dan network id. Untuk memberi solusi atas masalah perbedaan tersebut adalah routing, yang adalah suatu proses penggabungkan LAN-LAN menjadi satukesatuandenganmenghiraukanperbedaanKelas IP maupun Network ID.

  26. ROUTING Konsepdari routing sebenarnyacukupsederhanadimana LAN-LAN tersebutmemilikisatu komputer yang menjadi pintu bagi LAN yang bersangkutan untuk keluar dan masuk. Komputerinidihubungkandengan Router yang menjadi mediator sesungguhnyadarikedua LAN, Dalam router ada routing table yang berisikanidentitas LAN yang dihubungkanmelaluiidentitaskomputerpenghubung. Perludiketahui, untukdalamsalingterhubung, sesuaikonsep TCP/IP, router jugaharusmemilikisettingan IP yang samadenganjaringanLan yang terhubung, jadiuntuk menghubungkan 2 LAN yang berbeda, Router harus memiliki 2 IP pada eth0 dan eth1 sesuai LAN yang dihubungkan.

  27. Adabanyakskemadalam routing antara lain : 1. Anycast Skema routing yang memungkinkan 1 LAN berhubungandenganlebihdarisatu LAN, namunketikaterhubunguntukmengirim data hanyabisadengan 1 LAN saja 2. Broadcast Skema routing yang manasatu LAN bisamengirimkan data padaseluruh LAN yang terhubungdengan router 3. Multicast Skema routing yang miripdengan Broadcast, namunhanyabeberapa LAN saja 4. Unicast Skema routing dimana 1 LAN hanya bisa terhubung dengan 1 LAN lain saja

  28. Routing memiliki keuntungan dan kekurangan antara lain: Keuntungan: 1. Prosespenghubunganantar LAN yang cepat 2.Proses penguhubunganinitidakmengganguaruskomunikasidalam LAN itusendiri 3. Tidakperlumenyamakan IP Class maupunNetwok ID untuksalingberhubungandengan LAN lain Kerugian 1. Harga Router cukupmahaldipasaran 2. Settingan Routing Table cukuprumit 3. Konsep Routing yang sangatsentralisasi, sehinggajika routing rusak, hubunganakanputus

More Related