1 / 15

Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi. Bank Sentral dan Kebijakan moneter. Bank Sentral (BI di Indonesia). Bank Indonesia (BI) - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undang-undang RI No. 23 tahun 1999 Lembaga Negara yang independen. Tujuan Bank Indonesia Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

borna
Download Presentation

Ilmu Ekonomi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter ekmakro08-ittelkom-mna

  2. Bank Sentral (BI di Indonesia) • Bank Indonesia (BI) - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undang-undang RI No. 23 tahun 1999 Lembaga Negara yang independen. • Tujuan Bank Indonesia • Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. • Bank Sentral (BI) - Tidak melakukan kegiatan intermediasi (kewenangan untuk menerima simpanan dan meminjamkan uang) seperti yang dilakukan Bank pada umumnya. ekmakro08-ittelkom-mna

  3. Sejarah BI • berdasarkan UU Bank Indonesia (UU No. 11 tahun 1953) BI lahir sebagai hasil nasionalisasi De Javasche Bank. • melalui UU N0.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, peran BI sebagai Bank sentral. • 17 mei 2000, UU N0.23 tahun 1999 ditetapkan sebagai pengganti UU N0.13 tahun 1968, isinya memberikan status dan kedudukan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasuk pemerintah. ekmakro08-ittelkom-mna

  4. Tugas Bank Sentral • Menetapkandanmelaksanakankewajibanmoneter. BI memilikiwewenang: • Menetapkansasaran-sasaranmoneterdenganmemperhatikansasaranlajuinflasi yang ditetapkannya. • Melakukanpengendalianmoneterdenganmenggunakancara-cara yang termasuktetapitidakterbataspada • Operasipasarterbukadipasaruangbaik rupiah maupunvalutaasing, • Penetapantingkatdiskonto (d atau k), bukanbunga bank (i). • Penetapancadanganwajib minimum, dan • Pengaturankreditdanpembiayaan. Note: tingkatdiskontoutkprodukkeuanganjkpendek (treasury bill, seritifikatdeposito, commercial paper), ygjatuh tempo biasanya 30 hari. Kalotingkatbungautkprodukkeuanganjkmenengahdanpanjang (termasuksahamdanobligasi) ekmakro08-ittelkom-mna

  5. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. • Mengatur dan mengawasi bank umum. BI memiliki wewenang: • Menetapkan peraturan, memberikan, dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank. • Melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank. ekmakro08-ittelkom-mna

  6. Tingkat Operasi Bank Sentral Operasi Pasar Terbuka Tingkat Diskonto Ketentuan Cadangan Tingkat: Harga Stabil Pengangguran rendah Pertumbuhan GDP Penawaran Uang Tingkat Suku Bunga Cadangan Target akhir Instrumen Target menengah ekmakro08-ittelkom-mna

  7. Tanggung jawab Bank Sentral: • Bank Sentral sebagai Bank Pemerintah. • Mengurus dan mengelola pengeluaran dan pendapatan pemerintah • Bank sentral sebagai bank-nya bank. a. Memberikan pinjaman kepada bank umum sebagai sumber pinjaman terakhir (Lender of the last resort). • Bank sentral sebagai regulator pasar uang/valas. • Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang. • Mengawasi jumlah uang yang beredar, untuk menghindari masalah ekonomi (inflasi). • Bank Sentral sebagai bank sirkulasi. a. Menambah jumlah uang yang beredar sesuai dengan kebutuhan perekonomian. b. Mengganti uang yang sudah rusak dengan uang baru. ekmakro08-ittelkom-mna

  8. Kebijakan Moneter. Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan perekonomian melalui jumlah uang yang beredar yang dilakukan oleh Bank Sentral (BI) • Kebijakan Kuantitatif. • Open market Operation • Menjual atau membeli surat berharga • Reserve Requirement • Penetapan cadangan • The discount Rate • Mempengaruhi tingkat bunga diskonto • Kebijakan Kualitatif. • Selective Credit Control (pengawasan thd kredit) • Moral Suasion (himbauan moral) ekmakro08-ittelkom-mna

  9. Open Market Operations “Expansive Monetary Policy” • Meningkatkan jumlah uang beredar, dengan membeli kembali SBI/obligasi pemerintah (surat utang dr pemerintah kepada investor) • Uang beredar naik, maka suku bunga turun • Suku bunga turun, Investasi, Konsumsi, net ekspor naik. • Investasi naik, GDP riil naik, pengangguran turun • Tetapi akhirnya tingkat harga-harga naik inflasi naik; sehingga akan dilakukan kebalikannya. ekmakro08-ittelkom-mna

  10. Restrictive Monetary Policy“Tight Money Policy” atau kebalikan dari OPM • Menjual SBI/Obligasi di pasar, maka uang yang beredar turun • Uang turun, maka suku bunga naik • Suku bunga naik, maka Investasi, Konsumsi, net ekspor turun. • Invetasi turun, maka pengangguran meningkat, yang pada akhirnya inflasi turun. Cat: kedua kebijakan diatas dilakukan untuk memanage inflasi agar terkendali, dan dilaksanakan 1 s.d 2 tahun. ekmakro08-ittelkom-mna

  11. Reserve RequirementPenetapan cadangan tunai dan giro wajib minimum • Bank komersial memiliki dua cadangan: • Cadangan tunai  uang tunai yang disimpan di bank untuk memenuhi kewajiban bank kepada nasabah; • Giro Wajib Minimum (GWM)  merupakan rekening bank komersial di bank sentral. • GWM 5% berarti bank komersial wajib menyimpan dana di dalam rekening di bank sentral minimal 5% dari dana pihak ketiga yang dikumpulkan bank tersebut. • Semakin tinggi cadangan, semakin sedikit dana pihak ketiga (seperti deposito) yang dapat disalurkan sebagai pinjaman dan investasi.  efek penggandaan menjadi kecil. ekmakro08-ittelkom-mna

  12. The Discount RateMempengaruhi tingkat bunga diskonto • Bank Sentral menetapkan tingkat bunga diskonto pada bank umum/komersial. • Dalam kondisi perekonomian lesu bank sentral seharusnya menurunkan tingkat bunga diskonto • Tingkat diskonto juga merupakan tingkat pemotongan nilai dari pinjaman terhadap nilai nominalnya. • Contoh: tingkat diskonto 5% untuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan berarti SBI dengan nilai nominal tertentu (misal Rp 1 milyar), dijual dengan harga Rp 950 juta (dipotong/didiskon 5%). Pada saat jatuh tempo satu bulan kemudian, Bank Sentral menebus SBI tersebut senilai Rp 1 milyar. ekmakro08-ittelkom-mna

  13. Selective credit control • Pengawasan agar pemberian kredit diutamakan pada sektor-sektor produktif. • Yang diawasi adalah corak pinjaman dan dan bentuk investasi yang dilakukan. • Misal pemerintah ingin mendorong perkembangan industri kecil dan menengah kreditnya bersifat lunak, baik bunganya maupun jangka waktu pengembaliannya. ekmakro08-ittelkom-mna

  14. Moral suasion • Bank Sentral melakukan ajakan/himbauan kepada bank umum untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan program tertentu. Contoh: • Bank umum diminta mengurangi pemberian pinjaman pada saat bank sentral menghendaki uang ketat. • Menghimbau melakukan ekspansi untuk melonggarkan uang beredar. • Keberhasilan kebijakan moneter ini sangat tergantung kepada kemauan bank umum untuk menuruti himbauan tersebut. ekmakro08-ittelkom-mna

  15. Cadangan Emas - BI • Sebagai Back up agar mata uang yang dicetak nilainya tidak turun, karena berlebihan • Mengapa Emas? Nilainya stabil sebagai alat tukar. ekmakro08-ittelkom-mna

More Related