1 / 35

 FESES 

 FESES . dr. Tri Lestari Bagian Patologi Klinik Jurusan Kedokteran UNSOED. Tujuan pembelajaran. Menjelaskan cara pengambilan sample feses M e njelaskan indikasi pemeriksaan feses Menjelaskan macam2 pemeriksaan laboratorium feses. REFERENSI.

chiko
Download Presentation

 FESES 

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FESES dr. Tri Lestari BagianPatologiKlinik JurusanKedokteran UNSOED

  2. Tujuanpembelajaran • Menjelaskan cara pengambilan sample feses • Menjelaskan indikasi pemeriksaan feses • Menjelaskan macam2 pemeriksaan laboratorium feses

  3. REFERENSI • Gandasoebrata R. 2001. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta. Dian Rakya • Rachmawati B. Feses. Diktat Kuliah PK. Bagian Patologi Klinik FK UNDIP.

  4. Orangdewasaterdiridari : • Air (70%) • Sisamakananygtdkdapatdicerna • Pigmendangaramempedu • Sekresi intestinal termasukmukus • Lekosit yang migrasidarialirandarah • Epitel • Bakteri • Material anorganikterutamakalsiumdanfosfat • Makananygtdktercerna (dalamjumlahygsangatkecil) • Gas

  5. Jenissampel Sampelfesesberupa - Fesessewaktu - Feses 24 jam  volume: 300 - 400 gram / hari • Cara memperolehsampel • Spontan ( dapatmenggunakanpencahar) • Rectal toucher • Rectal swab dengan cotton wool (terutama pd bayi)

  6. SyaratPengambilan 1. Tempat kering, bersih, bebas urin  segera dikirim ke laboratorium : • Feses yang masih hangat  pemeriksaan telur dan parasit • Feses yang disimpan dalam almari es  dibiarkan dulu pada temperatur ruang  diperiksa • Tidak boleh disimpan pada inkubator

  7. 2. Sampelterbaikadalah yang fres (baru) 3. Pengumpulandilakukansebelumterapiantibiotikadanseawalmungkinsaatsakit 4. Jumlahsampelsebesaribujari + mukus, darahygada 5. Fesesdikloset / terkontaminasi barium / produk x-ray  tidakboleh 6. Beri label identitasnama, tanggal, alamat, jenispemeriksaan

  8. PenundaanPemeriksaan : Fesesdimasukkanalmaries Diberi formalin Diberi nitrogen

  9. Persiapanpenderita • Terangkan cara penampungan & macam pemeriksaan • Penderita defekasi pd penampung feses bermulut lebar • Jangan tercampur kencing • Jangan diletakkan di kertas toilet

  10. Sembelit • Darah lendir • Problem makanan • Diare INDIKASI PEMERIKSAAN

  11. GANGGUAN GASTROINTESTINAL Penyebab: • Kuman : Salmonella, Shigella, dsb • Bukan kuman : Ulcus Peptikum, Carsinoma, infestasi, steatorrhoe ( tinja dg komposisi lemak yg tinggi)

  12. FREKUENSI • Normal • Abnormal terdapat pada: - Surgical resection - Fistel/ sunt pada usus - Diare: frekuensi defekasi >4x / hr & cair

  13. DIARE 1.   Cair a. Diaresekretorik • Infeksi stafilococcus, shigella, salmonella, protozoa, E. coli, clostridium, kolera • Mukosaluka • Vagotomi • Hipertiroid b. Diareosomotik • Operasitraktus gastrointestinal, parasit, obat, efekpadamukosa, defisiensiimunoglobulindansebagainya c. Hipermotilitas • Post vagotomi • Kelainanfungsi gastrointestinal • Hipokalemia • Hipertiroid

  14. 2.Steatorrhoe a.Mal digesti  pancreas insufisiensi b.Mal absorbsi  tropical sprue 3.Diare sedikit-sedikit  rectum dan kolon yang iritabel.

  15. ALUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pd DIARE AKUT 1. Diareakutkarenamakanan (masal) • Disertaidemam/panaspemeriksaankultur : - hasil (+) diobatisesuaikuman - hasil (-), kondisipenderitamakinberatpemeriksaanmikroskopiktinjautkmelihatjmllekosit • Tidakdisertaidemam kemungkinanpenyebabstafilococusatau clostridium dalammakanan.

  16. 2. Diare akut perorangan  pemeriksaan mikroskopik feses: • dijumpai banyak lekosit  dilakukan kultur • tdk dijumpai lekosit /dbn  kemungkinan krn virus 3. Diare menetap 1 mggu  diperiksa parasit : • hasil (+)  diobati sesuai jenis parasit (Entamobae histolitika / G. lamdia / dll) • hasil (-)  dilakukan kultur.

  17. PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1.Makroskopis  Warna, darah, lendir, konsistensi, bau, pH, sisa makanan 2. Mikroskopis  Epitel, eritrosit, lekosit, kristal, lemak, makrofag, sisa makanan 3. Kimiawi  Karbohidrat, Protein, Lemak, Darah samar, benzidin test, Urobilinogen 4. Bakteriologi ( mikrobiologi)

  18. MAKROSKOPIS 1. Warna • Normal kuningmuda • Abnormal  keadaanpatologis: • Kuninghijau diareberat. • Hitam  perdarahan TGI atas. • Dempul  penurunan pigmen empedu & obstruksi saluran empedu. • Merah  perdarahan traktus GI bagian bawah

  19. DARAH a. Darahsegar • Darahsegar kelainandisebelah distal lambung • Dijumpaipada: - Hemoroid menetes, dipermukaan, rasa tdkenak pd anus - Ca colon  lokasidiproksimaldarahbercampurfeses lokasidi distal  darahtdktercampurfeses - Disentri amoeba  volume fesessedikit, frekuensidefekasisering, darah&lendir, rasa mules yghebat

  20. Darah tidak segar b. Darahtidaksegar • Darahtidaksegarkelainandisebelahproksimallambung • Dijumpaipada: - Varisesoesopaghus, ulcuspeptikum, karsinoma TGI, radang.

  21. 3. Lendir Lendir pd fesesdikeluarkan o/ kolonkrnrangsangansarafparasimpatis a. Lendir kental pd permukaan feses • Dijumpai pada  Konstipasi spastik, kolitis, emosi b. Lendir dan darah pd permukaan feses • Dijumpaipada Neoplasma, Iritasipadarektum. c. Lendir disertai dgn nanah dan darah • Dijumpai pada  kolitis ulseratif, disentri basiler, ca kolon dgn ulserasi, divertikulitis akut, TBC usus  sangat jarang.

  22. 4. Konsistensi • Keadaan normal  ukuran & konsistensi feses  menggambarkan keadaan lumen & motilitas kolon  berbeda pd masing-2 orang  dipengaruhi oleh kebiasaan

  23. Keadaan yg menyebabkan perubahan konsistensi • Diare dgn lendir&darah • Amobiasis, thyphoid,thypus abdominalis, kolera • Diare dgn lendir&nanah • Kolitis ulseratif, enteritis, salmonellosis, shigellosis • Seperti adonan tepung  lemak yg berlebihan • Keras •  absorbsi cairan yg berlebihan, intake cairan yg • tdk adekuat, atau krn defekasi ditahan

  24. 5. Bau, pH, sisa makanan • Bau khas  dipengaruhi oleh pH feses  pH normal feses adalah netral ~ sedikit basa. • pH  dipengaruhi oleh fermentasi bakteri usus dan proses pembusukan  dihasilkan indol, skatol  sebabkan bau pada feses. • Makanan mengandung karbohidrat  pH menjadi asam  feses berbau asam

  25. Makanan mengandung protein  pH mjd basa  bau yg lebih tajam • Makanan mengandung lemak  bau tengik • Sisa makanan  makroskopis : sisa serat atau sayur yg tdk tercerna

  26. MIKROSKOPIS 1. Epitel • Normal Epiteldaridindingusussebelah distal •  perangsangandanperadangandindingusus 2. Eritrosit • Normal  eritrosit (-) dalamfeses • Abnormal/(+)  adalesipadakolon, rektumatau anus 3.Makrofag • Normal makrofag (-) • Ciri: selbesar, dalamsitoplasmanyaseringdijumpaisel lain sepertilekosit.

  27. 4. Lekosit • Normal  beberapa sel lekosit. • Jumlah lekosit sangat meningkat pada: - Kolitisulseratifkronik - Disentribasilerkronik - Abses yang terlokalisir - Fistula pada sigmoid, rectum atau anus • Jumlahlekositmeningkatdanberbentukpolinuklear: - Shigellosis - Salmonellosis - Diare oleh karena E coli infasif - Kolitisulseratif

  28. Jumlah lekosit meningkat &berbentuk mononuklear: - Tiphoid • Diare tanpa kenaikan lekosit: - Cholera, non spesifik, virus, E coli yg tidak invasif - Parasit: Giardia lamdia, toksigenik: clostridium, stafillococcus

  29. 5. Kristal •  tdk mempunyai arti penting, kecuali charcot leyden dan hematoidin • Macam : - Triple fosfat, Kalsium oksalat , asam lemak - Hematoidin  pada perdarahan - charcot-leyden  pada penderita eosinofilia

  30. 6. Sel ragi 7. Sisa makanan: • hampir selalu ditemukan  dari daun (sayur) dan dari hewan seperti serat otot

  31. KIMIAWI 1. Karbohidrat • larutan lugol  tampak butiran biru 2. Lemak • larutan sudan III  tampak butiran jingga 3. Protein • larutan asam asetat 30%  tampak butiran kuning muda

  32. 4. Darahsamar • Cara pemeriksaan : - hematest, occultest (orthotoluidine)  sensivitasnya 1-10x lbhbaikdrpdcarabenzidine - bezidine test sensifitasnya 10-1000x lebihbaikdrpdcaraguaiac test - guaiac test paling tidaksensitif

  33. 5. Urobilinogen • peningkatanbilirubinpenderita anemia hemolitik. •  kelainanheparbilirubinpadaususturunturunnyaurobilinogendifeses • terjadiobstruksiurobilinogensangatrendah •  terapiantibiotikaperoralmematikan flora ususmetabolismebilirubin

  34. TERIMAKASIH

More Related