1 / 12

Quranic Archaeology

BENCANA DAN PERADABAN Tinjauan Quranic Archaeology untuk membahas Atlantis dan Indonesia Ali Akbar Diskusi “ Bencana dan Peradaban ” Krida Bhakti Jakarta, 20 Mei 2013. Quranic Archaeology.

claus
Download Presentation

Quranic Archaeology

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BENCANA DAN PERADABANTinjauanQuranic Archaeologyuntukmembahas Atlantis dan IndonesiaAli AkbarDiskusi “BencanadanPeradaban”KridaBhakti Jakarta, 20 Mei 2013

  2. Quranic Archaeology • Sumberajaranutama Islam yakni Al-Qur’an belummendapatperhatian yang cukupbaikdi Indonesia danbahkanjugadidunia. Padahal, sebagaisumberutama, Al-Qur’an inilah yang mendasarisegalagerak-gerik personal dankomunalsehinggamembentuksuatukebudayaanbersama. • Rekonstruksikebudayaanmasyarakat—dalamhalini Islam atau yang berkebudayaan Islam—yang menjaditujuanIlmuArkeologitentunyaakansangatterbantujikamenelitimenggunakansumberutamanya, yakni Al-Qur’an. • Padadasarnya Al-Qur’an sebagaikebudayaanmateri (material culture) khususnyaartefak (artifact) jelasmerupakansalahsatubentuk data arkeologi yang dapatdikajilebihlanjutuntukmengungkapberbagaihal. • Perludipahamibahwatidakadabatasanusiamengenaikebudayaanmateritersebut. Data arkeologidapatberupaartefak yang usianyajutaantahunlalu, fitur yang dibuatmanusiaribuantahunlalu, ekofak yang turutmenjadibagiandarikehidupanmanusiaratusantahunlalu, situs yang pernahditempatimasyarakatpuluhantahunlalu, ataukawasan yang dihunimasyarakattahunlalu. • Raymond Dark dalambukunya yang berjudulTheoritical Archaeology (1995) menyatakanbahwapadasaatpembacamembacabukukaryanyaitu, bukutersebuttelahmenjadi data arkeologi. • JelaslahkiranyabahwaAl Qur’an termasuk data arkeologiberupaartefak yang memilikitulisan.

  3. MetodeArkeologi • MetodeArkeologiterdiriatas 3 tahap: Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Penafsiran Data. Pengumpulan Data dapatdilakukandenganStudiliteratur, Survei, danEkskavasi • Studiliteraturberupakegiatanmengumpulkanbuku, artikel, laporan, arsipdansumbertertulislainnya. • Survey adalahupayasistematisdalammengamatipermukaantanahdanmerekampeninggalan yang terdapatdipermukaantanahtermasukkondisipermukaantanahnya. • Ekskavasimerupakankegiatanpengupasanlapisantanahsecarasistematisuntukmemperolehpeninggalan yang terpendamdidalamtanah. • Dalampraktiknya, masing-masingtekniktersebutdapatdigunakansendiri-sendirimaupunsebagaigabungan yang berlanjutdarisatuteknikketekniklainnya. • Penelitiandapatdilakukandenganhanyamengumpulkanliteratur. Literaturinilah yang ditelitisecaramendalammisalnyamengenaitulisan yang terbacamakna yang terkandungdidalamtulisantersebut. • Dalamkondisitertentudapatdilakukanpenelitianhanyadengan survey yang bertujuanuntukmemetakanpeninggalanarkeologibaikbentuk, waktu, maupunruangkhususnyadipermukaantanah. • Sementaraitu, pengumpulan data denganteknikekskavasiakansangatberlangsungmaksimalapabilaterlebihdahuludilakukanstudiliteratureyangdilanjutkandengan survey dipermukaantanah.

  4. PenerapanQuranic Archaeology • Al Qur’an dapatdijadikandata padatahappengumpulan data. TulisandiAl Qur’an menjadisalahsatupetunjukmencarilokasidengan survey yang dilanjutkandenganekskavasi. Sebagaicontohdidalam Al Qur’an disebutkanmengenainama. Secaraarkeologis, perludikajilebihlanjutmengenaikapandandimananamatersebuthidupdanmenjalankankehidupannya. • Surat Al Fajr (89): 6-14: Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembahdan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi. • Kata“Iram” dapatmenjadiawaluntukdilakukannyasurveymencarikotatersebut. Survey dilakukandiwilayah yang didalampermukaantanahnyakemungkinanpernahterdapatfiturberupabangunantinggi. Kalimat “kaumTsamud yang memotongbatu-batubesardilembah” tentumenarikperhatianuntukmelakukanekskavasidilokasiatausitus yang mungkinterdapatserpihanataulimbahbatuanpadasaatprosespemotongan. Menarik pula mencariartefakberupaalatpemotongbatudanbendaataubangunan yang dihasilkannya.

  5. BencanapadamasaNabiNuh • Surat Hud[11]:40 “Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur(tannur) telah memancarkan air, .....” • Suratal-Qomar [54]:11-12“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah”. “dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, Maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan”. • Nampak jelas dalam ayat di atas, bahwa air bah itu berasal baik dari langit, yaitu hujan yang sangat lebat dan deras, maupun memancar pula dari bumi. • Menarik untuk mencermati interpretasi yang dikemukakan oleh Muhajir (1976) terhadap surat Hud [11]:40 maupun surat al-Qomar [54]:11-12 diatas. Muhajir berpendapat bahwa banyak salah interpretasi dalam memahami firman: “dapur (tannur) telah memancarkan air” dan “bumi memancarkan mata-air mata-air”. • Muhajir (1976) dalam bukunya Lesson from the Stories of the Qur’an memberikan pandangan yang lain. Kata bahasa Arab fara bila digunakan untuk air, berarti memancar keras dari bumi, dan kata tannur tidak hanya berarti kompor, tetapi juga cadangan air atau tempat dimana air dari lembah berkumpul. Dengan demikian terjemahan yang betul dari kedua ayat diatas menurutnya adalah “air memancar keras dari lembahnya ”.

  6. BencanapadamasaNabiNuh • Dengan demikian banjir besar terjadi sebagai akibat hujan yang sangat luar biasa deras/lebatnya, akibat “pintu-pintu langit dibuka” oleh Allah swt. Kemudian air hujan itu masuk ke lembah, wilayah Kaum Nuh dan menimbulkan ulakan taufan yang dahsyat, sehingga berakibat air memancar keras dari lembahnya. • Jadi sumber air banjir besar itu, menurut Muhajir adalah dari langit. Nampaknya lembah dimana Kaum Nuh berada adalah lembah yang berupa cekungan. Pada surah [54]: 12 disebutkan bahwa air itu berasal dari pintu-pintu langit yang dibuka oleh Allah swt. Apa yang dimaksud dengan pintu-pintu langit? • Tidak ada penjelasan tentang ini. Balsieger dan Sallier (1976) mengutip pendapat Donald Patten dalam bukunya Cataclysm from Space, bahwa kemungkinan besar sebelum tarikh banjir besar, bumi diselimuti oleh lapisan kanopi air dalam jumlah yang besar. Hujan yang menyebabkan banjir besar, diperkirakan karena hancurnya lapisan kanopi air diatas. Mungkinkah yang dimaksud dengan firman Allah swt : “Kami bukakan pintu-pintu langit..” adalah dihancurkannya lapisan kanopi air itu? • SuratHud (11): 44 Dan difirmankan: "Haibumitelanlahairmu, danhailangit (hujan) berhentilah," danairpundisurutkan, perintahpundiselesaikandanbahteraitupunberlabuhdiatasbukit Judi, dandikatakan: "Binasalahorang-orang yang zalim ." Tempattinggalsebelumbencana????? Atlantis? Indonesia?

  7. BencanaAlamdanPertentanganManusiadalamSejarahPeradabansebagaiTandaKebesaranKamiBencanaAlamdanPertentanganManusiadalamSejarahPeradabansebagaiTandaKebesaranKami • SuratMaryam (19): 96-98: Sesungguhnyaorang-orang yang berimandanberamalsaleh, kelak Allah Yang MahaPemurahakanmenanamkandalam (hati) merekarasa kasihsayang. MakasesungguhnyatelahKamimudahkan Al Quranitudenganbahasamu, agar kamudapatmemberikabargembiradengan Al Quran itukepadaorang-orang yang bertakwa, dan agar kamumemberiperingatandengannyakepadakaum yang membangkang. Dan berapabanyaktelahKamibinasakanumat-umatsebelummereka. Adakahkamumelihatseorangpundarimerekaataukamudengarsuaramereka yang samar-samar? • Surat Al An'aam (6): 63-65 Katakanlah: "Siapakah yang dapatmenyelamatkankamudaribencanadidaratdandilaut, yang kamuberdoakepada-Nyadenganrendahdiridengansuara yang lembut (denganmengatakan: "SesungguhnyajikaDiamenyelamatkankamidari (bencana) ini, tentulahkamimenjadiorang-orang yang bersyukur“. Katakanlah: "Allah menyelamatkankamudaribencanaitudandarisegalamacamkesusahan, kemudiankamukembalimempersekutukan-Nya." Katakanlah: " Dialah yang berkuasauntukmengirimkanazabkepadamu, dariataskamuataudaribawahkakimuatauDiamencampurkankamudalamgolongan-golongan (yang salingbertentangan) danmerasakankepadasebahagiankamukeganasansebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapaKamimendatangkantanda-tandakebesaranKamisilihbergantiagar merekamemahami(nya)."

  8. KronologiKeberadaanNabi-Nabipra - Ibrahim

  9. GUNUNG PADANG

  10. SitusBatu Naga KuningandiGunungTigaatauGunungPojokTilu MenurutprasastiBatutulis (abad ke-15 M), RahyangNiskalaWastuKancanadimakamkandiNusalarang, sedangkanRahyangDewaNiskaladiGunatiga NaskahKesusastraan: SanghyangSiksakandangKaresian (1518 Masehi) CaritaParahyangan (abad ke-15 Masehi)

  11. PENUTUP • Sumbertertulisdalamberbagaibentuknyadandariberagamusiasertadarimana pun merupakan data arkeologi, sehinggaketikaditelitidenganmenggunakanmetodearkeologidapatdikatakantelahmasukkedalamsiklusilmupengetahuan. • Peradabandanbencanatergambarjelasdalamberbagaisumbertertulis. • Tradisilisansebagiandidugamerupakanpengetahuanpadamasalalu, namuntidakditulissehinggaakhirnyaberkembangmenjadidongeng, mitos, legenda, dansejenisnya. Sebagian yang belakangandiakuisebagaikebenaranlebihdidudukkansebagaikearifanlokalbukanpengetahuansetempat. • Saatnyabagikitadi Indonesia untukmempelajarilagisemuasumber data (tertulisdantidaktertulis) karenamasihbanyakpengetahuanmasasilam yang masihterpendam. • Saatnyakitabekerjasama, bertukarinformasidengansantun, menelititerusmenerus agar dapatmeminimalisirbencanasertamembangunperadaban yang membanggakan!

  12. DAFTAR PUSTAKA Akbar, Ali (2005). “TawaranHermeneutikauntukMenafsirkan Al-Qur’an.” JurnalWacana. Depok: FakultasIlmuPengetahuanBudayaUniversitas Indonesia ------------(2010). MetodePenelitianArkeologiMurnidanArkeologiTerapan. MakalahdisampaikanpadaEvaluasiHasilPenelitianArkeologi. Garut: BalaiArkeologi Bandung. ------------(2011) “ArkeologiKemanusiaan: SebuahPengantar” Arkeologi: ManfaatdanPeranuntukKemanusiaan. Ali Akbar (Ed.). Jatinangor: Alqaprint------------(2012) “Adam, Atlantis, danPiramidadi Indonesia? AntaraFaktaArkeologidanGegarJatiDiri.”Makalahdisampaikanpada “The 4th International Conference on Indonesian Studies.” Bali, 9-11 Februari 2012 -------------(2012) “Quranic Archaeology as a Knowledge Branch of Archaeology”. Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage. Jakarta: PuslitbangLekturdanKhazanahKeagamaanKementerian Agama RI-------------(2013) “LaporanPenelitianSitusBatu Naga Kuningan” Jakarta: MasyarakatArkeologi Indonesia (belumditerbitkan)Balsiger, D. And Sellier, C.E.. (1976)In Search of Noah’s Ark, Sun Classic Pictures, Inc., Los Angeles, California, US Kementerian Agama RI. (2012). Kisah Para NabiPra – Ibrahim: DalamPerspektif Al-Qur’an danSains. Jakarta: KerjasamaKementerian Agama danLembagaIlmuPengetahuan IndonesiaMuhajir, Ali Raza, (1976), Lessons from the Stories of the Qur’an (terjemahan Bahasa Indonesia oleh Isbandiyah Nahar Jenie, (2000), Pelajaran-Pelajaran dari Riwayat-Riwayat dalam Al Qur’an, Aditya Media, YogyakartaPoesponegoro, MarwatiDjoeneddanNugrohoNotosusanto. (2008). SejarahNasional Indonesia II: ZamanKuno. EdisiPemutakhiran. Jakarta: BalaiPustaka

More Related