1 / 27

EKONOMI LINGKUNGAN (ESL ) Pertemuan – 2 Dept. Ekonomi Sumberdaya & Lingkungan

EKONOMI LINGKUNGAN vs EKONOMI SUMBERDAYA. EKONOMI LINGKUNGAN (ESL ) Pertemuan – 2 Dept. Ekonomi Sumberdaya & Lingkungan. Desain kebijakan lingkungan. Ekonomi lingkungan berperan penting dalam perancangan kebijakan publik untuk perbaikan kualitas lingkungan.

chuong
Download Presentation

EKONOMI LINGKUNGAN (ESL ) Pertemuan – 2 Dept. Ekonomi Sumberdaya & Lingkungan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EKONOMI LINGKUNGAN vs EKONOMI SUMBERDAYA EKONOMI LINGKUNGAN (ESL )Pertemuan – 2Dept. Ekonomi Sumberdaya & Lingkungan

  2. Desain kebijakan lingkungan • Ekonomi lingkungan berperan penting dalam perancangan kebijakan publik untuk perbaikan kualitas lingkungan. • Kebijakan lingkungan harus dirancang se-efektif & se-efisien mungkin. • Perancangan kebijakan lingkungan menjadi semakin kompleks karena juga melibatkan proses politik.

  3. Ekonomi Makro: Pertumbuhan dan Lingkungan (1) • Bagaimanakah hubungan antara isu2 lingkungan dengan perilaku ekonomi makro ? • Environmental Kuznets Curve  hipotesis dalam melihat hubungan antara berbagai indikator degradasi lingkungan dengan income perkapita suatu daerah/ negara • Hipotesis Environmental Kuznets Curve (EKC): degradasi lingkungan akan meningkat pada tahap2 awal pembangunan ekonomi, namun setelah mencapai titik tertentu, pertumbuhan ekonomi lebih lanjut akan mampu mengurangi tingkat kerusakan lingkungan.

  4. Ekonomi Makro: Pertumbuhan dan Lingkungan (2) • Kerusakan lingkungan yang parah rawan terjadi di negara-negara berkembang.

  5. Ekonomi Makro: Penduduk dan Lingkungan (1) I = Impact/dampak(volume) P = Population/populasi (jmlh penduduk) A = Affluence/tingkat kemakmuran(jmlh unit mata uang per kapita) T = Technology/teknologi(degradasi lingkungan per unit mata uang) I ≡ P . A . T

  6. Ekonomi Makro: Penduduk dan Lingkungan (2) Skenario emisi CO2 global pada tahun 2100 (sumber: Perman et al, 2003) I ≡ P . A . T

  7. Perkembangan perhatian dunia thdp masalah lingkungan (1) Gelombang pertama (sebelum 1950) • sebatas konsep/pemikiran • signal pertama: Man and Nature (George Perkin Marsh, 1864) aktivitas manusia, terutama dalam industrialisasi, adalah perusak keseimbangan alamiah lingkungan • kata lingkungan sangat jarang dikemukakan • belum ada aksi/dukungan dari pemerintah, pengusaha dan dunia int’l

  8. Perkembangan perhatian dunia thd masalah lingkungan (2) Gelombang kedua (era 1960-1970an) • Muncul kesadaran potensi krisis lingkungan global • Perdebatan masalah lingkungan bersifat lokal/regional, belum mengglobal • Pengusaha enggan menjalankan aturan/UU lingkungan • Spring Silent (Rachel Carson, 1962)mengenai efek pestisida DDT terhadap lingkungan, khususnya populasi burung • Konferensi Stockholm 1972 (UN Conference on the Human Environment) UNEP lahir

  9. Perkembangan perhatian dunia thd masalah lingkungan (3) Gelombang ketiga (era 1980-an) • Dukungan thd masalah lingkungan dalam pembangunan ekonomi makin meluas • 1983 dibentuk the World Comission on Environment and Development  the Bruntland Report “Our Common Future” (1987) konsep Sustainable Development (pembangunan berkelanjutan) • Masalah lingkungan mulai menjadi perhatian negara2 berkembang

  10. Perkembangan perhatian dunia thd masalah lingkungan (4) Gelombang keempat (1990an – sekarang) • KTT Bumi di Rio de Janeiro 1992 • Masalah lingkungan mjd isu global dan tanggung jawab seluruh bangsa (contoh: global warming) • Isu lingkungan menjadi faktor penekan dalam transaksi ekonomi dunia  ecolabelling

  11. Isu2 Lingkungan Internasional • Problem2 lingkungan tidak hanya selalu menjadi masalah untuk suatu negara, namun bisa menjadi masalah regional bahkan global. • Contoh masalah regional: masalah kabut asap • Contoh masalah global: ozone depletion, greenhouse gas emissions), global warming

  12. Sumberdaya Alam Bagi ekonom, sdaadalah faktor-faktor produksi yang dikombinasikan dengan tenaga kerja, kapital dan materi-materi lainnya untuk menghasilkan barang dan jasa. • Sumberdaya alam memiliki karakteristik yang unik yaitu: • Agar dapat dikonsumsi atau diolah dalam proses produksi, umumnya sda seperti kapital, harus “diproduksi” dgnmenggunakan input lainnya • Sda terbatas & langka, padahal kebutuhan umat manusia akan sda cenderung tidak terbatas • 3. Sda dapat tersedia dalam jangka waktu tertentu.

  13. Macam & Ketersediaan Sumberdaya SDA diklasifikasikan dalam 3 tipe: • renewable natural resourcessda yang dapat menyediakan input-input produktif bagi sistem ekonomi untuk jangka waktu yang tidak terbatas. • non renewable natural resourcessda dengan jumlah stok (deposit) yang terbatas dan dapat habis • potentially renewable natural resourcessda yang dapat habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat tetapi akhirnya bisa diganti melalui proses alam. Stok dapat dipertahankan jika proses eksploitasinya berada pada titik produksi yang sustainable.

  14. Ekonomi Lingkungan vs Ekonomi Sumberdaya • Ekonomi Sumberdaya mempelajari peranan alam sebagai pemasok bahan baku bagi aktivitas produksi dan konsumsi. • Ekonomi Lingkungan mempelajari aliran residu yang merupakan sisaan dari aktivitas produksi & konsumsi, & juga mempelajari bagaimana dampak residu terhadap lingkungan Alam berperan penting sebagai penyedia bahan baku & energi sebagai input bagi kegiatan produksi & konsumsi. Kegiatan2 ini menghasilkan sisaan/sampah (residu)

  15. Eksternalitas (1) • adalah pengaruh/dampak/efek samping yang diterima oleh beberapa pihak sebagai akibat dari kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi atau pertukaran, yang dilakukah oleh pihak lain • eksternalitas dapat bersifat menguntungkan (positive externalities) atau bersifat merugikan (negative exsternalities) • Dengan adanya eksternalitas kita tidak dapat mencapai kondisi-kondisi optimalitas Pareto

  16. P Marginal Social Cost Marginal Private Cost ps pp D qp qs Jumlah output Eksternalitas (2) dari sudut pandang masyarakat, eksternalitas mengakibatkan terlalu banyak barang yang diproduksi dengan harga yang lebih rendah.  terdapat ketidakefisienan dalam produksi jika perusahaan itu mencemarkan air sungai, marginal private cost <marginal social cost

  17. Jenis2 Eksternalitas berdasarkan sebab & dampak yang dimunculkannya: • Pecuniary externality • Multidirectional externality • Reciprocal externality (eksternalitas reproksikal) berdasarkan interaksi agen ekonomi: • Producer to producer externality • Producer to consumer externality • Consumer to consumer externality • Consumer to producer externality

  18. Penyebab Eksternalitas Masalah eksternalitas pada umumnya disebabkan oleh: • Masalah hak pemilikan (property rights) • Keberadaan barang publik (public goods) • Keberadaan SD bersama (common resource) • Ketidaksempurnaan pasar (imperfect market)/kegagalan pasar (market failure) • Kegagalan pemerintah (state failure)

  19. Property Rights • Property rights (PR) sangat menentukan alokasi sumberdaya yang efisien krn bgmn produsen dan konsumen menggunakan SDA tergantung pada hak pemilikan/pengelolaan yang mengatur SDA tsb. • PR menjadi problematik karena SDA sering dikategorikan sbg free of gift • PR dapat didefinisikan sebagai: • Klaim yang sah (secure claim) terhadap sumberdaya ataupun jasa yang dihasilkan dari sumberdaya tersebut. • Suatu gugus karakteristik yang memberikan kekuasan kepada pemilik hak (Hartwick dan Olewiler, 1998).

  20. Public Goods (1) • Barang Publik/Public Goods (PG) barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. • Pure public goods barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama thd seluruh anggota masyarakat. Ciri-ciri public goods : 1. Non-rivalry(tidak ada ketersaingan) dannon-divisible (tidak habis). 2. Non-Excludable(tidak ada larangan).

  21. Public Goods (3) • Karena ciri-ciri tadi, PG tidak diperjualbelikan sehingga tidak memiliki harga, akibatnya PG dimanfaatkan berlebihan dan tidak mempunyai insentif untuk melestarikannya. • PG mendorong sebagian masyarakat menjadi “free rider”. • PG sering dinilai lebih rendah dr yg seharusnya (undervalued) oleh masyarakat

  22. Common Resources (1) • CR dapat diartikan akses terbuka terhadap sumberdaya tertentu. • Masalah CR dititikberatkan pada alokasi dan penggunaan SDA serta efek yg ditimbulkannya. • CR tidak memenuhi prinsip2 PRinefisiensi alokasi. • Pihak2 yang memanfaatkan CR tidak memiliki kendali dan tanggung jawab yang jelas thd kualitas/prospek SDAtdk ada kendali utk membuat keputusan investasi dan efisiensi alokasiekploitasi berlebihan

  23. Common Resources (2) • Contoh klasik masalah CR: “The Tragedy of the Commons” (tragedi massal) yang diilustrasikan oleh Hardin (1968): Sebuah grup peternak menggunakan suatu padang penggembalaan umum untuk ternaknya. Tiap peternak akan mengabaikan dampak penggembalaan ternaknya thd ketersediaan rumput bagi peternak lain, padang dimanfaatkan berlebihan (overgrazed)

  24. Market Failure (1) • Sumberdaya alam (sda), dalam beberapa hal, tidak ditransaksikan dalam mekanisme pasar atau mekanisme pasar bekerja tidak sempurna (incomplete). • Dengan kata lain, kegagalan pasar  cerminan sifat sda yang dalam beberapa hal menjadi barang publik. • Ledyard (1987) “ kegagalan pasar dapat dipahami dengan pendekatan konsep keberhasilan pasar”

  25. Market Failure (2) Ada beberapa persyaratan di mana pasar akan berhasil: 1. Well-defined property rights sehingga pembeli & penjual dapat secara bebas melakukan transaksi. Well-defined property rights akan terkukuhkan dengan baik jika karakteristik hak kepemilikan terpenuhi (universality, excludability, transferability, enforceability) 2. Konsumen dan produsen berlaku secara kompetitif dengan memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. 3. Harga pasar diketahui oleh konsumen dan produsen. 4. Tidak ada biaya transaksi.

  26. State Failure • Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiri atau kelompok tertentu (interest groups) yg tdk mendorong efisiensi dan tdk berwawasan lingkungan. Kelompok2 ini memanfaatkan pemerintah utk mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik melalui kebijakan dsb. • Aksi rent seeking bisa dalam bentuk: lobby interest groups utk memberlakukan aturan yang melindungi/menguntungkan mereka, sogokan (bribe) pada oknum2 pemerintah • Rent seeking berakibat dampak lingkungan yang seharusnya diselidiki/diatasi dengan revenue pemerintah dari denda/pajak dll tidak dilaksanakan dg semestinya shg masalahnya makin lama makin bertambah serius

  27. TERIMA KASIH

More Related