1 / 33

Pengantar Berlatih Menulis Bersama

Pengantar Berlatih Menulis Bersama. Relawan: Ahmad Barlianta. Menulis adalah Berjuang. _Putu Wijaya_. Produktivitas Pelbagai Bangsa dibandingkan dengan Jumlah Publikasi dan Sitas i 1997–2001. “You are what you write”. _Helvy Tiana Rosa_. Banyak Menulis = Banyak Membaca. _Taufik Ismail_.

chul
Download Presentation

Pengantar Berlatih Menulis Bersama

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengantar Berlatih Menulis Bersama Relawan:Ahmad Barlianta

  2. Menulis adalah Berjuang _Putu Wijaya_

  3. Produktivitas Pelbagai Bangsadibandingkan dengan Jumlah Publikasi dan Sitasi 1997–2001

  4. “You are what you write” _Helvy Tiana Rosa_

  5. Banyak Menulis = Banyak Membaca _Taufik Ismail_

  6. Nanti kepemimpinan digerakkan oleh Individu By Anis Baswedan

  7. “The Empire of The Future are Empire of the Mind” _Taufik Bahaudin_

  8. Pengantar Berlatih Menulis Bersama Relawan:Ahmad Barlianta

  9. Apakah Anda Penulis Andal? • Produktivitas terjaga (setiap pekan atau setiap dua pekan menghasilkan tulisan jadi) • Kualitas tulisan terus meningkat (aktualitas, daya tarik, sistematika, dukungan data/fakta) • Hubungan dengan media massa (redaktur opini) atau penerbit (manajer/editor) semakin berkembang (tidak hanya mengirimkan naskah secara regular, tapi juga menghadiri undangan peluncuran buku atau temu penulis) • Arsip karya terawat dengan rapi, jika mungkin diterbitkan/disimpan dalam blog pribadi

  10. Blog? • Publikasi sederhana naskah-naskah yang ditata berdasarkan urutan waktu seperti layaknya sebuah jurnal atau catatan harian • USER-FRIENDLY tidak perlu menguasai HTML (Hypertext Markup Language) dan FTP (File Transfer Protocol) untuk menggunakannya • Tampilan bisa dikemas lebih menarik dan atraktif • Substansi sangat bervariasi (artikel opini, cerita fiksi, komentar, uneg-uneg, dll) • Dikunjungi blog-walker dari seluruh penjuru dunia (tergantung dari bahasa yang digunakan)

  11. Daya Tarik Tulisan • Baru (timeliness)“Human security sebagai konsep baru national security” • Aneh (uniqueness) “UFO di Bandung?” • Luar Biasa (extraordinary) “Film AAC mencatat rekor 4 juta pemirsa” • Kontroversial (conflict)“Anak SD mencuri uang ayahnya (10.000 US$)” • Populer (prominence) “HNW Open (Bulutangkis) dan Megawati Open (Futsal)” • Menyangkut hajat hidup orang banyak (significance/impact) “Hujan sejam Cawang banjir (4/4), Penangkapan Jaksa Urip terkait kasus BLBI” • Kedekatan dengan pembaca (proximity)“Pemecatan Muhaimin Iskandar dari Ketua Umum PKB (penting bagi keluarga besar NU/PKB/Jawa Timur)”

  12. Contoh judul… Ekspansi Budaya: Lepas Landas Kebudayaan Indonesia Mempertahankan ”Menjadi Indonesia” di Pondok Pesantren Ketika Dynand Tak Bangga pada Kotanya

  13. Paagraf awal…. “Annyong haseyo!” Beberapa tahun terakhir, telinga dan mata saya menjadi akrab dengan kata sapaan itu, yang kurang lebih berarti “Hai, apa kabar!” dalam bahasa Korea. Banyak teman saya yang menggunakan kata itu sejak mereka menonton film-film drama Korea yang diputar di televisi. Selain itu banyak juga tambahan kosakata baru seperti “Kamsahamnida,” (terima kasih), “Sarang haeyo,” (I love you) dan sebagainya. Teman-teman saya (terutama yang perempuan) kerap sibuk membahas aktor-aktor drama Korea yang katanya lucu dan ganteng, menghafal lagu-lagu soundtrack-nya, bahkan ada pula yang keranjingan membahas semua hal yang berbau Korea mulai dari masakan, pakaian, bahasa, dan sebagainya

  14. Paragraf Akhir…. Era reformasi saat ini menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk mematahkan dominasi pusat terhadap kebudayaan nasional. Dalam semangat desentralisasi saat ini, saya sangat berhadap di masa depan nanti perkembangan kebudayaan nasional kita akan berlangsung lebih adil. Kita butuh lebih banyak lagi pusat-pusat kebudayaan di seluruh Indonesia, bukan hanya di Jakarta. Beberapa waktu lalu, saya mendengar berita tentang peresmian Trans Studio di Makassar. Terlepas dari sejumlah kritik mengenai efek-efek negatif yang ditimbulkannya, saya cukup salut karena pembangunan pusat hiburan sebesar itu merupakan suatu bentuk keberanian untuk berpaling dari Jakarta. Perkembangan kebudayaan nasional secara dinamis yang didorong oleh desentralisasi akan menghadirkan wajah kebudayaan Indonesia yang lebih integratif dan representatif. Dan apabila putra-putri Indonesia telah mampu untuk berdiri lebih setara dari Sabang sampai Merauke, maka kita akan lebih mudah bersatu untuk melebarkan sayap kebudayaan kita ke manca negara

  15. Gaya (metode) Penulisan yang Menarik • Agitatif(bagi media yang bergaya propaganda): ”Film “Fitna” menyebar fitnah” • Humoris (menghibur): ”Kepala Sekolah Charitas di Pontianak ditahan karena mengirimkan SMS ”tempe” kepada Presiden (9090)” • Menyentuh perasaan (human interest): “Kisah ibu hamil yang meninggal dunia di Makassar bersama bayi di kandungannya dan anaknya yang kecil, karena kelaparan” • Memberi inspirasi: “Proses kreatif Habiburrahman el-Shirazy (penulis buku laris AAC, terjual 450.000 eksemplar) dan Andrea Hirata (penulis buku Laskar Pelangi)”

  16. Target Pengiriman • Media Massa Umum (komersial) • Penerbit (komersial) • Lembaga Penelitian (akademis) • Penerbitan Kampus (almamater/ alumni) • Lomba/kompetisi (umum)

  17. Memasarkan TulisanSecara Mandiri • Arsip tulisan yang tidak dimuat (ditolak) media • Tulis ulang (re-writing) karya lama untuk media berbeda (kompetisi/penugasan berbeda) • Kumpulkan tulisan dalam kategori tertentu • Terbitkan tulisan sebagai ”Bunga Rampai” • Tulisan ulang kumpulan tulisan sebagai ”Buku Utuh” • Terbitkan secara online (e-book) atau cetak/fotokopi terbatas menjadi track record kepenulisan  media/penerbit akan semakin percaya

  18. Prinsip penulisan artikel bersifat universal, karena harusdiperhatikan dalam format apapun: • pemilihan judul yang ringkas dan menarik • penyusunan ide yang sistematik dan terkait satu sama lain • penyusunan paragraf awal (lead) yang padat dan menyedot perhatian • pengungkapan fakta, data dan ilustrasi yang mendukungtema • penyusunan paragraf akhir (ending) padat dan meyakinkan pembaca

  19. Gaya Penulisan Karakter yang tampil dari karya seorang penulis berdasarkan format kerja/proses kreatif yang digunakan secara berkesinambungan

  20. MengembangkanGaya Pribadi • Belajar menulis tak pernah henti • Mencermati kelemahan dan kekuatan pribadi • Jangan malu, meminta komentar & penilaian orang lain • Memperbaiki setiap kelemahan & kekurangan • Mengasah faktor yang menjadi kekuatan & kelebihan • Berani bereksperimentasi dengan gaya baru • Memantapkan gaya yang dipandang paling cocok

  21. Jenis-jenis LEAD 9. Generalisasi 10. Informatif 11. Menunjuk langsung 12. Penggoda 13. Teka-teki 14. Perbandingan 15. Seni 16. Gabungan (beberapa jenis Lead) 1. Ringkasan 2. Humor 3. Naratif 4. Deskriptif 5. Kutipan 6. Pertanyaan 7. Pertanyaan mengejutkan 8. Kejutan

  22. Cara mengembangkan STRUKTUR 1. Paragrap diawali dengan bahan yang kuat untuk mendorong pembaca 2. Menggunakan kata penghubung sehemat mungkin. Termasuk definisi biasasebisa mungkin 3. Memoles bagian sulit dan membosankan dengan human interest 4. Kutipan pakar yang meyakinkan 5. Sederhana dalam analogi 6. Uraikan bahan statistik, jangan dibiarkan tanpa penjelasan 7. Ungkapkan latar belakang peristiwa/tokoh

  23. Jenis-jenis ENDING 1. Ringkasan 2. Klimaks 3. Cut back / flash back 4. Model seutas benang 5. Naratif 6. Deskriptif 7. Gabungan (informatif, ringkasan dan kejutan) 8. Tanpa penyelesaian

  24. Siapa Dia? (1) • Single parent yang terpaksa harus menghidupi sendiri bayinya. “Ketiadaan uang membuat harga diri seseorang terbenam sampai dasar,” demikian pengakuannya. • Waktu SD, ia menyukai pelajaran membuat keramik, menggambar, dan juga menulis cerita. Membaca buku anak-anak dan membacakannya bagi teman-temannya pada saat makan siang adalah salah satu kegiatan favoritnya. Saat anak-anak lain masih belajar menulis, ia sudah bisa menyelesaikan buku pertamanya pada usia 6 tahun. Buku itu berjudul Rabbit. Ceritanya memang sederhana, tapi imajinasi yang kuat tergambar dengan baik. Buku itu bercerita tentang seekor kelinci yang sedang sakit campak, lalu dikunjungi teman-temannya. Mata pelajaran favoritnya adalah bahasa Inggris. Ia yang berbadan kecil, tidak terlalu suka pelajaran olahraga. Ia bahkan pernah mengalami patah lengan ketika bermain voli. Kegemarannya menceritakan sesuatu kepada teman-temannya terus berlanjut. Saat berusia belasan, ia sudah bisa menghasilkan banyak tulisan, tapi tidak pernah berani menunjukkannya kepada orang lain. Yang ia perlihatkan hanya cerita-cerita pendek lucu, yang mengisahkan pergaulan dengan teman-temannya. • Stasiun King’s Cross di London, merupakan tempat yang sangat penting bagi hidupnya. Tempat itu mempertemukan kedua orang tuanya, dan memberi ide untuk menulis cerita best seller.

  25. Siapa Dia? (2) • Lahir di Medan dan kuliah di Jakarta. Ia memperoleh gelar sarjana dan magister dari Universitas Indonesia. Sejak1996 hingga sekarang, sekitar 40 bukunya telah terbit. Beberapa karyanya telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Jepang, Arab, Swedia, Jerman, dan Perancis. • Tahun 1997 membentuk sebuah komunitas penulis yang kini beranggotakan lebih 5000 orang yang tersebar di 125 kota di Indonesia dan mancanegara. Pada ulang tahun komunitas yang ke-10, ia bekerjasama dengan lebih dari 30 penerbit dan berhasil menerbitkan tak kurang dari 600 buku karya para anggotanya. • Buku terbarunya terbarunya Tanah Perempuan (drama, Penerbit Lapena, Aceh 2007), yang mengangkat tragedi tsunami dan mengajak para perempuan Aceh untuk bangkit dan berjuang menuju kejayaan.

  26. Siapa Dia? (3) • Dalam usia bocah terpaksa hijrah bersama orang tua, karena tanah kelahirannya diserbu pasukan asing. Mereka menempuh perjalanan pada malam hari dengan menyeret sebuah gerobak besar yang dipenuhi dengan kitab-kitab ilmu, bukan barang-barang perhiasan atau harta benda, tanpa menaiki seekor binatang tunggangan-pun. • Semenjak kecil sudah nampak tanda-tanda kecerdasan pada dirinya. Begitu tiba di tempat baru ia segera menghafalkan Al-Qur’an dan mencari berbagai cabang ilmu pada para ulama, huffazh dan ahli hadits. Ketika umurnya belum mencapai belasan tahun, ia sudah menguasai ilmu Ushuluddin dan mendalami bidang-bidang tafsir, hadits dan bahasa Arab. • Suatu kali, ketika ia masih kanak-kanak pernah ada seorang ulama besar dari yang sengaja datang ke kotanya, khusus untuk melihat si bocah. Setelah bertemu, ia memberikan tes dengan cara menyampaikan belasan matan hadits sekaligus. Ternyata si bocah mampu menghafalkannya secara cepat dan tepat. • Prinsip hidupnya, ”Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku”.

  27. Joanne Kathleen Rowling, penulis Harry Potter (6 jilid) • Helvy Tiana Rosa, pendiri FLP, ibu dari penulis cilik Faiz Abdurrahman • Ibnu Taimiyah, penulis Majmu Fatawa (meninggal dalam keadaan sakit dan bujang di penjara)

  28. Penasaran??

  29. Ikuti ajasesi selanjutnya…

  30. JazakumullahuKhairan Katsiran “Unprovided with original learning, unformed in the habits of thinking, unskilled in the arts of composition, I resolved to write a book” Edward Gibbon (1737 - 1794) “No passion in the world is equal to the passion to alter someone else's draft” H. G. Wells (1866 - 1946)

  31. Ayo belajar nulis… Eksekusi Teori: “IT dan Ketinggian Islam” atau “cicak vs buaya”

More Related