1 / 45

SOSIO BUDAYA GIZI

SOSIO BUDAYA GIZI. Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM UNAIR. FUGU (Ikan Puffer/ Ikan buntal) ------------------------------- Japan. Excellence with Morality. UNIVERSITAS AIRLANGGA. HAGGIS ------------------- Scotland. Excellence with Morality. UNIVERSITAS AIRLANGGA.

cale
Download Presentation

SOSIO BUDAYA GIZI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOSIO BUDAYA GIZI Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM UNAIR

  2. FUGU (Ikan Puffer/ Ikan buntal) ------------------------------- Japan Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  3. HAGGIS ------------------- Scotland Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  4. Hu hu Grubs ------------------- New Zealand Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  5. Baluts ------------------- Philipines Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  6. Insects Snacks ------------------- ------------------- China/ Mexico/ Tropical Africa/Some Southeast Asian Countries Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  7. Makanantersediadalambanyakvariasi. Namun, tidaksemuamakananbisaditerimaolehsemuakelompokmasyarakatdanindividu Sesuatuygdianggapedible (dptdimakan) disuatukelompokmasyarakat, mgknsajadianggapnon-edibleolehkelompokmasy lain Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  8. Outline PangandanBudaya: Pengantar Perkembangan “Food System” PeranSosialMakanandlmMasy. Food & folk medicine, taboo & fad Food Habit Food Preference Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  9. Pengantar Sosio Budaya Gizi • Faktor sosio budaya mempunyai pengaruh yg besar thd pemilihan & penyiapan makanan • Pd umumnya, praktek2 budaya terkait makanan dilakukan masy untuk tujuan proteksi thd kesehatan. Namun, pd kenyataannya, beberapa dari praktek2 tsb justru merugikan kesehatan ( risiko malnutrisi, dsb) • Untuk itu, guna membantu masy dlm mendorong kebiasaan makan yg baik, diperlukan pengetahuan ttg faktor sosial budaya terkait kebiasaan makan yg ada di masyarakat Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  10. Pengantar Sosio Budaya Gizi Di masyarakat, nilai gizi bkn satu2nya pertimbangan dlm memilih makananFaktor utama lain yg mempengaruhi apa yg orang makan: • Ketersediaan & aksespangan, ygdipengaruhioleh: • Faktorgeografis: iklim, kondisitanah, pegunungan, pantai, rural, urban, teknologipengolahanmakanan, pengangkutan/ distribusi • Faktorsosio-ekonomi • Pengaruhsosialbudayathdmakanan Budayadptmenentukansikapseseorgthdmakanan (trmskapayg hrs dimakan, apaygtdkbolehdimakan, dg siapasebaiknyamakan, dimana & pd saatapa) Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  11. Pangan dan Budaya: Pengantar BUDAYA..? • Serangkaian pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, aturan, tradisi, kebiasaan, norma yg diperoleh seseorang sbg bagian dr suatu kelompok masy (Tylor, 1871) KARAKTERISTIK BUDAYA: • Budaya dapat dipelajari, dpt dimodifikasi, & dpt diteruskan ke generasi berikutnya • Budaya tdk bersifat statis, dpt berubah dr generasi ke generasi & dpt berubah oleh krn interaksi dg budaya lain • Budaya punya sistem “nilai” Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  12. Outline PangandanBudaya: Pengantar Perkembangan “Food System” PeranSosialMakanandlmMasy. Food & folk medicine, taboo & fad Food Habit Food Preference Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  13. Perkembangan Food system Cara manusia dlm memperoleh makanan (food system), berkembang dlm bbrp fase: • Fase berburu (biasanya pd pria) & mengumpulkan makanan (biasanya pd wanita) • Sgt bergantung pd lingkungan setempat, shg cenderung krg bs memilih makanan yg diinginkan • Penggunaan teknologi sederhana utk memperoleh mknn (panah, tongkat, keranjang, pisau, dsb) • Pembagian tugas, kerjasama & distribusi mknn scr merata, memperkuat ikatan & solidaritas kelompok 1. Hunting & gathering food system Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  14. Perkembangan Food system 2. Pastoralist food system • Fase beternak/menggembala • Nomad/semi nomad dg perlengkapan seadanya • Semi nomad: membuat pemukiman semi permanen di sekitar tempat suplai air, wanita & anak2 bercocok tanam • Dominasi pria • Nyaris tdk ada konsep kepemilikan tanah • Makanan diperoleh dr hasil ternak/gembala: susu, produk susu, darah & hsl cocok tanam • Meskipun daging dikonsumsi, jarang menyembelih ternak krn ternak dianggap sbg simbol kemakmuran Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  15. Perkembangan Food system 3. Horticultural System • Fase produksi pangan melalui berkebun • Teknologi yg digunakan pd umumnya sederhana • Produksi pangan lbh ditujukan utk konsumsi rumah tangga, bkn untuk kepentingan komersial • Shg pasar tidak berkembang • Jika ada kelebihan produksi pangan, dilakukan saling tukar antar intern anggota kelompok Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  16. Perkembangan Food system 4. The peasantry & transition to cash economics • Fase bertani • Dlm fase ini, terbentuk kesatuan interaksi aggota kelompok masy yg lbh luas yg saling tergantung • Sdh ada pengaturan ekonomi di dlm kelompok • Ketertarikan & pergeseran thd “cash crops” dibanding “food crops” merupakan ancaman thd munculnya masalah gizi Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  17. Perkembangan Food system 5. Industrialized Agriculturist • Fase industri pertanian modern • Lebih bersifat komersial • Memerlukan sumber daya yg besar, & didukung oleh pengetahuan, skill & ilmu pertanian maupun ilmu bisnis yg memadai untuk mencapai produktivitas yg tinggi • Suplai pangan tergantung pd pasar (selera konsumen) • Side effect: suplai nutrisi tercukupi, tetapi bahan2 kimia pd makanan juga menjadi corcern Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  18. Outline PangandanBudaya: Pengantar Perkembangan “Food System” PeranSosialMakanandlmMasy. Food & folk medicine, taboo & fad Food Habit Food Preference Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  19. Peran sosial makanan dalam masyarakat Pada dasarnya, makanan punya 2 peran:1. Peran dlm kesehatan  zat gizi2. Peran sosial dlm masyarakat • Sifat “organoleptik” suatu makanan mendorong seseorg utk menerima atau menolak mknn tsb • Dipengaruhi oleh faktor geografi, sosial, ekonomi, budaya Peransosialmakanandlmmasyarakat: 1. FungsiGastronomik Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  20. Peran sosial makanan dalam masyarakat 2. SaranaIdentitasBudaya • “National food/dishes” • West Africa: Yams • Mexico: Maize • Dutch: Cheese • Jg berhubungan dg agama • Moslem: halal food • Hindu: no beef • Catholic, orthodox, protestant in European Union: eating fish on friday Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  21. Peran sosial makanan dalam masyarakat 3. Artireligius/ magis - Sbg sarana komunikasi dg “Tuhan” - Menunjukkan kesetiaan (faith) - Mencerminkan rasa identitas & kebersamaan - Ekspresi perbedaan 4. Makanansbgsaranakomunikasi • - “Slametan” • Evening english tea • Padamasy urban: makanmalambersama Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  22. Peran sosial makanan dalam masyarakat 5. Makanansbgsimbol status - Panganhewanidianggaplbh “prestige” • Makananinstan/ processed food/ fast food dianggap prestige disebagiankecil negara2 krgberkembang • Pangan “exotic” 6. Makanansbgsaranauntukmempengaruhi - Terkaitdg ‘politik’ - Bantuanpanganuntuksuatunegaradptdimaksudkanuntukmempengaruhinegaratsb Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  23. Peran sosial makanan dalam masyarakat 7. Makanansbgsaranapertukaran • Pd masy tradisional, makanan digunakan sbg sarana barter untuk memperoleh benda lain, misal alat-alat pertanian dsb • Makanan/ bahan makanan, oleh masy tertentu juga bisa digunakan untuk ‘dowry’ Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  24. Outline PangandanBudaya: Pengantar Perkembangan “Food System” PeranSosialMakanandlmMasy. Food & folk medicine, taboo & fad Food Habit Food Preference Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  25. Food belief Food and Folk Medicine • Hot and cold dichotomy • Berkembang di Amerika Latin, & bbrp negara Asia, terutama Cina • Salah 1 yg cukup dikenal scr luas: yin-yang  digunakan sbg dasar dlmTraditional Chinese Medicine • Dasar: status kesehatan yg normal ditentukan dr keseimbangan temperatur dingin (yin) & panas (yang) • Makanan digolongkan dlm kelompok panas, netral dan dingin  dikonsumsi secara seimbang • Sebagian besar daging termasuk kelompok panas, sayuran termasuk kelompok dingin

  26. Penjelasan ilmiah...? • Lin dkk (1995): Analisa fluorometric kimia menunjukkan bhwa herbal yg bersifat dingin meningkatkan produksi superoxide (sejenis radikal bebas), sebaliknya herbal yg bersifat panas meningkatkan scavenging activities (membersihkan) • Interaksiantarzatgizi, misal: konsumsimakananberlemakmeningkatkanpenyerapan vitamin larutlemak • Lee dkk (2005): penelitian case-control padapasien breast cancer di Taiwan  kelompok case lbhbanyakmengonsumsimakananbersifatasam & netral (yin/yang) & polamakanlbhmengarahkedaging-guladi banding pd kelompokkontrol (in line dg penelitianterdahulubahwaasupandagingsapi, babi & lemakmeningkatkanrisikobreast cancer pd wanita)

  27. Food Taboo Food tabooTaboo=forbidden Food Taboo dibedakanmenjadi: • Babi & darah dilarang dikonsumsi oleh muslim & yahudi, krn dianggap tidak bersih • Sapi dilarang dikonsumsi oleh penganut hindu, krn dianggap suci • Kucing & anjing dilarang dikonsumsi pd sebagian masy barat, krn keterikatan emosional 1. Permanent food taboo Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  28. Food Taboo 2. Temporary food taboo Dilarang mengonsumsi makanan tertentu pada kondisi tertentu: hamil, menyusui, selama sakit, anak2, dsb • Misal: • Anak2 dilarangmakanikan kecacingan • Wanitahamildilarangmakansayurhijau & ikan (disebagiankecilnegara2 afrika) •  dlmbidanggizimasy, perlu concern thdtemporary food taboo, krnseringkali larangan2 tsbmenyebabkankurangnyaasupanzatgizipentingygmestinyadptdipenuhidrmakananygdilarangtsb Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  29. Food Taboo Bbrpcontohfood taboo di Indonesia terkaitkehamilan Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  30. Food Taboo Dadang Sukandar (FEMA IPB): Makanan tabu di Rokan Hulu, Riau Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  31. Food Fad Food Fad • Berkaitan dg Food movements (pangan organik, vegetarian, diet tinggi protein) pd klpk masy menengah ke atas & berpendidikan • Biasanya tjd pada individu yg: • Percaya pertolongan instan & “ajaib” bagi kesehatannya • Mis-trust berlebihan thd medis • Pengikut mode & fashion • Org yg pesimis • Perlu motivasi  aspek psikologis pengaruhi kebiasaan makan Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  32. Food Fad Faktor penyebab Food Fad • Faktor eksternal: keluarga, iklan, media massa • Faktor internal: nilai, kepercayaan, kebutuhan sociogenik dan biogenik, sikap, self-concept • Contoh-contoh food fad: • Konsumsi suplemen berlebihan, pdhal kondisi tubuh tidak memerlukan • Eg: Penggunaan vitamin E dosis tinggi jangka panjang utk memperlambat penuaan • Hanya mengkonsumsi makanan organik • Diet vegetarian • Diet penurunan BB scr instan Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  33. Food Fad Konsekuensi Food Fad • Ekonomi  biasanya perlu biaya mahal • Kesehatan  Bbrp praktik food fad cenderung berisiko thd kesehatan • Ex: Vitamin E dosis tinggi dpt bersifat toxic, vegetarian rentan mengalami anemia, dsb

  34. Food Fad Bagaimanasikapkita...? Jellifem’klasifikasikan praktik2 budayaterkaitmakanantsbmjd: • Praktikygmenguntungkan  Perludidukung & diadopsiutkmemberikanpendidikankesh & gizidimasy • Praktikygbersifatnetral Tidakmemperlihatkannilaiilmiah & bisaditinggalkanperlahan-lahan • Praktikygtidakdapatdiklasifikasikan Bisaditinggalkan, tpbisajgdilakukanpenelitianlbhjauh • Praktikygmerugikan Perludihilangkan, namun dg caraygbisaditerimaolehbudayamasytsb Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  35. Outline PangandanBudaya: Pengantar Perkembangan “Food System” PeranSosialMakanandlmMasy. Food & folk medicine, taboo & fad Food Habit Food Preference Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  36. Food Habit Food Habit: Cara individu/kelompok dlm memilih pgn dan mengkonsumsinya sbg reaksi thd pengaruh fisiologik, psikologik, & sosbud Food habit dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  37. Kebiasaan Makan FAKTOR EKSTRINSIK FAKTOR INTRINSIK LINGK. ALAM ASOSIASI EMOSIONAL Pola makan pd umumnya berhubungan dg jenis pangan yg diprod uksi setempat Sikap thd mknn dipengaruhi pengalaman masa anak2 LINGK. SOSIAL, BUDAYA & AGAMA Budaya menentukn apa yg dimkn, dg siapa & dlm keadaan bgmn mknn tsb dmkn KEADAAN JASMANI / KEJIWAAN Keadaan kesehatan, Ex: sakit gigi  makan lunak  nafsu makan turun Budaya m’beri nilai sosial pd mknn Kejiwaan, Ex: lelah, putus asa  nafsu makan turun Budaya m’beri nilai kehidupan rohani Budaya m’beri pedoman2 & batasan LINGK. EKONOMI Trend  Gol Ek tinggi, kons pgn hewani >> nabati Produsen/ penyalur pangan tdk selalu berarti konsumen. Ex: pedagang telur, sate

  38. Food Habit Trend pergeseranmasalahgizi & kesehatan Pendapatan , teknologi Globalisasi Gaya hidup berubah Pola konsumsi berubah Masalah gizi berubah Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  39. Outline PangandanBudaya: Pengantar Perkembangan “Food System” PeranSosialMakanandlmMasy. Food & folk medicine, taboo & fad Food Habit Food Preference Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  40. FOOD PREFERENSI • Mrpkntindakan/ukuransukaatautdksukathdmakanan • MengukurPreferensiMakanan  MengukurSikap • Sikapberhubungandgnopini, kepercayaan, motivasi & tindakan • SkalaLikert

  41. Model StudiPreferensiKonsumsiMakananElizabeth & Sanjur (1981) Konsumsi Makanan Preferensi Makanan Krakteristik Individu Karakteristik Makanan Karakteristik Lingkungan • Umur • Jenis Kelamin • Pendidikan • Pendapatan • Pengetahuan gizi • Ketrampilan memasak • Kesehatan • Rasa • Rupa • Tekstur • Harga • Tipe Makanan • Bentuk • Bumbu • Kombinasi makanan • Musim / iklim • Pekerjaan • Mobilisasi/ Perpindahan penduduk • Jumlah keluarga • Tingkat sos pd masy

  42. Questions..? Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  43. TERIMAKASIH Dini R. Andrias, MSc Dept. GIzi/ FKM UNAIR Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

More Related