1 / 9

DIRECT ECONOMIC COSTS AND BENEFIT OF CHILDREN

DIRECT ECONOMIC COSTS AND BENEFIT OF CHILDREN. FENY NUR ANGGRAENI 1206304111. PENDAHULUAN. Hasil berbeda di negara Barat Beberapa kesimpulan umum yang berbeda karena kurangnya literatur dan data yang memadai

bracha
Download Presentation

DIRECT ECONOMIC COSTS AND BENEFIT OF CHILDREN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DIRECT ECONOMIC COSTS AND BENEFIT OF CHILDREN FENY NUR ANGGRAENI 1206304111

  2. PENDAHULUAN • Hasil berbeda di negara Barat • Beberapa kesimpulan umum yang berbeda karena kurangnya literatur dan data yang memadai • Diskusi mengenai manfaat dan biaya memiliki anak akan mempengaruhi tingkat fertilitas  aplikasi “wealth flows” (J. Caldwell, 1976, 1982)

  3. ISU POKOK • Keseimbangan Manfaat dan Biaya Anak pada Masyarakat Pra Transisi • Fertilitas tinggi sejalan dengan mortalitas tinggi • Proporsi keluarga besar ≠ ekonomi yang lemah (J. Caldwell, 1966,1976) • Keuntungan positif • Pertahanan dan kekuatan • Investasi masa depan • Keuntungan situasional

  4. Pertahanan dan kekuatan • Fungsi perlindungan (J. Caldwell, 1981) • Bangladesh  jumlah keluarga yang besar mempengaruhi kepemilikan tanah • Hasil di Nigeria, Yoruba Land, jumlah keluarga besar tetap diperlukan di daerah yang aman • Investasi masa depan • Anak menjadi jaminan terbaik • Sistem kepemilikan tanah  memproduksi tenaga kerja • Keluarga miskin tidak dapat membangun dana investasi • Masuknya pendidikan : batas usia nikah, lemahnya komitmen anak, perbedaan upah

  5. Keuntungan situasional • Karakter masyarakat fertilitas tinggi: perbedaan jenis kelamin dan usia dalam pekerjaan, konsumsi, dsb • Nilai tingginya fertilitas tidak ditentukan kontribusi perkapita, tapi dari return pembuat keputusan (keseimbangan hidup dan kontrol keputusan) • Keberadaan anak tetap sangat berharga • Penelitian di Botswana (Mueller, 1979): marginal produktivitas dari tambahan anak bisa saja nol • Pola konsumsi keluarga tidak dikedepankan. Studi di Bangladesh ≠ jenis kelamin dan usia • Penelitian lanjut mengenai keputusan reproduksi

  6. Kondisi yang berperan dalam penurunan fertilitas • Pola Ekonomi • Keuntungan ekonomi dari anak untuk orang tua • Perubahan hubungan keluarga (elit urban di Ghana) • Australia  konsumsi anak yang rendah, bukan faktor utama tingginya fertilitas • Pengaturan Kelahiran • Keputusan fertilitas perempuan • Peran keluarga berencana  kerja sama suami-istri • Pendidikan • Meningkatkan biaya anak • Masyarakat pra transisi ≠ turunnya fertilitas

  7. Keuntungan situasional • Penjarangan kelahiran, penundaan pernikahan, terminal abstinence. • Perubahan hubungan keluarga  merubah nilai ekonomi • Bukti Penelitian Antar Budaya • Tidak menemukan kontribusi dan biaya memiliki anak • Secara lebih khusus, fertilitas merupakan jumlah anak laki-laki yang diinginkan (seperti China dan India) • Kesimpulan • Awal transisi fertilitas  kontribusi dan biaya konsumsi anak • Anak harus memberi kontribusi dan menjadi investasi • Poin terpenting hubungan keluarga harus dipernaharui

  8. Poin Pokok • Keadaan Keluarga pada Masyarakat Pra Transisi • Tidak ada perbedaan kesejahteraan • Kurang egaliter dibanding masyarakat pasca transisi • Pentingnya jumlah anggota keluarga • Pembuatan Keputusan Reproduksi • Nilai ekonomi anak hanya dapat dipahami pembuat keputusan • Kesejahteraan sama antara keluarga dengan fertilitas tinggi maupun rendah • Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Fertilitas • Net value intergenerational wealth flows • Nilai ekonomi anak bukan penentu satu-satunya

  9. Perubahan hubungan keluarga dalam hal kesetaraan • Penurunan nilai ekonomi anak • Peran istri dalam keputusan reproduksi • Melemahnya intergenerational wealth flows • Masuknya pendidikan  meningkatkan ketergantungan anak terhadap orang tua • Permintaan kontrasepsi • Peran program KB mempercepatan penurunan fertilitas • Hanya sedikit menemui keberhasilan di negara Muslim

More Related