1 / 21

Study Kohor

Study Kohor. Definisi. Desain studi observasional yg mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, pada beberapa kelompok yang diikuti sepanjang periode untuk melihat kejadian penyakit yang timbul. Memilih Kelompok2 Penelitian berdasarkan status paparan

Download Presentation

Study Kohor

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Study Kohor

  2. Definisi • Desain studi observasional yg mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, pada beberapa kelompok yang diikuti sepanjang periode untuk melihat kejadian penyakit yang timbul.

  3. Memilih Kelompok2 Penelitian berdasarkan status paparan • Awal penelitian harus dipastikan setiap subyek bebas dari penyakit yang diteliti

  4. Pengamatan Kohor dapat dilakukan secara kontinue dan Intermiten (dapat Tahunan, Dasawarsa, Bulanan, Mingguan, Harian) tergantung riwayat alamiah penyakitnya • Kata Lain: = Studi Insidensi = Studi Follow Up = Studi Longitudinal

  5. Schema Studi Kohor: Kel Terpapar Penyakit Positip Penyakit Negatif Kel. Tdk Terpapar Penyakit Positip Penyakit Negatif

  6. Berdasarkan Timing Kronologisnya : • Studi Kohor Prospektif (Studi Kohor “concurrent”) • Studi Kohor Historis (Studi Kohor Retrospektif, Studi Prospektif “Non Concurrent “)

  7. Keuntungan 1. SesuaidenganlogikastudiEksperimentaldalammembuatinferensikausal 2. DapatmenghitungInsidensiKumulatif (CI), LajuInsidensi (ID) 3. Cocokuntukmenelitipaparanlangka 4. Dapat mempelajari sejumlah akibat dari sebuah paparan 5. Bila Prospektif, kemungkinan Bias Seleksi (subyek dan status paparan) kecil 6. Tidakadafaktor yang dirugikan

  8. Kerugian 1. Bila Prospektif, sangat mahal dan memakan banyak waktu 2. Tidak Efisien dan tidak praktis untuk penyakit yang Langka 3. Hilangnya subyek selama penelitian (migrasi, dropout, meninggal) menyebabkan ”loss to follow up bias”‘ 4. Tidak cocok untuk menguji Hipotesis faktor-faktor Etiologi baru

  9. Memilih kelompok terpapar Populasi sumber : • Populasi umum • Populasi Khusus

  10. Populasi Umum Tepat untuk keadaan : • Prevalensi paparan cukup tinggi • Mempunyai batas geografis yang jelas • Secara demografis stabil • Ketersediaan catatan demografis lengkap dan up-to-date

  11. Populasi Khusus Pilihan alternative untuk keadaan-keadaan: • Prevalensi paparan rendah • Kemudahan mendapatkan Informasi yang akurat

  12. Penelitian besar dengan waktu yang lama, membutuhkan : • Stabilitas penduduk • Ketersediaan catatan kependudukan yg lengkap dan up-to-date • Tersedianya berbagai jenis industri dan pekerjaannya • Terdapat Rumah Sakit umum

  13. Populasi Khusus dpt digunakan • Organisasi Profesi • Asuransi Kesehatan • Angkatan bersenjata • Buruh Pabrik • Pegawai Negeri dsb

  14. Memilih populasi tidak terpapar Populasi sumber : • Populasi Kohor Bisa diambil dari populasi yang sama dengan populasi asal kelompok terpapar • Populasi Umum Bisa diambil dari populasi yang bukan populasi asal kelompok terpapar Tetapi dipastikan harus Comparable

  15. Kelemahan Populasi Umum 1. Populasi umum mempunyai derajat kesehatan yang lebih rendah 2. Biasanya Data kependudukan, kesehatan dan medis tidak Akurat, menyebabkan Bias Informasi 3. Mempunyai asumsi bahwa Tidak terdapat paparan sama sekali populasi 4. Dianjurkan menggunakan kelompok Pembanding Ganda pada studi kohor

  16. RESIKO RELATIF • =RasioInsidensKumulatif : • Menunjukkanukuranberapa kali (lebihbesar/kecil) risikomengalamipenyakit pd populasiterpapardibandingtidakterpapar • PadastudiKohor • Rumus = Incidence exposed Incidence non exposed

  17. Tabel kontingensi N1 = a + b = total jumlah terpapar N0 = c + d = total jumlah tidak terpapar M1 = a + c = total jumlah yang sakit M0 = b + d = total jumlah yang tidak sakit N = a + b + c + d = total jumlah partisipan

  18. Infark Otot Jantung Penggunaan OC Total Ya Tidak Ya 23 133 156 Tidak 304 2816 3120 Total 327 2949 3276 Contoh :Hubungan penggunaan OC dan Insidensi infark otot Jantung non fatal

  19. Interpretasi RR • RR>1  Paparan merupakan faktor risiko • RR<1  Paparan merupakan faktor protektif • RR=1  Paparan bukan merupakan faktor risiko

  20. IncidensKelompokterpapar : 23 / 327 = 0.07 Incidenskelompoktidakterpapar : 133 / 2949 = 0,45 RR = 0,07 / 0,45 = 0,15

  21. Contoh Studi Kohort • Anemia pada ibu hamil  BBLR • Kebiasaan merokok pada orang tua  ISPA pada balita • Kebiasaan menggunakan alas kaki  kecacingan pada anak SD • Cuci tangan dengan sabun  diare pada anak

More Related